LAPORAN PRAKTIKUM
Dosen Pengampu:
Dr. I Nyoman Suardana, M.Si.
Ni Luh Putu Ananda Saraswati, S.Si.,M.Si.
Disusun Oleh :
| |
gram gram
119,38 −108.73
mol mol
KR= x 100 %
gram
119,38
mol
= KR=¿ 8.92 %
Perhitungan dengan menggunakan faktor koreksi
Perhitunga dengan memasukkan faktor koreksi, akan diperoleh nilai BM
yang lebih tepat.
Diketahui:
Massa molekuludara = 28,9647 gram/mol
Ditanya: Massa molekul relatif senyawa X?
Jawab:
Massa udara dapat dihitung dengan mengasumsikan bahwa tekanan parsial
udara yang tidak bisa masuk sama dengan tekanan uap cairan volatil pada
suhu ruangan menggunakan rumus:
1163,03
log P=6,90328−
227,4+T
T= suhu senyawa dalam °C, P = tekanan uap dalam mmHg.
1163,03
log P=6,90328−
227,4+280 C
1163,03
log P=6,90328−
255,4
log P=6,90328−4,55
log P=¿2.349
P = 223.35 mmHg
223.35 mmHg
P= x 1 atm
760 mmHg
P = 0,293 atm
| |
gram gram
119,38 −118.84
mol mol
KR= x 100 %
gram
119,38
mol
= KR=0. 45 %
VIII. PEMBAHASAN
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan massa molekul relatif dari senyawa volatil
berdasarkan pengukuran massa jenis gas dengan menggunakan persamaan gas ideal. Namun
nilai Mr dari hasil perhitungan melampaui nilai yang sebenarnya karena terdapat beberapa
kesalahan yang terjadi.
Ketika labu Erlenmeyer yang bersih dan kering ditimbang walaupun dalam keadaan
kosong labu tersebut tersebut sudah berisi udara. Kemudian labu Erlenmeyer yang sudah
berisi senyawa kloroform atau senyaw x direndam dalam penangas air bersuhu ±100oC
dengan ketinggian air ±1 cm dibawah aluminium foil tujuannya yaitu menghindarkan
aluminum agar tidak terkena air. Kemudian labu Erlenmeyer dimasukan kedalam penangas
air sampai semua cairan volatil menguap. Tujuan digunakan penangas air yaitu memberikan
distribusi panas yang lebih merata dan memberikan kontrol terhadap suhu dengan
meratanya maka memudahkan perhitungan terhadap massa molekul relatif klorofom
dikarenakan klorofom yang awalnya berada di dasar berubah menjadi gas nanti memenuhi
Erlenmeyer. Setelah semua cairan volatil dalam labu Erlenmeyer menguap, kemudian labu
Erlenmeyer diangkat dari penangas air dan dikeringkan
Kemudian labu Erlenmeyer didinginkan di dalam desikator untuk mengubah uap cairan
menjadi cairan kembali namun tidak semua uap cairan kembali ke bentuk cairnya sehingga
mengurangi jumlah udara yang kembali ke labu dan berakibat massa labu erlenmeyer
kosong lebih kecil dari massa labu erlenmeyer dalam keadaan semua uap kembali ke bentuk
cair. Oleh karena itu, massa sebenarnya dari cairan volatil harus ditambahkan dengan massa
udara yang tidak bisa kembali ke dalam labu erlenmeyer karena uap air terkondensasi.
Massa udara dapat dihitung dengan mengasumsikan bahwa tekanan parsial udara yang tidak
bisa masuk sama dengan tekanan uap cairan volatil pada suhu kamar menggunakan rumus:
𝑳𝒐𝒈 𝑷=𝟔,𝟗𝟎𝟑𝟐𝟖−𝟏𝟏𝟔𝟑,𝟎𝟑𝟐𝟐𝟕,𝟒 +𝑻
Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan faktor koreksi masih terdapat
penyimpangan nilai berat molekul senyawa klorofom dan senyawa unknown yang tidak
tepat yaitu 119,5 g/mol dibandingkan dengan massa molekul relatif dari senyawa kloroform
yang secara teoritis.
Adanya perbedaan berat molekul kloroform dan sampel unknown ini dimungkinkan
disebabkan beberapa faktor yaitu
a. Uap senyawa volatil tidak berkondensasi secara sempurna ketika labu erlenmeyer
didinginkan dalam desikator
b. Massa cairan volatil lebih besar disebabkan karena belum tercapainya kesetimbangan
ketika labu erlenmeyer dipindahkan dari penangas air.
c. Dalam kehidupan nyata tidak ada gas ideal
d. Perbedaan pembulatan pada perhitungan
Berdasarkan hasil perhitungan untuk senyawa x maka senyawatersebut diduga adalah
… , namun untuk mengetahui dengan pasti harus dilakukan uji secara kualitatif.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan data sekunder yang diberikan serta dilakukan pengolahan data terhadap,
maka didapati kesimpulan sebagai berikut.
1. Berat molekul senyawa volatil kloroform (CHCl3):
a. Berat molekul tanpa menggunakan faktor koreksi
= 110.43 gram/mol
b. Kesalahan relatif tanpa faktor koreksi
= 7.49%
c. Berat molekul dengan menggunakan faktor koreksi
= 120.08 gram /mol
d. Kesalahan relatif dengan faktor koreksi
= 0.58 %
2. Berat molekul senyawa X
a. Berat molekul tanpa menggunakan faktor koreksi
= 108.73 gram/mol
b. Kesalahan relatif tanpa faktor koreksi
= 8.92 %
c. Berat molekul dengan menggunakan faktor koreksi
= 118.84 gram/mol
d. Kesalahan relatif dengan faktor koreksi
= 0.45 %
3. Berdasarkan hasil perhitungan berat molekul senyawa kloroform, dapat ditarik
kesimpulan bahwa terjadi kesalahan pada data yang diberikan. Kesalahan tersebut
berada di perhitungan yang masih pada fasa cair (massa labu + aluminium foil +
karet gelang + cairan) yang mana seharusnya dihitung saat sudah menjadi fasa
gas, sehingga berat molekul dari senyawa kloroform terlampau jauh dari yang
seharusnya. Yang mana berat molekul senyawa kloroform seharusnya adalah
sebesar 119,38 gram/mol.
4. Berdasarkan hasil perhitungan berat molekul senyawa X, dapat ditarik kesimpulan
bahwa senyawa X disini dapat dianggap sebagai senyawa yang telah diketahui
pada data yaitu senyawa kloroform. Hal tersebut karena selisih berat molekul
antara senyawa kloroform dengan senyawa X tidak jauh berbeda.