DISUSUN OLEH:
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………… ii
E. Kalorimetri……………………………………………..………………………………………………………….. 20
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………………….. 25
B. Saran ………………………………………………………………………………………………………………… 25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi merupakan kapasitas untuk melakukan kerja. Terdapat beragam
bentuk energi dan semuanya dapat dipertukarkan. Hukum kekekalan energi
menyatakan jumlah energi di alam semesta selalu tetap.
Proses apa saja yang melepaskan kalor ke lingkungan disebut proses
eksoterm; proses apa saja yang menyerap kalor dari lingkungan disebut proses
endoterm.
Keadaan sistem didefinisikan sebagai variabel-variabel seperti komposisi,
volume, suhu, dan tekanan. Perubahan fungsi keadaan sistem hanya tergantung
pada keadaan awal dan akhir sistem, dan bukan pada jalan di mana perubahan
berlangsung. Energi merupakan fungsi keadaan; sedangkan kerja dan kalor
bukan fungsi keadaan.
Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya, tetapi ia tidak
dapat diciptakan atau dimusnahkan (hukum pertama termodinamika). Dalam
kimia, fokus utama kita adalah dengan energi termal, energi listrik, dan energi
mekanik, dimana biasanya diasosiasikan dengan kerja volume-tekanan.
Perubahan entalpi (∆H, biasanya dalam kilojoule) merupakan ukuran dari
kalor reaksi (atau proses lainnya) pada tekanan konstan. Entalpi merupakan
fungsi keadaan. Perubahan entalpi ∆H sama dengan ∆U + P∆V untuk proses
tekanan-konstan. Untuk reaksi kimia pada suhu konstan, ∆H diberikan oleh
∆U + RT∆n, di mana ∆n adalah perbedaan antara mol gas produk dan mol gas
reaktan.
Kalorimeter volume-konstan dan kalorimeter tekanan-konstan
digunakan untuk mengukur perubahan kalor dari reaksi fisika dan kimia.
Hukum Hess menyatakan bahwa keseluruhan perubahan entalpi dalam suatu
reaksi sama dengan jumlah perubahan entalpi untuk setiap langkah yang
menghasilkan keseluruhan reaksi. Entalpi standar reaksi dapat dihitung dari
entalpi standar pembentukan reaktan dan produk.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah sifat energi ?
2. Bagaimana jenis-jenis energi ?
3. Bagaimana perubahan energi dalam reaksi kimia ?
4. Bagaimana pengantar termodinamika ?
5. Bagaimana pembentukan entalpi standar dan reaksinnya ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Transformasi Energi
Transformasi energi maksudnya adalah energi bisa diubah menjadi
sebuah bentuk lain. Misalnya seperti, energi panas yang dilakukan
ketika pembakaran diubah menjadi energi gerak atau mekanik mesin.
2. Transfer Energi
Transfer energi adalah energi panas atau energi apapun yang mampu
ditransfer dari satu tempat ke tempat lainnya atau dari satu material ke
material lainnya.
Banyak sekali jenis – jenis atau macam – macam energi yang ada di alam
ini. Berikut ini beberapa jenis – jenis energi, yaitu :
1. Energi Bunyi
Energi bunyi merupakan suatu energi yang diciptakan dan dihasilkan
dari getaran partikel – partikel udara yang berada disekitar area sumber
bunyi tersebut. Misalnya seperti, ketika televisi atau radio hidup, maka
secara nyata pengeras suara menggerakkan udara yang berada
didepannya. Caranya dengan membuat partikel – pertikel udara tersebut
bergetar. Lalu, energi dari getaran si partikel – partikel udara
menyampaikan ke telinga kita, sehingga kita dapat mendengarnya.
2. Energi Mekanik
Semua benda yang dapat bergerak atau mempunyai kemampuan untuk
bisa bergerak pasti mempunyai energi mekanik didalamnya. Misalnya
seperti, air terjun yang terletak di atas tebing yang mampu bergerak
turun kebawah dikarenakan adanya energi mekanik, sama juga seperti
angin.
3. Energi Listrik
Energi Listrik merupakan suatu energi yang diciptakan dan dihasilkan
dari muatan listrik yang bergerak melewati kabel.
4. Energi Kalor
Energi kalor merupakan suatu energi yang diciptakan dan dihasilkan
dari gerak internal partikel – partikel yang berda didalam suatu zat.
Misalnya seperti, jika kita menggosok – gosok kedua tangan dalam
beberapa detik amaka tangan ktia akan menimbulkan rasa panas.
Biasanya energi kalor atau energi panas diciptakan dan dihasilkan dari
gesekan antara 2 benda. Dan energi kalor mmebuat terjadinya
perubahan wujud dan suhu.
5. Energi Cahaya
Energi Cahaya merupakan suatu energi yang diciptakan dan dihasilkan
dari radiasi gelombang elektromagnetik.
6. Energi Mekanik
Energi mekanik merupakan suatu energi yang memiliki kaitan dengan
kemampuan untuk bergerak atau gerak dengan sendirinya. Energi
mekanik memiliki 2 jenis, yaitu :
a. Energi Kinetik
Energi kinetik merupakan suatu energi yang ada pada sebuah benda
karena lajunya atau geraknya. Adapun rumus energi kinetik adalah :
Biasanya energi nuklir fisi terjadi pada reaktor atom PLTN. Sedangkan
energi nuklir fusi biasanya dapat menciptakan energi matahari yang
mana inti – inti hidrogen bergabung menjadi sati sehingga akan
membentuk inti helium.
B. Perubahan energi dalam reaksi kimia
Ada tiga jenis sistem yaitu sistem terbuka, sistem tertutup dan
sistem terisolasi. Sistem terbuka dapat bertukar massa dan energi
(biasanya dalam bentuk kalor) dengan lingkungan. Sebagai contoh,
sistem terbuka dapat terdiri dari sejumlah air di dalam wadah terbuka,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.1 (a). Jika kita menutup termos,
seperti pada Gambar 6.1 (b), sehingga uap air tidak dapat keluar dari
wadah, sehingga menjadi sistem tertutup, yang memungkinkan
perpindahan energi (kalor) tetapi tidak untuk massa. Jika air ditempatkan
dalam wadah yang benar-benar terisolasi, maka sistem yang terisolasi
tidak memungkinkan perpindahan baik massa maupun energi, seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 6.1 (c).
Gambar 6.1. Tiga jenis sistem diwakili oleh air dalam botol: (a) sistem
terbuka, yang memungkinkan pertukaran massa dan energi dengan
lingkungannya; (b) sistem tertutup, yang memungkinkan pertukaran
energi tetapi tidak untuk massa; dan (c) suatu sistem yang terisolasi,
yang tidak memungkinkan pertukaran energi ataupun massa (di sini
termos tertutup oleh jaket vakum).
Pembakaran gas hidrogen dengan oksigen adalah salah satu dari banyak
reaksi kimia yang melepaskan sejumlah besar energi (Gambar 6.2):
Reaksi ini adalah proses endotermis, di mana kalor harus diserap oleh
sistem (yaitu HgO) dari lingkungan [Gambar 6.3 (b)].
Gambar 6.3. (a) Sebuah proses eksoterm. (b) Sebuah proses endoterm.
*Bagian (a) dan (b) tidak digambarkan pada skala yang sama; kalor
yang dilepaskan dalam pembentukan H₂O dari H₂ dan O₂ tidak sama
dengan kalor yang diserap dalam dekomposisi HgO.
C. Pengantar Termodinamika
Figure 6.4 The gain in gravitational potential energy that occurs when a
person climbs from the base to the top of a mountain is independent of the
path taken.
Fondasi hukum ini pertama kali diletakkan oleh James Prescott Joule yang
melalui eksperimen-eksperimennya berhasil menyimpulkan bahwa panas dan
kerja saling dapat dikonversikan. Pernyataan eksplisit pertama diberikan
oleh Rudolf Clausius pada 1850: "Terdapat suatu fungsi keadaan E, yang
disebut 'energi', yang diferensialnya sama dengan jumlah kerja yang
dipertukarkan dengan lingkungannya pada suatu proses adiabatik."
Alat kolorimetri yang menggunakan sensor atau sel fotolistrik disebut kolorimetri
fotolistrik.[1] Kolorimetri fotolistrik digunakan sebagai pengurangan sesatan yang disebabkan
oleh pribadi pengamat.[1] Kolorimetri fotolistrik menggunakan prinsip panjang gelombang
cahaya menggunakan filter yang berbentuk lempengan.[1] Filter dalam kolorimetri fotolistrik
terbuat dari berbagai macam bahan, antara lain kaca dan gelatin.[1]
Referensi
1. ^ a b c d e f g h i j J. Bassett, R.C. Denney, G.H. Jeffery, dan J. Mendham (1991). (Buku Ajar Vogel:
Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik terjemahan dari Vogel’s Textbook of Quantitative Inorganic
Analysis Including Elementary Instrumental Analysis, penerjemah: A. Hadyana P. dan Ir. L.
Setiono. Penerbit Buku Kedokteran EGC. ISBN 979-448-228-5.
2. ^ (Inggris) "Important Factors". Clackamas Community College. Diakses tanggal 10 Juni 2014.
Entalpi pembentukan standar atau kalor standar pembentukan suatu senyawa adalah
perubahan entalpi selama pembentukan 1 molzat dari unsur penyusunnya, dengan
semua zat dalam keadaan standarnya . Nilai tekanan standar p ⦵ = 105 Pa (= 100 kPa =
1 bar ) direkomendasikan oleh IUPAC , meskipun sebelum tahun 1982 digunakan nilai
1,00 atm (101,325 kPa). [1] Tidak ada suhu standar.Simbolnya adalah
Δ f H ⦵ . Plimsoll superskrip pada simbol ini menunjukkan bahwa proses telah terjadi
dalam kondisi standar pada suhu yang ditentukan (biasanya 25 ° C atau 298,15
K). Status standar adalah sebagai berikut:
1. Untuk gas: keadaan hipotetis yang diasumsikan memenuhi persamaan gas ideal
pada tekanan 1 bar
2. Untuk zat terlarut yang ada dalam larutan ideal : konsentrasi tepat satu mol per
liter (1 M ) pada tekanan 1 bar
3. Untuk zat murni atau pelarut dalam keadaan terkondensasi (cair atau padat):
keadaan standarnya adalah cairan murni atau padat di bawah tekanan 1 bar
4. Untuk elemen: bentuk elemen yang paling stabil di bawah tekanan 1 bar. Satu
pengecualian adalah fosfor , yang bentuk paling stabil pada 1 bar adalah fosfor
hitam , tetapi fosfor putih dipilih sebagai keadaan referensi standar untuk entalpi
pembentukan nol. [2]
Misalnya, entalpi pembentukan karbon dioksida standar adalah entalpi dari reaksi
berikut di bawah kondisi di atas:
C (s, grafit ) + O 2 (g) → CO 2 (g)
Semua elemen ditulis dalam keadaan standarnya, dan satu mol hasilkali terbentuk. Ini
benar untuk semua entalpi pembentukan.
Entalpi pembentukan standar diukur dalam satuan energi per jumlah zat, biasanya
dinyatakan dalam kilojoule per mol (kJ mol −1 ), tetapi juga dalam kilokalori per
mol , joule per mol atau kilokalori per gram (kombinasi apa pun dari satuan ini yang
sesuai ke energi per massa atau pedoman jumlah).
Semua elemen dalam keadaan standarnya (gas oksigen , karbon padat dalam
bentuk grafit , dll.) Memiliki entalpi pembentukan standar nol, karena tidak ada
perubahan yang terlibat dalam pembentukannya.
Reaksi pembentukan adalah proses tekanan konstan dan suhu konstan. Karena tekanan
reaksi pembentukan standar ditetapkan pada 1 bar, entalpi pembentukan standar atau
panas reaksi merupakan fungsi suhu. Untuk tujuan tabulasi, entalpi formasi standar
semuanya diberikan pada suhu tunggal: 298 K, diwakili oleh simbol Δ f H ⦵
298 K.
Isi
Hukum Hess
Untuk banyak zat, reaksi pembentukan dapat dianggap sebagai jumlah dari sejumlah
reaksi yang lebih sederhana, baik nyata maupun fiktif. Entalpi reaksi kemudian dapat
dianalisis dengan menerapkan Hukum Hess , yang menyatakan
bahwa jumlah perubahan entalpi untuk sejumlah langkah reaksi individu sama dengan
perubahan entalpi keseluruhan reaksi. Ini benar karena entalpi adalah fungsi keadaan ,
yang nilainya untuk keseluruhan proses hanya bergantung pada keadaan awal dan
akhir dan bukan pada keadaan antara.Contoh diberikan di bagian berikut.
Senyawa ionik: Siklus Born-Haber
Perubahan formasi entalpi standar dalam diagram Born-Haber untuk litium fluorida . ΔH latt sesuai dengan
U L dalam teks. Panah bawah "afinitas elektron" menunjukkan kuantitas negatif –EA F , karena
EA F biasanya didefinisikan sebagai positif.
Untuk senyawa ionik, entalpi pembentukan standar setara dengan jumlah beberapa
suku yang termasuk dalam siklus Born-Haber .Misalnya, pembentukan litium fluorida ,
Li (s) + 1 ⁄ 2 F 2 (g) → LiF (s)
dapat dianggap sebagai jumlah dari beberapa langkah, masing-masing dengan entalpi
sendiri (atau energinya, kira-kira):
1. Entalpi standar atomisasi (atau sublimasi ) litium padat.
2. Energi ionisasi pertama dari gas litium.
3. Entalpi standar atomisasi (atau energi ikatan) gas fluor.
4. Afinitas elektron dari atom fluor.
5. Energi kisi litium fluorida.
Jumlah semua entalpi ini akan memberikan entalpi standar pembentukan litium
fluorida.
Perubahan entalpi standar dari setiap reaksi dapat dihitung dari entalpi standar
pembentukan reaktan dan produk menggunakan hukum Hess. Reaksi tertentu dianggap
sebagai dekomposisi semua reaktan menjadi elemen dalam keadaan standarnya, diikuti
dengan pembentukan semua produk. Panas reaksi kemudian dikurangi jumlah entalpi
standar pembentukan reaktan (masing-masing dikalikan dengan koefisien stoikiometri
masing-masing, ν ) ditambah jumlah entalpi standar pembentukan produk (masing-
masing juga dikalikan dengan stoikiometri masing-masing koefisien), seperti yang
ditunjukkan pada persamaan di bawah ini: [4]
Δ r H ⦵ = Σ ν Δ f H ⦵ (produk) - Σ ν Δ f H ⦵ (reaktan).
Jika entalpi standar produk kurang dari entalpi standar reaktan, entalpi reaksi standar
adalah negatif. Ini menyiratkan bahwa reaksinya eksotermik. Kebalikannya juga
benar; entalpi standar reaksi adalah positif untuk reaksi endotermik. Perhitungan ini
memiliki asumsi solusi ideal diam-diam antara reaktan dan produk di mana entalpi
pencampuran adalah nol.
Misalnya, untuk pembakaran metana, CH 4 + 2 O 2 → CO 2 + 2 H 2 O:
Δ r H ⦵ = [Δ f H ⦵ (CO 2 ) + 2 Δ f H ⦵ (H 2 O)] - [Δ f H ⦵ (CH 4 ) + 2 Δ f H ⦵ (O 2 )].
Namun O 2 adalah suatu unsur dalam keadaan standarnya, sehingga Δ f H ⦵ (O 2 ) = 0, dan
kalor reaksi disederhanakan menjadi
Δ r H ⦵ = [Δ f H ⦵ (CO 2 ) + 2 Δ f H ⦵ (H 2 O)] - Δ f H ⦵ (CH 4 ),
yang merupakan persamaan di bagian sebelumnya untuk entalpi pembakaran Δ sisir H ⦵ .
Konsep kunci untuk melakukan kalkulasi entalpi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah Energi berasal dari
bahasa yunani yaitu energia yang berarti kemampuan untuk melakukan
usaha. Energi merupakan besaran yang kekal, artinya energi tidak dapat
diciptakan dan dimusnahkan tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke
bentuk lainnya. Bentuk-bentuk energi diantaranya energi kinetik,
energi potensial, energi mekanik, energi kimia, energi listrik dan energi
panas. Kemudian perubahan energi misalnya perubahan energi listrik
ke energi cahaya (lampu)
. B. Saran
Adapun saran penulis untuk makalah ini adalah diharapkan
kepada para pembaca agar memberi saran dan kritikannya agar
makalah ini menjadi lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, M. Rudyanto. (2011), Pemrograman Web Dinamis Menggunakan
PHP & MySQL, Andi, Yogyakarta.
Darsono, agustinus. ( 2011 ), Hotel Front Office, PT Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta
Febrian. Jack (2007)Kamus Komputer & Teknologi
Informasi.Informatika. Informatika, Bandung
Hanif Al Fatta.(2007) Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Andi,
Yogyakarta
Jogiyanto. (2007) Komponen sistem informasi, Andi, Yogyakarta
Kamus Besar Bahasa Indonesia Jilid II
Kristanto. Andri (2008) Perancangan Sistem Informasi, Andi,Yogyakarta
Kusrini. dan Koniyo Andri.(2007)Tuntutan Praktis Membangun Sistem
Informasi Akuntansi Dengan Visual Basic Dan Microsoft SQL Server.
Andi,Yogyakarta
MADCOMS, (2011),Aplikasi Web Database dengan Dreamweaver dan
PHP-MySQL, Andi, Yogyakarta.
Sigit W., Aloysius (2011),Website Super Canggih denagn Plugin jQuery
Terbaik,. Cet. I, Mediakita, Jakarta.
SK. Menteri Perhubungan No.PM.10/Pw.301/Phb.77
Sutanta, Edhy. (2011),Basis Data Dalam Tinjauan Konseptual, Andi,
Yogyakarta.
Zulkifli AM. (2009), Sistem Informasi Manajemen, Andi, Bandung