PENDAHULUAN
A. Termokimia
termal, pembangkit listrik tenaga nuklir, pembangkit listrik tenaga air, pembangkit
listrik berbasis sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, panas bumi, air
pasang, dan gelombang air. Salah satu bidang penting termodinamika merujuk
pada perpindahan panas, yang berhubungan dengan transfer panas antara dua
media. Ada tiga model perpindahan panas, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
Konsep transfer panas digunakan dalam berbagai perangkat seperti penukar panas,
penyelesaian koefisien reaksi akan mudah. Metode yang dipakai untuk reaksi
pada sisi kiri tanda panah dan sebelah kanan tanda panah. Reaksi kimia
seperti pembakaran, fermentasi, dan reduksi dari bijih menjadi logam sudah
material ini dikembangkan oleh filsuf Yunani Kuno, seperti Teori empat
tersusun dari 4 elemen dasar: api, air, udara, dan bumi. Abad pertengahan,
1
2
reaksi terjadi dapat dipertahankan atau dengan kata lain tidak terjadi perpindahan
panas dari lingkungan ke sistem atau sebaliknya. Kalorimeter adalah alat untuk
mengukur kalor yang diserap atau dilepaskan oleh suatu reaksi kimia yang
dilangsungkan di dalam kalorimeter. Jumlah kalor yang diserap oleh air dapat
Kalorimeter merupakan suatu sistem terisolasi atau di sistem dimana tidak ada
reaksi Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu, mengetahui penentuan kalor penetralan HCl dan
B. Rumusan Masalah
Hidroksida (NaOH)?
C. Tujuan Percobaan
(NaOH)
TINJAUAN PUSTAKA
A. Termokimia
(mikroskopis) dipelajari dalam Teori Kinetik Gas (Kinetic Theory of Gas) atau
sebagai ilmu yang menjelaskan kaitan antara besaran fisis tertentu yang
menggambarkan sikap zat di bawah pengaruh kalor. Besaran fisis ini disebut
arti sempit merupakan salah satu ranting dari Ilmu Alam, Ilmu Thobi’ah, atau
Fisika yang mempelajari materi yang ada dalam keadaan setimbang terhadap
nol, pertama (yang berkaitan dengan kerja suatu sistem), kedua, dan ketiga
saja. Jika selama gas mengalami suatu proses maka ada beberapa peristiwa
yang dapat terjadi, seperti energi dalam yang dimiliki gas berubah, muncul
4
5
kerja yang dilakukan oleh gas atau yang dilakukan oleh lingkungan, ada
pertukaran kalor antara gas dan lingkungan, peristiwa yang terjadi dalam
energi yang berubah dalam sistem adalah energi dalam. Dalam hal ini, tidak
ada perpindahan energi berupa kalor dan usaha yang diberikan pada sistem
bernilai nol, oleh sebab itu energi dalamnnya konstan. Sehingga dapat
disimpulkan pada keadaan ini energi dalam bersifat tetap atau konstan
energi dalam dalam sistem yang tertutup, ∆t (oC), akan sama dengan kalor
∆ t = Q – W............................................................................(1)
dengan lingkungan dan pemuaian bebas dari gas) adalah proses spontan,
6
B. Reaksi Kimia
Reaksi kimia adalah suatu proses dimana zat-zat baru yaitu hasil reaksi,
terbentuk dari beberapa zat aslinya, yang disebut pereaksi. Biasanya, suatu
pendapat lain. Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu
senyawa awal yang terlibat dalam reaksi disebut sebagai reaktan. Reaksi
menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang
berbeda dari reaktan. Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang
kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia juga dapat
perbedaan suhu diantara benda atau material. Dimana energi yang dipindah
itu dinamakan kalor (Heat). Kalor diketahui dapat berpindah dari tempat
perpindahan kalor tidak saja mengubah temperatur atau fasa zat suatu benda
secara lokal, melainkan kalor itu merambat dari suatu bagian atau dari
C. Kalorimeter
sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar atau
merupakan salah satu parameter yang penting untuk diketahui. Parameter ini akan
menentukan tingkat keakurasian hasil pengukuran nilai kalor suatu bahan bakar.
Prinsip kerja kalorimeter bom pada volume konstan yaitu pada waktu
molekul-molekul bereaksi secara kimia, kalor akan dilepas atau diambil dan
perubahan suhu pada fluida kalorimeter diukur. Karena bejana ditutup rapat,
volumenya tetap dan tidak ada kerja tekanan volume yang dilakukan. Percobaan
pada volume tetap, sulit dilakukan karena memerlukan penggunaan bejana yang
dirancang dengan baik sehingga dapat tahan terhadap perubahan tekanan yang
besar yang terjadi pada banyak reaksi kimia (Safitri dkk, 2018. 43).
8
jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem larutan. Pada
D. Integrasi Ayat
Ayat yang berkaitan dengan percobaan yang telah dilakukan terletak pada
َّم ْح ُج وًر اَو ِحْج ًر ا َبْر َزًخ ا َبْيَنُهَم ا َو َج َعَل ُأَج اٌج ِم ْلٌح َو َٰه َذ ا ُفَر اٌت َع ْذ ٌب َٰه َذ ا ٱْلَبْح َرْيِن َج َم َر ٱَّلِذ ى َو ُهَو
Terjemahnya:
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini
tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara
keduanya dinding dan batas yang tidak tembus”.
Allah SWT telah memberikan ilmu-Nya kepada manusia untuk dapat mengetahui
kadar kandungan zat tertentu dalam senyawa menggunakan berbagai teknik. Sifat
Larutan Asam, Basa dan Garam ada dalam zat cair di alam ini salah satu nya air laut
(rasanya asin dan pahit) kemudian air laut ini menjadi hujan dan air hujan (sifatnya
Integritas dalam konteks ayat ini berarti dia membedakan antara yang haq
dengan yang batil. Maka pada surat ini pun terdapat ayat-ayat yang membedakan
antara kebenaran ke-esaan Allah swt. dengan kebatilan kepercayaan syirik. Maka
9
dari itu ayat ini menerangkan bahwa manusia harus dapat membedakan baik daan
buruknya sesutu.
basah dan garam, menyatakan bahwa ayat 53 QS. Al-Furqon berisi tentang allah
memberi tahukan bahwa asam dan basa tidak dapat menyatu jika memiliki kadar
tinggi. menganjurkan atau memberi saran terhadap umatnya agar segala sesuattu
METODE PERCOBAAN
1. Alat
2. Bahan
(H2O), asam klorida (HCl), bubuk Zn, etanol (C 2H6O), natrium hidroksida
C. Prosedur Kerja
10
11
Hidroksida (NaOH)
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel pengamatan
1) Penentuan Kalorimeter I
Suhu CuSO4 : 31 °C
Tabel 4.3 Penentuan Kalor reaksi Cu
Waktu (m) Suhu (°C)
30 33
60 39
90 43
12
13
120 49
13
14
Berat Zn : 1,3 kg
Tabel 4.4 Penentuan kalor reaksi Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu
Waktu (s) Suhu (℃)
1 48
2 47
3 46
4 45
5 44
6 44
7 43
8 43
9 42
10 42
2. Reaksi
3. Analisis Data
Dik: T0 = 30°C
T1 = 40°C
∆T = 374/10
= 37,4
23
44 R² = 0.954861111111111
42
40
38
0 2 4 6 8 10 12
Waktu (menit)
20
0
0 50 100 150 200 250 300 350
Waktu (s)
31.5
31
30.5
30
0 50 100 150 200 250 300
Waktu (s)
Grafik 4.4 Penentuan Kalor Reaksi Akuades
24
B. Pembahasan
listrik termal, pembangkit listrik tenaga nuklir, pembangkit listrik tenaga air,
angin, panas bumi, air pasang, dan gelombang air. Salah satu bidang penting
transfer panas antara dua media. Ada tiga model perpindahan panas, yaitu
piala ata gelas kimia agar energi panas pindah ke air dan pipet air sebanyak
energi kalor dan larutan di aduk selama 10 menit dan hitung suhu tiap menit.
suhu awalya dan suhu awal yang di peroleh pada waktu 2 menit dengan
selang waktu 30 detik suhu di peroleh. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
unsur ini bersifat endoterm. Pada proses pencampuran suhu awal lebih
24
tinggi dari suhu akhir, saat pencampuran bubuk Zn ( zink) suhu yang di
peroleh semakin lama semakin menurun 59℃ menjadi 48℃ , reaksi tersebut
maka suhu zat yang di campur harus di samakan. Natrium hidroksida jika di
reaksikan dengan asam klorida akan menghasilkan garam dan air. Reaksi
meningkat dari suhu awal, hal ini terjadi karena pada saat reaksi terjadi di
pelepasan kalor. Kalor yang di lepaskan oleh system reaksi ( NaOH dan HCI)
terjadi adalah 10,08 /J mol dan jika di tinjau dari perubahan entalpinya
dalam percobaan penentuan kalor pelarutan etanol dalam air, reaksi yang
air, sehingga mengalami penurunan suhu dari suhu 33℃ ke suhu 31℃.
Jadi berdasarkan hasil dri percobaan ini, maka telah terbukti bahwa
kemudian naik dan setelah semakin lama waktu pengocokan suhunya tetap
semakin menurun yang mana terjadi reaksi eksoterm yaitu terjadi pelepasan
energi dari sistem ke lingkungan (Nasution, dkk., 2014: 67). Jadi berdasarkan
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
oleh suatu benda sama dengan kalor yang diterima oleh benda lain.
B. Saran
25
DAFTAR PUSTAKA
25
REFERENSI