Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

MEMBEDAKAN PERUBAHAN KIMIA DAN PERUBAHAN FISIKA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Laporan Praktikum Kimia Dasar

Disusun Oleh:
Kelompok 7 (A3)
Faiza Lutvia NIM. 140140081
Mugni Devyani Pulungan NIM. 180140095
Samuel Siagian NIM. 180140103
Mutia Hidayatillah NIM. 180140107

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2019
ABSTRAK

Perubahan fisika yaitu perubahan yang tidak disertai dengan terjadinya zat yang
baru sifatnya, sedangkan perubahan kimia ialah perubahan yang disertai dengan
terjadinya zat baru. Percobaan ini bertujuan untuk membedakan perubahan fisika
dan kimia pada suatu zat. Adapun prosedur kerja pada praktikum ini ialah, untuk
perubahan fisika aquades yang ada didalam tabung kimia yang ditutup dengan
kaca arloji dengan diisi air pada bagian atas kaca arloji dipanaskan. Untuk
perubahan kimia larutan HCl + larutan NaOH dipanaskan hingga menghasilkan
kristal. Lalu untuk perubahan kimia fisika lilin dibakar selama 5 menit. Hasil dari
percobaan ini ialah pada percobaan fisika dihasilkan air yang menguap dan
mengembun, pada percobaan kimia dihasilkan zat baru yaitu NaCl (garam),
sedangkan pada percobaan kimia fisika dihasilkan perubahan panjang lilin, sumbu
lilin, dan warna sumbu. Selain itu, dihasilkan lilin yang meleleh akan memadat
kembali. Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa teori tersebut telah terbukti.

Kata kunci: Perubahan fisika, Perubahan kimia, Perubahan Materi.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum :Membedakan perubahan fisika dan perubahan


kimia.
1.2 Tanggal Praktikum :18 Maret 2019
1.3 Pelaksana Praktikum:1.Faiza Lutvia NIM. 140140081
2. Mugni Devyani Pulungan NIM. 180140095
3. Samuel Siagian NIM. 180140103
4. Mutia Hidayatillah NIM. 180140107
1.4 Tujuan Praktikum : Mengamati perubahan fisika, kimia dan
membedakan perubahannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Materi


Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai ruangan, contoh: besi,
kayu, dan lain-lain. Zat adalah sebutan untuk sejumlah materi yang sifatnya
spesifik (khusus). Bahan adalah sebutan untuk sejumlah materi yang kurang
spesifik sifatnya.
a). Sifat fisika
Sifat materi yang ada hubungannya dengan sifat fisika yaitu:
1. Titik didih dan titik leleh
2. Berat jenis
3. Indeks bias
4. Perubahan wujud
5. Bentuk kristal
6. Kalor jenis
b). Sifat Kimia
Sifat materi yang mempunyai kecenderungan untuk mengadakan
reaksikimia, diantaranya:
1. Keterbatasan
2. Daya ionisasi
3. Kereaktifan
4. Kelarutan
5. Bias/tidak bisa membusuk
6. Beracun
Perubahan materi, dapat di golongkan menjadi 2 yaitu:
a. Perubahan fisika
Perubahan materi yang bersifat sementara dan pada perubahan tersebut
tidak terbentuk zat yang jenisnya baru. Contoh:air berubah menjadi es.
b. Perubahan kimia
Perubahan materi yang bersifat keka dan pada perubahan tersebut
terbentuk zat baru yang sifatnya berbeda dengan zat aslinya.Contoh:besi yang
berkarat.
Pada dasarnya reaksi kimia dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Reaksi sintesis
Pada reaksi ini beberapa zat sederhana bergabung membentuk zat baru
yang lebih komplek. Contohnya: besi dan gas, oksigen dan udara bergabung
menjadi karat besi.
2. Reaksi analisis
Reaksi ini yang telah komplek diuraikan menjadi beberapa zat yang lebih
sederhana, contohnya: proses pembentukan.
(Buryanto,1986).
Sifat kimia adalah kualitas yang khas dari suatu zat yang menyebabkan
zat itu berubah, baik sendirian maupun dengan berintruksi dengan zat lain , dan
dengan berubah membentuk bahan-bahan berlainan. Sifat kimia adalah sifat
intruksi, contoh: etil alkohol mudah terbakar.
Sifat fisika adalah karakteristik suatu zat yang memperbedakan dari zat-
zat lain dan tidak melibatkan perubahan apapun ke zat lain. Contohnya: titik
didih,titik leleh dan rapatan.
Bahan disekitar kita dapat selalu berubah, bahan tumbuhan dan hewan
melarat, logam berkarat, besi terbakar dan sebagainya. Perubahan-perubahn
tersebut di kelompokkan menjadi 2 yaitu:
a) Perubahan kimia akibat hilangnya zat-zatdan terbentuknya zat-zat baru,
misalnya bila sepotong logam dibakar dalam suatu lampu alat potret,
menyusut dan oksigen dalam lampu itu musnah, sebagai gantinya
diperoleh suatu padatan bubuk yang tidak terbakar, magnesium oksigen
yang mempunyai perangkat sifat yang unik.
b) Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak mengakibatkan
pembentukan zat baru, misalnya es meleleh menjadi air dan tidak
membentuk zat baru, tetapi hendaknya di perhatikan bahwa dalam
perubahan fisika memang terjadi beberapa perubahan dan terjadinya
transformasi energi.(Keenan,1989).

Sifat kimia adalah kecenderungan dari suatu zat untuk mengalami


perubahan kimia tertentu, misalnya sifat kimia dari air akan bereaksi secara hebat
dengan natrium dan akan menghasilkan gas hidrogen, satu-satunya zat yang di
sebut hidroksida.Terlihat, air dan natriumnya mengalami perubahan lainnya.
Setelah diperhatikan sifat kimia ini, air dan natriumnya hilang diganti oleh zat lain
yaitu NaCl (James,1986).
Perubahan fisika memiliki ciri-ciri perubahan yang tidak terjadinya zat
yang baru sifatnya. Perubahan kimia memiliki ciri-ciri perubahan zat yang isertai
terjadinya zat baru sifatnya melalui reaksi kimia
Kita bisa mengetahui bahwa suatu zat mengalami perubahan fisika dan
kimia dengan mengamati, melihat dan memperhatikannya dengan mata telanjang
dan ciri yang ada pada setiap perubahan zat trsebut dapat dicocokkan pada hasil
pengamatan. Akan tetapi bukanlah perubahan fisika, perubahan kimia saja yang
dapat terjadi dalam suatu reaksi. Perubahan yang terjadi dalam suatu reaksi yang
besamaanpun banyak ditemukan yang biasa disebut dengan perubahan fisika dab
peubahan kimia.
a. Perubahan fisika
Salah satu contoh perubahan fisika adalah embun yang memiliki proses
reaksi,sebagai berikut:
2H2O + O2→2H2O ................................................................................. (2.1)
b. Perubahan kimia
Salah satu contohnya adalah pemanasan NaOH dengan HCl
akanmenghasilkan kristal-kristal garam.
NaOH + HCl →NaCl ............................................................................ (2.2)
c. Perubahan fisika dan perubahan kimia
Salah satu contohnya adalah terbakarnya lilin, perubahan warna sumbu
merupakan perubahan kimia, sedangkan melekatnya kembali lilin yanh saat
pembakaran meleleh merupakan perubahan fisika (Annonimus,2000).

2.2 Perubahan Fisika


Perubahan fisika adalah perubahan pada zat yang tidak menghasilkan zat
jenis baru. Contohnya beras yang ditumbuk menjadi tepung. Beras yang ditumbuk
menjadi tepung, hanya menunjukkan bentuk dan ukuran yang berubah, tetapi sifat
molekul zat pada beras dan tepung tetap sama.
Peristiwa perubahan wujud zat, antara lain : menguap, mengembun,
mencair, membeku, menyublim, mengkristal merupakan perubahan fisika.
Terdapat beberapa ciri- ciri pada perubahan fisika, yaitu:
a. Tidak terbentuk zat jenis baru,
b. Zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula,
c. Hanya diikuti perubahan sifat fisika saja.
Perubahan fisika yang lainnya adalah perubahan bentuk, perubahan
ukuran, dan perubahan warna.

2.3 Perubahan Kimia


Perubahan kimia adalah perubahan pada zat yang menghasilkan zat jenis
baru. Misalnya pada saat membakar kertas. Setelah kertas tersebut habis terbakar
akan terdapat abu yang diperoleh akibat proses pembakaran. Kertas sebelum
dibakar memiliki sifat yang berbeda dengan kertas sesudah dibakar.
Contoh perubahan kimia, antara lain: nasi membusuk, susu yang basi,
sayur menjadi basi, telur membusuk, telur asin, besi berkarat, dan lain-
lain.Terdapat beberapa ciri-ciri perubahan kimia suatu zat, yaitu: terbentuk zat
jenis baru, zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula, diikuti
olehperubahan sifat kimia melalui reaksikimia.Selama terjadi perubahan kimia,
massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi.
Ciri-ciri yang mengindikasikan adanya perubahan kimia :
a. Perubahan warna
b. Perubahan bau
c. Pembentukan gas
d. Timbulnya cahaya
e. Pembentukan endapan baru
f. Perubahan pH.
Contoh: gula adalah senyawa yang mudah terurai (dekomposisi)
dengan pemanasan menjadi senyawa yang lebih sederhana, misalnya karbon
hitam (arang), yang tidak dapat terurai lagi baik secara fisika maupun kimia, tetapi
dapat berubah struktur dan sifatnya menjadi grafit dan intan (Ashary, 2012).

2.4 Reaksi Reversibel


Berdasarkan arahnya, reaksi dapat dibedakan menjadi reaksi berkesudahan
(irreversible/ satu arah) dan reaksi dapat balik (reversibel/ dua arah). Pada reaksi
berkesudahan, hasil reaksi tidak dapat diubah lagi menjadi zat pereaksi. Misalnya,
pada reaksi pembakaran kayu atau proses pengkaratan besi. Abu atau arang hasil
pembakaran tidak dapat diubah kembali menjadi kayu seperti semula. Di lain
pihak, ada reaksi dapat balik, yaitu reaksi yang berlangsung dalam dua arah.
Artinya, zat-zat hasil reaksi dapat bereaksi kembali membentuk zat pereaksi.
Sebagai contoh, reaksi antara timbal (II) sulfat dengan natrium iodida.
PbSO4(s) + 2 NaI(aq) →PbI2(aq) + Na2SO4(aq) ......................................... (2.3)
Jika serbuk timbal (II) sulfat direaksikan dengan larutan natrium iodida,
terbentuk endapan kuning dari timbal (II) iodide dengan reaksi berikut:
Sebaliknya, bila endapan timbal (II) iodida direaksikan dengan larutan
natrium sulfat , maka akan terbentuk kembali endapan timbal (II) sulfat yang
berwarna putih dengan contoh reaksinya adalah sebagai berikut:
PbI2(aq) + Na2SO4(aq) →PbSO4(s) + 2 NaI(aq) ............................................ (2.4)
Kedua reaksi tersebut dapat digabungkan sebagai berikut:
PbSO4(s) + 2 NaI(aq) ↔PbI2(aq) + Na2SO4(aq) ............................................ (2.5)
Penulisan reaksi bolak balik ditandai dengan dua panah yang arahnya
berlawanan. Dengan demikian, pada reaksi tersebut terjadi proses kesetimbangan
dinamis, yaitu proses bolak balik yang lajunya sama untuk kedua arah.Perubahan
komposisi materi terjadi melalui suatu proses yang disebut reaksi kimia.
Berdasarkan sifat berlangsungnya, reaksi kimia dapat dibedakan dalam dua
kategori, yaitu
1. Reaksi irreversibel (reaksi tidak dapat balik)
2. Reaksi revesibel (reaksi dapat balik).
Reaksi irreversibel disebut juga reaksi berkesudahan karena dalam reaksi
ini reaktan mengalami perubahan menjadi produk dan tidak dapat menjalani
proses balik atau membentuk reaktan kembali. Contoh:
Na2S2O4(aq) + 2HCl(aq)→ 2NaCl(aq) + H2O(l) + S(s)+ SO2(g) ............... (2.6)
Reaksi reversibel disebut juga reaksi tidak berkesudahan, pada reaksi ini
produk yang terbentuk dapat bereaksi membentuk produk kembali.
Contoh:Reaksi antara timbal(II) sulfat dengan Natrium iodide. Jika serbuk
timbal(II) sulfat direaksikan dengan larutan Natrium iodida, terbentuk endapan
timbal(II) iodida sebagai berikut:
PbSO4(s) + 2NaI(aq)→ PbI2(s) + Na2SO4(aq) ............................................. (2.7)
Sebaliknya, endapan timbal(II) iodida akan bereaksi dengan larutan natrium sulfat
dan terbentuk endapan timbal(II) sulfat yang berwarna putih :
PbI2(s)+Na2SO(aq)→PbSO4(s)+2NaI(aq)..................................................... (2.8)
Kedua reaksi tersebut dapat digabungkan dengan menggunakan tanda panah
bolak-balik, sebagai berikut :
PbSO4(s) + 2NaI(aq)→ PbI2(s) + Na2SO4(aq) .............................................. (2.9)
Reaksi dapat dibalik (reaksi reversibel) akan berada dalam suatu
kesetimbangan dimana reaksi berakhir dengan suatu campuran yang mengandung
baik zat pereaksi maupun hasil reaksi. Kondisi dimana konsentrasi dari semua
komponen reaktan dan produk didalam suatu sistem tertutup berhenti untuk
berubah dengan bertambahnya waktu reaksi disebut kesetimbangan kimia.
Kesetimbangan kimia terjadi ketika reaksi berlawanan berlangsung dengan
kecepatan yang sama, kecepatan komponen produk dibentuk dari reaktan sama
dengan kecepatan komponen reaktan dibentuk kembali dari produk.
Kesetimbangan yang terjadi bersifat dinamis. Kesetimbangan kimia dikatakan
dinamis sebab secara keseluruhan (makroskopik) sistem tidak mengalami
perubahan, baik wujud fisik maupun konsentrasi masing-masing zat. Akan tetapi,
keadaan molekulernya (mikroskopik) berubah setiap saat. Artinya, setiap saat
terjadi reaksi antarpartikel pereaksi membentuk produk, yang diimbangi oleh
reaksi antarpartikel produk membentuk pereaksi kembali sehingga secara
makroskopik tidak ada yang berubah.Disosiasi adalah peruraian suatu zat menjadi
zat lain yang lebih sederhana. Disosiasi yang terjadi akibat pemanasan disebut
disosiasi termal. Disosiasi yang berlangsung dalam ruang tertutup akan berakhir
dengan suatu kesetimbangan yang disebut kesetimbangan disosiasi.

1.5 Perubahan Fisika dan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari


Bahwa, zat padat dapat mengalami perubahan dari bentuk padat menjadi
cair dan pada akhirnya menjadi gas. Hal ini dapat terjadi jika pada zat padat
tersebut diberikan panas yang cukup sehingga mampu mencapai titik-titik tertentu
yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan fisika dan kimia. Begitu juga
halnya pada zat cair dan gas. Perubahan yang diperlakukan kepada zat padat, zat
cair, maupun gas adalah semata-mata untuk memenuhi kebutuhan manusia.
a). Zat Padat, adalah zat yang susunan atomnya rapat sehingga tidak
memungkinkan pergerakan atom. Akibatnya, bentuk zat ini tetap, begitu
juga volumenya.
b). Zat Cair, adalah zat yang susunan atomnya agak longgar sehingga
memungkinkan pergerakan atom. Akibatnya, bentuk zat ini dapat berubah
sesuai tempatnya, tetapi volumenya tetap.
c). Zat Gas, adalah zat yang susunan atomnya sangat longgar sehingga
pergerakan atomnya sangat bebas. Akibatnya, bentuk zat ini dapat berubah
sesuai tempatnya dan volumenya sesuai dengan wadahnya.

2..6 Perubahan Dalam Wujud Zat


Setiap zat yang ada dalam kehidupan ini dapat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan. Pengaruh tersebut dapat menyebabkan terjadinya perubahan fisika
atau kimia. Kedua macam perubahan ini merupakan satu kondisi yang diberikan
oleh zat jika padanya diberikan stimulus dari luar. Stimulus ini dapat berupa
energi yang secara teratur diberikan kepada zat tersebut.
Perubahan wujud tersebut ada dua macam, yaitu perubahan fisika atau
perubahan kimia. Kedua perubahan ini menyebabkan perubahan secara sementara
susunan atom, bahkan berubahnya secara permanen. Hal ini tentu saja
memberikan efek yang berbeda bagi zat tersebut. Dalam kehidupan ini, perubahan
yang terjadi pada setiap zat membawa pengaruh yang berbeda dan peruntukan
yang berbeda pula.
Perubahan fisika adalah bagian dari perubahan fisika dan perubahan kimia
yang lebih ditekankan pada perubahan secara fisik dari zat yang berubah.
Perubahan ini dapat dikatakan sebagai perubahan sementara. Dikatakan sementara
sebab jika diberlakukan reaksi kebalikan, maka zat tersebut kembali ke bentuk
semula.
Ada banyak perubahan fisika yang ditemukan dan dimanfaatkan dalam
kehidupan. Ini merupakan bagian dari perubahan fisika dan perubahan kimia yang
terjadi pada zat. Ketika air didinginkan, maka pada suhu tertentu air tersebut
memadat menjadi es. Ketika batang besi dipanaskan hingga titik panas tertentu,
maka besi tersebut mencair.
Ini merupakan perubahan fisika sebab jika diperlakukan reaksi balik, maka
zat baru tadi akan kembali pada bentuk semula. Es yang dipanaskan akan mencair.
Besi cair jika didinginkan, maka akan menjadi batang atau padatan besi lagi. Ini
merupakan konsep dasar dari ilmu pasti.
Perubahan kimia adalah bagian dari perubahan fisika dan perubahan kimia
yang lebih ditekankan pada perubahan secara kimia dari zat yang berubah.
Perubahan ini dapat dikatakan sebagai perubahan yang tetap. Dikatakan tetap
sebab jika suatu zat telah mengalami perubahan kimia, maka untuk
mengembalikan wujud semula, tidak dapat sekadar melakukan reaksi balik.
Perubahan kimia ini banyak dimanfaatkan untuk mengadakan reaksi kimia
antar zat sehingga didapatkan zat baru yang diinginkan. Perubahan kimia
sebenarnya merupakan bagian dari perubahan struktur atom zat. Artinya, ketika
melakukan perubahan kimia, sebenarnya Anda sedang melakukan penguraian atau
penggabungan atom zat sehingga terbentuklah zat baru.
Dengan demikian, pada perubahan kimia, sebenarnya terjadi perubahan
fisika dan kimia secara bersamaan. Anda dapat ambil contoh untuk perubahan
kimia adalah kertas yang dibakar dan berubah menjadi arang. Ketika sudah
menjadi arang, maka pada saat itu telah terjadi penguraian atom penyusun kayu
dan akibat reaksi kimia, maka yang tersisa adalah arang.
Arang sulit untuk dikembalikan menjadi kertas lagi dengan reaksi
kebalikan biasa. Contoh yang lain adalah batu karbit yang direaksikan dengan air,
maka didapatkan gas asetilin yang mudah terbakar. Inilah yang menunjukkan pada
Anda perubahan fisika dan kimia atau ilmu pasti.
Dalam kehidupan, perubahan fisika dan kimia memang sangat terkait
dengan kehidupan. Setiap kegiatan hidup selalu dilingkupi dengan dua perubahan
ini. Bahkan, nasi yang dimakan adalah hasil perubahan fisika dan kimia dari padi
yang dipanen dari sawah. Kedua perubahan tersebut termasuk dalam kelompok
ilmu pasti.
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM

3.1. Alat dan Bahan


3.1.1 Alat-Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Tabung reaksi 1 buah
2. Kaca Arloji 1 buah
3. Gelas ukur 25 ml 1 buah
4. Pipet volum 5 ml 1 buah
5. Gelas kimia 1 buah 1 buah
6. Kaki tiga dan perangkatnya 1 buah
7. Cawan penguap 1 buah
8. Lampu spiritus 1 buah
3.1.2 Bahan-bahan
1. Larutan HCl 0,1M 5ml
2. Larutan NaOH 0,1M 5 ml
3. Air suling secukupnya
4. Lilin putih 1 batang
5. Penggaris 1 buah

3.2. Prosedur Kerja


1. Perubahan Fisika
Didalam gelas kimia dimasukkan15ml air suling dimasukkandan
diletakkan di atas tungku kaki tiga lalu ditutup dengan kaca alroji yang di
atasnya telah diisi air kemudian dipanaskan sampai mendidih dan diamati
titik-titik air pada bagian bawah kaca arloji
2. Perubahan Kimia
ke dalam tabung reaksi dimasukkan 3ml larutan HCl 0,1M ditambah 3ml
larutan NaOH 0,1M. Dimasukkan larutan yang telah di reaksikan tersebut
ke dalam cawan penguap dan diletakkan di atas tungku kaki tiga dan
dipanaskan sampai semua airnya menguap. Diperhatikan Kristal-kristal
yang ada pada cawan penguap.
3. Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
Diletakkan lilin di atas meja praktikum secara vertikaldiukur panjang
lilin,warna,panjang sumbu,bentuk dan letak sumbu serta warna sumbu, Di
nyalakan lilin selama 5 menit, dilakukan pengamatan sebaik-baiknya dan
dicatatat,tinggi nyala,bentuk nyala, warna sumbu,tinggi sumbu, bentuk
sumbu. Ditiup nyala lampudan dilakukan pengamatan lalu dicatat seperti:
tinggi nyala, bentuk nyala, dan seterusnya. Pada percobaan ini
dikelompokkan perubahan kimia dan perubahan fisika.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Adapun hasil yang didapatkan pada percobaaan ini adalah sebagi berikut:
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan
NO Cara Kerja Hasil Pengamatan
1. Perubahan Fisika:
Didalam gelas kimia - Air didalam gelas kimia
dimasukkan15ml air suling menguap.
dimasukkan dan diletakkan di atas - Air didalam kaca arloji
tungku kaki tiga lalu ditutup sedikit berkurang karena
dengan kaca alroji yang di atasnya terjadi penguapan secara
telah diisi air kemudian terbuka bebas.
dipanaskan sampai mendidih dan - Dibawah kaca arloji terbentuk
diamati titik-titik air pada bagian titik-titik air.
bawah kaca arloji

2. Perubahan Kimia:
ke dalam tabung reaksi - Larutannya menguap
dimasukkan 3ml larutan HCl - Sebelum dipanaskan warna
0,1M ditambah 3ml larutan larutan menjadi kuning
NaOH 0,1M. Dimasukkan larutan - Setelah dipanaskan, larutan
yang telah di reaksikan tersebut menguap dan membentuk
ke dalam cawan penguap dan kristal-krital NaCl dengan
diletakkan di atas tungku kaki tiga warna putih sedikit
dan di panaskan sampai semua kekuningan.
airnya menguap. Diperhatikan
Kristal-kristal yang ada pada
cawan penguap.
3. Perubahan Fisika dan Perubahan
Kimia: Lilin sebelum dinyalakan
Diletakkan lilin di atas meja - Panjang lilin: 18 cm
praktikum secara vertikal diukur - Panjang sumbu: 19 cm
panjang lilin, warna, - Warna sumbu: putih
panjangsumbu, bentuk dan letak
sumbu serta warna sumbu, Di
nyalakan lilin selama 5 menit,
Lilin setelah dinyalakan
dilakukan pengamatan sebaik-
selama 5 menit:
baiknya dan dicatatat, tinggi
- Panjang lilin: 17 cm
nyala, bentuk nyala, warna
- Panjang sumbu: 18 cm
sumbu, tinggi sumbu, bentuk
- Warna sumbu: hitam
sumbu. Ditiup nyala lampu dan
Perubahan fisika terjadi pada
dilakukan pengamatan lalu dicatat
lilin yang mencair dan kebali
seperti: tinggi nyala, bentuk
memadat, sedangkan
nyala, dan seterusnya. Pada
perubahan kimia terjadi pada
percobaan ini dikelompokkan
sumbu lilin yang bermula
perubahan kimia dan perubahan
warna putih menjadi warna
fisika.
hitam.

Sumber: (Praktikum Kimia Dasar, 2019)

4.2 Pembahasan
Untuk percobaan perubahan fisika, air dipanaskan sampai mendidih dan
menimbulkan uap. Karena menguap suatu fase cairan menjadi gas. Pada
perubahanini tidak menimbulkan zat baru karenaair yang menguap akan menjadi
cairan kembali dan kembali turun kewadah melalui dinding gelas kimia. Dengan
demikian perubahan tersebut dikatakan dengan perubahan fisika. Air yang berada
diatas kacaarloji berkurang karena air menguap tanpa mendidih. Danpada bagian
bawah kaca arloji terdapat titik-titik air.
Percobaan perubahan kimia terdapat kristal-kristal halus yang disebut
dengan kristal garam. Karena disebabkan oleh asam klorida yang bersifat asam
kuat ditambah dengan natrium hidroksida yang bersifat basa kuat yang akan
menghasilkan kristal garam. Dengan bentuk reaksi yaitu:
HCl + NaOH →NaCl + H2O ................................................................ ( 4.1)
Percobaan perubahan fisika dan perubahan kimia sangat banyak perubahan
pada lilin. Sebelumnya kita harus tahu bahwa lilin tersebut terbuat dari parfin dan
merupakan bahan bakar karbondioksida yang merupakan hasil destilasi dari
minyak tanah, jika ia terbakar dan meghasilkan CO2 yang merupakan gas rumah
kaca dan H2O.
Pada saat lilin dibakar, lilin yang terbuat dari parfin akan menghasilkan api
berwarna biru kemerah-merahan, biasanya terletak dekat pada sumbu lilin yang
dibagian tengahnya beroksidasi dalam pembakaran sehingga menjadi gas CO2.
Saat lilin menyala akan terjadi lelehan yaitu perubahan zat padat menjadi
cair. Setelah lelehan itu dingin akan memadat kembali atau menggumpal yaitu
fase cair menjadi zat padat. Percobaan ini merupakan perubahan fisika karena
pelaksanaan reaksi baik zat tersebut kembali ke bentuk semula dengan tidak
terbentuknya zat baru. Pada saat menyala juga, lilin mengeluarkan asap ini
merupakan perubahan kimia karena zat baru yang dihasilkan lilin berupa unsur C
yang tidak terbakar sempurna.
Saat lilin dipadamkan, api dimatikan tercium bau gosong yang menyengat
dari sumbu lilin. Bau yang menyengat dan asap berwarna hitam tersebut
dikarenakan ada unsur karbon pada reaksi pembakaran. Warna lilin tetap putih
sedangkan sumbu bekas terbakar berubah menjadi hitam. Bentuk lilin menjadi
tidak teratur dan permukaan lilin kasar, terlihat jelas lilin menjadi silinder dan
tidak beraturan ini merupakan kedalam perubahan kimia dan perubahan fisika.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan paparan pembahasan dan hasil dalam praktikum, maka dapat
di simpulkan sebagai berikut:
1. Perubahan fisika yaitu perubahan yang tidak menghasilkan zat baru.
2. Perubahan kimia yaitu perubahan yang menghasilkan zat baru.
3. Proses meleleh dengan membentuknya lilin merupakan perubahan fisika.
4. Asam bila direaksikan dengan basa menghasilkan garam dan air
merupakan perubahan kimia.
5. Pada perubahan fisika zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula.
Contohnya lilin yang dipanaskan akan mencair dan bila didinginkan akan
memadat kembali

5.2 Saran
Sebelum praktikum, sebaiknya alat dan bahan disediakan terlebih dahulu
dan telah mengetahui prosedur kerja yang akan dikerjakan, agar hasil praktikum
lebih baik, efektif dan sesuai dengan teori.
DAFTAR PUSTAKA

Annonimous, 2000. Wordpress.com


Ashary, Isfar. 2012. Wordpress.com
Brady E, Jame,1986. Kimia Universitas. Jakarta: Bina Rupa Aksara
Drs.Buryanto,1986. Fisika Teknik. Jakarta : Erlangga
James, 1986. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga
Keenan, dkk. 1989. Kimia Universitas. Bandung :Erlangga
LAMPIRAN B
TUGAS DAN PERTANYAAN

1. Tuliskan rumus molekul lilin!


2. Mengapa kadang kala nyala api lilin berjalaga!
3. Sebutkan kristal apa yang terjadi pada percobaan 2!
4. Jelaskan kenapa air setelah mendidih atau hampir mendidih terjadi
gelembung-gelembung!
Jawaban
1. CnHn+2. Dimana n =20-35
2. Karena sumbu lilin tersebut dibakar dan menghasilkan gasCO2
3. Kristal garam
4. Karena terjadi kenaikan suhu untuk mencapai titik didih
LAMPIRAN C
GAMBAR ALAT

NO Gambar Alat Nama Alat Fungsi Alat


1.

Gelas kimia Untuk mengukur


volume larutan

2. Untuk menimbang
bahan-bahan kimia yang
Kaca arloji bersifat higroskopis,
sebagai penutup saat
melakukan pemanasan
bahan kimia.
3.

Tabung reaksi Untuk mereaksikan dua


atau lebih zat.

4.

Cawan penguap Sebagai wadah atau


tempat penguapan bahan
5.

Lampu spirtus Untuk memanaskan


larutan

6.

Sebagai alat ukur volume


Gelas ukur cairan

7.

Untuk mengambil
Pipet volum larutan
denganvolume tertentu

8.

Tungku kaki Sebagai penyangga


tiga pembakar spirtus

Anda mungkin juga menyukai