PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Interaksi antar molekul atau gaya antar molekul merupakan ikatan yang
terbentuk saat atom-atom bergabung membentuk molekul. Interaksi ini
bertanggung jawab terhadap sifat fisik suatu zat, seperti titik didih, titik leleh,
serta fasa (wujud) zat. Ikatan kimia berperan dalam menjaga kestabilan molekul
sekaligus dapat digunakan dalam meramalkan bentuk suatu molekul. Interaksi
antar molekul lebih lemah dibandingkan ikatan kimia.
Terdapat lima jenis interaksi antar molekul, yang disusun berdasarkan
kekuatan, dari yang terlemah hingga yang terkuat, yaitu Gaya London atau Gaya
Dispersi, Interaksi Dipol Terimbas (Dipol Terinduksi), Interaksi Dipol-Dipol,
Interaksi Ion-Dipol, Ikatan Hidrogen,
Gaya antar molekul ini memiliki sifat tarik menarik dan juga tolak-
menolak antar molekul. Ketika dua molekulnya berdekatan, gaya tolak antara
muatan yang sama akan timbul dan semakin tinggi energi tolaknya. Oleh karena
itu akan dibutuhkan energi yang lebih tinggi pula untuk memampatkan suatu
molekul.
Penelitian gaya antar molekul bermula dari pengamatan makroskopik yang
menunjukkan adanya aksi gaya-gaya pada tingkat molekul atau mikroskopik.
Pengamatan ini meliputi sikap termodinamik gas non-ideal yang dicerminkan
oleh koefisien virial, tekanan uap, viskositas, tegangan permukaan dan
data adsorpsi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gaya antar molekul ?
2. Apa saja macam-macam interaksi antar molekul ?
1
C. Manfaat penulisan
Untuk memberikan informasi mengenai gaya antar molekul atau interaksi antar
molekul, dan makalah ini juga diharapkan memberikan pemahaman mengenai
gaya antar molekul, jenis-jenis gaya antar molekul.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Apabila di salah satu sisi partikel terbentuk sisi negatif, maka sisi yang
lainnya akan tertolak. Dengan kata lain, dipol sesaat mampu mempengaruhi dipol
di dekatnya. Jika ada dua partikel yang memiliki dipol berbeda berdekatan maka
akan terjadi tarikan sementara sehingga kedua partikel menyatu.
Pada atom bebas dan molekul yang bersifat nonpolar, gaya tarikan ini
sangat lemah, yang disebut dengan gaya London. Gaya London terjadi di semua
partikel. Namun, untuk senyawa ion, pengaruhnya bisa dibilang sangat kecil jika
dibandingkan dengan gaya tarik menarik yang terjadi antar ion.
3
2. Gaya Van der Waals
Gaya antar molekul selanjutnya adalah gaya Van der Waals. Nama gaya ini
diambil dari nama seorang ilmuwan yaitu Johannes Van der Waals. Gaya ini
terjadi pada molekul-molekul yang terjadi dipol permanen misalnya pada molekul
ionik dan kovalen polar. Apabila molekul memiliki kutub yang sama maka
keduanya akan tolak menolak. Sebaliknya, jika kutub keduanya berbeda maka
akan tarik menarik.
Gaya Van der Waals ini bila terjadi ini apabila terjadi pada molekul polar
atau molekul-molekul dipol permanen, maka dinamakan sebagai gaya dipol-dipol.
Nah, semakin besar nilai momen dipol yang dimiliki molekul-molekulnya, maka
akan semakin besar gayanya.
Terjadinya gaya ini yaitu sebagai berikut, mulaya dipol yang permanen
tersebut mulai menginduksi lawan elektron molekul yang bersifat non polar.
Akibatnya terbentuk dipol terinduksi. Adanya dipol terinduksi tersebut
menyebabkan molekul yang bersifat non polar bisa larut ke dalam pelarut polar
meskipun sedikit. Contoh, oksigen yang larut di dalam air.
Nah, apabila interaksi tarik-menarik atau tolak menolak terjadi pada ion
(baik itu positif atau negatif) dengan molekul dipol permanen, maka dinamakan
dengan gaya ion dipol.
4
3. Ikatan Hidrogen
Kemudian tarikan dipol yang sangat kuat terjadi di antara molekul apabila
memiliki atom hidrogen yang terikat dengan Nitrogen, Oksigen, atau Fluorin.
Ujung positif dipol bisa mendekat ke arah ujung dipol negatif molekul lain,
sehingga keduanya saling berdekatan dan terjadi gaya tarik menarik yang sangat
kuat yang disebut dengan ikatan hidrogen. Kekuatan ikatan hidrogen mencapai 5-
10% daripada ikatan kovalen.
Ikatan Ion
Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk karena adanya gaya tarik menarik secara
elektrostatis yang terjadi di antara ion positif dan negatif.
Atom yang energi ionisasinya rendah akan mudah membentuk ion positif karena
melepaskan elektron. Kemudian elektron tersebut ditangkap oleh atom yang
memiliki afinitas elektron yang besar membentuk ion negatif karena ia mudah
menerima elektron. Sehingga akan terjadi gaya tarik menarik dan terbentuklah
senyawa yang bersifat netral.
Di dalam senyawa, ion positif dan negatif tersusun dalam jumlah tertentu. Sebagai
contoh senyawa NaCl yang berbentuk kristal sebenarnya membentuk struktur
kubus. Tiap-tiap ion Na+ dikelilingi oleh ion Cl– sejumlah 6 ion.
Beberapa sifat senyawa ion yaitu membentuk kristal namun rapuh, titik lebur dan
titik lelehnya tinggi, mudah sekali larut dalam air, dan mampu menghantarkan
arus listrik.
5
Ikatan Logam
Ikatan logam adalah ikatan kimia yang memiliki ciri-ciri yaitu bisa menjadi
penghantar panas maupun arus listrik, dapat atau mudah ditempa, bersifat ulet,
dan juga bisa diulur menjadi kawat. Pembentukan ikatan ion terjadi karena adanya
perbedaan energi ionisasi dan afinitas elektron suatu atom.
Ikatan logam terdiri dari ion logam yang positif di lautan elektron yang
merupakan valensi elektron dari setiap atom dan saling bertumpang tindih.
Elektron-elektron tersebut bebas bergerak dan mengelilingi inti di dalam kristal.
Elektron yang bisa bebas bergerak ini dikenal dengan sebutan elektron dislokasi.
Sedangkan gaya tarik antar atom-atom menyebabkan terjadinya ikatan logam.
Ikatan Kovalen
Ada berbagai senyawa yang merupakan ikatan kovalen misalnya O2, NH3,
SO3, dan sebagainya. Di dalam senyawa kovalen juga ada bisa membentuk ikatan
tunggal yang disebut sebagai ikatan kovalen tunggal. Lalu ada senyawa dengan
ikatan rangkap dua yang disebut dengan ikatan kovalen rangkap dua. Selain itu
terdapat juga ikatan kovalen rangkap tiga.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B.
Gaya antar molekul adalah gaya tarik-menarik antar molekul yang saling
berdekatan. Gaya antar molekul berbeda dengan ikatan kimia. Ada tiga macam
gaya antar molekul, yaitu:
Gaya Van der Waals adalah gaya tarik antar dipol pada molekul polar
memiliki ujung-ujung yang muatannya berlawananIkatan Hidrogen adalah ikatan
yang terjadi antara atom hidrogen pada satu molekul dengan atom nitrogen (N),
oksigen (O), atu fluor (F) pada molekul yang lain.
Gaya London merupakan gaya antar dipol sesaat pada molekul non polar.
Kekuatan Gaya london bergantung pada berbagai faktor:
a) Kerumitan Molekul
Makin rumit molekul (Mr makin besar), maka gaya london makin kuat.
b) Ukuran Molekul
Makin besar ukuran molekul, gaya london juga makin kuat. hal ini dikarenakan
molekul besar lebih mudah terpolarisasi, sehingga dipol sesaat lebih mudah
terjadi.
C. Saran
7
8