Kelompok 4
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
KINETIKA REAKSI KIMIA .
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Kimia
Fisika. Dalam penyusunan makalah ini, kami sebagai penulis mengambil referensi dari
buku dan media internet agar lebih mudah untuk dipelajari.
Kami menyadari akan keterbatasan, kelemahan, dan masih banyak kekurangan
kami dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu kami berharap ada saran maupun
kritik yang membangun untuk kami dari pembaca dan pemerhati makalah ini sebagai
acuan agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik dan menarik untuk tugas
maupun pekerjaan kami selanjutnya. Kami sebagai penulis mengharapkan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya bagi para pembaca. Akhir kata
kami mengucapkan terima kasih.
TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........
DAFTAR ISI..........
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....
1.2 Rumusan Masalah...
1.3 Tujuan..........
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Kimia..........................................................................
2.2 Persamaan
Laju
Reaksi
dan
Reaksi................................................
2.3 Hukum
Laju
Kinetika
Orde
dan
Komponennya.............................................................
2.4 Orde
Reaksi.............................................................................................
2.5 Menentukan
Orde
Reaksi........................................................................
2.6 Penentuan
Energi
Aktifasi.......................................................................
2.7 macam-macam
Orde
Reaksi....................................................................
2.8 Faktor
yang
Mempengaruhi
Laju
Reaksi................................................
2.9 Mekanisme
Reaksi..................................................................................
2.10 Aplikasi
Kinetika
Reaksi
dalam
Bidang
Pangan.....................................
2.11 Contoh
Soal.............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kinetika kimia merupakan salah satu cabang ilmu kimia fisika yang
mempelajari laju reaksi. Laju reaksi berhubungan dengan pembahasan seberapa
cepat atau lambat reaksi berlagsung. Sebagai contoh seberapa cepat reaksi
pemusnahan ozon di atmosfer bumi, seberapa cepat reaksi suatu enzim dalam tubuh
berlangsung. Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhadapan dengan berbagai
reaksi kimia. Reaksireaksi tersebut ada yang berlangsung dengan sangat cepat
seperti reaksi antara logam Natrium (Na) dengan air, dan ada juga yang
berlangsung dengan sangat lambat seperti perkaratan logam besi. Dari reaksi-reaksi
itu dapat juga kita amati bahwa suatu zat tidak dapat bereaksi dengan zat lain pada
suhu biasa seperti karbon (arang kayu) dengan oksigen, tetapi bila dipanaskan
maka reaksi akan segera terjadi. Demikian juga bila kita campurkan gas hidrogen
dengan gas oksigen tidak segera bereaksi, tetapi bila campuran itu diberi panas atau
kedalamnya ditambahkan serbuk Platina maka reaksi akan segera terjadi dan
menimbulkan ledakan.
Dari peristiwa-peristiwa di atas jelas bahwa reaksi-reaksi dipengaruhi
beberapa faktor seperti : suhu, sifat zat yang bereaksi, katalis dan lain-lain.
Pengetahuan tentang laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
sangat penting
dalam kinetika kimia yang menghubungkan antara laju reaksi dengan konsentrasi
reaktan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan kinetika kimia ?
2.
Bagaimana persamaan laju reaksi dan orde reaksi ?
3.
Bagaimana penetapan hukum-hukum laju dan komponennya ?
4.
Apa yang dimaksud dengan orde reaksi ?
5.
Bagaimana menetukan orde reaksi ?
6.
Bagaimana menentukan energi aktifasi ?
7.
Sebutkan berbagai orde reaksi ?
8.
Faktor apa saja yang mempengaruhi laju reaksi ?
9.
Apa yang dimaksud mekanisme reaksi ?
10. Bagaimana aplikasi kinetika reaksi dalam bidang pangan ?
11. Bagaimana penyelesaian soal-soal kinetika reaksi kimia ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kinetika kimia.
2.
Untuk mengetahui persamaan laju reaksi dan orde reaksi.
3.
Untuk mengetahui bagaimana penetapan hukum-hukum laju atau tetapan laju.
4.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan orde reaksi.
5.
Untuk mengetahui bagaimana menentukan orde reaksi.
6.
Untuk mengetahui bagaimana menentukan energi aktifasi.
7.
Untuk mengetahui berbagai macam orde reaksi.
8.
Untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi laju reaksi.
9.
Untuk mengetahui definisi dari mekanisme reaksi
10. Untuk mengetahui pengaplikasian kinetika reaksi dalam bidang pangan.
11. Untuk mengetahui cara menyelesaikan soal-soal tentang kinetika reaksi kimia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kinetika Kimia
Kinetika kimia adalah suatu ilmu yang membahas tentang laju (kecepatan)
dan mekanisme reaksi. Kinetika kimia adalah ilmu yang mempelajari laju reaksi,
atau seberapa cepat proses reaksi berlangsung dalam waktu tertentu. Kinetika kimia
Untuk reaksi : A + 2B 3C + 4D
Konsentrasi
Pada reaksi di atas : Laju berkurangnya konsentrasi A tidak sama dengan laju
Untuk reaksi : A + 2B 3C + 4D
Berlaku :
Laju berkurangnya A :
Dari koefisien reaksi nampak bahwa setiap kebutuhan 1 mol A, maka
B yang
=-
=+
=+
atau :
VA = -
A
t
1
2
VB = -
B
t
1
3
, VC = +
C
t
1
4
, VD = +
D
t
t
t 3 t 4 t
sehingga :
VA : VB : VC : VD = 1 : 2 : 3 : 4
berlaku :
VA = -
A
t
1
q
, VB =
B
t
1
r
, VC =
C
,
t
1
s
dan VD =
D
.
t
VA : V B : V C : V D = p : q : r : s
Sehingga :
Laju reaksi dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi atau tekanan dari
produk atau reaktan terhadap waktu.
Berdasarkan jumlah molekul yang bereaksi, reaksi terdiri atas :
a.Reaksi unimolekular : hanya 1 mol reaktan yang bereaksi.
Contoh : N2O5 N2O4 + O2
b.
Reaksi bimolekular : ada 2 mol reaktan yang bereaksi.
Contoh : 2HI H2 + I2
c.Reaksi termolekular : ada 3 mol reaktan yang bereaksi.
Contoh : 2NO + O2 2NO2
Berdasarkan banyaknya fasa yang terlibat, reaksi terbagi menjadi :
a. Reaksi homogen : hanya terdapat satu fasa dalam reaksi (gas atau larutan)
d A
k A ,
dt
dan
d B
k B
dt
berlaku : V =
dimana
+ )
x2
jika
y2
berarti reaksi adalah reaksi orde ke dua terhadap zat B dan seterusnya. Orde reaksi
dapat berupa bilangan bulat positif, nol ataupun bilangan pecahan, namun
umumnya reaksi kimia selalu memiliki orde reaksi yang berupa bilangan bulat
positif.
Orde reaksi tidak ada hubungannya dengan koefisien reaksi. Jika kebetulan
x
p dan
q, maka reaksi
[O3] (mol/L)
0,0
3,20 x 10-5
10,0
2,42 x 10-5
20,0
1,95 x 10-5
30,0
1,63 x 10-5
40,0
1,40 x 10-5
50,0
1,23 x 10-5
60,0
laju
1,10 x 10-5
dt
(60,0 0,0)s
Contoh : Data hasil percobaan reaksi gas Nitrogen oksida dengan gas
Hidrogen pada suhu 800oC diperoleh sebagai berikut :
Percobaan ke
NO
H2
(M)
4 x 10-2
(M)
1,5 x 10-2
4 x 10-2
3,0 x 10-2
64 x 10-5
4 x 10-2
6,0 x 10-2
130 x 10-5
2 x 10-2
6,0 x 10-2
32 x 10-5
1 x 10-2
6,0 x 10-2
7,9 x 10-5
32 x 10-5
Konsentrasi
S2O82- (M) I (M)
0,038
0,060
n
1
0,076
0,060
2,8 x 10-5
0,076
Tentukan :
0,030
1,4 x 10-5
menunjukkan x = 1
Atau dapat dilakukan dengan cara :
v2
v1
=
(S 2 O 8 2 ) II
k2
k1
(S 2 O 8 ) I
(I ) II
(I ) I
2,8 x 10 5
1,4 x 10 5
k2
k1
=
0,076
0,038
X[
2 = 2 x . 1Y
0,060
0,060
x [
terhadap (S2O82-)
Untuk menentukan orde reaksi terhadap I- dapat dilakukan dengan
membandingkan percobaan 2 terhadap 3, dimana [S 2O82-] tetap, [I-]2 = 2 x [I]3, dan
v2 =2 x v3 maka y = 1
Atau dapat dilakukan dengan cara :
v2
v3
=
(S 2 O 8 2 ) II
k2
k3
(S 2 O 8 ) III
2,8 x10 5
1,4 x10 5
=
k 2 (0,076)
k 3 (0,076)
(I ) II
(I ) III
x
(0,060)
(0,030)
2 = 1x . 2y y = 1
Orde reaksi total (x + y ) adalah : ( 1 + 1 ) = 2
Contoh soal
3. 5 55.
Waktu (det)
7,2
0,10
0,02
1,8
0,03
0,2
3
0,20
Tentukan : a. Orde reaksi terhadap P
b. Orde reaksi terhadap Q
Ingat.. V = 1/T
Jawab :
Data yang diberikan pada kolom 4 adalah data waktu bukan laju reaksi, oleh
karena itu data tersebut harus kita ubah menjadi data laju reaksi, dimana Laju reaksi
1
dt
menjadi :
Percobaan ke
1
V ( 1/det )
1/7,2
0,10
0,02
1/1,8
3
0,20
0,03
1/0,2
a. orde reaksi terhadap Q, dapat dicari dengan membandingkan data [Q] yang sama
( data 1 dan 2 )
k1 (P) (1)
k 2 (P) (2)
v1
v2
=
18
72
1
2
(Q) (1)
(Q) (2)
=
1
4
1 / 7,2
1 / 1,8
1
2
k 1 0,10
k 2 0,10
0,1
0,2
terhadadap Q = 2
b. Orde reaksi terhadap P dapat dicari dengan membandingkan data 1 dan 3 atau
data 2 dan 3
v2
v3
=
k 2 (P) 2
k 3 (P) 3
(Q) 2
(Q) 3
1 / 1,8
1 / 0,2
( harga y = 2 )
2
18
1
2
2
3
1
9
1
2
4
9
k 2 0,10
k 3 0,20
0,02
0,03
1
2
1
9
= x
9
4
1
2
1
4
terhadap P =2
c. Orde reaksi total adalah : ( x + y ) = 2 + 2 = 4
d.
Persamaan Laju reaksi adalah : v = k [P]2 [Q]2
2.3
2.4
Orde Reaksi
Orde suatu reaksi ialah jumlah semua eksponen (dari konsentrasi dalam
persamaan laju. Orde reaksi juga menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi
reaktan (pereaksi) terhadap laju reaksi. Jika laju suatu reaksi berbanding lurus
dengan pangkat satu konsentrasi dari hanya satu pereaksi.
Laju = k [A]
Beberapa contoh: NO(g) + O3(g) NO2(g) + O2(g)
hukum laju secara percobaan diperoleh: r = k[NO][O3]. Dalam hal ini reaksi
berorde pertama terhadap konsentrasi NO maupun O3.
Maka reaksi itu dikatakan sebagai reaksi orde pertama. Penguraian N2O5
merupakan suatu contoh reaksi orde pertama. Jika laju reaksi itu berbanding lurus
dengan pangkat dua suatu pereaksi, atau berbanding lurus dengan pangkat satu
konsentrasi dari dua pereaksi.
Laju = k[A]2
Laju = k [A][B]
Maka reaksi itu disebut reaksi orde kedua. Dapat juga disebut orde terhadap
masing-masing pereaksi. Misalnya dalam persamaan terakhir itu adalah orde
pertama dalam A dan orde dalam B, atau orde kedua secara keseluruhan. Suatu
reaksi dapat berorde ketiga atau mungkin lebih tinggi lagi, tetapi hal-hal semacam
itu sangat jarang. Dalam reaksi yang rumit, laju itu mungkin berorde pecahan,
misalnya orde 1 dalam A dan orde 0,5 dalam B atau berorde 1,5 secara keseluruhan.
Suatu reaksi dapat tak tergantung pada konsentrasi suatu pereaksi. Perhatikan
reaksi umum, yang ternyata berorde pertama dalam A. Jika kenaikan konsentrasi B
tidak menaikkan laju reaksi, maka reaksi itu disebut orde nol terhadap B. Ini bisa
diungkapkan sebagai :
Laju = k[A][B]0 = k[A]
Orde suatu reaksi tak dapat diperoleh dari koefisien pereaksi dalam
persamaan berimbangnya. Dalam penguraian N2O5 dan NO2, koefisien untuk
pereaksi dalam masing-masing persamaan berimbang adalah 2 tetapi reaksi pertama
bersifat orde pertama dalam N2O5 dan yang kedua berorde kedua dalam NO 2.
Seperti dilukiskan oleh contoh.
Konsentrasi pada
Laju
awal
O3
NO
(mol/L.s)
1,10x10-2
1,30x10-2
3,21x10-3
2,20x10-2
1,30x10-2
6,40x10-3
1,10x10-2
2,6x10-2
12,8x10-3
3,30x10-2
1,30x10-2
9,60x10-3
1,10x10-2
3,90x10-2
28,8x10-3
[O3 ]2
laju 2 k[O3 ]2m[NO]n2 k[O3 ]m
2
m
n
m
laju 1 k[O3 ]1 [NO]1 k[O3 ]1 [O3 ]1
2
3,21x103mol/ L.s
1,30x10 mol/ L
sehingga diperoleh 3,99 = (2,00)n, maka n = 2
Bandingkan
percobaan 1 dan 3, dimana penggandaan konsentrasi NO menaikkan laju,
sedangkan konsentrai O3 tetap.
contoh
di
2.6
Satuan k (t dalam s)
molL-1s-1
s-1
Lmol-1s-1
L2mol-2s-1
= 8,314 kJ / mol
ln k = ln A -
Ea 1
R T
Dengan membuat kurva ln k terhadap 1/T, maka nilai Ea/R akan didapat
sebagai gradien dari kurva tersebut. Karena nilai R diketahui, maka nilai energi
aktifasi dapat ditentukan.
Besarnya energi aktifasi juga dapat ditentukan dengan menggunakan nilai
nilai k pada suhu yang berbeda. Persamaan yang digunakan adalah
ln
k1
k2
Ea
R
1 1
T2 T1
atau
log
2.7
k1
k2
Ea
2,303.R
=
1 1
T2 T1
dA
dt
= k0
A - A0 = - k0 . t
A = konsentrasi zat pada waktu t
A0 = konsentrasi zat mula mula
Contoh reaksi orde nol ini adalah reaksi heterogen pada permukaan katalis.
= k1 [A]
dA
[ A]
-
= k1 dt
[ A0]
[ A]
ln
= k1 (t t0)
Bila t = 0 A = A0
ln [A] = ln [A0] - k1 t
[A] = [A0] e-k1t
Waktu paruh (t1/2) adalah waktu yang dibutuhkan agar konsentrasi reaktan
hanya tinggal setengahnya. Pada reaksi orde satu, waktu paruh dinyatakan sebagai
k1 =
k1 =
1
t1/2
ln
1
1/ 2
0,693
t1 / 2
dA
dt
= k2 [A]2
dA
[ A]2
1
[ A]
= k2 t
1
[ A0]
= k2 (t t0)
ln 1/[A]
ln 1/[A]0
t
to = suhu awal
DV = perubahan laju reaksi
c. Penambahan katalis
Katalis adalah zat yang dapat menurunkan energi aktivasi (energi minimum
yang diperlukan agar suatu reaksi kimia dapat berlangsung. Penambahan katalis
akan mempercepat reaksi. adanya suatu zat yang ketika berinteraksi dengan
reaktan akan memberikan jalur baru yang energi pengaktifannya lebih rendah dari
semula, sehingga reaksi lebih cepat terjadi. Alasan mengapa katalis dapat
mempermudah dan mempercepat reaksi disajikan dalam grafik antara energi
potensial terhadap koordinat reaksi dari persamaan reaksi: A + B C
Mekanisme Reaksi
Persamaan reaksi setara tidak dapat dijadikan sebagai informasi tentang
bagaimana reaksi sesungguhnya terjadi. Dalam banyak hal persamaan rekais ini
menyatakan jumlah dari sederetan reaksi sederhana yang sering disebut tahapan
reaksi, karena reaksi-reaksi sederhana tersebut mempresentasikan jalannya reaksi
keseluruhan pada tingkat molekul.
Urutan tahapan-tahapan reaksi yang mengarah pada pembentukan hasil
reaksi disebut mekanisme reaksi. Sebagai contoh mekanisme reaksi, lihat reaksi
antara nitrogen monoksida dengan oksigen berikut.
2NO(g) + O2 2NO2(g)
NO + NO N2O2
Tahap 2.
N2O2 + O2 2NO2
Reaksi keseluruhan
Jadi dalam suatu reaksi kimia, berlangsungnya suatu reaksi dari keadaan
semula (awal) sampai keadaan akhir diperkirakan melalui beberapa tahap reaksi.
Contoh: 4 HBr(g) + O2(g) 2 H2O(g) + 2 Br2(g)
Dari persamaan reaksi di atas terlihat bahwa tiap 1 molekul O 2 bereaksi
dengan 4 molekul HBr.
Suatu reaksi baru dapat berlangsung apabila ada tumbukan yang berhasil
antara
HBr dengan 1
HOOBr
2HOBr
(lambat)
(cepat)
------------------------------------------------------ +
4 HBr + O2 --> 2H2O + 2 Br2
Dari contoh di atas ternyata secara eksperimen kecepatan berlangsungnya
reaksi tersebut ditentukan oleh kecepatan reaksi pembentukan HOOBr yaitu reaksi
yang berlangsungnya paling lambat.
Jadi laju = k[HBr][O2]
2.10
2.11
CONTOH SOAL
Contoh soal
:
3. 1
Jika laju pengurangan H2O2 adalah 0,2 M per detik, berapakah laju
bertambahnya gas O2 ?
Jawab
Jadi VO2 =
x VH2O
1
2
x 0,2 M det-1
= 0.1 M det-1
Contoh soal 3.
2
mol Mg =
mol
L
0,1
0,05
2M
0,0167 Mdet 1
t
120 det
VMg3.
=
Contoh soal
3
Pada pembentukan senyawa XY2 dari peruraian X2Y5 menurut persamaan
reaksi : 2 X2Y5 4 XY2 + Y2, diperoleh data sebagai berikut
No
1
[XY2] (M)
0,2
Waktu (menit)
2
0,4
3
0,8
Tentukan laju pembentukan XY2
Jawab :
Dari data 1 dan 2 diperoleh
V XY3
=+
XY 3
t
0,2 M
0,00167 Mdet 1
120 det
[Q]-awal (M)
b
2a
4v
3a
9v
2b
a
3b
Dari data tersebut, tentukan:
a.
orde reaksi P
c.
b.
orde reaksi Q
d.
e. jawaban:
a. untuk mencari orde reaksi P pilih data konsentrasi Q yang sama. (data 1 dan 3).
Perhatikan penentuan orde reaksi P berdasarkan data 1 dan 3.
f.
V1 k1 P1
V3 k 3 P3
Q1
Q3
k1
k3
, harga k1 = k3 dan Q1 = Q3 sehingga
dan
Q1
Q3
g.
h.
v a
9v 3a
1
9
1
3
x=2
b. untuk mencari orde reaksi Q pilih data konsentrasi P yang sama. (data 1 dan 4).
Perhatikan penentuan orde reaksi Q berdasarkan data 1 dan 4.
x
i.
v1 k1 P1 Q1
v 4 k 4 P4 Q4
j.
v
b
v
2b
k. 1 =
1
2
y=o
c. x + y = 2 + 0 = 2
d. v = k [P]2 [Q]0
l. v = k [P]2 1
m. v = k [P]2
3. Pada penentuan kecepatan reaksi :
n.
A+ B C + D
o. A
p. B
q. Kecepatan reaksi
k1
k4
dan
P1
P4
awa
awa
(M)
(M)
ag.
(M/s)
r. 0.1
s. 0.20
t. 0.02
u. 0.2
v. 0.20
w. 0.08
x. 0.3
y. 0.20
z. 0.18
aa. 0.3
ab. 0.40
ac. 0.36
ad. 0.3
ae. 0.60
af. 0.54
a.
orde reaksi x
d.
b.
orde reaksi y
e.
c.
untuk mencari orde reaksi A pilih data konsentrasi B yang sama. (data 1
dan 2). Perhatikan penentuan orde reaksi A berdasarkan data 1 dan 2.
g.
v1 k1 A1
v 2 k 2 A2
B1
B2
k1
k2
, harga k1 = k2 dan B1 =B2 sehingga
B1
B2
dan
h.
i.
0.02 0.1
0.08 0.2
1
4
1
2
j. x = 2
b.
untuk mencari orde reaksi B pilih data konsentrasi A yang sama. (data 3
dan 4). Perhatikan penentuan orde reaksi B berdasarkan data 3 dan 4.
k.
V3 k 3 A3
V4 k 4 A4
B3
B4
k3
k4
, harga k3 = k4 dan A3 = A4 sehingga
dan
A3
A4
l.
m.
n.
v 3 B3
v 4 B4
0.18 0.20
0.36 0.40
1 1
2 2
o. Y = 1
e.
c.
x+y=2+1=3
d.
k ..?
Ambil salah data percobaan. (misal data 1). Dari data 1 diket: [A]
= k [A]2[B]1
u. K =
2 x10 2 Ms 1
2 x10 3 M 3
H2 + I2 2 HI
ae.
V = k [H2][I2].
af. Jika konsentrasi H2 dinaikkan 2x dan I2 dinaikkan 3x, maka laju reaksi
menjadi?
ag.Jawaban:
ah.V = k [H2][I2] ==> laju reaksi awal V1 dimisalkan [H2] = a, [I2] = a ,harga
k konstan, sehingga dpt diabaikan. Maka V1 = k [H2][I2] ===> V1 = [a][a] = a2
ai. Bila [H2] dinaikkan 2x ==> [H2] = 2a, [I2] dinaikkan 3x ==> [I2] = 3a
aj. V2 = k [H2][I2] => laju reaksi V2 = [2a][3a] = 6a2, V2 =6a2 sedangkan V1 =
a2
ak.V2 = 6V1 ,maka laju reaksi menjadi 6x semula.
al. Cara cepat:
am.
6. Reaksi antara NO(g) dan O2 (g) adalah reaksi berorde dua terhadap NO(g) dan berorde
dua untuk O2
(g)
sedangkan V1 = a4
aw.
ax.Cara cepat:
ay. jika konsentrasi suatu zat dinaikkan a kali, maka laju reaksinya menjadi b
kali;
sehingga
orde
reaksi
terhadap
zat
tersebut
adalah
V v
T T0
T
xV0
bc.
bd.V =
7515
10
x Xmol / L. det ik
8. Tiap kenaikkan suhu 200C laju reaksi menjadi 2x lebih cepat dari semula, jika pada
suhu 200C reaksi berlangsung selama 32 menit, tentukan waktu reaksi pada suhu
800C.
bg.Jawaban:
bh.
bi.
bj.
1
t
1
t
2
1
t
2
T T0
T
xt0
80 20
20
x32
x32
t=
1
x32
8
=4
bo. Su
bereaksi
hu
bq. A
bx. 1 gr
serbu
bt.
1
bu.
2
bv.
3
bw.
4
br.
(0C
B
cb.
k
by. 1 gr
larut
cc.
1
an
bz. 1 gr
padat
cf. 25
cg. 25
cd.
ch. 25
ci. 25
an
ca. 1 gr
larut
ce.
2
an
cj. Tentukan percobaan mana yang paling cepat bereaksi dan berikan alasan!
ck.Jawab:
cl. Percobaan 4 paling cepat bereaksi karena memiliki luas permukaan dan
konsentrasi lebih besar dari pada percobaan yang lain.
1. Pada suatu proses pelapukan terjadi dalam waktu 87 jam sementara paruhnya 50 jam.
Tentukan sisa zat x pada proses pelapukan!
cm. Jawaban:
cn.Dimisalkan zat x awalnya = 100%
t 12
0.693
k
50
0.693
k
co.
cp.
cq.k = 0.01386
log
Nt
k .t
No 2.303
log
Nt 0.01386 x87
No
2.303
log
Nt
0.52
No
cr.
cs.
ct.
Nt
0.3
No
cu.
cv.
Nt
0.3
100
cw.
Nt = 30 %
log
Nt
k .t
No 2.303
log
20 k .60
100 2.303
da.
db.
dc.k = 0.027
t 12
dd.
t 12
de.
0.693
k
0.693
0.027
Jawaban:
dj.
0.693
k
dk.
0.693
k
dl. k = 0.077
log
dm.
log
Nt 0.077 x 27
No
2.303
log
Nt
0.903
No
dn.
do.
dp.
Nt
k .t
No 2.303
Nt
0.125
No
dq.
Nt
0.125
100
= 100%-12,5%
du.
= 87,5%
dv.
dw.
dx.
dy.
dz.
ea.
eb.
ec.
ed.
ee.
ef.
eg.
eh.
ei.
ej.
ek.
el.
em.
en.
eo.
ep.
eq.
BAB III
PENUTUP
er.
3.1 Kesimpulan
es. Kinetika kimia adalah suatu ilmu yang membahas tentang laju (kecepatan) dan
mekanisme reaksi. Kinetika kmia membahas tentang Laju reaksi , Mekanisme reaksi, ,
Hukum laju, Waktu paruh reaksi dan lain-lain.
et. Laju reaksi atau kecepatan reaksi menyatakan banyaknya reaksi yang
berlangsung per satuan waktu. Faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah sifat dasar
pereaksi, temperatur, penambahan katalis, pelarut, konsentrasi, radiasi elektromagnetik
dan intensitas cahaya, dan pengadukan.
eu.Orde reaksi adalah banyaknya faktor konsentrasi zat reaktan yang
mempengaruhi kecepatan reaksi. Penentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan dari
persamaan reaksi tetapi hanya dapat ditentukan berdasarkan percobaan. . Berbagai
orde reaksi adalah orde reaksi nol, satu dan dua Suatu reaksi yang diturunkan secara
eksperimen dinyatakan dengan rumus kecepatan reaksi :
ev. v = k (A) (B) 2
ew.
fi.
Daftar Pustaka
fj.
fk.
Ramdhani,
Indra.
2010. Makalah
Kinetika
Wiguna,
Prayoga.
2012. Makalah
Kinetika
Kimia. http://www.chayoy.com.
fm.
pengertian dasar kinetika kimia pdf - Free Download Ebook PDF Search Engine
Makalah Skripsi Tesis at linkpdf.com, page:1 language: Any Language date: Tuesday
fn.