Anda di halaman 1dari 13

GAYA ANTAR MOLEKUL

DOSEN PENGAMPU:
ZIKRA AZIZAH, M.Pd
Nama
Kelompok
1. ANNISYA AULIA HENDRI :3
(22011104)
2. BRIGITTA PUTRI SURYANI SALELEUBAJA (22011153)
3. FRANCISCA ARHIMBI IGUSTILIA (22011033)
4. HUSNATUL AMIRA (22011117)
5. HILFA NUR SABILA (22011038)
6. MELI YULIANA (22011103)
7. NUR HIDAYA (22011193)
8. SALSABILA AZAHRA (22011050)
9. SAPNA STEFANI AULIA P (22011194)
10. SHERLY UTARI (22011021)
11. SHOFI RAHMATUL ALIAH (22011039)
Apa itu gaya antar molekul?

Gaya antar molekul adalah gaya tarik menarik


antar molekul yang saling berdekatan. Gaya
antar molekul berbeda dengan ikatan kimia.
Ikatan kimia, seperti ikatan ionik, kovalen, dan
logam, semuanya adalah ikatan antar atom
dalam membentuk molekul. Sedangkan gaya
antar molekul adalah gaya tarik antar
molekul.
Perbedaan antara ion dan dipol

∙ Pada senyawa ion, molekul terbagi (bisa juga dikatakan terbelah)


menjadi 2 bagian. Jadi, ion positif dan ion negatif sebenarnya terpisah.
Mereka bersatu hanya karena adanya gaya tarik-menarik antar ion positif
dan negatif (gaya coulomb).
∙ Pada senyawa polar, tidak terjadi pemisahan. Molekul merupakan satu
kesatuan. Hanya saja pada satu sisi/tepi terdapat kutub positif (δ+) dan
di sisi/ tepi yang lain terdapat kutub negatif (δ-). Untuk senyawa non
polar, sama sekali tidak ada muatan listrik yang terkandung.
Jenis-jenis gaya antar molekul
1. Ikatan hidrogen

ikatan hidrogen adalah sejenis gaya tarik menarik antar molekul yang terjadi antara
dua muatan listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan.
Ikatan hidrogen terjadi ketika sebuah molekul memiliki atom N, O, atau F yang
mempunyai pasangan elektron bebas.
contoh: gaya tarik antar molekul H20

Sifat-Sifat Ikatan Hidrogen


> Wujud cair, ikatan hidrogen antara satu molekul H2O dengan molekul H2O yang
lain mudah putus, akibat gerak termal atom - atom H dan O. Namun dapat tersambung
dengan molekul H2O yang letaknya relatif lebih jauh.
> Wujud padat, ikatan hidrogennya lebih stabil karena energi termalnya lebihrendah dari
energi ikat hidrogen: kristal es (suhunya lebih rendah)
LANJUTAN..
.........
2. Gaya van der Walds

Gaya van der Waals merupakan gaya tarik menarik listrik yang relatif lemah akibat
kepolaran molekul yang permanen atau terinduksi. Kepolaran permanen terjadi
akibat kepolaran di dalam molekul, sedangkan kepolaran tidak permanen terjadi akibat
molekul terinduksi oleh partikel lain yang bermuatan sehingga molekul bersifat polar sesaat
secara spontan.
Gaya ini dibagi menjadi 3 yaitu:

a. Gaya Dipol-Dipol ( dipol permanen)

Molekul yang sebaranya muatannya tidak simetris, bersifat polar dan


mempunyai dua ujung yang berbeda muatan (dipol). Dipol ini terjadi pada
molekul polar. Molekul polar adalah molekul yang persebaran tidak merata
atau tidak simetris . Dalam zat polar molekulnya cenderung menyusun diri
dengan ujung (pol) positif berdekatan dengan ujung (pol) negatif dari
molekul di dekatnya.
b. Gaya dipol terimbas / terinduksi

Gaya ini terjadi pada molekul kovalen polar dengan molekul kovalen non
polar.
contoh: Gaya antar molekul HCL dengan H2.

c. Gaya ion-dipol

Gaya Ion-Dipol Merupakan Interaksi Antara Muatan Formal Dan Muatan


Parsial. Ion Merupakan Atom Yang Memiliki Muatan Formal, Sedangkan Dipol
Adalah Atom Yang Memiliki Muatan Sebagian Atau Parsial. Contoh Gaya
Ion-Dipol Yaitu Ketika Padatan Nacl Masuk Ke Dalam Air, Nacl Berubah
Menjadi Ion Na+ Dan Cl-. Lalu Na+ Akan Berikatan Dengan Pol Negatif Air
Yaitu Molekul O Sedangkan Cl- Akan Berikatan Dengan Pol Positif Air Yaitu
Molekul H.
3. Gaya london / Gaya
Dispersi
Gaya London adalah gaya tarik menarik yang sifatnya lemah antara atom atau molekul yang timbul dari
pergerakan elektron yang acak disekitar atom-atom. Karena electron bergerak secara acak disekitar inti
atom, maka suatu saat terjadi ketidakseimbangan muatan didalam atom. Akibatnya terbentuk dipole sesaat.
Gaya ini terjadi pada molekul kovalen non polar dengan molekul kovalen non polar.
Contoh: molekul Cl2 dengan molekul Cl2
Ketika dipol sesat terjadi, akan timbul pula gaya london (garis biru putis-putus). Ketika dipol
hilang, gaya london pun hilang. Kekuatan Gaya london bergantung pada berbagai faktor:
1. Kerumitan Molekul, Makin rumit molekul (Mr makin besar) Mr disebut juga Massa atom relatif,
maka gaya london makin kuat.
2. Ukuran Molekul, Makin besar ukuran molekul, gaya london juga makin kuat. hal ini
dikarenakan molekul besar lebih mudah terpolarisasi, sehingga dipol sesaat lebih mudah
terjadi.
3. Jumlah Atom Didalam Molekul, Semakin banyak jumlah atom didalam molekul maka akan
semakin besar kekuat, an gaya londonnya.

4. Gaya ion- ion

Merupakan Interaksi Antara Satu Molekul Ion Dengan Molekul Ion Lainnya. Contohnya Padatan Nacl Yang
Terdiri Dari Ion Na+ (Bermuatan +1) Dan Cl- (Bermuatan -1), Muatan Yang Ada Pada Ion Na Dan Ion Cl Ini
Disebut Muatan Formal (Muatan Asli Yang Dimiliki Atom-Atomnya.
Polarisabilitas sangat erat hubungannya dengan massa
relatif molekul dan kerumitan molekul:
1. Massa Relatif Molekul
Pada umumnya molekul dengan jumlah elektron yang besar akan lebih mudah
mengalami polarisabilitas. Jika semakin besar nomor massa molekul relatif, maka
semakin kuat pula gaya London yang bekerja pada molekul itu.
2. Bentuk Molekul
Molekul yang mempunyai bentuk molekul memanjang lebih mudah mengalami
polarisabilitas dibandingkan dengan molekul dengan bentuk rumit, membulat atau
simetris.
SIFAT GAYA ANTAR
MOLEKUL
. Gaya antar molekul ini memiliki sifat tarik menarik dan juga tolak
menolak.
. Ketika dua molekulnya berdekatan, gaya tolak antara muatan yang
sama akan timbul dan semakin tinggi tolakannya.
. Oleh karena itu, akan dibutuhkan energi yang lebih pula untuk
menempatkan suatu molekul.
Urutan kekuatan gaya antar molekul

Ikatan hidrogen >


gaya antar dipol permanen- dipol permanen >
gaya antar dipol permanen-dipol sesaat >
gaya antar dipol sesaat-dipol sesaat.
Pengaruh gaya antar molekul
. Gaya antarmolekul memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap sifat fisik suatu senyawa.
Titik didih, titik beku, kelarutan, dan juga kerapatan. Misalnya, peristiwa tegangan permukaan
yang terjadi pada air. Peristiwa ini menunjukkan adanya gaya antarmolekul berupa gaya kohesi atau
gaya yang terjadi antara molekul-molekul yang serupa. Nah, pengaruh inilah sebenarnya yang
membuat laba-laba dan jarum besi di atas dapat tertahan oleh air yang ada di bawahnya.
. Berkaitan dengan fasa suatu zat.
Kita biasanya menemukan berbagai macam zat baik dalam bentuk molekul atau unsur selalu
memiliki fasa yang berbeda. Misalnya molekul air dengan keunikannya yang dapat membentuk 3
fasa yang berbeda (padat, cair, dan gas). Ketika dalam keadaan fasa gas, pada suhu tinggi dan
tekanan yang relatif rendah, maka molekul-molekul dalam zat tersebut akan benar-benar berdiri
sendiri tanpa adanya interaksi di dalamnya. Namun ketika, keadaannya berbalik, yaitu pada suhu
yang relatif rendah dan dengan tekanan yang cukup tinggi (mendekati titik embunnya), maka besar
kemungkinan akan terjadi gaya tarik menarik antarmolekul tersebut. Oleh sebab itulah, mengapa
embun itu dapat terjadi. Sedangkan untuk molekul-molekul dalam zat cair atau pun padatan selalu
diikat kuat oleh gaya tarik menarik antarmolekulnya.
Thank
Any
You
question?

Anda mungkin juga menyukai