Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MESIN KALOR

Dosen Pengampu :

Khoiro Mahbuhbah,M.Pd.

Oleh :

Vicky Ristiantoro (182010017)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
hidayat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Fluida dan Termodinamika
yang berjudul “Mesin Kalor”. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
telah membantu dalam mengerjakan pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk membuat makalah
ini menjadi lebih baik lagi, baik dari segi isi maupun segi lainnya. Penulis memohon maaf
apabila ada kata yang kurang berkenan dalam penulisan makalah ini. Akhir kata penulis
ucapkan terima kasih dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Lamongan, 25 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada dasarnya manusia pasti menginginkan semua pekerjaan dan segala
sesuatunya berlangsung secara cepat, efisien dan tidak membutuhkan tenaga manual
lagi karena keterbatasan tenaga. Jadi untuk mempermudah dan meringankan
pekerjaan mereka, manusia merancang alat yang dapat merubah suatu bahan atau
keadaan menjadi energi gerak atau mekanik. Alat yang dibahas kali ini adalah Mesin
Kalor, Gagasan dasar dibalik penggunaan mesin kalor adalah bahwa kalor bisa diubah
menjadi energi mekanik hanya jika kalor dibiarkan mengalir dari tempat bersuhu
tinggi menuju tempat bersuhu rendah. Selama proses ini, sebagian kalor diubah
menjadi energi mekanik (sebagian kalor digunakan untuk melakukan kerja), sebagian
kalor dibuang pada tempat yang bersuhu rendah.
Hampir semua energi yang kita gunakan berasal dari energi potensial kimia
yang terkandung dalam minyak bumi, gas, batu bara. Energi potensial kimia yang
terkandung dalam minyak bumi, gas atau batu bara tidak bisa langsung digunakan.
Minyak bumi, gas atau batu bara harus dibakar terlebih dahulu (pembakaran didalam
mesin) maka minyak bumi, gas atau batubara biasa disebut sebagai bahan bakar.
Pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi, gas dan batu bara) menghasilkan kalor
atau panas. Kalor bisa kita gunakan secara langsung untuk memasak makanan,
memanaskan ruangan, untuk menggerakan sesuatu (misalnya menggerakkan
kendaraan).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian mesin kalor?
2. Bagaimana penerapan mesin kalor dalam teknologi?
3. Bagaimana penerapan mesin kalor dalam kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian mesin kalor
2. Mengetahui penerapan mesin kalor dalam teknologi
3. Mengetahui penerapan kalor dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mesin Kalor/ Carnot
Mesin Kalor adalah sebuah mesin atau alat yang dapat merubah energi panas
atau kalor melalui siklus menjadi energi gerak atau mekanik. Dalam mesin mobil
misalnya, energi panas hasil pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi gerak
mobil. Tetapi, dalam semua mesin kalor kita tahu bahwa pengubahan energi panas ke
energi mekanik selalu disertai dengan adanya gas buang, yang membawa jumlah
energi panas. Dengan demikian, hanya sebagian utama energi panas hasil pembakaran
bahan bakar yang diubah menjadi energi mekanik, sisanya akan terbuang menjadi
berupa gas buang.
Berikut adalah skematik sederhana dari mesin kalor :

Dapat diamati diagram di atas suhu tinggi (TH) dan suhu rendah (TL) dikenal
juga dengan julukan suhu operasi mesin (suhu = temperatur). Dimulai dari kalor yang
mengalir dari tempat bersuhu tinggi diberi simbol QH adanya kalor ini disebabkan
adanya gesekan antara bahan bakar, udara dan sistem didalam mesin, sedangkan kalor
yang dibuang ke tempat bersuhu rendah diberi simbol QL. Ketika mengalir dari
tempat bersuhu tinggi menuju tempat bersuhu rendah inilah terjadi kerja didalam
sistem, sebagian QH diubah menjadi energi mekanik (digunakan untuk melakukan
kerja/W), sebagian lagi dibuang sebagai QL atau menjadi gas buang. Sebenarnya kita
sangat mengharapkan bahwa semua QH bisa diubah menjadi W, tapi pengalaman
sehari-hari menunjukkan bahwa hal tersebut tidak mungkin terjadi. Karena akan
selalu ada kalor yang terbuang. Seperti halnya jika kita mengendarai sepeda motor
atau mobil, bukan hanya gaya yang dihasilkan dari swbuah sistem tetapi juga akan
menghasilkan sebuah gas sisa yang dibuang ke lingkungan. Dengan demikian bisa
disimpulkan bahwa QH = W + QL. / W = QH-QL

(Nicolas Leonard Sadi Carnot)


Agar kerja bisa dilakukan secara terus menerus maka kalor harus mengalir
secara terus menerus dari tempat bersuhu tinggi menuju tempat bersuhu rendah. Jika
kalor hanya mengalir sekali saja maka kerja yang dilakukan mesin kalor juga hanya
sekali saja (energi mekanik yang dihasilkan sangat sedikit). Dengan demikian mesin
kalor tersebut tidak bisa kita manfaatkan secara optimal. Mesin kalor bisa
dimanfaatkan secara optimal jika ia melakukan kerja secara terus menerus.

Prinsip Carnot dan Mesin Carnot :


 Bagaimana membuat mesin kalor beroperasi dengan efisiensi maksimum?
 Insinyur Prancis Sadi Carnot (1796-1832) mengusulkan bahwa sebuah mesin kalor
akan memiliki efisiensi maksimum jika proses-proses dalam mesin adalah reversibel
(dapat balik).
 Suatu proses reversibel adalah suatu keadaan dimana kedua sistem dan lingkungannya
dapat kembali ke keadaan semula, sama persis seperti sebelum terjadinya proses.
 Tujuan dari mesin kalor adalah perubahan panas menjadi kerja dengan efisiensi
sebesar mungkin.
Mesin Carnot adalah mesin kalor yang paling sempurna dan memiliki efisiensi
tertinggi. Bahkan sampai sekarang, hampir tidak ada mesin kalor yang dibuat dengan
efisiensi diatas 50 %. Mesin Carnot pertama kali ditemukan oleh ilmuwan asal Perancis
yaitu Nicolas Leonard Sadi Carnot pada tahun 1824. Carnot memperkenalkan metode
baru untuk meningkatkan efisiensi suatu mesin berdasarkan siklus usaha. Metode
efisiensi Sadi Carnot ini selanjutnya dikenal sebagai siklus Carnot. Siklus Carnot terdiri
atas empat proses, yaitu dua proses isotermal dan dua proses adiabatik.

B. Siklus Carnot

Prinsip kerja siklus carnot :


Kurva A-B dan C-D merepresentasikan proses isotermis. Sedangkan B-C dan D-A adalah
proses adiabatis. Mesin ideal Carnot bekerja berdasarkan mesin kalor yang dapat bekerja
bolak balik (reversibel).

1). Pada proses A-B, gas mengalami ekspansi isothermal. Selama proses ini, system
menyerap kalor sebesar Q₁ pada temperature konstan. Proses ekspansi menyebabkan
volume sistem bertambah besar dari VA menjadi Vв yang diikuti dangan penurunan
tekanan dari PA menjadi PB.

2). Pada Proses B-C, gas mengalami proses ekspansi adiabatik. Selama proses ini, tidak
ada kalor yang keluar atau masuk ke dalam sistem. Volume gas dinaikkan dari VÂ
menjadi Vc yang menyebabkan turunnya tekanan dari PB menjadi PC.

3). Proses C-D merupakan proses pemampatan secara isotermal. Pada proses ini sistem
melepas kalor sebesar Q2 tanpa terjadi perubahan temperature. Kompresi menyebabkan
volume berkurang dari Ve menjadi Vp. Penurunan volume menyebabkan naiknya tekanan
gas dari Pc menjadi PD.

4). Proses D-A merupakan pemampatan (kompresi) adiabatik. Pada proses ini sistem
tidak menyerap ataupun melepas kalor. Proses kompresi menyebabkan volume mengecil
dari VĎ menjadi VA diikuti dengan kenaikkan tekanan dari Pp menjadi PA.

Sesuai dengan siklus carnot maka dapat dijelaskan prinsip kerja mesin kalor.
Mesin kalor menyerap kalor dari reservois bersuhu tinggi T1 sebesar Q1. Mesin
menghasilkan kerja sebesar W dan membuang sisa kalornya ke reservois bersuhu rendah
T2 sebesar Q2.
Dari penjelasan gambar terlihat bahwa tidak ada sebuah mesin yang memanfaatkan
semua kalor yang diserap Q1 untuk melakukan kerja W. Pasti selalu ada kalor yang
terbuang.

C. Efisiensi Mesin Kalor


Dari penjelasan sebelumnya diketahui bahwa tidak ada sebuah mesin yang
memanfaatkan semua kalor yang diserap Q₁ untuk melakukan kerja W. Pasti selalu
ada kalor yang terbuang Artinya setiap mesin kalor selalu memilik efisiensi. Efisiensi
mesin kalor adalah seberapa baik kemampuan mesin untuk mengubah kalor menjadi
usaha. Persamaan matematis efisiensi mesin Carnot diberikan seperti pada persamaan

berikut:

D. Perkembangan Mesin Kalor dalam Teknologi


Pada tahun 1778, Thomas Alfa Edison memperkenalkan mesin uap pertama
yang mengkonversi panas menjadi kerja mekanik. Mesin tersebut disempurnakan oleh
Sadi Carnot (1824). Saat itu, dia berupaya menemukan hubungan antara panas yang
digunakan dan kerja mekanik yang dihasilkan. Penelitian yang dilakukan sebenarnya
untuk menaikkan efisiensi mesin uap yang pada waktu itu sudah digunakan.
Kebanyakan mesin uap waktu itu kurang efisien, hasil pemikirannya merupakan titik
awal perkembangan ilmu termodinamika klasik dan beliau dianggap sebagai Bapak
Termodinamika.
1. Mesin Uap
Didalam cylinder mesin uap terdapat Piston yang mempunyai piston rod yang
Dihubungkan dengan cross head yang berada diluar cylinder. Cross head dihubungkan
oleh connecting rod dengan: crank shaft (tidak tampak pada gambar), sehingga apabila
piston bergerak kian kemari maka crank shaft dapat berputar Slide valve yang
mempunyai valve rod digerakkan oleh crank shaft melalui eksentrik, sehingga slide valve
dapat bergerak kian kemari sambil membuka dan menutup dua buah lubang uap yang
berhubungan dengan cylinder. Valve hox dimana slide valve berada mempunyai dua
saluran. Saluran pemasukan yang dihubungkan dengan boiler untuk menyalurkan uap
dengan tekanan tinggi (warna merah). Dan saluran pembuangan yang dihubungkan
dengan cerobong untuk membuang uap bekas (warna biru). Pada waktu piston mencapai
posisi paling kiri, maka slide valve akan membuka lubang uap cylinder bagian kiri
sehingga uap dari boiler dapat masuk kedalam cylinder pada bagian kiri dari piston dan
mendorong piston kekanan, sementara itu lubang uap sebelah kanan dihubungkan dengan
saluran pembuangan sehingga uap bekas dapat terbuang keluar melalui cerobong.
Sebelum akhir langkah piston, lubang uap tersebut sudah ditutup oleh slide valve
sehingga pasokan uap terhenti namun piston tetap bergerak kekanan karena ekpansi dari
uap.
Pada waktu piston mencapai posisi paling kanan, maka slide valve akan membuka
lubang uap cylinder hagian kanan sehingga uap dari boiler dapat masuk kedalam cylinder
pada bagian kanan piston dan mendorong piston kekiri, sementara itu lubang uap sebelah
kiri dihubungkan dengan saluran pembuangan sehingga uap bekas dapat terbuang melalui
cerobong. Sebelum akhir langkah piston, lubang uap tersebut sudah ditutup oleh slide
valve sehingga pasokan uap terhenti namun piston tetap bergerak kekanan karena ckpansi
dari uap. Karena cross head dengan crank shaft dihubungkan oleh connecting rod, maka
gerakan kian kemari dari piston tersebut akan diubah menjadi gerakan putaran dari crank
shaft. Demikian selama ada pasokan uap dari boiler maka mesin uap akan merubah
menjadi tenaga mekanis dengan gerakan putaran dari crank shaft.
2. Mesin Bensin (Otto)
Motor bensin pertama kali ditemukan pada tahun 1876. Motor Bensin yang
ditemukan oleh Otto menggunakan siklus empat langkah. Dengan penjelasan, setiap
empat kali langkah piston menghasilkan satu kali Kerja atau tenaga. Sehingga motor
empat langkah seringkali disebut dengan Sebutan motor Otto. Penemuan Otto ini
bukanlah penemuan motor bensin yang pertama, Karena sebelumnya, Etiene Lenoir
telah menemukan motor bensin yang Bersiklus dua langkah pada tahun 1869. Namun,
Otto memandang bahwa Motor bensin dua langkah tersebut memiliki efisiensi yang
rendah, karena Memiliki kompresi yang rendah. Untuk itu, Otto memandang perlu
adanya Langkah kompresi terlebih dahulu sebelum bahan bakar dinyalakan. Prinsip
Kerja motor bakar adalah perubahan dari energi thermal menjadi energi Mekanis.
Panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar yang terjadi Di dalam ruang
bakar.
Mekanisme kerja dari mesin bensin :

1. Langkah Pemasukan/Isap.
Katup isap (KI) terbuka dan piston bergerak dari batas atas, titik saat kondisi tersebut
disebut TMA (Titik Mati Atas). Dari atas kemudian menuju TMB (Titik Mati
Bawah). Setelah katup terbuka kemudian campuran udara dan bahan bakar mesuk dan
mengisi silinder.
2. Langkah Kompresi
Katup masuk tertutup dan piston bergerak menekan campuran udara dan bahan bakar
yang menimbulkan tekanan. Ketika piston mendekat pada TMA, akan timbul percikan
api listrik yang dihasilkan oleh busi dengan dua ujung elektrodenya. Percikan api
listrik tersebut membuat campuran udara dan bahan bakar terbakar sehingga mulai
terjadi proses pembakaran.
3. Langkah Ekspansi
Campuran udara dan bahan bakar yang telah terbakar secara berurutan menimbulkan
tekanan yang semakin lama semakin maksimal. Tekanan maksimal ini berikutnya
menekan piston ke bawah baik tekanan maupun suhu dari gas pembakaran mulai
berkurang. Gaya gerak yang yang timbul dari gerakan pada piston ini diteruskan pada
poros engkol melalui tangkai piston dan engko dan dengan demikian poros cngkol
dipaksa berputar mengatasi tahanan geseran.
4. Langkah Buang.
Katup buang (KB) terbuka dan gas sisa pembakaran ditekan keluar oleh piston yang
bergerak ke atas dan dengan demikian selanjutnya dimulai lagi langkah pemasukan
untuk siklus yang selanjutnya. Daya yang dihasilkan motor pembakaran ini
tergantung dari isi silinder antara TMA dan TMB. Hali ini dikarenakan jumlah panas
yang dihasilkan dari proses pembakaran campuran udara dan bahan bakar mengalir
dari silinder tersebut pada tiap siklusnya
3. Mesin Diesel
Ditemukan pada tahun 1890 oleh seorang berkebangsaan Jerman yaitu Rudolph
Diesel. Sama halnya dengan siklus otto, siklus diesel merupakan siklus bolak-
balik (reciprocating), namun pada siklus ini terdapat pengapian kompresi yang
berbeda dengan siklus otto (menggunakan spark plug). Pada siklus diesel ini spark
plug dan karburator digantikan oleh injektor bahan bakar.

1. Langkah pertama dinamakan langkah hisap. Proses ini ketika piston bergerak
dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB) yang menyebabkan
pembesaran ruang bakar. Saat langkah ini, katup hisap terbuka dan udara dari
intake manifold masuk ke ruang bakar.
2. Langkah kedua dinamakan langkah kompresi, prosesnya saat piston bergerak
dari TMB ke TMA. Pada langkah kompresi, katup hisap dan buar tertutup
rapat. Geraknya piston membuat udara di ruang bakar menjadi terkompresi,
suhu dan tekanannya naik.
3. Ketiga, yaitu langkah usaha, ketika piston sudah ada di TMA, suhu dan
tekanan udara sudah sangat tinggi. Saat ini pula, solar disemprotkan dari
injektor ke ruang bakar. Hasilnya, solar terbakar karena suhu udara melebihi
titik nyala solar. Pembakaran ini menciptakan gaya yang mendorong piston ke
TMB.
4. Langkah terakhir yaitu pembuangan, piston bergerak dari TMB ke TMA
dengan katub buang yang terbuka. Gerakan piston tersebut membuat gas sisa
pembakaran keluar. Kemudian kembali ke langkah yang pertama, langkah
hisap.

E. Contoh Mesin Kalor dalam kehidupan sehari-hari


1. Mesin Kendaraan Bermotor

Dalam Kehidupan sehari-hari pasti tidak terlepas dengan yang namanya


kendaraan, seperti sepeda motor atau mobil. Jenis kendaraan ini adalah yang
paling umum dijumpai disekitar kita, Prinsip kerja dari mesin ini adalah
perubahan dari energi thermal menjadi energi mekanis.
2. Mesin Uap

Dalam pengaplikasian mesin uap yang saat ini masih digunakan adalah PLTU,
cara kerja pembangkit tenaga listrik dimulai dengan air yang dipanasi dalam boiler.
Lalu, dari hasil pemanasan ini akan didapati uap panas yang selanjutnya akan
disalurkan melalui pipa yang kemudian menggerakkan turbin.

3. Tutup Panci yang terangkat saat mendidihkan air

Dalam kehidupan sehari-hari contoh paling mudah kalau kalor dapat


menyebabkan energi mekanis(gerak) adalah saat kita sedang memasak air
menggunakan api. Panas api yang dapat mendidihkan air dalam panci akan
menyebabkan uap panas yang coba untuk keluar dari panci. Akibat tekanan dari uap
inilah yang menyebabkan tutup panci terangkat-angkat.
BAB III
PENUTUP
A, Kesimpulan
1. Mesin Kalor adalah sebuah alat yang dapat mengubah kalor(panas) menjadi energi
gerak atau mekanik
2. Mesin kaloe yang menggunakan siklus carnot disebut mesin kalor carnot
3. Efisiensi mesin adalah seberapa baik mesin mengkonversi kalor menjadi energi gerak
dan sesedikit mungkin mengeluarkan gas buang
4. Contoh mesin kalor dalam kehidupan sehari-hari adalah : motor, mobil dll.

B. Saran
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan,
dan kesalahan jadi kami mengharapkan saran dari saudara supaya di lain waktu dapat
memperbaiki kesalahan dan kekurangan serta dapat menjadi lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA
https://nanopdf.com › 3-huku...PDF
1. Siklus, Hukum Termodinamika II dan Mesin Kalor
http://staff.uny.ac.id › filesPDF
KALOR dan TERMODINAMIKA – Universitas Negeri Yogyakarta
^ Yuberti (2013). Konsep Materi Fisika Dasar 2 (PDF). Bandar Lampung: Anugrah Utama
Raharja (AURA). Hlm. 71. ISBN 978-602-1297-30-8.
https://pdfcoffee.com/bab18-mesin-kalor-entropi-dan-hukum-2-termodinamika1-pdf-
free.html

Anda mungkin juga menyukai