Disusun Oleh:
Kelompok 7 (A3)
Faiza Lutvia NIM. 140140081
Mugni Devyani Pulungan NIM. 180140095
Samuel Siagian NIM. 180140103
Mutia Hidayatillah NIM. 180140107
Perubahan fisika yaitu perubahan yang tidak disertai dengan terjadinya zat yang
baru sifatnya, sedangkan perubahan kimia ialah perubahan yang disertai dengan
terjadinya zat baru. Percobaan ini bertujuan untuk membedakan perubahan fisika
dan kimia pada suatu zat. Adapun prosedur kerja pada praktikum ini ialah, untuk
perubahan fisika aquades yang ada didalam tabung kimia yang ditutup dengan
kaca arloji dengan diisi air pada bagian atas kaca arloji dipanaskan. Untuk
perubahan kimia larutan HCl + larutan NaOH dipanaskan hingga menghasilkan
kristal. Lalu untuk perubahan kimia fisika lilin dibakar selama 5 menit. Hasil dari
percobaan ini ialah pada percobaan fisika dihasilkan air yang menguap dan
mengembun, pada percobaan kimia dihasilkan zat baru yaitu NaCl (garam),
sedangkan pada percobaan kimia fisika dihasilkan perubahan panjang lilin, sumbu
lilin, dan warna sumbu. Selain itu, dihasilkan lilin yang meleleh akan memadat
kembali. Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa teori tersebut telah terbukti.
4.1. Hasil
Adapun hasil yang didapatkan pada percobaaan ini adalah sebagi berikut:
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan
NO Cara Kerja Hasil Pengamatan
1. Perubahan Fisika:
Didalam gelas kimia - Air didalam gelas kimia
dimasukkan15ml air suling menguap.
dimasukkan dan diletakkan di atas - Air didalam kaca arloji
tungku kaki tiga lalu ditutup sedikit berkurang karena
dengan kaca alroji yang di atasnya terjadi penguapan secara
telah diisi air kemudian terbuka bebas.
dipanaskan sampai mendidih dan - Dibawah kaca arloji terbentuk
diamati titik-titik air pada bagian titik-titik air.
bawah kaca arloji
2. Perubahan Kimia:
ke dalam tabung reaksi - Larutannya menguap
dimasukkan 3ml larutan HCl - Sebelum dipanaskan warna
0,1M ditambah 3ml larutan larutan menjadi kuning
NaOH 0,1M. Dimasukkan larutan - Setelah dipanaskan, larutan
yang telah di reaksikan tersebut menguap dan membentuk
ke dalam cawan penguap dan kristal-krital NaCl dengan
diletakkan di atas tungku kaki tiga warna putih sedikit
dan di panaskan sampai semua kekuningan.
airnya menguap. Diperhatikan
Kristal-kristal yang ada pada
cawan penguap.
3. Perubahan Fisika dan Perubahan
Kimia: Lilin sebelum dinyalakan
Diletakkan lilin di atas meja - Panjang lilin: 18 cm
praktikum secara vertikal diukur - Panjang sumbu: 19 cm
panjang lilin, warna, - Warna sumbu: putih
panjangsumbu, bentuk dan letak
sumbu serta warna sumbu, Di
nyalakan lilin selama 5 menit,
Lilin setelah dinyalakan
dilakukan pengamatan sebaik-
selama 5 menit:
baiknya dan dicatatat, tinggi
- Panjang lilin: 17 cm
nyala, bentuk nyala, warna
- Panjang sumbu: 18 cm
sumbu, tinggi sumbu, bentuk
- Warna sumbu: hitam
sumbu. Ditiup nyala lampu dan
Perubahan fisika terjadi pada
dilakukan pengamatan lalu dicatat
lilin yang mencair dan kebali
seperti: tinggi nyala, bentuk
memadat, sedangkan
nyala, dan seterusnya. Pada
perubahan kimia terjadi pada
percobaan ini dikelompokkan
sumbu lilin yang bermula
perubahan kimia dan perubahan
warna putih menjadi warna
fisika.
hitam.
4.2 Pembahasan
Untuk percobaan perubahan fisika, air dipanaskan sampai mendidih dan
menimbulkan uap. Karena menguap suatu fase cairan menjadi gas. Pada
perubahanini tidak menimbulkan zat baru karenaair yang menguap akan menjadi
cairan kembali dan kembali turun kewadah melalui dinding gelas kimia. Dengan
demikian perubahan tersebut dikatakan dengan perubahan fisika. Air yang berada
diatas kacaarloji berkurang karena air menguap tanpa mendidih. Danpada bagian
bawah kaca arloji terdapat titik-titik air.
Percobaan perubahan kimia terdapat kristal-kristal halus yang disebut
dengan kristal garam. Karena disebabkan oleh asam klorida yang bersifat asam
kuat ditambah dengan natrium hidroksida yang bersifat basa kuat yang akan
menghasilkan kristal garam. Dengan bentuk reaksi yaitu:
HCl + NaOH →NaCl + H2O ................................................................ ( 4.1)
Percobaan perubahan fisika dan perubahan kimia sangat banyak perubahan
pada lilin. Sebelumnya kita harus tahu bahwa lilin tersebut terbuat dari parfin dan
merupakan bahan bakar karbondioksida yang merupakan hasil destilasi dari
minyak tanah, jika ia terbakar dan meghasilkan CO2 yang merupakan gas rumah
kaca dan H2O.
Pada saat lilin dibakar, lilin yang terbuat dari parfin akan menghasilkan api
berwarna biru kemerah-merahan, biasanya terletak dekat pada sumbu lilin yang
dibagian tengahnya beroksidasi dalam pembakaran sehingga menjadi gas CO2.
Saat lilin menyala akan terjadi lelehan yaitu perubahan zat padat menjadi
cair. Setelah lelehan itu dingin akan memadat kembali atau menggumpal yaitu
fase cair menjadi zat padat. Percobaan ini merupakan perubahan fisika karena
pelaksanaan reaksi baik zat tersebut kembali ke bentuk semula dengan tidak
terbentuknya zat baru. Pada saat menyala juga, lilin mengeluarkan asap ini
merupakan perubahan kimia karena zat baru yang dihasilkan lilin berupa unsur C
yang tidak terbakar sempurna.
Saat lilin dipadamkan, api dimatikan tercium bau gosong yang menyengat
dari sumbu lilin. Bau yang menyengat dan asap berwarna hitam tersebut
dikarenakan ada unsur karbon pada reaksi pembakaran. Warna lilin tetap putih
sedangkan sumbu bekas terbakar berubah menjadi hitam. Bentuk lilin menjadi
tidak teratur dan permukaan lilin kasar, terlihat jelas lilin menjadi silinder dan
tidak beraturan ini merupakan kedalam perubahan kimia dan perubahan fisika.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan paparan pembahasan dan hasil dalam praktikum, maka dapat
di simpulkan sebagai berikut:
1. Perubahan fisika yaitu perubahan yang tidak menghasilkan zat baru.
2. Perubahan kimia yaitu perubahan yang menghasilkan zat baru.
3. Proses meleleh dengan membentuknya lilin merupakan perubahan fisika.
4. Asam bila direaksikan dengan basa menghasilkan garam dan air
merupakan perubahan kimia.
5. Pada perubahan fisika zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula.
Contohnya lilin yang dipanaskan akan mencair dan bila didinginkan akan
memadat kembali
5.2 Saran
Sebelum praktikum, sebaiknya alat dan bahan disediakan terlebih dahulu
dan telah mengetahui prosedur kerja yang akan dikerjakan, agar hasil praktikum
lebih baik, efektif dan sesuai dengan teori.
DAFTAR PUSTAKA
2. Untuk menimbang
bahan-bahan kimia yang
Kaca arloji bersifat higroskopis,
sebagai penutup saat
melakukan pemanasan
bahan kimia.
3.
4.
6.
7.
Untuk mengambil
Pipet volum larutan
denganvolume tertentu
8.