DASAR TEORI
Kafein ialah senyawa kimia yang
dijumpai secara alami di dalam
makanan, contohnya biji kopi, teh, biji
kelapa, buah kola (cola nitida),
guarana, dan mate. Kafein terkenal
dengan rasanya yang pahit dan
berlaku sebagai perangsang sistem
saraf pusat, jantung, dan pernafasan.
Kafein juga bersifat diuretik.
STRUKTUR KAFEIN
Sampel
campuran
Filtratnya
Kafein murni
dilarutkan
chamber
Chamber yang
telah jenuh
KLT
KLT
KLT
Dihitung Rf nya
Hasil pengamatan :
no
Perlakuan
Pengamatan
Sampel bercampur, tidak semua
sampel larut
Endapan dan larutan memisah
Sampel siap dimasukkan dalam
chamber
Chamber jenuh
Eluen naik sampai batas atas
Noda belum terlihat
Kristal Iod didalam gelas kimia
Noda mulai tampak
Jarak tempuh sampel 0,2 cm
Jarak tempuh pembanding 1,3 cm
Rf sampel 0,08
Rf kafein murni 0,52
Pembahasan
Pada percobaan ini akan diidentifikasi ada
tidaknya kafein dalam sampel minuman dengan
menggunakan Kromatografi Lapis Tipis. Dalam
penyiapan sampel, sampel akan dilarutkan dengan
NH3 , karena NH3 bersifat non-polar sehingga dapat
melarutkan kafein yang juga bersifat non-polar.
Sampel
yang
dilarutkan
kemudian
disentrifugasi, hal ini bertujuan agar larutan yang
mengandung kafein terpisah dari endapannya.
Sampel tidak larut sepenuhnya karena pelarut yang
digunakan adalah pelarut non-polar. Dengan proses
sentrifugasi maka proses pemisahan akan semakin
cepat.
Setelah itu akan terlihat bercak yang terpisahpisah. Senyawa yang terperangkap di bagian paling
bawah menunjukkan bahwa senyawa tersebut
memiliki tingkat kepolaran paling tinggi.
Berhubung karena Kafein kurang polar, maka
noda belum tampak, sehingga plat KLT akan
dimasukkan kedalam gelas kimia yang berisi kristal
Iod. Uap yang dihasilkan oleh kristal Iod akan
berinteraksi dengan Kafein, sehingga akan
menimbulkan noda pada plat.
Kesimpulan :
Sebelum memasukkan Plat KLT terlebih dahulu
chamber dijenuhkan
Kafein bersifat non-polar sehingga dilarutkan
dengan NH3
Rf dari sampel adalah 0,08
Rf dari Kafein murni adalah 0,52