Anda di halaman 1dari 5

Nama : Laely Agesty El-Bahri

NIM : 11230161000019
Kelas : 1A
Prodi : Tadris Biologi

RESUME REAKSI KIMIA

Reaksi kimia adalah perubahan suatu zat yang diubah menjadi zat yang berbeda sehingga
menghasilkan produk baru. Singkatnya, reaksi kimia adalah proses perubahan zat untuk
menghasilkan produk baru Reaksi kimia terjadi dengan perubahan bentuk, produksi
panas, hingga perubahan warna.Perubahan tersebut tergantung pada faktor-faktor seperti tekanan
dan suhu.

diperolehyaitu mengetahui indikasi-indikasi terjadinya reaksi kimia atau


perubahan kimia, mampumembedakan indikasi perubahan antara zat-zat asal
(reaktan) dengan hasil reaksi (produk)nya,mengetahui bahwa 1 mol/ml itu dua
puluh tetes kurang lebih, dan mengetahui penyebab reaksi yang menghasilkan
gas ,warna, perubahan suhu maupun reaksi pengendapan ( Fikri, 2014 ).
Tiga macam perubahan selalu menyertai reaksi kimia. Ketika reaksi
berlangsung, pereaksi berubah menjadi hasil-hasil reaksi yang mempunyai sifat,
susunan, dan energi dalam berlainan. Dalam beberapa hal ini perubahan itu
begitu dramatis sehingga tidak diragukan lagi bahwa telah terjadi suatu reaksi
atau perubahan kimia. Perubahan lain adalah reaksi yang terjadi dengan air atau
dalam larutan air. Dalam semua hal, kecuali satu, suatu perubahan warna atau
pembentukan zat padat yang tidak larut merupakan terjadinya reaksi kimia
(Pudjaatmaka, l998).
Reaksi Kimia adalah suatu perubahan dari suatu senyawa atau molekul
menjadi senyawa lainatau molekul lain. Reaksi yang terjadi pada senyawa
anorganik biasanya merupakan reaksi antarion, sedangkan reaksi pada senyawa
organik ditandai dengan adanya pemutusan ikatan kovalendan pembentukan
ikatan kovalen yang baru. Pada reaksi yang berlangsung dalam beberapa
tahapuntuk menghasilkan suatu senyawa, dikenal istilah intermediet , sesuatu
yang dapat atau tidak dapatdiisolasi. (Riswiyanto, 2009).
Reaksi kimia sebagai interkasi antar reaktan yang menghasilkan zat
baru , dengan reaksi antar atomnya. Reaksi kimia sebagai prosesinteraksi antar
reaktan yang menghasilkan zat baru memiliki sifat yang berbeda dari awalnya
dan tidak dapat di kembalikan secara fisika ( Andersson. B,1986 ).
Kelarutan zat padat dalam larutan bertambah bila suhu dinaikkan, Karena
umumnya proseskelarutan bersifat endoterm. Akan tetapi ada zat yang
sebaliknya, yaitu eksoterm dalam melarut.Jika kelarutan zat padat bertambah
dengan kenaikan suhu, maka kelarutan gas berkurang bila suhudinaikkan, karena
gas menguap dan meninggalkan pelarut. Jika system berada dalam
kesetimbangan, kenaikan suhu menyebabkan kesetimbanganbergeser kearah
reaksi endoterm dan penurunan suhu menimbulkan pergeseran kearah
reaksieksoterm. (Syukri, 1999).
Reaksi kimia adalah perubahan kimia dimana zat-zat yang bereaksi (reaktan) berubah
menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Reaktan dan produk adalah zat yang berbeda. Reaksi kimia
dituliskan dalam persamaan reaksi kimia, dimana reaktan diletakkan disebelah kiri anak panah
dan produk disebelah kanan anak panah. Jika terdapat satu atau lebih zat pada sisi yang sama
(kiri atau kanan), maka zat-zat tersebut dipisahkan dengan tanda (+). Dalam persamaan reaksi,
zat-zat yang bereaksi dan hasil reaksi ditulis dalam bentuk rumus kimiadan biasanya disertakan
pula wujud/keadaan zat dalam reaksi tersebut, yaitu (s) = solid (padat), (l) = liquid (cair), (g) =
gas, dan (aq) = aqueos (terlarut dalam air/larutan) (Chang,2005).

Reksi kimia adalah proses yang menghasilkan perubahan kimia. Memang dalam banyak
kasus,tidak ada yang terjadi ketika sejumlah zat dicampur, masing-masing
mempertahankankomposisi dan sifat aslinya. Kita memerlukan bukti sebelum kita dapat
mengatakan bahwa suatu reaksi kimia telah terjadi. Beberapa jenis bukti fisis yang perlu
ditunjukkandengan perubahan warna, pembuatan padatan atau endapan, evolusi gas, dan
penyerapankalor. Bukti kuat masih memerlukan analisis kimia terperinci dari campuran reaksi
untukmengidentifikasi semua zat yang ada. Lebih lagi, analisis kimia dapat mengungkapkan
bahwa reaksi kimia telah terjadi meskipun tidak ada gejala fisis (Petrucci, 2008 : 108).

reaksi kimia adalah suatu perubahan dari suatusenyawa atau molekul menjadi senyawa
lain atau molekul lain. Diantaranya yaitu reaksipengendapan, perubahan suhu, perubahan warna,
pembentukan gas. Dan yang dapat
diperolehyaitu mengetahui indikasi-indikasi terjadinya reaksi kimia atau perubahan kimia,
mampumembedakan indikasi perubahan antara zat-zat asal (reaktan) dengan hasil reaksi
(produk)nya,mengetahui bahwa 1 mol/ml itu dua puluh tetes kurang lebih, dan mengetahui
penyebab reaksi yang menghasilkan gas ,warna, perubahan suhu maupun reaksi pengendapan
( Fikri, 2014 ).
Tiga macam perubahan selalu menyertai reaksi kimia. Ketika reaksi berlangsung,
pereaksi berubah menjadi hasil-hasil reaksi yang mempunyai sifat, susunan, dan energi dalam
berlainan. Dalam beberapa hal ini perubahan itu begitu dramatis sehingga tidak diragukan lagi
bahwa telah terjadi suatu reaksi atau perubahan kimia. Perubahan lain adalah reaksi yang terjadi
dengan air atau dalam larutan air. Dalam semua hal, kecuali satu, suatu perubahan warna atau
pembentukan zat padat yang tidak larut merupakan terjadinya reaksi kimia (Pudjaatmaka, l998).

Reaksi Kimia adalah suatu perubahan dari suatu senyawa atau molekul menjadi senyawa
lainatau molekul lain. Reaksi yang terjadi pada senyawa anorganik biasanya merupakan reaksi
antarion, sedangkan reaksi pada senyawa organik ditandai dengan adanya pemutusan ikatan
kovalendan pembentukan ikatan kovalen yang baru. Pada reaksi yang berlangsung dalam
beberapa tahapuntuk menghasilkan suatu senyawa, dikenal istilah intermediet , sesuatu yang
dapat atau tidak dapatdiisolasi. (Riswiyanto, 2009).

Reaksi kimia sebagai interkasi antar reaktan yang menghasilkan zat baru , dengan reaksi
antar atomnya. Reaksi kimia sebagai prosesinteraksi antar reaktan yang menghasilkan zat baru
memiliki sifat yang berbeda dari awalnya dan tidak dapat di kembalikan secara fisika
( Andersson. B,1986 ).

Kelarutan zat padat dalam larutan bertambah bila suhu dinaikkan, Karena umumnya
proseskelarutan bersifat endoterm. Akan tetapi ada zat yang sebaliknya, yaitu eksoterm dalam
melarut.Jika kelarutan zat padat bertambah dengan kenaikan suhu, maka kelarutan gas berkurang
bila suhudinaikkan, karena gas menguap dan meninggalkan pelarut. Jika system berada dalam
kesetimbangan, kenaikan suhu menyebabkan kesetimbanganbergeser kearah reaksi endoterm dan
penurunan suhu menimbulkan pergeseran kearah reaksieksoterm. (Syukri, 1999).

diperolehyaitu mengetahui indikasi-indikasi terjadinya reaksi kimia atau


perubahan kimia, mampumembedakan indikasi perubahan antara zat-zat asal
(reaktan) dengan hasil reaksi (produk)nya,mengetahui bahwa 1 mol/ml itu dua
puluh tetes kurang lebih, dan mengetahui penyebab reaksi yang menghasilkan
gas ,warna, perubahan suhu maupun reaksi pengendapan ( Fikri, 2014 ).
Tiga macam perubahan selalu menyertai reaksi kimia. Ketika reaksi
berlangsung, pereaksi berubah menjadi hasil-hasil reaksi yang mempunyai sifat,
susunan, dan energi dalam berlainan. Dalam beberapa hal ini perubahan itu
begitu dramatis sehingga tidak diragukan lagi bahwa telah terjadi suatu reaksi
atau perubahan kimia. Perubahan lain adalah reaksi yang terjadi dengan air atau
dalam larutan air. Dalam semua hal, kecuali satu, suatu perubahan warna atau
pembentukan zat padat yang tidak larut merupakan terjadinya reaksi kimia
(Pudjaatmaka, l998).
Reaksi Kimia adalah suatu perubahan dari suatu senyawa atau molekul
menjadi senyawa lainatau molekul lain. Reaksi yang terjadi pada senyawa
anorganik biasanya merupakan reaksi antarion, sedangkan reaksi pada senyawa
organik ditandai dengan adanya pemutusan ikatan kovalendan pembentukan
ikatan kovalen yang baru. Pada reaksi yang berlangsung dalam beberapa
tahapuntuk menghasilkan suatu senyawa, dikenal istilah intermediet , sesuatu
yang dapat atau tidak dapatdiisolasi. (Riswiyanto, 2009).
Reaksi kimia sebagai interkasi antar reaktan yang menghasilkan zat
baru , dengan reaksi antar atomnya. Reaksi kimia sebagai prosesinteraksi antar
reaktan yang menghasilkan zat baru memiliki sifat yang berbeda dari awalnya
dan tidak dapat di kembalikan secara fisika ( Andersson. B,1986 ).
Kelarutan zat padat dalam larutan bertambah bila suhu dinaikkan, Karena
umumnya proseskelarutan bersifat endoterm. Akan tetapi ada zat yang
sebaliknya, yaitu eksoterm dalam melarut.Jika kelarutan zat padat bertambah
dengan kenaikan suhu, maka kelarutan gas berkurang bila suhudinaikkan, karena
gas menguap dan meninggalkan pelarut. Jika system berada dalam
kesetimbangan, kenaikan suhu menyebabkan kesetimbanganbergeser kearah
reaksi endoterm dan penurunan suhu menimbulkan pergeseran kearah
reaksieksoterm. (Syukri, 1999).

Reaksi kimia adalah perubahan suatu zat yang diubah menjadi zat yang berbeda sehingga
menghasilkan produk baru. Singkatnya, reaksi kimia adalah proses perubahan zat untuk
menghasilkan produk baru Reaksi kimia terjadi dengan perubahan bentuk, produksi panas,
hingga perubahan warna.Perubahan tersebut tergantung pada faktor-faktor seperti tekanan dan
suhu.

1. Perubahan Warna
Reaksi kimia memiliki ciri adanya perubahan warna pada suatu zat atau barang.
Contohnya besi yang dibiarkan di ruang terbuka, lalu terkena panas dan hujan maka akan
menunjukkan perubahan warna.
besi tersebut akan berkarat karena reaksi dari besi logam dengan oksigen dan air di udara.

2. Perubahan Suhu
Ciri lain reaksi kimia adanya perubahan suhu.
Contohnya lilin yang berbentuk padat jika sumbunya diberi api maka akan memancarkan cahaya.
lilin tersebut mengalami perubahan suhu menjadi panas karena adanya api.

3. Terbentuk Endapan
Beberapa reaksi kimia menghasilkan endapan sebagai salah satu produknya
Contoh reaksi perak nitrat dan natrium klorida yang menghasilkan endapan perak klorida yang
berwarna putih.

4. Ada Perubahan Energi


Reaksi kimia yang terjadi ketika ada ledakan akan menunjukkan cahaya dan panas yang
merupakan bentuk energi. Reaksi lain menunjukkan perubahan energi adalah reaksi pembakaran
logam magnesium atau pembakaran reaksi dengan oksigen. Contohnya saat proses dinyalakan
kembang api, akan ada perubahan cahaya sesuai dengan material di dalamnya.

5. Pembentukan Gas
Ciri perubahan kimia termasuk dengan adanya pembentukan gas. Contohnya pembakaran yang
menghasilkan gas karbon dioksida.

Berikut prosedur praktikum reaksi kimia

1. Persiapan Peralatan dan Bahan:


Identifikasi dan siapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan, termasuk reagen, tabung
reaksi, pipet, gelas ukur, timbangan, dan alat ukur lainnya sesuai dengan tujuan eksperimen.

2. Peralatan Keselamatan:
Kenakan peralatan keselamatan yang sesuai, seperti pelindung mata, sarung tangan, dan jas lab.
Pastikan area kerja bersih dan bebas dari barang-barang yang tidak perlu.
3. Penimbangan dan Pengukuran:
Timbang atau ukur dengan hati-hati semua bahan kimia yang akan digunakan. Pastikan
pengukuran akurat.

4. Campuran Reagen:
Campurkan bahan kimia sesuai dengan resep atau prosedur eksperimen. Ikuti langkah-langkah
campuran dengan cermat.

5. Pengamatan:
Amati perubahan yang terjadi selama reaksi kimia. Catat perubahan warna, pembentukan gas,
atau perubahan lain yang relevan.

6. Pengukuran Hasil:
Ukur hasil eksperimen sesuai dengan parameter yang ditetapkan. Ini bisa berupa pengukuran
volume, berat, pH, suhu, atau parameter lainnya.

Daftar Pustaka

Andersson, B. (1985). Public Explanation Of Some Aspect Of Chemical


Reaction. Journal Of Chemical Education. 70 (5) : 544-563.

Chang, Raymond. (2005). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti jilid 1 edisi ketiga .
Jakarta : Erlangga.

Fikri, Muhammad R. 2014. REAKSI KIMIA. Jurnal Reaksi Kimia. 1(1), 7.

Petrucci, R.H. 2008. Kimia Dasar Prinsip-prinsip dan Aplikasi Modern . Jakarta
: Erlangga.

Pudjaatmaka, H. l998. Analisa Kimia Kuantitatif. Erlangga, Jakarta.

Riswiyanto. 2009. Kimia organik 2 . Jakarta : erlangga.

Syukri, S. (1999). Kimia Dasar 1 . Bandung : ITB

Anda mungkin juga menyukai