Anda di halaman 1dari 9

Anisa Sukma Galuh

3 // X IPS 4

MOLEKUL
Molekul merupakan gabungan dari dua atau lebih atom, bisa
terbentuk dari atom yang sama, contohnya, hidrogen (H 2) dan
oksigen (O2). Bisa juga terbentuk dari atom yang berbeda,
contohnya, air (H2O), karbon dioksida (CO2), atau karbon
monoksida (CO).

Molekul yang tersusun atas atom yang sama dinamakan molekul


unsur, sedangkan molekul yang dibangun oleh atom berbeda
disebut molekul senyawa. Molekul yang terbentuk dari dua
atom, baik atom yang sama ataupun beda disebut molekul
diatomik. Selain itu, atom juga bisa membentuk molekul
poliatomik, yaitu molekul yang tersusun atas tiga atau lebih
atom, contohnya seperti ozon (O3) dan belerang atau sulfur (S8).

1. BENTUK MOLEKUL
Bentuk molekul adalah gambaran tentang susunan atom-atom
dalam molekul berdasarkan susunan ruang pasangan elektron
dalam atom atau molekul, baik pasangan elektron yang bebas
maupun yang berikatan.
Bentuk suatu molekul dapat diperkirakan berdasarkan teori
tolakan pasangan elektron maupun teori hibridisasi.

Tipe Bentuk Molekul


Bentuk suatu Molekul berkaitan dengan susunan ruang atom-
atom dalam molekul. Berikut ini merupakan bentuk geometri dari
beberapa molekul.
1) Molekul Linear

Bentuk molekul yang disusun oleh tiga atom yang berikatan


dalam satu garis lurus dan sebuah atom merupakan pusatnya.
Yang mempunyai sudut ikat pada dua elektron sebesar 180°
Contoh senyawa linear di antaranya:
 HgBr2
 CdCI2
 BeH2

2) Molekul Segitiga datar


Pada bentuk molekul segitiga mempunyai susunan empat
buah atom. Yang mana atom merupakan bagian pusatnya
berikatan dengan tiga atom lainnya dengan sudut ikat 120°.
Contoh senyawa segitiga datar yaitu:
 BCI3
 BF3
 Gal3

3) Molekul Tetrahedral

Bentuk molekul yang tersusun dari lima atom berikatan.


Sebuah atom sebagai pusat yang berikatan dengan
empat atom lainnya dengan sudut ikat 109,5°.
Contoh senyawa tetrahedral yaitu:
 CCI4
 CH4
 SnCI4

4) Molekul Trigonal Piramid


Bentuk molekul terdiri dari 2 bentuk piramida yang molekul
tersebut bergabung dalam salah satu bidang. Atom pusatnya
dikelilingi oleh lima atom lain dengan sudut ikat ekuatorial
120°, dan sudut aksial 90°. Contoh senyawa trigonal
bipiramida yaitu:
 PF5
 SbCI5
 PCI5

5) Molekul Oktahedral

Bentuk molekul ini terdiri dari 8 bidang yang berbentuk


segitiga sama sisi dengan sudut ikat 90°.
Contoh senyawa oktahedral yaitu:
 SF6
 TeF6
 SeF6

2. KEPOLARAN SENYAWA KOVALEN


Kepolaran senyawa adalah perilaku suatu zat yang menyerupai
medan magnet, yaitu terdapat kutub sementara yang disebut
dipol. Kepolaran senyawa terdapat pada senyawa kovalen, dan
dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Senyawa kovalen polar
Adalah senyawa kovalen yang dibentuk oleh dua unsur
berbeda, dimana keelektronegatifan pasti berbeda,
sehingga menghasilkan dipol.

Ciri-ciri senyawa polar :


1. Dapat larut dalam air dan pelarut polar lain.
2. Memiliki kutub( +) dan kutub (-) , akibat tidak
meratanya distribusi elektron.
3. Memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul
diketahui) atau memiliki perbedaan keelektronegatifan.
Contoh: HCl, HBr, HI, H2O.
2) Senyawa kovalen non-polar
Adalah senyawa kovalen yang dibentuk oleh dua unsur
sama, dimana keelektronegatifan pasti sama.
Ciri-ciri senyawa non polar :
1. Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain.
2. Tidak memiliki kutub (+) dan kutub (-) , akibat
meratanya distribusi elektron.
3. Tidak memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk
molekul diketahui) atau keelektronegatifannya sama.
Contoh: H2, Cl2, O2, N2
3. GAYA ANTAR MOLEKUL
Secara teori, gaya antar molekul memiliki gaya tarik yang
lebih lemah dibandingkan dengan gaya intra molekul (gaya
di dalam molekul). Selain itu gaya antar molekul
mempengaruhi kepolaran masing-masing molekul dan sifat
fisisnya seperti titik beku, titik didih dan titik leleh.
1) Gaya London (Dispersi)
Apabila suatu elektron bergerak di dalam molekul
maupun atom, gerakan tersebut acak sehingga
menyebabkan elektron hanya berada di satu sisi molekul
atau atom tersebut. Keadaan tersebut membuat partikel
menjadi dipol yang hanya berlangsung sesaat sehingga
disebut dengan dipol sesaat.

Apabila di salah satu sisi partikel terbentuk sisi negatif,


maka sisi yang lainnya akan tertolak. Dengan kata lain,
dipol sesaat mampu mempengaruhi dipol di dekatnya.
Jika ada dua partikel yang memiliki dipol berbeda
berdekatan maka akan terjadi tarikan sementara sehingga
kedua partikel menyatu. Pada atom bebas dan molekul
yang bersifat nonpolar, gaya tarikan ini sangat lemah,
yang disebut dengan gaya London. Gaya London terjadi
di semua partikel. Namun, untuk senyawa ion,
pengaruhnya bisa dibilang sangat kecil jika dibandingkan
dengan gaya tarik menarik yang terjadi antar ion.

2) Gaya Van der Waals


Nama gaya ini diambil dari nama seorang ilmuwan yaitu
Johannes Van der Waals. Gaya ini terjadi pada molekul-
molekul yang terjadi dipol permanen misalnya pada
molekul ionik dan kovalen polar. Apabila molekul
memiliki kutub yang sama maka keduanya akan tolak
menolak. Sebaliknya, jika kutub keduanya berbeda maka
akan tarik menarik.

Gaya Van der Waals ini bila terjadi ini apabila terjadi pada
molekul polar atau molekul-molekul dipol permanen,
maka dinamakan sebagai gaya dipol-dipol. Nah, semakin
besar nilai momen dipol yang dimiliki molekul-
molekulnya, maka akan semakin besar gayanya.
Contoh lainnya adalah antara molekul-molekul yang
bersifat polar dimana terjadi dipol secara permanen. Hal
ini menyebabkan senyawa polar dapat larut ke dalam
pelarut polar. Sebagai contoh, asam asetat dapat larut di
dalam air. Terjadinya gaya ini yaitu sebagai berikut,
mulaya dipol yang permanen tersebut mulai menginduksi
lawan elektron molekul yang bersifat non polar.
Akibatnya terbentuk dipol terinduksi. Adanya dipol
terinduksi tersebut menyebabkan molekul yang bersifat
non polar bisa larut ke dalam pelarut polar meskipun
sedikit. Contoh, oksigen yang larut di dalam air.

Apabila interaksi tarik-menarik atau tolak menolak terjadi


pada ion (baik itu positif atau negatif) dengan molekul
dipol permanen, maka dinamakan dengan gaya ion dipol.
3) Ikatan Hidrogen
Ikatan ini merupakan gaya tarik menarik yang terjadi
antara atom hidrogen di dalam senyawa-senyawa yang
terdapat ikatan antara hidrogen dengan atom N, O, dan F.
molekul polar seperi H2O mempunyai ujung-ujung yang
muatannya saling berlawanan. Di dalam molekul, dipol
menata dirinya sendiri sehingga sisi bermuatan positif
akan berdekatan dengan sisi yang negatif.
Kemudian tarikan dipol yang sangat kuat terjadi di antara
molekul apabila memiliki atom hidrogen yang terikat
dengan Nitrogen, Oksigen, atau Fluorin. Ujung positif
dipol bisa mendekat ke arah ujung dipol negatif molekul
lain, sehingga keduanya saling berdekatan dan terjadi
gaya tarik menarik yang sangat kuat yang disebut dengan
ikatan hidrogen. Kekuatan ikatan hidrogen mencapai 5-
10% daripada ikatan kovalen.

Dalam kimia, ikatan hidrogen adalah sejenis gaya tarik


antar molekul atau antar dipol-dipol yang terjadi antara
dua muatan listrik parsial dengan polaritas yang
berlawanan.Walaupun lebih kuat dari kebanyakan gaya
antar molekul,ikatan kimia hydrogen jauh lebh lemah dari
ikatan kovalen dan ikatan ion. Hidrogen dapat membentuk
ikatan tambahan dengan atom elektronegatif lain yang
berada di dekatnya atau sekitarnya. Ikatan tambahan
inilah yang kemudian disebut sebagai ikatan hidrogen.
Contohnya H2O,HF,NH3 dan salisilaldehida.

Anda mungkin juga menyukai