Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

MEMBEDAKAN PERUBAHAN KIMIA DAN FISIKA

Diajukan untuk memenuhi Tugas Laporan Praktikum Kimia Dasar

Disusun Oleh :
Kelompok VI (A5)

Dalila Ori Nadiva NIM. 220140094


Amirah kaltsum NIM. 220140101
Fadarul Aqbar NIM. 220140104

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2022
ABSTRAK

Perubahan fisika merupakan perubahan suatu materi tanpa menghasilkan zat baru
dan bersifat sementara sedangkan perubahan kimia merupakan perubahan suatu
materi dapat menghasilkan zat baru dan bersifat kekal. Percobaan ini bertujuan
untuk mengamati perubahan fisika dan kimia dan mengamati perbedaan kedua
perubahan tersebut. Pada percobaan perubahan fisika digunakan metode
penguapan dan pengembunan, dimana air setelah dididihkan, diuapkan lalu
mengembun setelah beberapa saat menjadi air kembali sedangkan pada percobaan
perubahan kimia digunakan metode penguapan dan pengkristalan, HCl dicampur
NaOH kemudian larutan diuapkan hingga terbentuk kristal. Kristal tersebut tidak
bisa kembali menjadi HCl dan NaOH lagi. Untuk membedakan perubahan fisika
dan kimia digunakan lilin sebagai bahan percobaan.Lilin yang mencair lalu
membeku kembali merupakan perubahan fisika sedangkan sumbu yang
menghitam dan memendek merupakan perubahan kimia.

Kata Kunci : Perubahan Fisika, Perubahan Kimia, Pemanasan, Pengkristalan,


dan Penguapan
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum : Membedakan Perubahan Fisika dan Kimia


1.2 Tanggal Praktikum : 20 Oktober 2022
1.3 Pelaksana Praktikum : Kelompok VI (A5)
1. Dalila Ori Nadiva NIM. 220140094
2. Amirah Kaltsum NIM. 220140101
3. Fadarul Aqbar NIM. 220140104
1.1 Tujuan Praktikum :Mengamati perubahan fisika, kimia dan membedakan
perubahan-perubahannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perubahan Kimia dan Fisika


Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita tidak bisa membedakan
bagaimana ciri-ciri dari perubahan kimia dengan perubahan fisika. Kita
menganggap bahwa semuanya adalah sama saja, padahal sebenarnya sangat
berbeda. Ketika kita menyalakan sebuah lilin, maka akan terlihat perubahan
setelah 5 menit kemudian, dimana lilin akan meleleh sehingga akan berbeda dari
wujud semula dan warna sumbu yang awalnya berwarna putih akan menjadi
hitam. Dari hasil ini, maka terlihat perubahan antara perubahan kimia dan fisika.
Dimana perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat baru dan
dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan perubahan kimia adalah perubahan
yang tidak dapat berubah ke bentuk semula dan menghasilkan zat baru.
(Chang,2004).
Kimia menekankan pada kajian materi, termasuk komposisi, sifat, struktur,
perubahan yang dialaminya, dan hukum yang mengendalikan perubahan tersebut.
Materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang atau
memiliki volume. Materi dapat mengalami perubahan fisika dan perubahan kimia.
Jika suatu materi mengalami perubahan dengan menghasilkan zat baru, maka
materi tersebut mengalami perubahan kimia. Jika materi hanya mengalami
perubahan wujud atau bentuk, maka tergolong perubahan fisika (Winarsih, 2009).
Sifat yang dapat diamati tanpa merubah identitas zat disebut sifat fisis.
Beberapa sifat fisis yang umum dikenal adalah rapatan, wujud pada suhu kamar,
warna, keluasan, titik leleh, dan titik beku. Sifat fisis suatu sampel biasanya dapat
ditentukan tanpa mengubah komposisinya. Banyak sifat dapat ditentukan dan
dapat dinyatakan dalam bentuk angka (misalnya titik didih air 100oC) dan
perbandingan sifat-sifat tersebut menjadi cara terbaik untuk membedakan suatu
zat lainnya.
Molekul dan energi kinetik dapat mengalahkan gaya tarik dengan molekul
di sekitarnya dan lepas dari permukaan cairan keadaan molekul disekitarnya
menjadi gas atau uap. Gejala ini dinamakan penguapan dimana kecenderungan
suatu cairan untuk menguap meningkat sesuai dengan meningkatnya suhu cairan.
Sebaliknya, meningkatnya gaya-gaya intermolekul dalam cairan cenderung
menurunkan penguapan (Petruci,1987).
Perubahan fisika yaitu perubahan pada wujud atau penampilan fisik (sifat
fisik) tetapi identitas dasarnya (sifat kimianya) tetap (masih materi semula).
Perubahan fisika ini tidak menghasilkan zat lain. Contohnya adalah lilin meleleh
karena dipanaskan, air menguap, kayu dibuat menjadi bangku, air berubah
menjadi es dan embun yang memiliki proses reaksi pada persamaan 2.1(Keenan,
1999).
2H2+O2→2H2O.......................................................................................(2.1)
Perubahan kimia yaitu perubahan pada identitas dasar (sifat kimia),
sehingga materinya berbeda dengan materi semula. Perubahan kimia ini
menghasilkan materi lain (materi baru). Contohnya adalah kayu melapuk dan
pemanasan NaOH dengan HCl akan menghasilkan kristal-kristal garam yang
memiliki proses reaksi pada persamaan 2.2.
NaOH+HCl→NaCl+H2O......................................................................(2.2)
Perubahan kimia juga kekal dengan reaksi kimia pada reaksi kimia
berlaku, pada hukum kekekalan massa (Hukum Lavoiser) yaitu massa zat sebelum
dan sesudah reaksi sama, contohnya:
Fe +S → FeS ....................................................................................(2.3)
56 gr + 32 gr 88 gr
Pada dasarnya, reaksi kimia dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Reaksi sintesis Pada reaksi ini beberapa zat sederhana bergabung
membentuk zat baru yang kompleks. Contohnya : besi dan gas, oksigen
dan udara bergabung membentuk karat.
2. Reaksi analisis Pada reaksi ini, zat yang telah kompleks diuraikan menjadi
beberapa zat yang lebih sederhana. Contohnya : proses penguraian.
Sifat kimia adalah kualitas yang khas dari suatu zat yang menyebabkan
zat itu berubah, baik zat itu sendiri maupun ketika zat itu bereaksi dengan zat lain
sehingga menyebabkan terbentuknya zat yang baru. Sifat kimia adalah
karakteristik suatu zat yang membedakannya dari zat-zat lain dan tidak
melibatkan perubahan dengan zat lain (Prahelrawan, 2009).
Salah satu contoh perubahan fisika dan perubahan kimia adalah
terbakarnya lilin. Perubahan warna sumbu merupakan perubahan kimia,
sedangkan memadatnya lilin kembali merupakan perubahan fisika. Selain itu, ada
juga perubahan fisika yang berupa perubahan ukuran zat, dimana materi yang
berukuran besar dapat diperkecil dengan cara mekanik, seperti dipecah, dipotong,
digiling, dan lain-lain. (Petrucci, 1996)

2.2 Spesifikasi Perubahan Kimia


Dalam perubahan kimia selalu terbentuk zat baru. Berikut ini adalah
beberapa hal yang terjadi pada perubahan kimia.
2.2.1 Pembentukan gas
Beberapa reaksi kimia tertentu mampu atau dapat membentuk gas.
Contohnya adalah pada pembentukan reaksi logam antara Mg dan HCl seperti
pada persamaan 2.4
Mg(s)+2HCl(aq)→MgCl2(aq)+H2(aq)..................................................(2.4)
Gas yang terbentuk dalam wujud gelombang-gelombang kecil adalah gas
hidrogen.
2.2.2 Pembentukan endapan
Reaksi endapan adalah reaksi yang menghasilkan suatu senyawa yang
berbentuk padatan. Padatan tersebut tidak larut (tidak bercampur secara
homogen) dengan cairan disekitarnya, sehingga disebut endapan. Dapat dilihat
pada persamaan 2.5
BaCl2(aq)+NaSO4(aq)→BaSO4(S)+2NaCl(aq)....................................(2.5)
2.2.3 Perubahan warna
Ketika suatu reaksi kimia berlangsung, akan terjadi perubahan komposisi
dan terbentuk zat baru yang mungkin memiliki warna yang berbeda. Contoh
reaksi yang memberikan perubahan warna yang khas adalah reaksi antara
lembaga sulfat (CuSO4) dengan air. Warna CuSO 4 yang putih bila ditambahkan
air akan berubah menjadi biru. Warna biru tersebut adalah warna senyawa baru
yang terbentuk, yaitu CuSO4. 5H2O.
2.2.4 Perubahan suhu
Salah satu bentuk energi yang jenisnya menyertai reaksi kimia adalah
energi panas. Dengan demikian, terjadinya perubahan kimia akan di tandai
dengan perubahan energi panas, atau aliran kalor dari luar lingkungan yang
disebut dengan endoterm. Akibatnya suhu hasil reaksi dapat menjadi lebih tinggi
atau dapat menjadi lebih mudah dari suhu perubahannya (Syukri. S, 1999).

2.3 Spesifikasi Perubahan Fisika


Berlangsungnya perubahan fisika dapat diketahui dengan ciri-ciri sebagai
berikut.
1. Tidak terbentuk zat jenis baru
2. Zat yang berubah dapat kembali ke bentuk semula
3. Hanya diketahui perubahan sifat fisika saja yaitu bentuk, ukuran, dan
warna
(Nana, 2006).

2.4 Sifat Perubahan Fisika Dan Kimia


Sifat fisika (sifat fisik), yaitu sifat yang berhubungan dengan penampilan
fisik yang biasanya dapat diamati dari luar materi secara langsung dengan indera.
Sifat fisik ini tidak menyebabkan terbentuknya zat lain. Berikut ini adalah
beberapa hal yang termasuk ke dalam sifat fisik antara lain.
1. Wujud Zat Wujud zat dapat dibedakan atas zat padat, zat cair, dan zat gas.
Adapun sifat-sifat dari ketiga zat tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Wujud zat padat, cair, dan gas


No. Zat Padat Zat Cair Zat Gas
Tidak mempunyai
Mempunyai bentuk dan Bentuk tergantung bentuk dan volume
1. volume tertentu. wadahnya, dan tertentu bergantung
volume tertentu. pada wadahnya.

Jarak antar partikel sangat Jarak antar partikel Jarak antar partikel
2. rapat. agak renggang. sangat renggang.

Partikel-partikelnya Partikel-partikelnya
3. Partikel-partikel tidak
dapat bergerak bebas. dapat bergerak cepat.
dapat bergerak bebas.

(Sumber: Sukardjo, 1989)

2. Kekeruhan (Turbidity)
Kekeruhan terjadi pada zat cair. Kekeruhan cairan disebabkan adanya
partikel suspensi yang halus.
3. Kelarutan
Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan perubahan fisika.
4. Titik Didih
Titik didih merupakan suhu ketika suatu larutan atau zat yang bersifat cair
mendidih. Mendidih berbeda dengan menguap. Mendidih terjadi pada
suhu tertentu, contohnya seperti air. Pada tekanan 1 atm ( 76 cmHg ) air
akan mendidih pada suhu 100°C, sedangkan menguap akan terjadi ketika
air sudah mencapai titik didihnya. Dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Titik Didih Beberapa Zat Pada Tekanan 1 atm
No. Nama Zat Titik Didih (0°C)
1. Nitrogen (N2) -196
2. Oksigen (O2) -183
3. Air (H2O) 100
4. Benzena (C6H6) 80,1
5. Alkohol atau etanol (C2H5OH) 78,5
(Sumber: Sukardjo, 1989).

5. Titik Leleh
Titik leleh merupakan suhu ketika suatu zat padat menjadi cairan. Zat
cair dan zat gas juga memiliki titik leleh, tetapi perubahannya tidak dapat
diamati pada suhu kamar (25°C) pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Titik Leleh Beberapa Zat
No. Nama Zat Titik Leleh (°C)
1. Alkohol atau etanol (C2H5OH) -117
2. Air (H2O) 0
3. Benzena (C6H6) -5,5
4. Nitrogen (N2) -210
5. Oksigen (O2) -216
(Sumber: Sukardjo, 1989).

Berikut ini adalah beberapa hal yang termasuk kedalam sifat kimia
adalah sebagai berikut.
1. Mudah terbakar
Saat kita membakar kembang api, maka dengan segera akan terjadi nyala
warna-warni yang indah. Pada peristiwa tersebut telah terjadi perubahan
kimia. Contoh zat lain yang mudah terbakar adalah fosfor. Fosfor dapat
terbakar bila terkena udara dan membentuk senyawa fosfor oksida.
2. Mudah busuk
Jika buah dan sayur di biarkan di udara terbuka, maka lama kelamaan akan
membusuk. Proses pembusukan ini karena adanya mikroorganisme.
3. Korosif
Pengkaratan (korosi) merupakan peristiwa rusaknya logam oleh pengaruh
lingkungan, yaitu adanya oksigen dan kelembapan. Sebelum berkarat,
logam memiliki unsur Fe tetapi setelah berkarat berubah menjadi senyawa
Fe2O3

(Sukardjo, 1989)

2.5 Perbedaan Perubahan Fisika dan Kimia


Perbedaan antara perubahan fisika dan perubahan kimia dapat dilihat pada
Tabel 2.4 .
Tabel 2.4 Perbedaan Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
No. Perubahan Fisika Perubahan Kimia

Perubahannya tidak menghasilkan zat Perubahannya menghasilkan zat


1.
baru. baru.

Zat baru tidak dapat kembali


2. Zatnya dapat kembali seperti semula. seperti semula.

Umumnya perubahan terjadi pada Umumnya perubahan terjadi


3.
wujud, warna, bentuk, dan ukuran. pada zatnya.

Penyebab perubahannya disebabkan Penyebab perubahannya


4.
oleh gaya dan suhu. disebabkan oleh reaksi kimia.
(Sumber: Sukardjo,1989)

2.6 Macam-macam Perubahan Fisika


Perubahan fisika merupakan perubahan yang tidak menghasilkan materi
atau zat baru. Artinya hanya bentuk fisik atau wujud zat yang berubah.Meskipun
bentuk fisik dan wujud zat berubah, tetapi sifat-sifat fisika zat tidak
berubah. Itulah mengapa perubahan fisika hanya bersifat sementara. Perubahan
fisika terjadi karena beberapa keadaan, yaitu:
1. Perubahan fisika yang berupa perubahan wujud zat, perubahan wujud zat
karena pengaruh perubahan suhu/temperature lingkungan.
2. Perubahan fisika yang berupa perubahan volume yang disebabkan oleh
penyusutan materi karena didinginkan atau pemuaian materi karena
dipanaskan.
3. Perubahan fisika yang berupa perubahan ukuran zat, dimana materi yang
berukuran besar dapat diperkecil dengan cara mekanik, seperti dipecah,
dipotong, digiling, dan lain-lain.
4. Perubahan fisika yang berupa perubahan bentuk zat, hal ini terjadi jika
dipukul, diremas atau menggunakan alat bantu seperti mesin.
(Achmad dan Hiskia,1999)
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat-alat
Adapun alat-alat yang digunakan sebagai berikut:
1. Gelas kimia 1 unit
2. Kaki tiga dan perangkatnya 1 unit
3. Cawan penguap 1 unit
4. Kaca Arloji 1 unit
5. Penggaris 1 unit
6. Lampu spritus 1 unit
7. Gelas ukur 1 unit
3.1.2 Bahan-bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan sebagai berikut:
1. Larutan HCl 4 N 5 ml
2. Larutan NaOH 4 N 5 ml
3. Air Suling Secukupnya
4. Lilin Putih 1 batang
5. Penggaris 1 unit

3.2 Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja yang dilakukan sebagai berikut:
3.2.1 Perubahan Fisika
Ke dalam gelas kimia dimasukkan 20 ml air suling, letakkan diatas tungku
kaki tiga dan ditutup dengan kaca arloji yang diatasnya telah diisi air.
Panaskan sampai air yang ada di dalam gelas kimia mendidih. Amati titik-
titik air pada bagian bawah kaca arloji.
3.2.2 Perubahan Kimia
Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 8 ml larutan HCl 4 N ditambahkan ke
dalamnya 8 ml larutan NaOH 4 N. Masukkan larutan yang telah direaksikn
tersebut ke dalam cawan penguap, dan letakkan di atas tungku kaki tiga
dan panaskan sampai semua airnya menguap. Perhatikan Kristal-kristal
yang ada pada cawan penguap.
3.2.3 Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
Letakkan lilin di atas meja praktikum secara vertikal. Ukur panjang lilin,
warna, panjang sumbu, bentuk dan letak sumbu serta warna sumbu.
Nyalakan lilin selama 5 menit, lakukan pengamatan sebaik-baiknya dan
catat tinggi nyala, bentuk nyala, apakah sumbu berjelaga atau tidak,
mencairnya lilin dan memadatnya lilin kembali. Tiup nyala lilin hingg
padam, catat lagi pengamatan yang telah dicatat seperti tinggi nyala,
bentuk nyala dan seterusnya. Pada percobaan ini kelompokkan perubahan
kimia dan perubahan fisika.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Adapun hasil yang didapat dalam percobaan ini ditunjukkan pada table 4.1
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Percobaan Perubahan Fisika dan Kimia

No. Cara Kerja Hasil Pengamatan

1. Perubahan fisika 1. Terdapat titik-titik air di kaca


arloji dan terbentuk tetesan air
Kedalam gelas kimia di masukkan di bawah kaca arloji
15 mL air suling, letakkan diatas 2. Air yang menguap dibawah
tungku kaki tiga dan ditutup dengan kaca arloji menetes kembali
kaca arloji yang diatasnya telah diisi kedalam gelas.
air suling

2. Perubahan kimia 1. Pada saat dipanaskan larutan


HCl dan NaOH membentuk
Dimasukkan 5 mL HCl 4 N + 5 mL kristal berupa NaCl,
NaOH 4 N ke dalam tabung reaksi. menghasilkan zat lai yaitu
Lalu masukkan ke dalam cawan NaCl +H2O, NaCl membentuk
penguap yang suda diletakkan di atas kristal di dalam cawan dan
tungku kaki tiga, lalu panaskan H2O menguap sampai habis.
sampai air menguap
1. Panjang lilin : 15,5 cm.
3. Perubahan fisika dan kimia 2. Warna lilin : Hijau.
3. Warna sumbu : Putih.
a. Sebelum dinyalakan 4. Panjang sumbu : 4 ,2 cm
Amati panjang lilin, wana lilin, 5. Bentuk sumbu : Tenang
warna sumbu, panjang sumbu, dan berantakan
bentuk sumbu

1. Tinggi nyala : 3 cm
2. Bentuk nyala : oval
b. Saat api dinyalakan 3. Warna sumbu : hitam
Amati tinggi nyala api, bentuk 4. Bentuk sumbu : rapuh
nyala, warna sumbu, bentuk 5. Warna nyala api : kuning
kebiruan
sumbu, warna nyala api, apakah
6. Sumbu tidak berjelaga
sumbu berjelaga atau tidak

1. Panjang lilin : 15 cm
c. Setelah api di padamkan 2. Panjang sumbu : 0,8 cm
Amati panjang lilin, panjang 3. Warna sumbu : diatas hitam,
sumbu, dan warna sumbu. dibawah putih

Perubahan Fisika Lilin mencair kemudian memadat

Perubahan Kimia Terbakarnya sumbu sehingga


sumbu berubah menjadi hitam

(Sumber : Praktikum Membedakan Perubahan Fisika dan Kimia, Kimia


Dasar,2022)
4.2 Pembahasan
4.2.1 Perubahan Fisika
Pada percobaan pertama, yaitu percobaan perubahan fisika dimana 15 mL air
suling dimasukkan kedalam gelas kimia, lalu dipanaskan diatas tungku kaki tiga. Diatas
gelas kimia diletakkan kaca arloji yang diatasnya telah diisi air. Pada saat pemanasan
berlangsung, terjadi penguapan. Penguapan adalah suatu gejala yang terjadi pada
molekul molekul zat cair yang meninggalkan permukaan cairan untuk membentuk fase
gas. Pada perubahan ini tidak terjadi pembentukan zat baru, karena air yang menguap
akan Kembali pada dasar wadah karena telah tertutup kaca arloji di atas gelas kimia
tersebut dan air yang berada pada kaca arloji juga menguap tetapi menguap ke uadara
bebas.

4.2.2 Perubahan Kimia


Pada perubahan ini, saat larutan HCL 4N 3 ml dan larutan NaOH 4N 3
ml direaksikan sehingga menghasilkan reaksi berikut:

HCl(aq)+NaOH(aq)NaCl(aq)+ H2O (aq) ...................................................(4.1)


Pada saat terjadinya pemanasan air (H2O) menguap keudara bebas dan
menyisakan kristal kristal garam (NaCl). Dari percobaan ini dapat kita lihat bahwa
timbul zat baru, yaitu garam, ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan kimia.

4.2.3 Perubahan Fisika dan Kimia


Untuk percobaan ini, lilin dinyalakan selama 5 menit. Pada saat lilin
menyala terjadi lelehan, yaitu perubahan zat padat menjadi cair. Setelah lelehan
itu dingin dia akan memadat kembali atau menggumpal yaitu fase zat cair
menjadi padat. Perubahan ini merupakan perubahan fisika karena jika
diperlakukan reaksi balik zat tersebut terbentuk Kembali seperti semula dan tidak
terbentuk zat baru.
Sedangkan perubahan kimianya adalah saat lilin menyala, asap terbentuk.
Terdapatnya asap dikarenakan pembakaran tersebut menghasilkan gas CO 2 atau
tidak terjadi pembakaran sempurna dan zat zat lain dari hasil pembakaran. Begitu
juga dengan sumbu lilin yang berubah dari berwarna putih menjadi warna hitam.
Hal ini juga disebabkan oleh pembakaran yang dilakukan dan menghasilkan zat
baru berupa sumbu yang menjadi hitam dan berubah menjadi abu. Perubahan
perubahan ini termasuk perubahan kimia karena menghasilkan zat baru.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Perubahan fisika adalah suatu perubahan yang tidak menghasilkan zat baru
serta komposisi dari materi tidak mengalami perubahan. Sifat fisika Tidak
terjadi pada perubahan warna, bau, rasa, dan tidak terbentuk endapan.
2. Perubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru serta
komposisi dari materi telah mengalami perubahan. Sifat kimia ditandai
dengan terbentuknya gas, endapan, perubahan suhu, perubahan warna,
perubahan bau, dan perubahan rasa.

5.2 Saran
Dalam percobaan ini diperlukan ketelitian yang baik untuk menentukan
suatu percobaan termasuk kedalam perubahan fisika atau perubahan kimia.
Melalui cirri-ciri yang ada dalam suatu percobaan, maka para praktikan dapat
mengklasifikasikan percobaan tersebut tergolong kedalam perubahan fisika atau
perubahan kimia.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad dan Hiskia.1999.Kimia SMU Jilid ke-3.Jakarta:Erlangga.


Anni, Winarsih. 2009. IPA terpadu untuk SMA/MA Kelas VII.Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep – Konsep. Jakarta: Erlangga.
Keenan Kleinfelter, Wood. A. 1999. Kimia Untuk Universitas. Edisi: 6. Jakarta:
Erlangga.
Petrucci, Ralp H. 1996. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga.
Prahelrawan. 2009. Kimia untuk SMA/MA Edisi II.Jakarta: Gramedia. Sukardjo.
1989. Kimia Fisika. Jakarta: PT Rineke Cipta.
Rulp H. Petrucci dan Suminar . 1987.Terapan Modern edisi: 4. Bogor: Erlangga.
Sukardjo. 1989. Kimia Fisika. Jakarta : PT Rineke Cipta
Sutresna, Nana. 2006. Kimia. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Syukri S. 1999. Kimia Dasar Jilid :1. Bandung ITB


LAMPIRAN A
DATA PENGAMATAN

No. Cara Kerja Hasil Pengamatan

Perubahan fisika

Kedalam gelas kimia di masukkan 15 1. Terdapat titik-titik air di kaca


mL air suling, letakkan diatas tungku arloji dan terbentuk tetesan
1. kaki tiga dan ditutup dengan kaca air dubawah kaca arloji
arloji yang diatasnya telah diisi air 2. Air yang menguap di kaca
suling arloji bagian bawah menetes
kembali kedalam gelas.

Perubahan kimia

Dimasukkan 8 mL HCl 4 N + 8 mL 1. Pada saat dipanaskan larutan


NaOH 4 N ke dalam tabung reaksi. HCl dan NaOH membentuk
Lalu masukkan ke dalam cawan kristal berupa NaCl,
2. penguap yang suda diletakkan di atas menghasilkan zat lai yaitu
tungku kaki tiga, lalu panaskan NaCl +H2O, NaCl
sampai air menguap membentuk kristal di dalam
cawan dan H2O menguap
sampai habis.

1. Panjang lilin : 15,5 cm.


Perubahan fisika dan kimia 2. Warna lilin : Hijau.
3. Warna sumbu : Putih.
Sebelum dinyalakan 4. Panjang sumbu : 4,2 cm
3. Amati panjang lilin, wana lilin, 5. Bentuk sumbu : Tenang
warna sumbu, panjang sumbu, dan berantakan
bentuk sumbu
1. Tinggi nyala : 3 cm
2. Bentuk nyala : oval
3. Warna sumbu : hitam
Saat api dinyalakan 4. Bentuk sumbu : rapuh
Amati tinggi nyala api, bentuk 5. Warna nyala api : kuning
kebiruan
nyala, warna sumbu, bentuk sumbu,
6. Sumbu tidak berjelaga
warna nyala api, apakah sumbu
berjelaga atau tidak

1. Panjang lilin : 15 cm
Setelah api di padamkan 2. Panjang sumbu : 0,8 cm
Amati panjang lilin, panjang sumbu, 3. Warna sumbu : diatas hitam,
dan warna sumbu. dibawah putih

Perubahan Fisika Lilin mencair kemudian memadat

Perubahan Kimia Terbakarnya sumbu sehingga


sumbu berubah menjadi hitam
LAMPIRAN B
TUGAS DAN PERTANYAAN

1. Tuliskan rumus molekul lilin


2. Mengapa kadang kala nyala api lilin berjelaga
3. Sebutkan kristal apa yang terjadi pada percobaan kedua
4. Jelaskan mengapa air setelah mendidih atau hampir mendidih
terjadi gelembung-gelembung

Penyelesaian :
1. Rumus molekul lilin adalah CnH2n+2
2. Nyala api berjelaga dikarenakan adanya unsur zat yang menghampiri api
berupa angin yang berhembus, maka api lilin terkadang berjelaga
3. Kristal yang terbentuk adalah kristal NaCl. Dapat dilihat pada persamaan
reaksi berikut :
HCl (aq) + NaOH (aq) → NaCl (aq) + H2O (aq)

4. Setelah atau hampir mendidih, air akan bergelembung karena air bagian
bawah lebih cepat panas dan menjadi gas. Dengan kata lain gelembung
tersebut adalah air yang sudah menjadi gas.
LAMPIRAN C
GAMBAR ALAT

No. Nama dan Gambar Alat Fungsi


Gelas Kimia
Menampung larutan dalam
jumlah yang banyak.
1.

Kaki tiga dan perangkatnya

Untuk tempat memanaskan


2. larutan.

Kaca arloji

Untuk menutup gelas kimia,tempat


3. menimbang bahan.

Cawan penguap
Wadah untuk mereaksikan atau
mengubah suatu zat pada suhu tinggi.
4.
Lampu spiritus

Untuk memanaskan larutan.


6.

Gelas Ukur

7. Untuk mengukur volume larutan.

Anda mungkin juga menyukai