Anda di halaman 1dari 3

Nama : Laely Agesty El-Bahri

NIM : 11230161000019
Kelas : 1A
Prodi : Tadris biologi

RESUME PENURUNAN TITIK BEKU

TUJUAN

1. Mengidentifikasi konsentrasi suatu larutan yang mengandung zat terlarut, terutama pada
larutan elektrolit.
2. Menganalisis Kemurnian Zat dari penurunan titik beku
3. Mengidentifikasi identitas zat yang belum diketahui

Percobaan ini dilakukan untuk menentukan tetapan penurunan titik beku asam asetat dan
menentukan massa molekul relatif dari zat X. Metode yang digunakan dalam percobaan ini
adalah metode penurunan titik beku. Pada percobaan ini digunakan pelarut berupa asam asetat
murni dan zat terlarut yaitu naftalena dan zat X. Jika ke dalam suatu pelarut ditambahkan zat
terlarut maka suhunya akan semakin rendah. Pada percobaan ini, variabel bebas yang digunakan
adalah massa zat terlarut, yaitu massa naftalena yang digunakan dalam penentuan tetapan titik
beku asam asetat dan massa zat X untuk penentuan massa molekul relatif zat non elektrolit.
Sedangkan variabel terikat yang digunakan adalah penurunan titik beku. Pada praktikum ini juga
digunakan metode praktikum dan pelarut yang sama merupakan variabel kontrolnya. Untuk
mengetahui hubungan antara penurunan titik beku dengan massa molekul relatif digunakan
metode analisis menggunakan persamaan Clausius Claypeyron. Hasil yang diperoleh dalam
percobaan ini yaitu nilai Kf (tetapan penurunan titik beku) dari asam asetat sebesar 69,938°C/m
dan massa molekul relatif dari zat X sebesar 1126,742 g/mol. Kata Kunci : Asam asetat ;
Penurunan titik beku ; zat X

Di sekitar kita banyak terjadi perubahan fase suatu zat. Dalam hal ini yang paling sering
ditemui adalah perubahan dari fase cair menjadi fase padat atau yang disebut membeku. Hal ini
terutama terjadi di negara yang memiliki 4 musim, karena memiliki musim dingin. Negara yang
memiliki musim dingin akan mengalami proses pembekuan yang berlangsung cepat. Apapun
yang ada pasti akan mengalami proses pembekuan secara cepat. Oleh karena itu untuk mengatasi
hal tersebut dilakukan upaya penurunan titik beku.

Titik beku adalah temperatur pada saat tekanan uap cairan sama (setimbang) dengan
tekanan uap padatannya. Titik beku dilambangkan dengan simbol Tf. Air murni membeku pada
temperatur 0°C dan tekanan 1 atm. Temperatur itu dinamakan titik beku normal air. Temperatur
dimana zat cair membeku pada tekanan 1 atm adalah titik beku normal zat cair tersebut.
Titik beku suatu larutan pasti selalu lebih rendah daripada titik beku pelarut murninya
(air). Hal ini dikarenakan sebagian partikel air dan partikel-partikel terlarut akan bergabung dan
membentuk ikatan. Sehingga ketika membeku, yang memiliki titik beku paling tinggi adalah air
karena air yang membeku terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh partikel-partikel terlarut.

Setiap larutan memiliki titik beku yang berbeda-beda. Titik beku suatu larutan akan
berubah jika tekanan uapnya juga berubah. Hal ini disebabkan oleh masuknya zat terlarut yang
mempengaruhi perubahan titik beku. Jadi, jika suatu zat terlarut ditambahkan ke dalam larutan,
titik beku larutan tersebut akan berubah. Besarnya perbedaan antara titik beku zat pelarut dengan
titik beku larutan disebut penurunan titik beku (∆Tf) (Parning, 2007).

Titik beku dan titik didih suatu larutan bergantung pada kesetimbangan pelarut dalam
larutan dengan pelarut padatan, selain itu juga bergantung pada kesetimbangan pelarut dengan
pelarut murni (air). Pada saat terjadi kesetimbangan, maka dapat tercapai titik beku atau titik
didihnya (Wahyuni, 2013). Masing-masing pelarut memiliki harga tetapan penurunan titik beku
(Kf) tersendiri.

Untuk menentukan perubahan titik beku yang terjadi dapat digunakan rumus dari
persamaan Clausius Claypeyron : Keterangan : Kf = tetapan penurunan titik beku molal Masalah
yang akan dipecahkan dalam praktikum ini adalah bagaimana menentukan tetapan penurunan
titik beku asam asetat dan massa molekul relatif zat X.

Dari permasalahan tersebut, dapat diketahui tujuan dari praktikum ini adalah untuk
menentukan tetapan penurunan titik beku asam asetat dan massa molekul relatif zat X.

Langkah-langkah Praktikum:

1. Masukkan aquades sebanyak 50 ml ke dalam tabung reaksi besar.

2. Masukkan es yang sudah dihancurkan ke dalam gelas kimia kira-kira setinggi larutan
dalam tabung reaksi (agar es dapat menutupi seluruh saiution dalam tabung reaksi).

3. Masukkan termometer ke dalam tabung reaksi yang berisi air suling. Catat suhu ruangan
laboratorium.

4. Siapkan stopwatch, masukkan tabung ke dalam gelas kimia yang telah diisi es batu
sekaligus dan jalankan juga stopwatch.

5. Amati perubahan suhu yang terjadi setiap 30 detik. Lakukan hingga menunjukkan suhu
konstan sebanyak tiga titik.
6. Ulangi langkah 1-5 dengan menggunakan larutan harnstoff.

Gunakan data yang diperoleh untuk menghitung penurunan titik beku larutan dengan
menggunakan rumus penurunan titik beku:

ΔT = Tawal - Titik beku larutan

Di sini, ΔT adalah penurunan titik beku, Tawal adalah suhu awal larutan sebelum pembekuan,
dan Titik beku larutan adalah suhu konstan saat larutan membeku.

Metode ini dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi zat terlarut dalam larutan atau
mengidentifikasi kemurnian zat. Selain itu, dengan membandingkan hasil Anda dengan data titik
beku larutan murni yang dikenal, Anda dapat mengidentifikasi zat dalam sampel Anda.

DAFTAR PUSTAKA

Parning, Horale, Tiopan. 2007. Kimia 3 SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Yudhistira. Purba,

Michael. 2004. Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga. Team Lecturer of Physical
Chemistry. 2014. Practicum Guide of Physical Chemistry. Semarang: Department of
Chemistry FMIPA Unnes.

Wahyuni S. 2013. Diktat Petunjuk Praktikum Kimia Fisik. Semarang: Jurusan Kimia FMIPA
Universitas Negeri Semarang.

Fitriana, Nina, and Frista Irwaninda. "PENURUNAN TITIK BEKU."

Anda mungkin juga menyukai