Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIADASAR

Judul Percobaan : Materi dan Perubahannya


Nama : Yunalul Muna
NIM : 2008101010041
Kelompok : 2 (dua)
Asisten : Miftahul Jannah

LABORATORIUM KIMIA DASAR


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM – BANDA ACEH
2020
ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan dengan judul “Materi dan Perubahannya”, yang bertujuan
untuk membedakan campuran homogen dan heterogen serta membedakan perubahan
fisika dan perubahan kimia. Prinsip dari percobaan ini adalah analisa kualitatif. Hasil
dari percobaan ini adalah campuran garam dapur (NaCl) dengan air dan campuran
emulsi minyak ditambah air sabun membentuk campuran homogen. Sedangkan
campuran minyak dengan air dan campuran pasir dengan air membentuk campuran
heterogen. H2O yang dipanaskan berubah menjadi uap air (gas) tergolong ke
perubahan fisika karena tidak mengalami perubahan zat atau terbentuknya zat baru.
Susu basi dan kertas dibakar menjadi abu tergolong ke perubahan kimia, karena
terbentuknya zat baru dari kedua reaksi tersebut. Perubahan yang terjadi pada lilin
tergolong ke perubahan fisika dan perubahan kimia, dimana perubahan bentuk lilin
tergolong ke perubahan fisika, sedangkan terbentuknya karbon (C) pada sumbu yang
disebut jelaga tergolong ke perubahan kimia. Kesimpulan dari percobaan ini adalah
campuran homogen merupakan campuran yang semua partikelnya merata dan
membentuk satu fasa sedangkan campuran heterogen merupakan campuran yang
partikelnya tidak tersebar merata dan membentuk dua fasa atau lebih. Perubahan
fisika adalah perubahan yang tidak disertai dengan terbentuknya zat baru, hanya
terjadi perubahan wujud, bentuk atau ukuran sedangkan perubahan kimia adalah
perubahan yang disertai dengan terbentuknya zat baru.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ilmu kimia adalah bagian dari sains yang mempelajari tentang struktur materi,
komposisi materi, sifat dan perubahan materi, serta energi yang terlibat pada
perubahan materi. Struktur dan komposisi tertentu menghasilkan sifat materi yang
tertentu pula, melalui proses kimia suatu materi dapat berubah struktur dan
komposisinya menjadi materi lain yang sifatnya berbeda.
Materi mempunyai sifat intrinsik dan ekstrinsik. Sifat intrinsik adalah kualitas
yang bersifat khas dari materi yang tidak bergantung dari bentuk dan ukurannya yang
menunjukkan identitas materi tersebut, seperti pada pembakaran gula dan garam.
Sedangkan sifat ekstrinsik merupakan sifat yang tidak khas dari materi seperti ukuran
bentuk, panjang, bobot dan temperatur. Sifat fisik merupakan karakteristik materi
yang tidak melibatkan perubahan apapun ke materi lain, contohnya titik leleh, titik
didih, kerapatan, viskositas. Kalor jenis dan kekerasan. Sedangkan sifat kimia
merupakan kualitas yang khas suatu materi yang menyebabkan materi tersebut
berubah ke materi lain. Contoh sifat kimia adalah alkohol terbakar,besi berkarat, kayu
melapuk dan sebagainya.
Perubahan-perubahan dalam materi meliputi perubahan fisik dan kimia.
Perubahan fisik adalah perubahan materi yang tidak mengakibatkan pembentukan zat
baru (misalnya es meleleh) dan perubahan kimia adalah perubahan materi yang
mengakibatkan hilangnya zat-zat dan terbentuknya zat baru dengan sifat yang baru
pula. Misalnya bila sepotong logam Mg terbakar dalam bola lampu alat
potret.Campuran terbagi dua yaitu homogen dan heterogen, campuran homogen
adalah campuran yang bersifat serba sama atau disebut juga larutan, sedangkan
campuran yang serbaneka disebut campuran heterogen.

1.2. Tujuan Percobaan


Tujuan daari percobaan ini adalah agar pratikan dapat membedakan campuran
homogen dan campuran heterogen serta perubahan fisika dan perubahan kimia.

1.3. Manfaat Percobaan


Manfaat dari percobaan ini adalah untuk dapat mengelompokkan sifat materi
dalam sifat fisika dan sifat kimia, dapat membedakan campuran homogen dan
heterogen serta perubahan fisika dan perubahan kimia. Juga dapat membandingkan
perubahan fisika dan perubahan kimia.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Materi adalah setiap objek atau bahan yang membutuhkan ruang, yang
jumlahnya diukur oleh suatu sifat yang disebut massa. Secara umum materi dapat
juga didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki massa dan menempati volume atau
ruang. Materi tersusun atas molekul-molekul, dan molekul pun tersusun atas atom-
atom. Materi pada umumnya dapat dijumpai dalam empat fase yang berbeda, yaitu
padat, cairan, gas dan plasma atau wujud zat (Davies, 1992).
Perubahan materi melibatkan perubahan sifat dari materi itu sendiri.
Perubahan sifat ini dapat melibatkan perubahan sifat fisika atau kimianya. Biasanya
perubahan sifat kimia suatu materi selalu melibatkan juga perubahan sifat fisikanya.
Perubahan fisika merupakan perubahan materi yang tidak disertai terjadinya zat baru,
tidak berubah zat asalnya, hanya terjadi perubahan wujud, perubahan bentuk atau
perubahan ukuran. Contoh : jika air dipanaskan akan berubah menjadi uap air,
sedangkan jika air didinginkan maka air akan membeku menjadi es. Es, air dan uap
adalah zat yang sama hanya wujudnya saja yang berbeda. Berbagai macam perubahan
fisika antara lain perubahan bentuk, contohnya: beras diubah menjadi tepung beras,
kayu diubah menjadi meja; pelarutan/pengeringan, contohnya : nasi diubah menjadi
bubur, gula diubah menjadi sirop sayuran menjadi layu; dan pada perubahan wujud,
wujud zat dapat kembali ke wujud asalnya, misalnya, air membeku menjadi es dan es
mencair kembali lagi menjadi air, atau air menguap menjadi gas (uap air) kemudia
mengembun menjadi air (air embun).
Perubahan kimia merupakan perubahan zat yang menyebabkan terjadinya satu
atau lebih zat yang jenisnya baru. Perubahan kimia selanjutnya disebut reaksi kimia.
Perubahan kimia adalah perubahan yang terjadi pada komposisi kimia suatu obyek,
yang biasanya diiringi dengan perubahan tampilan fisiknya juga. Contoh lain dari
perubahan kimia adalah berkaratnya besi, dimana besi (Fe) bereaksi dengan oksigen
(O2) dan air (H2O) membentuk Fe2O3.H2O (karat) Contoh : Besi berkarat, proses
fotosintesis, pembuatan tempe, (fermentasi), indutri asam sulfat, industri alkohol dan
lain-lain. Perubahan kimia dapat terjadi karena beberapa proses yaitu proses
pembakaran, proses peragian, proses perusakan dan pelapukan, proses perkaratan,
proses fotosintesis, proses pencernaan makanan dan proses pernapasan (Agus Mukti
Wibowo, 2013).
Pada proses pembakaran terjadi reaksi antara zat yang terbakar dengan oksigen
dan adanya api. Pada proses pembakaran, zat asal akan berubah menjadi zat baru
yang berbeda sifatnya dari zat asal. Contohnya: Apabila kertas (selulosa) terbakar,
maka senyawa karbon dan hidrogen bereaksi dengan oksigen (O2) membentuk
karbon (C). Pada peristiwa ini selain selulosa berubah menjadi karbon, tampilan fisik
kertas juga berubah yaitu warnanya menjadi hitam dan membentuk abu; bensin
terbakar; lilin menyala; petasan meledak.Pada pembakaran sempurna bahan bakar
dihasilkan karbondioksida dan uap air. Jadi pada proses pembakaran dihasilkan zat
baru, yaitu karbondioksida , uap air, asap dan arang (Ralph Petrucci, 1989).
Proses peragian merupakan proses di mana zat asal yang mengandung
karbohidrat/protein dengan bantuan mikroorganisme (ragi/bakteri) akan berubah
menjadi zat-zat lain. Contohnya :singkong diubah menjadi tape, kedelai diubah
menjadi tempe atau kecap, tepung gandum diubah menjadi roti. Proses perusakan
atau pelapukan yang dimaksud di sisni adalah kerusakan atau pelapukan yang
disebabkan oleh aktivitas mikroba, enzim atau reaksi kimia. Contohnya : buah-
buahan membusuk, makanan menjadi basi, minyak menjadi tengik, pelapukan kayu.
Proses fotosintesis terjadi dengan adanya klorofil (zat hijau daun), di mana
dengan bantuan sinar matahari tumbuh-tumbuhan mengubah karbondioksida dan air
menjadi glukosa dan gas oksigen. Selanjutnya proses pencernaan makanan, salah satu
proses percernaan makan dalam tubuh manusia adalah pengubahan karbohidrat
menjadi glukosa bantuan enzim. Proses pernapasan, salah satu fungsi pernapasan
dalam tubuh kita adalah untuk proses pembakaran (dengan menggunakan oksigen)
glukosa dari hasil pencernaan untuk menghasilkan karbondioksida, air, dan energi
(Agus Mukti Wibowo, 2013).
Zat (substance) adalah materi yang memiliki komposisi atau susunan yang
pasti (konstan) dan memiliki sifat yang berbeda. Contohnya air, amonia, gula, emas
dan oksigen. Zat berbeda satu sama lain dalam komposisi dan dapat dikenali dari
penampilan fisik, bau, rasa dan sifat lainnya. Campuran merupakan gabungan dari
dua zat tunggal atau lebih yang didalamnya zat tersebut masing-masing
mempertahankan identitas yang berbeda. Contohnya udara, minuman ringan, susu
dan semen. Campuran tidak memiliki komposisi atau susunan yang pasti (konstan)
(Raymond Chang, 2010).
Campuran dapat dibagi dua, yaitu campuran yang homogen dan heterogen.
Campuran homogen adalah penggabungan dua zat tunggal atau lebih yang semua
partikelnya menyebar merata sehingga membentuk satu fasa. Yang disebut satu fasa
adalah zat yang sifat dan komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian yang
lain didekatnya. Contohnya ketika sesendok gula dilarutkan dalam air, setelah
pengadukan yang cukup lama, susunan dari campurannya di seluruh bagian larutan
akan sama. Larutan ini disebut campuran homogen.
Campuran heterogen adalah penggabungan yang tidak merata antara dua zat
tunggal atau lebih shingga perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnya
tidak sama di berbagai bagian bejana, contohnya, minyak dan air. Campuran ini
terdiri dari dua fasa yaitu minyak dan air. Apabila campuran dikocok, maka
minyaknya akan tersebar (terdispersi) sebagai butir-butir halus yang jika
dikumpulkan akan merupakan satu fasa. Hal ini karena masing-masing butir minyak
tersebut mempunyai sifat dan komposisi seperti minyak pada butir lain (Ratulani
Juwita, 2017).
Campuran homogen disebut juga dengan larutan. Udara merupakan larutan
yang terdiri dari campuran gas; wine merupakan larutan cair yang kompleks dan
kuningan merupakan larutan padat dari tembaga dan seng. Sedangkan campuran
heterogen dapat dipisahkan menjadi dua atau lebih campuran homogen atau zat
murni. Contohnya pasir dalam air dan es batu dalam air teh (Steven Zumdahl dan
Susan Zumdahl, 2014).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah gelas ukur 250 mL, cawan
penguap, lampu spiritus, corong, tabung reaksi, gelas kimia, tungku kaki tiga &
perangkatnya, cawan penguap dan kaca arloji.
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah Minyak kelapa, garam
dapur (NaCl), pasir, kertas saring, sabun, susu, gula, kertas dan air (H2O).

3.2. Konstanta Fisik dan Tinjauan Keamanan


Tabel 3.2.1. Konstanta fisik dan tinjauan kemanan
Berat
Titik Didih Titik Leleh Tinjauan
No. Bahan Molekul
(oC) (oC) Keamanan
(g/mol)
1 Minyak kelapa 554,8 g/mol 176 ° C 24,44 ° C Aman
2 NaCl 58,44 g/mol 1413 ° C 801 ° C Aman
3 Pasir 60,08 g/mol 2230 ° C 1550 ° C Aman
4 Sabun Not
306,5 g/mol 60 ° C Aman
available
5 Susu 218,2039
100,5 ° C 40 ° C Aman
g/mol
6 Gula 342,3 g/mol 160° C 186° C Aman
7 Kertas Not Not
131,2 g/mol Aman
available available
8 H2O 18 g/mol 100 ° C 0°C Aman

3.3. Cara Kerja


3.3.1. Membedakan Campuran Homogen dan Heterogen

Pasir
 ditambahkan kurang lebih 20-30 mL air
 diaduk perlahan-lahan dan dibiarkan beberapa saat
 diamati air akan jernih kembali
 dicatat dan didokumentasi pengamatan

Hasil

NaCl
 dimasukkan 1-2 sdm ke dalam gelas berisi 20-30 mL air
 diaduk hingga larut dan sempurna
 diamati yang terjadi
 dicatat dan didokumentasi pengamatan

Hasil
Campuran pasir
dan garam dapur
 dicampurkan kedalam satu wadah
 didiamkan beberapa saat
 disaring menggunakan penyaring
 ditampung filtratnya dan diamati

Filtrat
 dimasukkan ke wadah
 dipanaskan filtrat hingga semua pelarut (air) habis
 diamati

Hasil

3 ml minyak makan
 ditambahkan 5 mL H2O
 diamati yang terjadi
 dikocok campuran tersebut dan dibiarkan beberapa saat
 diamati larut atau tidak dan bercampur atau tidak
 ditambahkan air sabun
 diamati

Hasil

3.3.2. Perubahan Fisika

Air Suling
dimasukkan 50 mL ke dalam wadah
dipanaskan hingga mendidih
diamati yang terjadi
ditutup wadah dan dibiarkan beberapa saat
diamati titik air pada bagian penutup wadah
Hasil

3.3.3. Perubahan Kimia

Kertas
dibakar
 diamati yang terjadi
dicatat dan didokumentasi pengamatan
Hasil
Susu
dimasukkan kedalam wadah terbuka
 dibiarkan beberapa hari
diamati yang terjadi
dicatat dan didokumentasi pengamatan
Hasil

3.3.4. Perubahan Kimia dan Perubahan Fisika

Lilin
diletakkan secara vertikal diatas meja
dinyalakan lilin tersebut
diamati apakah lilin berjelaga atau tidak
diamati perubahan pada sumbu lilin, saat mencairnya lilin dan
memadatnya lilin kembali
dipadamkan lilin kembali
dicatat dan didokumentasi pengamatan
Hasil
3.3.5.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Data dan Hasil Pengamatan


Tabel 4.1.1. Data Hasil Pengamatan

No Zat Pengamatan Foto Pengamatan

1 Membedakan Campuran Homogen dan Heterogen

Campuran 1 Pasir dan air


Pasir + H2O (aq) dicampur
membentuk
suspensi keruh

Campuran 2 Garam dan air


NaCl (s) + H2O (aq) dicampur
NaCl (aq) membentuk
larutan garam
berwarna keruh

Campuran 1 + Campuran Campuran 1 dan


2 campuran 2
Pasir + H2O (aq) + NaCl (aq) dicampur
Pasir + NaCl (aq) membentuk
suspensi larutan
Dipisahkan filtrat garam ( NaCl(aq) )
(NaCl(aq)) dengan pasir dengan pasir.
Filtrat disaring
sehingga
terpisah pasir
dengan filtrat
larutan garam
yang berwarna
keruh.

NaCl (aq) NaCl (s) Larutan garam


Kalor
dipanaskan
sehingga kadar
airnya menguap
menjadi gas,
tersisa kristal
garam yang
berwarna putih.

Minyak + H2O (aq) Minyak dan air


dicampur
membentuk
emulsi
minyak/air yang
dua fasa.

Minyak + H2O (aq) Sabun


Emulsi
minyak/air
ditambahkan
sabun
membentuk
campuran satu
fasa.

2 Perubahan Fisika Air dipanaskan


H2O (aq) H2O (g) hingga mendidih
Kalor menyebabkan air
menguap
menjadi gas dan
terbentuk bintik-
bintik air pada
penutup wadah.

3 Perubahan Kimia

Kertas(C6H10O5) Kertas dibakar


Dibakar
membentuk abu
Carbon dan timbul asap
ketika api
dipadamkan.

Susu Asam + Susu didiamkan


Didiamkan
beberapa hari
protein susu menggumpal mengalami
perubahan rasa
yang asam, bau
yang tengik dan
bentuknya yang
menggumpal.
4 Perubahan Fisika dan Sumbu lilin
Kimia dinyalakan api
Lilin Carbon berubah menjadi
Dinyakakan api (Jelaga) hitam karena
terbentuknya
carbon dari hasil
pembakaran,
carbon hitam ini
disebut jelaga.
Lilin meleleh
ketika api
dinyalakan, dan
kembali
mengeras ketika
api sudah
dipadamkan.
DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2010. Chemistry 10th Edition. McGraw-Hill, New York.


Elida, Tety S. 1996. Pengantar Kimia. Penerbit Gunadarma, Jakarta.
Juwita, Ratulani. 2017. Kimia Dasar. Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan Padang dan
Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat, Padang.
Petrucci, Ralph H. 1989. Kimia Dasar. Terjemahan dari General Chemistry:
Principles and Modern Application 5th Edition, oleh Rini Budiwati, Penerbit
Institut Teknologi Nasional, Bandung.
Zumdahl Steven S and Susan A. Zumdahl. 2014. Chemistry 9th Edition. Brooks
Colem, USA.
Wibowo, Agus Mukti. 2013. Peningkatan Pemahaman Konsep Perubahan Materi
Melalui Perbaikan Bahan Ajar. Jurnal Madrasah, Vol 5(2): 49-62.
Budi, S. 2008. Kimia Berbasis Eksperimen. Tiga Serangkai, Solo.
LAMPIRAN

Dokumentasi Percobaan

Alat dan bahan percobaan


1. Membedakan Campuran Homogen dan Heterogen

Pasir dimasukkan Setelah diaduk,


Ditambahkan air
kedalam gelas diamati

Ditambahkan air Ditambahkan Setelah diaduk,


kedalam gelas garam 2-3 sendok diamati
Ditambahkan hasil Filtrat yang telah Filtrat selesai
percobaan 1 dan 2 disaring kemudian dipanaskan
dipanaskan

Ditambahkan air Ditambahkan Ditambahkan Diaduk,


kedalam gelas minyak air sabun diamati

2. Perubahan Fisika

Dipanaskan air
Ditutup dengan
penutup wadah
Air mulai mendidih Diamati bintik air yang
terbentuk pada penutup wadah
3. Perubahan Kimia

Kertas dibakar Dibiarkan hingga Kertas selesai


terbakar semua dibakar

Susu dimasukkan Susu setelah dibiarkan


kedalam wadah terbuka beberapa hari

4. Perubahan Kimia dan Perubahan Fisika

Lilin dibakar Sumbu Lilin meleleh Lilin mengeras


menjadi hitam kembali

Anda mungkin juga menyukai