Dosen Pengampu:
Khoiro Mahbubah, M. Pd.
Disusun Oleh:
Dimas Fahmi Ais Yurrahman (182010005)
Evi Nur Hidayah (182010008)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan hidayat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah kewarganegaraan yang
berjudul Tegangan Permukaan , Kapilaritas dan Visikositas guna memenuhi tugas
mata kuliah fluida dan termodinamika.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
penulis dalam mengerjakan Makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak untuk membuat makalah ini menjadi lebih baik lagi, baik
dari segi isi maupun segi lainnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis memohon maaf apabila ada kata yang kurang berkenan dalam
penulisan makalah ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan selamat
membaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN..............................................................................1
3.2. Saran.............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaima konsep tegangan permukaan?
2. Bagaiman menyelesaikan soal berkaitan dengan konsep tegangan
permukaan?
3. Bagaimana menetukan besar tegangan permukaan pada berbagai fluida
melalui percobaan?
4. Bagaimana fenomena terkait konsep kapilaritas?
5. Bagaimana besar viskositas yang tepat dalam berbagai permasalahan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep tegangan permukaan?
2. Untuk mengetahui bagaimana menyelesaikan soal berkaitan dengan konsep
tegangan permukaan?
3. Untuk mengetahui bagaimana menetukan besar tegangan permukaan pada
berbagai fluida melalui percobaan?
4. Untuk Mengetahui Bagaimana fenomena terkait konsep kapilaritas?
5. Untuk Mengetahui Bagaimana besar viskositas yang tepat dalam berbagai
permasalahan?
v
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan merupakan gaya atau tarikan ke bawah yang
menyebabkan permukaan cairan berkontraksi dan benda dalam keadaan tegang.
Hal ini disebabkan oleh gaya-gaya tarik yang tidak seimbang pada antar muka
cairan. Gaya ini biasa segera diketahui pada kenaikan cairan biasa dalam pipa
kapiler dan bentuk suatu tetesan kecil cairan. Atau tegangan permukaan bisa juga
terjadi pada fenomena menarik dalam zat cair (fluida) yang ada dalam keadaan
diam (statis).
Sejumlah pengamatan pada umumnya menunjukkan bahwa permukaan zat
cair berprilaku seperti sebuah lapisan yang teregang akibat tegangan. Tegangan ini
bekerja sejajar dengan permukaan yang muncul akibat gaya tarik antar molekul.
Efek ini disebut tegangan permukaan. Tegangan permukaan didefinisikan sebagai
gaya persatuan panjang yang bekerja melintasi semua garis pada permukaan.
Secara matematis dituliskan sebagai berikut;
KETERANGAN;
ℽ = Gaya (N)
F = Panjang Permukaan (m)
= Koevisien Tegangan Permukaan (N/m)
Tegangan permukaan terjadi karena adanya kohesi di bawah zat cair yang
lebih besar dari pada kohesi dipermukaan zat cair. Jadi, permukaan air akan
cenderung mengerut dan membentuk luas permukaan sekecil mungkin. Hal ini
bisa membuktikan, kalo titik-titik embun yang menempel di atas rumput
berbentuk seperti bola karena luas permukaan terkecil yaitu bangun yang
berbentuk bola. Besarnya tegangan permukaan dipengaruhi oleh suhu. Jadi, kalo
semakin tinggi suhu zat cair, semakin kecil tegangan permukaannya. Sedangkan,
kalo semakin kecil tegangan permukaan, semakin besar atau baik kemampuan air
buat membasahi benda.
vi
2.1.1.Faktor Yang Mempengaruhi Tegangan Permukaan
1) Suhu
Tegangan permukaan menurun dengan meningkatkan suhu, karena
meningkatnya energy kinetic molekul.
2) Zat Terlarut
Penambahan zat terlarut dalam suatu cairan akan meningkatkan viskotas
larutan, jadi tegangan permukaan akan bertambah besar.
3) Surfakrat
Surfakrat merupakan zat yang bisa mengaktifkan permukaan. Karena,
cenderung buat tekonsentrasi pada permukaan.
2.1.2. Tegangan Permukaan Dalam kehidupan
1) Mencuci pakaian dengan air hangat atau air panas lebih bersih, karena dengan
suhu yang tinggi tegangan permukaan akan semakin kecil dan kemampuan air
buat membasahi pakaian yang kotor lebih meningkat lagi.
2) Alkohol dan antiseptik pada umumnya punya kemampuan buat membunuh
kuman, dan punya tegangan permukaan yang rendah, jadi bisa membasahi
seluruh permukaan kulit yang luka.
3) Gelembung yang dihasilkan oleh air sabun merupakan salah satu contoh
adanya tegangan permukaan.
2.1.3. Contoh soal
Sebatang kawat dibengkokkan seperti huruf U. Kemudian, Kawat kecil PQ
yang bermassa 0,2 gram dipasang dalam kawat tersebut. Setelah itu, kawat
tersebut dicelupkan kedalam cairan sabun dan diangkat vertikal, jadi ada lapisan
tipis sabun diantara kawat tersebut. Saat ditarik keatas, kawat kecil mengalami
gaya tarik keatas oleh lapisan sabun. Agar terjadi keseimbangan, maka kawat
kecil PQ digantungkan benda dengan massa 0,1 gram. Jika panjang kawat PQ =10
cm dan nilai gravitasi 9,8 m/s². Maka berapakah tegangan sabun tersebut?
Penyelesaian
Diketahuai;
Massa kawat = 0,2 gram =2 x 10 - 4 Kg
Panjang kawat = 10 cm = 10ˉ¹ m
vii
Massa benda =0,1 gram 1 x 10 - 4 Kg
Gravitasi (g)= 9,8 m/s²
Ditanya; tegangan perukaan lapisan sabun?
Jawab;
F= m.g
F= 2 x 10 – 4 Kg. 9,8 m/s
F= 2,94 x 10ˉ³ N
Dari gambar diatas, kamu dapat melihat permukaan air dalam pipa akan
naik. Lain hasilnya jika kamu mencelupkan pipa tersebut ke dalam bejana berisi
air raksa. Permukaan air raksa dalam tabung akan turun atau lebih rendah daripada
permukaan air raksa dalam bejana. Gejala inilah yang disebut dengan gejala
viii
kapilaritas.
Kapilaritas disebabkan oleh interaksi molekul-molekul di dalam zat cair.
Dalam zat cair, molekul-molekulnya bisa mengalami gaya adhesi dan gaya
kohesi.
Gaya tarik-menarik partikel ada dua macam yaitu:
a. Kohesi :Gaya tarik-menarik antara partikel zat yang sejenis.
b. Adhesi :Gaya tarik-menarik antara partikel-partikel zat yang tidak sejenis.
Keterangan :
Y = perbedaan tinggi permukaan zat cair (m).
τ = tegangan permukaan (N/m).
g = percepatan gravitasi (m/s2).
θ = sudut kontak (º).
r = jari-jari penampang pipa kapiler (m).
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3).
ix
2.2.1 Contoh Soal
Sebuah pipa kapiler dengan jari-jari (1 mm) dimasukkan kedalam air
secara vertikal. Air memiliki massa jenis (1g/cm²) dan tegangan permukaan
(1N/m). Jika sudut kotaknya (60°) dan percepatan gravitasinya (10m/s²).
Maka hitunglah besar kenaikan permukaan air pada dinding pipa kapiler
tersebut.
Penyelesaaian
Diketahui;
R = 1mm = 1 x 10ˉ³
ρ = 1g /cm² = 100 Kg/m³
Y = 1 N/m
O = 60°
g = 10 m/s
Ditanya; h…?
Jawab;
x
sistem SI adalah Ns/m² = kg m/s. Jika dinyatakan dalam sistem cgs, satuan
koefisien viskositas atau koefisien kekentalan adalah dyne s/cm² atau poise (P).
Apabila pada fluida yang memiliki viskositas η ada sebuah benda yang
bergerak dengan kelajuan v, maka benda tersebut akan mengalami gaya gesekan
fluida yang disebut dengan gaya Stokes yang secara matematis dirumuskan
sebagai berikut.
Keterangan :
Fs = gaya gesekan Stokes (N)
k = konstanta
η = koefisien viskositas fluida (Ns/m²)
v = kelajuan benda (m/s).
Jika benda yang bergerak dalam fluida tersebut berbentuk bola, maka
persamaannya menjadi sebagai berikut.
Keterangan :
Fs = gaya gesek Stokes (N)
η = koefisien viskositas fluida (Ns/m²)
r = jari-jari bola (m)
v = kelajuan relatif bola terhadap fluida (m/s)
π = 3,14.
Persamaan di atas dikenal juga sebagai Hukum Stokes yang dikemukakan
oleh Sir George Stokes pada tahun 1845 berdasarkan perhitungan laboratorium.
Jika sebuah benda dijatuhkan bebas dalam fluida kental, kecepatannya akan
semakin membesar hingga mencapai kecepatan maksumum yang konstan yang
disebut dengan kecepatan terminal. Secara matematis, kecepatan terminal benda
adalah sebagai berikut.
Keterangan :
ρb = massa jenis benda/bola (kg/m³)
ρf = massa jenis fluida (jg/m³)
xi
Vb = volume benda (m³)
VT = kecepatan terminal benda (m/s)
g = gravitasi (m/s²)
η = koefisien viskositas (Ns/m²)
r = jari-jari benda/bola (m)
π = 3,14
Sedangkan, kecepatan terminal untuk benda berbentuk bola adalah sebagai
berikut.
Keterangan :
ρb = massa jenis benda/bola (kg/m³)
ρf = massa jenis fluida (jg/m³)
Vb = volume benda (m²)
VT = kecepatan terminal benda (m/s)
η = koefisien viskositas (Ns/m²)
g = gravitasi (m/s²)
r = jari-jari benda/bola (m)
Adapun viskositasnya adalah sebagai berikut;
Keterangan :
ρb = massa jenis benda/bola (kg/m³)
ρf = massa jenis fluida (jg/m³)
Vb = volume benda (m3)
VT = kecepatan terminal benda (m/s)
η = koefisien viskositas (Ns/m²)
g = gravitasi (m/s²)
r = jari-jari benda/bola (m)
Faktor yang mempengaruhi level viskositas. tingkat viskositas suatu fluida
tentu tidak dapat muncul begitu saja. Ada beberapa contoh soal viskositas faktor
yang dapat memengaruhi level viskositas fluida, di antaranya:
A. Tekanan
xii
Tingkat viskositas suatu zat cair akan naik jika terdapat tekanan.
Sedangkan pada gas, tekanan tidak akan memengaruhi tingkat viskositas.
Mengapa demikian? Ini karena tekanan ternyata memengaruhi ikatan
molekul zat cair. Semakin tinggi tekanan maka semakin tinggi pula
dihasilkan oleh gaya kohesi yang terjadi pada molekul penyusun zat cair.
B. Temperatur
Di samping tekanan, tingkat viskositas fluida juga dipengaruhi
tekanan. Pada zat cair, temperatur yang naik akan menyebabkan tingkat
viskositas turun. Sedangkan pada gas, temperature yang naik justru akan
meningkatkan viskositas. Ini karena pemanasan dapat membuat kohesi antar
molekul melemah.
C. Ukuran serta berat molekul
Ukuran serta berat molekul ternyata juga dapat memengaruhi
viskositas. Semakin berat massa molekul benda maka semakin tinggi pula
viskositasnya. Sebagai contoh, satuan cgs (centimeter gram) atau cgs
(centimeter gram sekon). minyak memiliki massa molekul yang lebih berat
dibandingkan air, maka nilai viskositasnya pun lebih besar dan luas
penampang dibandingkan air.
D. Kekuatan kohesi
Seperti yang telah disebutkan pada bagian pembuka, viskositas
dipengaruhi oleh gaya kohesi antar molekul sejenis dalam benda. Makin
besar kekuatan gaya kohesi, semakin tinggi pula tingkat viskositasnya.
Dari sini dapat dipahami bahwa setidaknya ada empat faktor yang
memengaruhi viskositas benda. Di luar itu, bisa juga karena adanya pengaruh
berbentuk bola Anda dapat menjadikannya pertimbangan apabila sedang
melakukan penelitian terkait dengan viskositas.
2.3.1 Contoh Soal
Sebuah bola besi yang berjari-jari 0,2 cm (ρb = 5.000Kg/m³) dijatuhkan kedalam
sebuah drum yang berisi minyak. Jika, koefisien viskositas minyak 𝜂 = 11 x
10²Kg/ms, maka hitunglah kecepatan terminalnya.
Penyelesaian;
xiii
Diketahui;
R = 0,2 cm = 2 x 10ˉ³ m
xiv
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Tegangan permukaan suatu zat cair terjadi karena perbedaan resultan gaya
tarik molekul yang ada di permukaan zat cair atau karena ada gaya kohesi dan
adhesi. Dalam hal ini gaya adhesi antara partikel air dan kaca lebih besar dari pada
gaya kohesi antara partikel-partikel air, maka air akan naik dalam pipa kapiler
Tegangan permukaan zat cair dengan menggunakan variasi jari-jari pipa
kapiler dan massa jenis zat cair yang berbeda diperoleh kesalahan mutlak
0,906.10-2 N/m dengan KR 12,4% dan TK 87,6%. Kesalahan mutlak pada zat
cair (minyak goreng) sebesar 2,965.10-2 N/m dengan KR 54,4% dan TK 45,6%.
Kesalahan mutlak pada zat cair (oli) sebesar 4,949.10-3 N/m dengan KR 27,04%
dan TK 72,96%. Ketiga percobaan tersebut diperoleh kesalahan relative >10%,
oleh karena itu percobaan dinyatakan tidak valid. Penyebab percobaan tidak valid
yaitu saat percobaan dilakukan, faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan
permukaan yaitu suhu, zat terlarut, surfaktan, jenis cairan dan konsentrasi zat
terlarut tidak di ukur satu persatu secara rinci.
3.2 Saran
xv
DAFTAR PUSTAKA
Wahyu Dewi. 2016 Penentuan Tegangan Permukaan Cairan dengan Metode Kapilaritas.
http://dewiwahyumaterifarmasikita.blogspot.co.id/
xvi
xvii
xviii