OLEH :
KELOMPOK 1
DOSEN PENGAMPU :
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “Siklus Carnot dan Hukum II Termodinamika”. Diharapkan
Makalah ini dapat memberikan penjelasan kepada kita semua tentang Kimia Bahan Pangan.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
Makalah ini. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita.Aamiin.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................................
Daftar Isi.................................................................................................................................
Siklus Carnot………………………………………………………………………………..
Hukum II Termodinamika…………..………………………………………………………
A. Siklus Carnot
Siklus Carnot adalah sebuah siklus reversibel, yang pertama kali dikemukakan
oleh Sadi Carnot pada tahun 1824, seorang insinyur Perancis. Mesin teoritis yang
menggunakan siklus Carnot disebut dengan Mesin Kalor Carnot. Siklus Carnot yang
dibalik dinamakan dengan siklus Carnot terbalik dan mesin yang menggunakan siklus
carnot terbalik disebut dengan Mesin refrigerasi Carnot. Siklus Carnot adalah proses
termodinamik yang dialami oleh zat kerja (working substance) pada mesin Carnot. Siklus
ini terdiri atas dua proses isotermal dan dua proses adiabatik. Pada proses isotermal
pertama, yang terjadi pada temperatur lebih tinggi, zat mengalami ekspansi dan menyerap
kalor.
Proses isotermal kedua, yang terjadi pada temperatur rendah, zat mengalami
kompresi dan melepas kalor. Garis isotermal pertama dan kedua dihubungkan oleh dua
proses adibatik. adiabatik pertama zat mengalami ekspansi, sedangkan adibatik kedua zat
mengalami kompresi.
2. Tahapan siklus carnot
Keempat proses di atas dapat dilukiskan dalam bentuk diagram P versus V, seperti di
bawah ini:
đ W = đ Qrev = PdV
dU = đ W = -PdV
Total kerja, W yang dilakukan oleh mesin carnot dalam satu siklus adalah
W = W1 + W2 + W3 + W4
W = -Q1 – Q2
Q2 berharga negatif karena V4<V3. Sesuai dengan fakta bahwa kalor ini dilepaskan oleh
sistem. Dengan demikian,
Kerja yang dilakukan oleh mesin adalah selisih antara kalor yang diserap, Q 1 dengan
kalor yang dilepaskan Q2.
Efisiensi mesin carnot, η adalah perbandingan antara kerja yang dilakukan mesin dengan
kalor yang diserap, Q1.
η = -W/Q1
η = (Q1-Q2)/Q1 = 1-Q2/Q1
Sejumlah kalor Q1 diserap dari reservoir kalor yang temperaturenya T1, sejumlah
kalor Q2 dilepaskan ke reservoir kalor yang temperaturnya T2 dan kerja dilakukan oleh
sistem, demikian seterusnya. Kalor yang ditransfer tergantung pada beda temperatur
antara dua reservoir tersebut. Temperatur reservoir ini disebut temperatur termodinamika
T. karena Q2/Q1 sebanding dengan temperatur termodinamika dari reservoir, maka
efisiensi mesin Carnot dapat dinyatakan sebagai berikut:
η = 1-T2/T1
Dari hasil yang diperolehnya, Carnot menyampaikan hasil teoremanya bahwa tidak ada
mesin kalor yang bekerja antara dua reservoir kalor mempunyai efisiensi lebih besar dari
mesin Carnot (ideal) yang bekerja pada dua reservoir kalor yang sama. Teorema diatas
menunjukkan bahwa mesin kalor yang irreversibel mempunyai efisiensi lebih rendah dari
mesin reversibel
Semua mesin carnot yang bekerja pada dua reservoir kalor yang sama
mempunyai efisiensi yang sama
Efisiensi mesin kalor tidak tergantung pada jenis material (working substance)
yang digunakan
Temperatur termodinamika tidak tergantung pada jenis material (working
substance)
Ketika system dalam suatu mesin menjalani sebagian daurnya, sejumlah kalor
diserap dari reservoir panas, pada bagian lain dari daur itu kalor yang jumlahnya lebih
sedikit dibuang ke reservoir yang lebih dingin. Jadi boleh dikatakan bahwa mesin bekerja
diantara sepasang reservoir ini. Menurut kenyataannya sejumlah kalor selalu dibuang ke
reservoir yang lebih dingin, sehingga efisiensi mesin tidak akan pernah mencapai 100%.
1) Berapa daya guna maksimum yang dapat dicapai oleh suatu mesin yang bekerja
antara kedua reservoir itu.
2) Bagaimana karakteristik mesin.
3) Apa pengaruh sifat zat kerja.
Q2= Kalor masuk
Q1= Kalor yang keluar atau energy kalor yang tidak terpakai atau terbuang
Usaha W = Q2 - Q1
Usaha total
2 3
4 1
Efisiensi diatas merupakan Effisiensi Mesin Carnot Termik.
η=Q2-Q1Q2
η=WQ2
η=Q2-Q1Q1
Mengingat mesin Carnot merupakan mesin kalor reversible, maka mesin tersebut
dapat dibalik. Mesin tersebut merupakan mesin pendingin atau refrigerator Carnot.
T2′>T1, W=Q2-Q1
Perbandingan antara kalor Q1 yang dapat dihisap dengan usaha yang digunakan W
merupakan koefisien performance C.
c=T1’T2′-T1′
c=Q1’W’=Q1’Q2′-Q1′
Theorema Carnot berbunyi : “Tak ada sebuah mesin yang bekerja antara dua reservoir
tertentu dapat lebih effisien daripada mesin Carnot yang bekerja antara kedua
reservoir”.
Bukti:
Misalkan sebuah mesin Carnot (R) dan suatu mesin lain (I) bekerja diantara dua
reservoir yang samadan diatur demikian sehingga keduanya melakukan usaha yang
sama yaitu W.
Mesin Carnot R
Mesin Lain I :
ηI>ηR
WQ,>WQ1
Q1>Q’
Misalkan sekarang bahwa mesin I menjalankan mesin Carnot R yang bekerja sebagai
mesin pendingin. Pada peristiwa ini secara simbolik ditunjukkan sebagai gambar:
Karena seluruh usaha adalah untuk kepentingan bersama maka mesin kalor dan mesin
pendingin ini dapat digabungkan sehingga keseluruhannya merupakan alat yang bekerja
sendiri.
Q1-W-Q1-W=Q1-Q1′
Harga ini adalah positif. Kalor bersih yang dikeluarkan kepada reservoir panas juga
=Q1-Q1′
Jadi kesimpulannya alat yang bekerja sendiri ini memudahkan kalor sebesar Q1-Q1,
dari reservoir dingin ke reservoir panas. Hal ini bertentangan dengan hukum II
Termodinamika (Azas Clausius).
Hal ini berarti bahwa pengandaian ηI>ηR salah. Maka seharusnya adalah:
ηI≤ηR
Semua mesin Carnot yang bekerja antara dua reservoir yang tertentu daya gunanya
sama.
Bukti:
Misalkan ada mesin Carnot R1 dan R2 yang bekerja diantara dua reservoir yang sama.
Apabila R1 menjalankan R2 yang bekerja sebagai mesin pendingin maka theorema
Carnot haruslah :
ηR1≤ηR2
ηR2≤ηR1
ηR1=ηR2
Karena dalam pembahasan tadi tidak terdapat syarat-syarat khusus untuk sifat zat kerja
maka, daya guna siklus Carnot tidak dipengaruhi oleh zat kerja.
B. Hukum II Termodinamika
Dari hasil percobaan para ahli menyimpulkan bahwa mustahil untuk membuat
sebuah mesin kalor yang mengubah panas seluruhnya menjadi kerja, yaitu mesin
dengan efisiensi termal 100%. Kemustahilan ini adalah dasar dari satu pernyataan
hukum kedua termodinamika sebagai berikut: “Adalah mustahil bagi sistem manapun
untuk mengaalami sebuah proses di mana sistem menyerap panas dari reservoir pada
suhu tunggal dan mengubah panas seluruhnya menjadi kerja mekanik, dengan sistem
berakhir pada keadaan yang sama seperti keadaan awalnya”. Pernyataan ini dikenal
dengan sebutan pernyataan “mesin” dari hukum kedua termodinamika.
Dasar dari hukum kedua termodinamika terletak pada perbedaaan antara sifat
alami energi dalam dan energi mekanik makroskopik. Dalam benda yang bergerak,
molekul memiliki gerakan acak, tetapi diatas semua itu terdapat gerakan terkoordinasi
dari setiap molekul pada arah yang sesuai dengan kecepatan benda tersebut. Energi
kinetik dan energi potensial yang berkaitan dengan gerakan acak menghasilkan energi
dalam.
Jika hukum kedua tidak berlaku, seseorang dapat menggerakkan mobil atau
pembangkit daya dengan mendinginkan udara sekitarnya. Kedua kemustahilan ini tidak
melanggar hukum pertama termodinamika. Oleh karena itu, hukum kedua
termodinamika bukanlah penyimpulan dari hukum pertama, tetapi berdiri sendiri
sebagai hukum alam yang terpisah. Hukum pertama mengabaikan kemungkinan
penciptaan atau pemusnahan energi. Sedangkan hukum kedua termodinamika
membatasi ketersediaan energi dan cara penggunaan serta pengubahannya.
Panas mengalir secara spontan dari benda panas ke benda yang lebih dingin,
tidak pernah sebaliknya. Sebuah pendingin mengambil panas dari benda dingin ke
benda yang lebih panas, tetapi operasinya membutuhkan masukan energi mekanik atau
kerja. Hal umum mengenai pengamatan ini dinyatakan sebagai berikut :“Adalah
mustahil bagi proses mana pun untuk bekerja sendiri dan menghasilkan perpindahan
panas dari benda dingin ke benda yang lebih panas.” Pernyataan ini dikenal dengan
sebutan pernyataan “pendingin” dari hukum kedua termodinamika.
Perubahan kerja menjadi panas, seperti pada gesekan atau aliran fluida kental
(viskos) dan aliran panas dari panas ke dingin melewati sejumlah gradien suhu, adalah
suatu proses ireversibel. Pernyataan “mesin” dan “pendingin” dari hukum kedua
menyatakan bahwa proses ini hanya dapat dibalik sebagian saja. Misalnya, gas selalu
mengalami kebocoran secara spontan melalui suatu celah dari daerah bertekanan tinggi
ke daerah bertekanan rendah. Gas-gas dan cairan-cairan yang dapat bercampur bila
dibiarkan akan selalu tercampur dengan sendirinya dan bukannya terpisah. Hukum
kedua termodinamika adalah sebuah pernyataan dari aspek sifat searah dari proses-
proses tersebut dan banyak proses ireversibel lainnya. Perubahan energi adalah aspek
utama dari seluruh kehidupan tanaman dan hewan serta teknologi manusia, maka
hukum kedua termodinamika adalah dasar terpenting dari dunia tempat makhluk hidup
tumbuh dan berkembang.
“Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam suatu
siklus yang semata-mata mengubah energi panas yang diperoleh dari suatu sumber
pada suhu tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik.” Dengan kata lain, formulasi
kelvin-planck menyatakan bahwa tidak ada cara untuk mengambil energi panas dari
lautan dan menggunakan energi ini untuk menjalankan generator listrik tanpa efek lebih
lanjut, misalnya pemanasan atmosfer. Oleh karena itu, pada setiap alat atau mesin
memiliki nilai efisiensi tertentu. Efisiensi menyatakan nilai perbandingan dari usaha
mekanik yang diperoleh dengan energi panas yang diserap dari sumber suhu tinggi.
“Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam suatu
siklus yang semata-mata memindahkan energi panas dari suatu benda dingin ke benda
panas”. Dengan kata lain, seseorang tidak dapat mengambil energi dari sumber dingin
(suhu rendah) dan memindahkan seluruhnya ke sumber panas (suhu tinggi) tanpa
memberikan energi pada pompa untuk melakukan usaha. (Marthen Kanginan, 2007:
249-250)
Bila ditinjau siklus Carnot, yakni siklus hipotesis yang terdiri dari empat proses
terbalikkan: pemuaian isotermal dengan penambahan kalor, pemuaian adiabatik,
pemampatan isotermal dengan pelepasan kalor dan pemampatan adiabatik; jika integral
sebuah kuantitas mengitari setiap lintasan tertutup adalah nol, maka kuantitas tersebut
yakni variabel keadaan, mempunyai sebuah nilai yang hanya merupakan ciri dari
keadaan sistem tersebut, tak peduli bagaimana keadaan tersebut dicapai. Variabel
keadaan dalam hal ini adalah entropi. Perubahan entropi hanya gayut keadaan awal dan
keadaan akhir dan tak gayut proses yang menghubungkan keadaan awal dan keadaan
akhir sistem tersebut.
S = k log
w ............................................. (2.6)
w = w1N =
(cV)N ........................................... (2.8)
Jika persamaan (2.8) disubstitusikan ke (2.6), maka perbedaan entropi gas ideal
dalam proses ekspansi isotermal dimana temperatur dan banyaknya molekul tak
berubah, adalah bernilai positip. Ini berarti entropi gas ideal dalam proses ekspansi
isotermal tersebut bertambah besar.
Dari sudut pandang ini, tidaklah mutlak bahwa entropi akan semakin besar di
dalam tiap-tiap proses spontan. Entropi kadang-kadang dapat berkurang. Jika cukup
lama ditunggu, keadaan yang paling tidak mungkin sekali pun dapat terjadi: air di
dalam kolam tiba-tiba membeku pada suatu hari musim panas yang panas atau suatu
vakum setempat terjadi secara tiba-tiba dalam suatu ruangan.
Reservoir Energi Panas (Thermal Energy Reservoir)
Thermal Energy Reservoir atau lebih umum disebut dengan reservoir energi
panas adalah suatu benda atau zat yang mempunyai kapasitas energi panas yang besar.
Artinya reservoir dapat menyerap atau menyuplai sejumlah energi panas yang tidak
terbatas tanpa mengalami perubahan temperatur. Contoh dari benda atau zay besar yang
disebut reservoir adalah samudera, danau, dan sungai untuk benda besar yang berwujud
air dan atmosfer untuk benda berwujud besar di udara. Sistem dua fasa juga dapat
dimodelkan sebagau suatu reservoir, karena sistem dua fasa dapat menyerap dan
melepaskan panas tanpa mengalami perubahan temperatur. Dalam prakteknya, ukuran
sebuah reservoir menjadi relatif. Misalnya sebuah ruangan dapat disebut sebagai sebuah
reservoir dalam suatu analisa panas yang dilepaskan oleh sebuah televisi. Reservoir
yang menyuplai energi disebut dengan saurce dan reservoir yang menyerap energi
disebut dengan sink.
Mesin Kalor (Heat Engines)
Sebuah alat produksi kerja yang paling tepat mewakili definisi dari mesin kalor
adalah pembangkit listrik tenaga air, yang merupakan mesin pembakaran luar dimana
fluida kerja mengalami siklus termodinamika yang lengkap.
Efisiensi termal (thermal efficiencies)
Efisiensi termal sebenarnya digunakan untuk mengukur unjuk kerja dari suatu
mesin kalor, yaitu berapa bagian dari input panas yang diubah menjadi output kerja
bersih.
Unjuk kerja = Output yang diinginkan .......................... (2.9)
Input yang diperlukan
Untuk mesin kalor, output yang diinginkan adalah output kerja bersih. Dan input
yang diperlukan adalah jumlah panas yang disuplai ke fluida kerja. Kemudian efisiensi
termal dari sebuah mesin kalor dapat diekspresikan sebagai:
Atau
Atau
Melihat karaktristik dari sebuah mesin kalor, maka tidak ada sebuah mesin kalor
yang dapat mengubah semua panas yang diterima kemudian mengubahnya semua
menjadi kerja. Pernyataan tersebut dimuat sebuah pernyataan oleh Kelvin-Plank yang
berbunyi : “Adalah tidak mungkin untuk sebuah alat atau mesin yang beroperasi dalam
sebuah siklus yang menerima panas dari sebuah reservoir tunggal dan memproduksi
sejumlah kerja bersih.”
Mesin pendingin, sama seperti mesin kalor, adalah sebuah alat siklus. Fluida
kerjanya disebut dengan refrigerant. Siklus refrigerasi yang paling banyak digunakan
adalah daur refrigerasi kompresi-uap yang melibatkan empat komponen : kompresor,
kondensor, katup ekspansi dan evaporator
Perlu dicatat bahwa harga dari COPR dapat berharga lebih dari satu, karena
jumlah panas yang diserap dari ruang refrigerasi dapat lebih besar dari jumlah input
kerja. Hal tersebut kontras dengan efisiensi termal yang selalu kurang dari satu. Salah
satu alasan penggunaan istilahcoefficient of performance-lebih disukai untuk
menghindari kerancuan dengan istilah efisiensi, karena COP dari mesin pendingin lebih
besar dari satu.
Pompa Kalor
Mesin kalor membuat energi mengalir dari lokasi yang lebih panas ke lokasi
yang lebih dingin, menghasilkan fraksi dari proses tersebut sebagai kerja.
Kebalikannya, pompa kalor membutuhkan kerja untuk memindahkan energi termal dari
lokasi yang lebih dingin ke lokasi yang lebih panas.Air condtioner pada dasarnya
adalah sebuah mesin pendingin tetapi yang didinginkan disini bukan ruang refrigerasi
melainkan sebuah ruangan/gedung atau yang lain.
Telah kita ketahui bahwa panas akan berpindah dari media bertemperatur tinggi
kemedia bertemperatur rendah. Pernyataan clausis tidak mengimplikasikan bahwa
membuat sebuah alat siklus yang dapat memindahkan panas dari terperatur rendah ke
media bertemperatur tinggi adalah tidak mungkin dibuat. Hal tersebut dapat terjadi
asalkan ada efek luar yang dalam kasus tersebut dilakukan kompresor yang mendapat
energi dari energi listrik.
Sebuah alat yang melanggar hukum termodinamika yang pertama disebut mesin
gerak abadi tipe pertama (Perpetual-Motion Machines of the first kind) atau
PMMI, sedangkan alat yang melanggar hukum termodinamika kedua disebut mesin
gerak abadi tipe kedua (Perpetual-Motion Machines of the second kind)atau KMM2.
Proses 2-3: Rangkaian ditempatkan hingga besentuhan dengan reservoir pada TH. Gas
berekspansi secara isotermal serta menerima energi QH dari reservoir panas melalui
perpindahan kalor.
Proses 3-4: Sistem kembali ditempatkan di atas dudukan berisolasi dan gas dibiarkan
untuk terus berekspansi secara adiabatik hingga temperature menurun ke TC.
Proses 4-1: Sistem ditempatkan hingga bersentuhan dengan reservoir pada TC. Gas
dikompresi secara isotermal ke keadaan awalnya sementara terjadi pelepasan kalor
QC ke reservoir dingin melalui perpindahan kalor.
Agar memahami lebih mendalam tentang siklus Carnot, maka kami berikan contoh
aplikasi dari siklus Carnot dan bagimana sistem kerjanya adalah sebagai berikut:
1. Mesin uap
Dalam operasi sebenarnya dari mesin uap, terdapat beberapa proses yang menyebutkan
analisis yang tepat sukar dilakukan. Proses tersebut ialah
a) Percepatan dan turbulensi yang ditimbulkan oleh perbedaaan tekanan yang dipakai
untuk mengalirkan uap dari satu bagian radas ke bagian lainnya
b) Gesekan
c) Hantaran kalor melalui dinding ketika pemuaian uap
d) Pemindahan kalor yang timbul karena perbedaan temperatur yang berhingga antara
tungku dan ketel.
Hampiran pertama pada pemecahan persoalan mesin uap dapat dibuat dengan
memasukkan andaian penyederhanaan yang walaupun tidak dapat dilaksanakan
dalam praktek, tetapi paling tidak dapat memberikan batas atas efisiensi mesin
seperti itu dan dapat menetapkan suatu daur yang disebut daur Rankine.
Berdasarkan daur ini kelakuan sebenarnya dari mesin uap dapat dibahas.
1 → 2 penempatan air secara adiabat sampai pada tekanan yang sama dengan
tekanan pada ketel uap (dalam proses ini hanya terjadi perubahan
temperatur yang kecil sekali);
3 → 4 penguapan air secara isobar dan isotherm sehingga menjadi uap jenuh
4 → 5 uap air disangatpanaskan secara isobar menjadi uap sangat panas pada
temperatur θH;
6 → 1 pengembunan uap air secara isobar dan isotherm menjadi air jenuh pada
temperatur θC.
Selama proses 2 → 3, 3 → 4, dan 4 → 5, kalor |Q H| masuk ke dalam sistem
dari tandon panas, sedangkan selama proses pengembunan 6 → 1, kalor |Q C|
dibuang oleh sistem ke tandon pada temperatur θC. proses pengembunan
ini harus ada supaya sistem dapat kembali ke keadaan awal 1. Karena kalor selalu
harus dibuang ketika pengembunan air terjadi, |QC| tidak bisa dibuat sama dengan
nol, sehingga masukan |QH| tidak bisa seluruhnya dikonversikan menjadi kerja.
2. Pompa Kalor
Tujuan pompa kalor adalah untuk menjaga temperatur dalam sebuah tempat tinggal
atau bangunan lainnya di atas temperatur sekelilingnya atau untuk menyediakan
perpindahan kalor untuk beberapa proses industri tertentu yang terjadi pada
temperatur tinggi. Pendinginan berhubungan dekat dengan operasi pompa kalor,
dimana kerja dilakukan untuk memompa kalor dari reservoir dingin (seperti sungai
atau tanah sekitar) ke dalam wadah panas (seperti sebuah rumah). Pompa kalor
merupakan pendingin yang beroperasi sebaliknya.
Hanya dengan mengubah sudut pandang kita, kita dapat menganggap siklus
pada gambar diatas. Akan tetapi, tujuan siklus ini sekarang, adalah untuk
menghantarkan perpindahan kalor Qout ke daerah hangat, yang merupakan ruangan yang
akan dipanaskan. Pada kondisi tunak, laju dimana energi dipasok ke daerah hangat
melalui perpindahan kalor adalah jumlah energi yang diberikan pada fluida kerja dari
daerah dingin, Qin, dan laju masukan kerja netto ke dalam siklus, Wnet. Berarti pada
fluida kerja dari daerah dinjgin, Qin, dan laju masukan kerja netto ke dalam siklus, Wnet.
Berarti