Anda di halaman 1dari 8

a.

Unsur
Sudah sejak zaman dulu, para ahli fikir menduga bahwa ada zat-zat yang berfungsi
sebagai zat dasar atau zat penyusun dari seluruh zat yang ada di alam semesta ini. Zat
semesta itu disebut unsur (element). Suatu unsur merupakan bentuk yang paling sederhana
dari materi. Unsur tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana. Oleh
karena itu merupakan zat tunggal. Unsur adalah bentuk paling sederhana dari suatu zat,
terdiri hanya satu jenis atom saja. Sampai saat ini sudah lebih dari 115 unsur yang dikenal.
Unsur-unsur di kelompokkan pada suatu Tabel Periodik Unsur. (Achmad,1988:68)
b. Senyawa
Senyawa merupakan jenis materi yang tersusun dari dua atau lebih unsur yang
berkaitan kimia atau senyawa dibentuk dari dua unsur atau lebih melalui reaksi kimia. Sifat
suatu senyawa berbeda dengan sifat unsur-unsur penyusunnya. Contohnya natrium klorida
atau yang biasa dikenal dengan garam dapur. (Johari,2006:22)
c. Campuran
Campuran merupakan gabungan dua atau lebih zat tanpa perbandingan tertentu.
Campuran ada yang berupa campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran
heterogen merupakan campuran yang masih memiliki batas yang dapat terlihat antara
komponen-komponen penyusunnya. Campuran homogen merupakan campuran yang batas
antara komponennya tidak terlihat. Campuran homogen dinamakan juga larutan, sedangkan
campuran heterogan disebut juga suspense. (Achmad,1988:68)

DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Hiskia dan Tupamalu.1988.Struktur Atom dan Molekul Sisitem
Periodik.Bandung:ITB Press.
Achmad, Hiskia dan Tupamalu.1988.Kimia Dasar.Jakarta:UT.
Johari,sandri.2006.Kimia.Bogor:Yudistira.

Secara umum materi dapat juga didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki massa dan
menempati volume (Mongillo, 2007).
Materi tersusun atas molekul-molekul, dan molekul pun tersusun atas atom-atom.
Materi umumnya dapat dijumpai dalam empat fase berbeda, yaitu padat, cairan, gas,
dan plasma (wujud zat). Namun, terdapat pula fase materi yang lain, seperti kondensat Bose-
Einstein (Davies, 1992).

Perubahan fisika adalah perubahan yang mempengaruhi bentuk zat kimia, namun
tidak mempengaruhi komposisi kimianya. Perubahan fisika dapat digunakan untuk
memisahkan campuran menjadi senyawa komponen mereka, tetapi tidak dapat digunakan
untuk campuran yang telah bereaksi menjadi senyawa kimia yang berbeda dari senyawa
asalnya (Zumdahl, 2000).
Perubahan fisika terjadi ketika benda atau zat mengalami perubahan yang tidak berubah
komposisi kimianya. Ini berbeda dengan konsep perubahan kimia di mana komposisi dari
perubahan zat atau satu atau lebih zat menggabungkan atau memecah untuk membentuk zat
baru. Secara umum hasil perubahan fisika dapat dikembalikan ke bentuk semula dengan
menggunakan sarana fisik. Misalnya, garam terlarut dalam air dapat dipulihkan dengan
membiarkan air menguap dengan perantaraan panas (Zumdahl, 2000).
Perubahan fisika melibatkan perubahan sifat fisika. Contoh : sifat fisika meliputi peleburan,
transisi ke gas, perubahan kekuatan, perubahan daya tahan, perubahan bentuk kristal,
perubahan tekstur, bentuk, ukuran, warna, volume dan kepadatan (Zumdahl, 2000).
Perubahan fisika adalah terbatas kepada perbedaan dalam hal fisik dengan tanpa perubahan
komposisi zat. Perubahan dari beberapa indikator-indikator ini (namun tidak terbatas)
menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan fisika; tekstur, warna, temperatur, bentuk, titik
didih, dan titik beku (Petrucci, 2007).
Sifat fisika meliputi berbagai aspek fisik dari senyawa. Beberapa sifat fisika (namun tidak
terbatas) antara lain; Luster, Malleability, Kerapatan, Kekentalan, Kelarutan, Massa, dan
Volume. Beberapa perubahan dalam sifat-sifat fisika ini dapat menjurus kepada perubahan
fisika (Petrucci, 2007).
Contoh perubahan fisika adalah proses penempaan baja untuk membentuk pisau. Sebuah baja
mentah berulang kali dipanaskan dan dipalu yang mengubah kekerasan baja, fleksibilitas dan
kemampuannya untuk mempertahankan tepi tajam (Zumdahl, 2000).
Banyak perubahan fisika juga melibatkan penataan ulang atom paling terasa dalam
pembentukan kristal. Banyak perubahan kimia yang irreversibel, dan banyak perubahan fisika
bersifat reversibel, tetapi reversibilitas bukanlah kriteria tertentu untuk klasifikasi. Meskipun
perubahan kimia dapat diakui oleh indikasi seperti bau, perubahan warna, atau produksi gas,
setiap satu dari indikator ini dapat hasil dari perubahan fisika (Zumdahl, 2000).
Perubahan kimia terjadi ketika suatu zat bereaksi dengan zat lain untuk membentuk
suatu zat baru, yang disebut sintesis atau sebaliknya, terurai menjadi dua atau lebih zat yang
berbeda. Proses ini disebut reaksi kimia dan, secara umum, tidak reversibel kecuali dengan
reaksi kimia yang terjadi terus berlanjut. Beberapa reaksi kimia menghasilkan panas dan
disebut reaksi eksotermik, selainnya memerlukan panas untuk memungkinkan reaksi terjadi,
yang disebut reaksi endotermik. Memahami perubahan kimia adalah bagian utama dari ilmu
kimia (Chang, 2006).
Ketika terjadi reaksi kimia, atom-atom disusun kembali dan reaksi disertai dengan perubahan
energi sebagai produk baru yang dihasilkan. Contoh perubahan kimia adalah reaksi antara
natrium dan air untuk menghasilkan natrium hidroksida dan hidrogen. Begitu banyak energi
dilepaskan bahwa gas hidrogen dirilis secara spontan membakar di udara. Ini adalah contoh
dari perubahan kimia karena produk akhir secara kimiawi berbeda dari zat-zat sebelum reaksi
(Chang, 2006).
Letak perbedaan antara reaksi fisika dan reaksi kimia adalah pada komposisi zatnya
sesudah dan sebelum reaksi. Dalam reaksi kimia, terdapat banyak perubahan komposisi dari
senyawa yang terlibat. Sedangkan dalam perubahan fisika, terdapat banyak perbedaan dalam
hal bentuk, bau, tekstur, dan sebagainya, dari zat yang dimaksud, tanpa ada perubahan
komposisi zat yang terlibat (Davies, 1992).

DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2006. General Chemistry: the Essential Concepts. MA: McGraw-Hill Higher Education.
Boston.

Davies, Paul. 1992. The new physics. Cambridge University Press. London.

Mongillo, John. 2007. Nanotechnology 101. Greenwood Publishing Group. Boston.

Petrucci, Ralph H. 1987. General Chemistry. Principles and Modern Applications. NJ: Pearson/Prentice Hall.
Upper Saddle River.

Petrucci, Ralph H. 2007. Kimia Dasar. Prinsip dan Terapan Modern. Terjemahan dari General Chemistry.
Principles and Modern Applications, oleh S. Achmadi, Erlangga,Jakarta.

Zumdahl, Steven S. and Zumdahl, Susan A. 2000. Chemistry, 5th ed. Houghton Mifflin. New York.
PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT
Zat tunggal adalah materi yang memiliki susunan partikel yang tidak mudah dirubahdan
memiliki komposisi yang tetap. Zat tunggal dapat diklasifikasikan sebagai unsur dansenyawa.
unsure didefinisikan sebagai zat yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yanglebih
sederhana. Senyawa definisikan sebagai zat yang dibentuk dari berbagai jenis unsur
yangsaling berikatan secara kimia dan memiliki komposisi yang tetap. Senyawa terdiri
daribeberapa unsur, maka senyawa dapat diuraikan menjadi unsur-unsurnya dengan
prosestertentu. Campuran adalah materi yang disusun oleh beberapa zat tunggal baik berupa
unsuratau senyawa dengan komposisi yang tidak tetap. Dalam campuran sifat dari penyusun
materitidak berubah. Campuran dapat kita bagi menjadi dua jenis, yaitu campuran homogen
dancampuran heterogen (Barsasella, 2012 : 12).
Komposisi dan sifat unsur atau senyawa seragam diseluruh sample dan dari satusample ke
sample yang lain. Campuran zat dapat memiliki komposisi dan sifat bervariasi darisatu
sample ke sample yang lain. Campuran dengan komposis dan sifat yang seragamdiseluruh
sample dikatakan sebagai campuran homogen. Air biasa adalah campuran homogendari
beberapa gas, terutama unsur nitrogen dan oksigen. Bensin adalah campuran homogenatau
larutan dari berlusin-lusin senyawa. dalam campuran heterogen misalnya, pasir dan
air,komponen-komponennya terpisah secara tegas. Dengan demikian, komposisi dan sifat
fisisnyaberagam dari satu bagian campuran dengan bagian lainnya. Biasanya mudah
membedakanantara campuran homogen (Penrucci, 2008 : 6).

Dalam reaksi kimia menghasilkan endapan, padatan yang dihasilkan dapatdipisahkan dari
cairannya menggunakan teknik penyaringan. Dalam penyaringan, zat yanglolos dari saringan
dinamakan filtrate dan yang tersaring namanya residu. Salah stau campuranyang paling
penting dalam kimia adalah larutan, yaitu campuran serbasama antara dua ataulebih zatyang
memiliki komposisi dapat diukur dan sifat masing-masing zat penyusunnya. Adadua istilah
yang digunakan dalam larutan, yaitu pelarut dan zat terlarut. Pelarut adalah zatyang
digunakan sebagai media untuk melarutkan zat lain. Zat terlarut adalah komponen darilarutan
yang memiliki jumlah atau kadar yang lebih sedikit dalam system larutan (Sunarya,2010 :
17).
Rekristalisai, suatu dari metode yang paling ampuh untuk memurnikan zat padat,didasarkan
atas perbedaan antara kelarutan zat yang diinginkan dan kotorannya. Sebuahproduk tidak
murni dilarutkan dan diendapkan kembali, berulang kali jika perlu, denganpengawasan yang
hati-hati terhadap factor yang mempengaruhi kelarutan. Dalamrekristalisasi, sebuah larutan
mulai mengendapkan sebuah senyawa bila larutan tersebutmencapai titik jenihnya terhadap
senyawa tersebut (Oxtoby, 2001 : 344).
Setiap campuran, apakah homogen atau heterogen, dpat dibuat dan kembalidipisahkan
dengan cara fisika menjadi komponen-komponen murninya tanpa mengubahidentitas dari
setiap komponen campuran (Chang, 2003 : 7)

DAFTAR PUSTAKA
Barsasella, Diana. 2012.
Buku Wajib Kimia Dasar
. Jakarta : TIM.Chang, Raymond. 2004.
Kimia Dasar
. Jakarta : Erlangga.Oxtoby, David W. 2001.
Prinsip

Prinsip Kimia Modern Jilid 1
. Jakarta : Eralangga.Petrucci, R.H. 2008.
Kimia Dasar Prinsip-prinsip dan Aplikasi Modern
. Jakarta : Erlangga.Sunarya, Yayan. 2010.
Kimia Dasar 1
. Bandung : Yrama Widya.

Ada berbagai cara yang dapat digunakan untuk memisahkan suatu zat dari campurannya, yaitu cara
destilasi, ekstraksi pelarut, dan resin penukar ion. Destilasi adalah proses perubahan fasa cair
menajdi fasa uap atau gas dengan pendidihan, kemudian gas tersebut mengembun akibat
pendinginan. Dasar pentingnya dalam destilasi adalah tekanan uap, yaitu suatu sifat fisika dari zat
cair yang bergantung pada suhu. Ekstraksi pelarut yaitu proses pemisahan dengan menggunakan
minimal 2 pelarut yang tidak saling bercampur (Suhendra, 2007 : 1-3).

Campuran adalah bahan yang mengandung 2 zat berlainan / lebih yang benrcampur dengan karib.
Komponen-komponen yang ada dalam campuran dapat dipisahkan dengan proses fisika, bukan kimia.
Misalnya, bila temperatur udara diturunkan, uap air cenderung memisahkan diri dalam bentuk
cairan/zat padat, yakni embun/es dan jika udara cair dididihkan dengan hati-hati maka campuran ini
dapat dipisahkan karena tiap komponen cenderung mendidih dalam jangka temperatur yang
bergantung pada titik didihnya. Metode ini disebut destilasi (Keenan, 1994 : 24).

Destilasi merupakan proses penggabungan pemanasan dan pendinginan uap yang terbentuk
sehingga diperoleh kembali yang murni. Bahaya pemanasan cairan dapat dihindarkan dengan
memperhatikan sebab pemanasan. Dalam pemanasan, cairan biasanya ditambahkan batu didih untuk
mencegah letupan-letupan pada saat pemanasan (Kharani, 1994 : 42).

DAFTAR PUSTAKA

Keenan, dkk. 1994. Kimia Untuk Universitas. Jakarta : Erlangga.

Kharani, Imam. 1994. Keselamatan Kerja Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga.

Suhendra, Dedy, dkk. 2007. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Mataram : Universitas Mataram.

TINJAUAN PUSTAKA
Pemisahan dan pemurnian adalah proses pemisahan dua zat atau lebih
yang saling bercampur serta untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat
yang telah tercemar atau tercampur. Campuran adalah gabungan 2 zat
atau lebih yang berlainan yang masih mempunyai sifat aslinya. Sifat-sifat
asli campuran yaitu:
Terbentuknya tanpa reaksi kimia
Mempunyai sifat asalnya
Terdiri dari dua jenis zat tunggal atau lebih
Komposisinya tidak tetap
Campuran terbagi dua yaitu
Campuran homogen
Campuran homogen adalah campuran yang komponen-komponennya
dapat memiliki susunan dapat memisahkan diri secara fisik karena
perbedaan sifat dan penggabungan yang tidak merata antara dua zat
tunggal atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu dengan
komponen yang lainnya tidak sama (Petrucci, 1987).
Campuran dapat dipisahkan melalui peristiwa fisika atau kimia. Peristiwa
fisika tidak mengubah zat selama pemisahan, sedangkan pemisahan
secara kimia, satu komponen atau lebih direaksikan dengan zat lain
sehingga dapat dipisahkan (Syukri, 1999).
Cara atau teknik pemisahan campuran bergantung pada jenis, wujud dan
sifat komponen yang terkandung di dalamnya (Syukri, 1999).
Campuran yang digunakan untuk pemisahan dan pemurnian digolongkan
menjadi tiga yaitu:
Larutan
Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih yang terdispersi
sebagai molekul ataupun ion yang komposisinya dapat bervariasi.
Komponen-komponen yang terdapat dalam larutan tidak dapat dipisahkan
melalui larutan. Larutan terdiri atas pelarut dan zat terlarut. Pada
umumnya, komponen yang jumlah terbanyak yang dianggap sebagai
pelarut misalnya sirup, yaitu campuran yang mengandung lebih banyak
gula daripada air.
Koloid
Koloid adalah salah satu bentuk campuran yang keadaan terletak di antara
campuran kasar dan larutan. Secara makroskopis campuran tampak
homogen tetapi secara mikroskopis campuran tampak bersifat heterogen.
Campuran koloid ada umumnya bersifat stabil dan tidak disaring. Contoh
koloid yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah santan, air
sabun, dan cat.
Suspensi
Suspensi adalah campuran kasar yang bersifat heterogen. Antar
komponennya masih terdapat bidang batas dan seringkali dapat dibedakan
tanpa mengunakan mikroskop. Suspensi bersifat tampak keruh dan tidak
stabil. Zat suspensi lama-kelamaan akan terpisah karena mengalami
gravitasi (mengalami sedimentasi). Suspensi dapat dipisahkan melalui
penyaringan (Petrucci, 1996).
Metode Pemisahan Campuran
Berbagai metode pemisahan campuran di antaranya sebagai berikut:
Pemisahan zat padat yang tidak terlarut dalam zat cair
Dekantasi (Pengendapan)
Dekantasi adalah pemisahan komponen-komponen campuran yang
diendapkan.
Contoh: Pengendapan pasir yag bercampur dengan air
Filtrasi (Penyaringan)
Filtrasi adalah pemisahan-pemisahan komponen campuran dengan cara
menggunakan alat penyaring.
Contoh: Pemisahan campuran bubuk kapur tulis dengan air menggunakan
kertas saring,
Pemisahan zat padat yang larut dalam zat cair
Penguapan
Pada penguapan larutan yang dipanaskan hingga pelarutnya menguap dan
meninggalkan zat terlarut.

Kristalisasi
Kristalisasi adalah pemisahan komponen-komponen campuran dengan
cara mengkristalkan komponen-komponen tercampur dengan cara
dipanaskan kemudian didinginkan.
Pemisahan zat padat dari zat padat
Pelarutan yang diikuti dengan penyaringan
Melarutkan komponen-komponen yang ingin dipisahkan lalu dipanaskan
hingga menguap.
Kristalisasi bertingkat
Kristalisasi bertingkat sebenarnya adalah proses bertingkat.
Sublimasi
Sublimasi yaitu jenis padatan dengan komponen yang menyublim dan
komponen yang tidak menyublim, yaitu senyawa yang pemanasannya
meleleh kemudian mendidih pada pendinginannya dari uap langsung
menjadi padatan.
Pemisahan zat cair dari zat cair
Ekstraksi pelarut
Pemisahan campuran berdasarkan ekstraksi perbedaan kelarutan dalam
pelarut yang telah tercemar. Zat dapat dipisahkan karena zat tersebut
memilki perbedaan sifat. Berikut beberapa prinsip yang digunakan dalam
pemisahan dan pemurnian campuran
Perbedaan Ukuran Partikel
Jika ukuran partikel suatu zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang
tidak dinginkan maka dapat dipisahkan dengan metode penyaringan.
Partikel zat hasil akan melewati penyaring dan disebut hasil penyaring dan
zat pencampurannya yang akan terhalang disebut residu
Perbedaan titik didih
Untuk memisahkan campuran zat yang memiliki titik didih dapat melakukan
metode sublimasi
Perbedaan massa jenis
Suhu pengendapan zat akan memiliki kecepatan mengendapkan yang
berbeda dalam larutan yang berbeda. Zat yang memliki massa jenis lebih
besar daripada pelarutnya akan mudah mengendap
Adsorbsi
Absorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh zat lain sehingga menempel
pada permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini
diterapkan pada permukaan air dan kotoran renik
Absorbsi
Merupakan suatu proses fenomena fisik atau kimiawi yang terjadi pada
seluruh bagian permukaan
Perbedaan kelarutan
Suatu zat memliki spesifikasi kelarutan yang berbeda artinya suatu zat
mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut B. Begitu
juga sebaliknya. Secara umum pelarut yang dibagi dua jenis yaitu pelarut
polar dan pelarut non polar
Difusi
Dua macam zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi satu
sama lain. Aliran ini dapat dipengaruhi oleh aliran listrik. Metode
pemisahan campuran menggunakan media listrik disebut elektrodialis
(Sudjati, 1995).
Penerapan dalam kehidupan sehari-hari:
Secara sadar atau tidak dalam kehidupan sehari-hari banyak kegiatan
yang berhubungan dengan metode pemisahan dan pemurnian. Sebagai
contoh ialah ketika memisahkan ampas kelapa dari santannya. Dengan
menggunakan metode penyaringan atau filtrasi, ampas kelapa akan
tertahan pada alat saring dan santannya akan lolos dari alat saring (Syukri,
1991).

DAFTAR PUSTAKA

Petrucci, Ralph.1987.Kimia Dasar 1. Jakarta: Erlangga


Petrucci.1996.Kimia dasar 1. Jakarta: Erlangga
Sudjati.1955.Metode Pemisahan dan Pemurnian.Fakultas Farmasi.
Yogyakarta: UGM
Syukri, S.1999.Kimia Dasar 1. Bandung: ITB
Syukri, S.1991.Kimia Dasar 1. Bandung: ITB

Anda mungkin juga menyukai