Anda di halaman 1dari 4

 NAMA : LAELY AGESTY EL-BAHRI

 NIM :11230161000019
 KELAS :1A
 PRODI :PENDIDIKAN BIOLOGI

RESUME TERMOKIMIA

TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum termokimia adalah :
1. Menganalisis prinsip kerja termokimia
2. Menganalisis bahwa setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahaan
energi.
3. Mempelajari bahwa perubahan kalor dapat diukur dan dipelajari dengan
percobaan.

DASAR TEORI

Termokimia adalah suatu bagian dari termodinamika yang membahas


tentang perubahan panas dan reaksi kimia.panas reaksi kimia suatu sistem dapat
dilepaskan maupun diserap. Reaksi yang dilepaskan disebut dengan reaksi
eksoterm. Reaksi yang diserap disebut dengan reaksi endotrm. Perubahan reaksi
ini dapat diukur menggunakan prinsip kerja dari kalorimeter yaitu dengan
mengisolasi panas dalam sistem agar panas tersebut tidak berpindah kelingkungan
(Atkins, 1990).

Termokimia adalah ilmu yang mempelajari antara hubungan energi panas


dengan Energy kimia. Energi kimia didefinisikan sebagai energy yang dikandung
setiap unsur atau senyawa. Perubahan energy dapat terjadi dalam suatu sistem
maupun lingkungan. Sistem tersebut dapat berupa gas, uap air dan uap dalam
kontak dengan cairan (Alberty, 1992).

Termokimia merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan


timbal balik panas dengan reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisika.
Secara umum, termokimia ialah penerapan termodinamika untuk kimia.
Termokimia mempelajari perubahan kalor dalam suatu reaksi kimia. Termokimia
lebih banyak berhubungan dengan pengukuran kalor dengan menggunakan suatu
alat yang bernama kalorimeter (Korchagina, et al., 2019).

Secara keilmuan, yang termasuk sistem dalam reaksi kimia adalah reaktan
dan produk. Secara submikroskopis, reaksi kimia melibatkan transformasi atom,
ion dan molekul. Ketika suatu reaksi melibatkan transformasi atom, ion dan
molekul terjadi reaksi eksoterm/endoterm yang menyebabkan entalpi sistem
berkurang ataupun bertambah (Dewi dkk., 2018).
Menurut Chang (2004), proses eksotermik adalah proses yang melepaskan
kalor (perpindahan kalor dari sistemke lingkungan). Proses endotermik adalah
proses yang menyerap kalor (perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem). Pada
reaksi eksotermik energi total produk lebih kecil dari energi total reaktan.
Sedangkan pada reaksi endotermik energi total produk lebih besar dari energi total
reaktan. Perbedaan energi tersebut adalah besar kalor yang dipindahkan.Panas
reaksi diukur dengan sebuah alat yang disebut Kalorimeter. Harga ΔH.
Prinsip kerja kalorimeter berdasarkan azas black yang berbunyi “kalor yang
dilepas oleh benda panas sama dengan kalor yang diterima oleh benda dingin”. Jadi
ketika dua buah benda didekatkan satu sama lainnya maka akan terjadi
perpindahan kalor dari benda panas ke benda dingin hingga mencapai suatu
kesetimbangan termal atau mencapai suhu setimbang. Dalam kasus kalorimeter,
bagian benda yang panas adalah wadah penampung sampel yang akan
memberikan panas, sedangkan bagian benda dingin adalah benda yang akan
menerima panas tersebut, biasanya berupa air (Syarifuddin, 2012

Benda yang menerima kalor suhunya akan naiki sedangkan benda yang
melepaskan Kalor temperaturnya akan turun, dinyatakan dalam matematis sebagai
berikut :

Q= m.c.∆𝑇
Dengan :
Q= jumlah kalor (kal)
M= masa zat (g)
C= kalor jenis jenis zat (kal/g℃)
∆T= perubahan suhu(℃)

Dalam satuan SI kalor adalah Joule. Kesetaraan joule dan kalori yaitu : 1 joule =
0,24 Kal dan
1 kalori= 4,184 joule (Tippler, 1998).

Menurut hukum termodinamika, perubahan energi yang menyertai perubahan


wujud Dinyatakan dalam rumus :
ΔE = Q – W.
Q = kalor yang diserap oleh sistem
W= kerja Yang dilakukan oleh sistem.

Kebanyakan reaksi kimia berlangsung pada tekanan tetap kerja Dirumuskan


dengan persamaan
: W = P . ΔV
P = tekanan gas, ΔV = perubahan volume untuk sistem gas oleh karena Pada
tekanan tetap. ΔE
= Q – P. ΔV. Bila ΔV = 0, maka ΔE = Q. Kuantitas kalor yang diserap Pada tekanan
tetap disebut entalpi (ΔH) ( Epinur,2011).
LANGKAH KERJA
1. Tuangkan 50,0 ml air suling ke dalam kalorimeter dan pasang kembali
penutupnya.

2. Biarkan suhu mencapai keseimbangan selama 5 menit dan catat suhunya


(ini adalah suhu awal).

3. Masukkan 50,0 ml air ke dalam gelas kimia 250 ml dan panaskan sampai
suhu sekitar 15-20° di atas suhu kamar.Kemudian letakkan gelas kimia di
atas meja sebentar

4. Catat suhunya dan segera tuangkan air ke dalam kalorimeter dan ganti
penutup nya

5. Catat suhu dengan interval 15 detik selama tiga menit. Setelah selesai
mencatat data,kosongkan dan keringkan kalorimeter Anda. Entalpi
netralisasi: asam kuat + basa kuat.

6. Ukur 50,0 ml 1,0 M NaOH ke dalam gelas ukur dan tuangkan ke dalam
kalorimeter.Kemudian ukur 50,0 ml 1,0 M HCI ke dalam gelas ukur

7. Biarkan suhu mencapai keseimbangan selama beberapa menit dan catat


suhunya.

8. Bersihkan termometer setelah mengukur suhu setiap larutan untuk


memastikan tidak terjadi reaksi apa pun sebelum Anda siap.

9. Jika suhu larutan NaOH dan HCI sama, segera tuangkan HCI ke dalam
NaOH.

10. Catat suhu dengan interval 15 detik selama tiga menit.

11. Setelah selesai mencatat data, kosongkan dan keringkan kalorimeter


Anda.Entalpi netralisasi: asam lemah + basa kuat

12. Ikuti prosedur dari bagian 2, gantikan 50,0 ml asam asetat 1,0 M sebagai
pengganti HCI.

13. Catat data seperti diatas, setelah selesai kosongkan dan keringkan
kalorimeter anda
DAFTAR PUSTAKA :
Alberty, R. D. (1992). Kimia Fisik Jilid Satu Edisi 5. Jakarta : Erlanga.
Atkins, P. (1990). Kimia Fisika Jilid I Eddisi keenam . Jakarta: Erlangga.
Dewi, K. M., I. W. Suja, dan I. D. K. Sastrawidana. (2018). Model Mental
Siswa Tentang
Termokimia. Jurnal Pendidikan Kimia Undiksha. 2(2):45.
Korchagina, E.N. et al. (2019). A Comparative Analysis of The Technical and
Metorogical
Characteristics of Bomb Kalorimeters Used in Russia. Measurement
Techniques,
54(2): 186-193.
Syafriuddin & Hanesya Rio. (2012). Perbandingan Penggunaan Energi
Alternatif Bahan Bakar
Serabut (Fiber) dan Cangkang Kelapa Sawit Terhadap Bahan Bakar Batu
Bara dan
Solar Pada Pembangkit Listrik. Jurnal Teknik Elektro. 3(3).
Tippler, P. (1998). Fisika Untuk Sains Dan Tekhnologi Jilid I. Jakarta:
Erlangga

Anda mungkin juga menyukai