KIMIADASAR
Telah dilakukan percobaan dengan judul “Materi dan Perubahannya”, yang bertujuan
untuk membedakan campuran homogen dan heterogen serta membedakan perubahan
fisika dan perubahan kimia. Prinsip dari percobaan ini adalah analisa kualitatif. Hasil
dari percobaan ini adalah campuran garam dapur (NaCl) dengan air dan campuran
emulsi minyak ditambah air sabun membentuk campuran homogen. Sedangkan
campuran minyak dengan air dan campuran pasir dengan air membentuk campuran
heterogen. H2O yang dipanaskan berubah menjadi uap air (gas) tergolong ke
perubahan fisika karena tidak mengalami perubahan zat atau terbentuknya zat baru.
Susu basi dan kertas dibakar menjadi abu tergolong ke perubahan kimia, karena
terbentuknya zat baru dari kedua reaksi tersebut. Perubahan yang terjadi pada lilin
tergolong ke perubahan fisika dan perubahan kimia, dimana perubahan bentuk lilin
tergolong ke perubahan fisika, sedangkan terbentuknya karbon (C) pada sumbu yang
disebut jelaga tergolong ke perubahan kimia. Kesimpulan dari percobaan ini adalah
campuran homogen merupakan campuran yang semua partikelnya merata dan
membentuk satu fasa sedangkan campuran heterogen merupakan campuran yang
partikelnya tidak tersebar merata dan membentuk dua fasa atau lebih. Perubahan
fisika adalah perubahan yang tidak disertai dengan terbentuknya zat baru, hanya
terjadi perubahan wujud, bentuk atau ukuran sedangkan perubahan kimia adalah
perubahan yang disertai dengan terbentuknya zat baru.
BAB I
PENDAHULUAN
Materi adalah setiap objek atau bahan yang membutuhkan ruang, yang
jumlahnya diukur oleh suatu sifat yang disebut massa. Secara umum materi dapat
juga didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki massa dan menempati volume atau
ruang. Materi tersusun atas molekul-molekul, dan molekul pun tersusun atas atom-
atom. Materi pada umumnya dapat dijumpai dalam empat fase yang berbeda, yaitu
padat, cairan, gas dan plasma atau wujud zat (Davies, 1992).
Perubahan materi melibatkan perubahan sifat dari materi itu sendiri.
Perubahan sifat ini dapat melibatkan perubahan sifat fisika atau kimianya. Biasanya
perubahan sifat kimia suatu materi selalu melibatkan juga perubahan sifat fisikanya.
Perubahan fisika merupakan perubahan materi yang tidak disertai terjadinya zat baru,
tidak berubah zat asalnya, hanya terjadi perubahan wujud, perubahan bentuk atau
perubahan ukuran. Contoh : jika air dipanaskan akan berubah menjadi uap air,
sedangkan jika air didinginkan maka air akan membeku menjadi es. Es, air dan uap
adalah zat yang sama hanya wujudnya saja yang berbeda. Berbagai macam perubahan
fisika antara lain perubahan bentuk, contohnya: beras diubah menjadi tepung beras,
kayu diubah menjadi meja; pelarutan/pengeringan, contohnya : nasi diubah menjadi
bubur, gula diubah menjadi sirop sayuran menjadi layu; dan pada perubahan wujud,
wujud zat dapat kembali ke wujud asalnya, misalnya, air membeku menjadi es dan es
mencair kembali lagi menjadi air, atau air menguap menjadi gas (uap air) kemudia
mengembun menjadi air (air embun).
Perubahan kimia merupakan perubahan zat yang menyebabkan terjadinya satu
atau lebih zat yang jenisnya baru. Perubahan kimia selanjutnya disebut reaksi kimia.
Perubahan kimia adalah perubahan yang terjadi pada komposisi kimia suatu obyek,
yang biasanya diiringi dengan perubahan tampilan fisiknya juga. Contoh lain dari
perubahan kimia adalah berkaratnya besi, dimana besi (Fe) bereaksi dengan oksigen
(O2) dan air (H2O) membentuk Fe2O3.H2O (karat) Contoh : Besi berkarat, proses
fotosintesis, pembuatan tempe, (fermentasi), indutri asam sulfat, industri alkohol dan
lain-lain. Perubahan kimia dapat terjadi karena beberapa proses yaitu proses
pembakaran, proses peragian, proses perusakan dan pelapukan, proses perkaratan,
proses fotosintesis, proses pencernaan makanan dan proses pernapasan (Agus Mukti
Wibowo, 2013).
Pada proses pembakaran terjadi reaksi antara zat yang terbakar dengan oksigen
dan adanya api. Pada proses pembakaran, zat asal akan berubah menjadi zat baru
yang berbeda sifatnya dari zat asal. Contohnya: Apabila kertas (selulosa) terbakar,
maka senyawa karbon dan hidrogen bereaksi dengan oksigen (O2) membentuk
karbon (C). Pada peristiwa ini selain selulosa berubah menjadi karbon, tampilan fisik
kertas juga berubah yaitu warnanya menjadi hitam dan membentuk abu; bensin
terbakar; lilin menyala; petasan meledak.Pada pembakaran sempurna bahan bakar
dihasilkan karbondioksida dan uap air. Jadi pada proses pembakaran dihasilkan zat
baru, yaitu karbondioksida , uap air, asap dan arang (Ralph Petrucci, 1989).
Proses peragian merupakan proses di mana zat asal yang mengandung
karbohidrat/protein dengan bantuan mikroorganisme (ragi/bakteri) akan berubah
menjadi zat-zat lain. Contohnya :singkong diubah menjadi tape, kedelai diubah
menjadi tempe atau kecap, tepung gandum diubah menjadi roti. Proses perusakan
atau pelapukan yang dimaksud di sisni adalah kerusakan atau pelapukan yang
disebabkan oleh aktivitas mikroba, enzim atau reaksi kimia. Contohnya : buah-
buahan membusuk, makanan menjadi basi, minyak menjadi tengik, pelapukan kayu.
Proses fotosintesis terjadi dengan adanya klorofil (zat hijau daun), di mana
dengan bantuan sinar matahari tumbuh-tumbuhan mengubah karbondioksida dan air
menjadi glukosa dan gas oksigen. Selanjutnya proses pencernaan makanan, salah satu
proses percernaan makan dalam tubuh manusia adalah pengubahan karbohidrat
menjadi glukosa bantuan enzim. Proses pernapasan, salah satu fungsi pernapasan
dalam tubuh kita adalah untuk proses pembakaran (dengan menggunakan oksigen)
glukosa dari hasil pencernaan untuk menghasilkan karbondioksida, air, dan energi
(Agus Mukti Wibowo, 2013).
Zat (substance) adalah materi yang memiliki komposisi atau susunan yang
pasti (konstan) dan memiliki sifat yang berbeda. Contohnya air, amonia, gula, emas
dan oksigen. Zat berbeda satu sama lain dalam komposisi dan dapat dikenali dari
penampilan fisik, bau, rasa dan sifat lainnya. Campuran merupakan gabungan dari
dua zat tunggal atau lebih yang didalamnya zat tersebut masing-masing
mempertahankan identitas yang berbeda. Contohnya udara, minuman ringan, susu
dan semen. Campuran tidak memiliki komposisi atau susunan yang pasti (konstan)
(Raymond Chang, 2010).
Campuran dapat dibagi dua, yaitu campuran yang homogen dan heterogen.
Campuran homogen adalah penggabungan dua zat tunggal atau lebih yang semua
partikelnya menyebar merata sehingga membentuk satu fasa. Yang disebut satu fasa
adalah zat yang sifat dan komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian yang
lain didekatnya. Contohnya ketika sesendok gula dilarutkan dalam air, setelah
pengadukan yang cukup lama, susunan dari campurannya di seluruh bagian larutan
akan sama. Larutan ini disebut campuran homogen.
Campuran heterogen adalah penggabungan yang tidak merata antara dua zat
tunggal atau lebih shingga perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnya
tidak sama di berbagai bagian bejana, contohnya, minyak dan air. Campuran ini
terdiri dari dua fasa yaitu minyak dan air. Apabila campuran dikocok, maka
minyaknya akan tersebar (terdispersi) sebagai butir-butir halus yang jika
dikumpulkan akan merupakan satu fasa. Hal ini karena masing-masing butir minyak
tersebut mempunyai sifat dan komposisi seperti minyak pada butir lain (Ratulani
Juwita, 2017).
Campuran homogen disebut juga dengan larutan. Udara merupakan larutan
yang terdiri dari campuran gas; wine merupakan larutan cair yang kompleks dan
kuningan merupakan larutan padat dari tembaga dan seng. Sedangkan campuran
heterogen dapat dipisahkan menjadi dua atau lebih campuran homogen atau zat
murni. Contohnya pasir dalam air dan es batu dalam air teh (Steven Zumdahl dan
Susan Zumdahl, 2014).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Pasir
ditambahkan kurang lebih 20-30 mL air
diaduk perlahan-lahan dan dibiarkan beberapa saat
diamati air akan jernih kembali
dicatat dan didokumentasi pengamatan
Hasil
NaCl
dimasukkan 1-2 sdm ke dalam gelas berisi 20-30 mL air
diaduk hingga larut dan sempurna
diamati yang terjadi
dicatat dan didokumentasi pengamatan
Hasil
Campuran pasir
dan garam dapur
dicampurkan kedalam satu wadah
didiamkan beberapa saat
disaring menggunakan penyaring
ditampung filtratnya dan diamati
Filtrat
dimasukkan ke wadah
dipanaskan filtrat hingga semua pelarut (air) habis
diamati
Hasil
3 ml minyak makan
ditambahkan 5 mL H2O
diamati yang terjadi
dikocok campuran tersebut dan dibiarkan beberapa saat
diamati larut atau tidak dan bercampur atau tidak
ditambahkan air sabun
diamati
Hasil
Air Suling
dimasukkan 50 mL ke dalam wadah
dipanaskan hingga mendidih
diamati yang terjadi
ditutup wadah dan dibiarkan beberapa saat
diamati titik air pada bagian penutup wadah
Hasil
Kertas
dibakar
diamati yang terjadi
dicatat dan didokumentasi pengamatan
Hasil
Susu
dimasukkan kedalam wadah terbuka
dibiarkan beberapa hari
diamati yang terjadi
dicatat dan didokumentasi pengamatan
Hasil
Lilin
diletakkan secara vertikal diatas meja
dinyalakan lilin tersebut
diamati apakah lilin berjelaga atau tidak
diamati perubahan pada sumbu lilin, saat mencairnya lilin dan
memadatnya lilin kembali
dipadamkan lilin kembali
dicatat dan didokumentasi pengamatan
Hasil
3.3.5.
BAB IV
PEMBAHASAN
3 Perubahan Kimia
Dokumentasi Percobaan
2. Perubahan Fisika
Dipanaskan air
Ditutup dengan
penutup wadah
Air mulai mendidih Diamati bintik air yang
terbentuk pada penutup wadah
3. Perubahan Kimia