“SIKLUS CARNOT”
Disusun Oleh:
Nadiya Fakhira
1501617057
FAKULTAS TEKNIK
2019
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayah-Nya kepada kita semua. Salam sejahtera semoga tetap senantiasa dilimpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntukan kita menuju jalan kebenaran.
Oleh karena itu, kami tidak menutupi diri dari segala saran dan kritik dari pembaca
untuk menyempurnakan makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat berguna kepada para
pembaca sekalian dan terlebih khusus kepada diri kami sendiri.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 1824 seorang insinyur prancis Sadi Carnot (1796-1832)
mengusulkan mesin ideal yang dapat melakukan usaha secara maksimal dan efisien
dibandingkan dengan mesin-mesin kalor lainnya. Ia membuktikan secara teoritis
bahwa tidak ada mesin yang lebih efisien dari mesin ideal ini, walaupun pada
kenyataannya mesin idealini tidak dapat dibuat. Mesin carnot bekerja berdasarkan
suatu siklus yang disebut siklus carnot. Siklus ini terjadi pada sebuah silinder berisi
gas yang dinding-dindingnya terisolasi secara temal (panas tidak dapat menembus
dinding silinder). Bahan atau zat yang dilibatkan dalam msin kalor berdasarkan silkus
carnot adalah suatu gas ideal. Proses termodinamika yang terlibat dalam siklus carnot
terdiri dari dua proses isothermal dan dua proses adiabatic.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Siklus Carnot?
2. Apakah yang dimaksud dengan Mesin Carnot?
3. Apakah kegunaan Siklus Carnot?
C. Tujuan
Makalah ini ditulis sebagai tugas kuliah Thermodinamika dan untuk
memperdalam materi tentang SIKLUS CARNOT, agar kita bisa lebih memehaminya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. SIKLUS CARNOT
Siklus Carnot diperkenalkan oleh seorang insinyur berkebangksaan Perancis
bernama Sadi Carnot (1796-1832) pada tahun 1824. Siklus ini terdiri dari empat
Keempat proses itu adalah sebagai berikut. (1) Proses AB adalah pemuaian isotermal
pada suhu T1. Dalam proses ini, gas menyerap kalor Q1 dari reservoir bersuhu tinggi
T1 dan melakukan usaha WAB. (2) Proses BC adalah pemuaian adibatik. Selama
proses ini suhu gas turun dari T1 menjadi T2 sambil melakukan usaha WBC (3)
Proses CD adalah pemampatan isotermal pada suhu T2, Dalam proses ini, gas
melepas kalor Q2 ke reservoir bersuhu rendah T2 dan melakukan usaha WCD . (4)
Proses akhir DA adalah pemampatan adiabatik. Suhu gas naik dari T2 ke T1 sambil
melakukan usaha WDA.
Siklus Carnot merupakan dasar dari mesin ideal, yaitu mesin yang paling efisien, yang
selanjutnya disebut mesin Carnot. Usaha total yang dilakukan oleh gas untuk satu
siklus sama dengan luas daerah di dalam siklus. Mengingat selama proses siklus
Carnot gas menerima kalor Q1 dari reservoir bersuhu tinggi dan melepas kalor Q2 ke
reservoir bersuhu rendah, maka usaha yang dilakukan oleh gas sesuai dengan hukum I
termodinamika adalah:
Q= U + W atau Q1 - Q2 = 0 + W
W=Q1-Q2
3
dengan:
4
Efisiensi mesin carnot, η adalah perbandingan antara kerja yang dilakukan
mesin dengan kalor yang diserap, Q1.
η = -W/Q1
η = (Q1-Q2)/Q1 = 1-Q2/Q1
Keempat proses di atas dapat dilukiskan dalam bentuk diagram P versus V, seperti di
bawah ini:
5
termodinamika dari reservoir, maka efisiensi mesin Carnot dapat dinyatakan sebagai
berikut:
η = 1-T2/T1
Dari hasil yang diperolehnya, Carnot menyampaikan hasil teoremanya bahwa
tidak ada mesin kalor yang bekerja antara dua reservoir kalor mempunyai efisiensi
lebih besar dari mesin Carnot (ideal) yang bekerja pada dua reservoir kalor yang
sama. Teorema diatas menunjukkan bahwa mesin kalor yang irreversibel mempunyai
efisiensi lebih rendah dari mesin reversibel.
B. MESIN CARNOT
Mesin Carnot adalah mesin kalor hipotetis yang beroperasi dalam suatu siklus
reversibel yang disebut siklus Carnot. Model dasar mesin inidirancang oleh Nicolas
Léonard Sadi Carnot, seorang insinyur militerPerancis pada tahun 1824. Model mesin
Carnot kemudian dikembangkan secara grafis oleh Émile Clapeyron 1834, dan
diuraikan secara matematisoleh Rudolf Clausius pada 1850an dan 1860an. Dari
pengembangan Clausius dan Clapeyron inilah konsep dari entropi mulai
muncul.Setiap sistem termodinamika berada dalam keadaan tertentu. Sebuah siklus
termodinamika terjadi ketika suatu sistem mengalami rangkaiankeadaan-keadaan
yang berbeda, dan akhirnya kembali ke keadaansemula. Dalam proses melalui siklus
ini, sistem tersebut dapat melakukan usaha terhadap lingkungannya, sehingga disebut
mesin kalor.Mesin carnot merupakan mesin kalor yang dapat mengubah energi
(kalor)menjadi bentuklainnya (usaha mekanik). Disamping mesin carnot,terdapat pula
mesin-mesin lain yang digolongkan dalam mesin kalor spertimesin uap, mesin diesel
dan bensin, mesin jet dan reactoratom.
Suatu mesin yang menjalani siklus carnot disebut mesin carnot. Sedangkan
mesin kalor carnot adalah suatu mesin yang mengubah energy kalor menjadi energy
mekanik.
Q1= Kalor yang keluar atau energy kalor yang tidak terpakai atau terbuang
6
Usaha W=Q2-Q1
Mesin Carnot adalah sebuah mesin ideal mesin teoritik, bekerja dalam sebuah
siklus yang terdiri atas 4 proses, yaitu:
7
Usaha 1-2 ( Ekspansi isothermik) Usaha 2-3 ( Ekspansi adiabatic)
Usaha total
8
Kita amati pada proses adiabatic
η=Q2-Q1Q2
η=WQ2
η=Q2-Q1Q1
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Siklus Carnot merupakan dasar dari mesin ideal, yaitu mesin yang paling efisien,
yang selanjutnya disebut mesin Carnot. Usaha total yang dilakukan oleh gas untuk
satu siklus sama dengan luas daerah di dalam siklus.
Suatu mesin yang menjalani siklus carnot disebut mesin carnot. Sedangkan mesin
kalor carnot adalah suatu mesin yang mengubah energy kalor menjadi energy
mekanik. Mesin Carnot adalah sebuah mesin ideal mesin teoritik, bekerja dalam
sebuah siklus yang terdiri atas 4 proses, yaitu:
5. EKSPANSI ISOTERMIK: Mula-mula sejumlah kalor (Q1) diambil dari
reservoir panas bersuhu T1, gas dibiarkan berekspansi (memuai) secara
isotermik (suhu dijaga tetap)
6. EKSPANSI ADIABATIK: Gas melanjutkan ekspansinya tapa menyerap
maupun melepas kalor, sehingga suhunya turun menjadi T2
7. KOMPRESI ISOTERMIK: Gas dimampatkan (kompresi), dengan menjaga
suhunya agar konstan, sambil melepas kalor sejumlah Q2
8. KOMPRESI ADIABATIK: Gas melanjutkan proses pemampatan tanpa
menyerap maupun melepas kalor sehingga suhunya naik kembali seperti awal
siklus, yaitu T2.
B. Saran
Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada
saya agar menjadi motivasi untuk lebih baik kedepannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Halliday dkk. 2010. Dasar-Dasar Fisika Versi Diperluas. Tanggerang: Binapura Aksara.
Sutrisno dan Tan Ik Gie. 1983. Seri Fisika Dasar (Listrik, Magnet dan Termofisika
Listrik). Bandung: ITB.
11