Anda di halaman 1dari 4

TUGAS REVIEW

JURNAL TERMODINAMIKA
Nama: Zaifah Firayanti
NIM: 1713140006
Dosen Pembimbing: Dr. Moh Wijaya M, M,Si

Pengertian Termodinamika
Kata Termodinamika ini bersalah dari bahasa Yunani yaitu “Thermos” yaitu “Panas” dan
“Dynamic” yakni “Perubahan”. Termodinamika merupakan salah satu ilmu yang
menggambarkan usaha untuk mengubah kalor (perpindahan energi yang disebabkan
perbedaan suhu) menjadi energi serta sifat-sifat pendukungnya. Termodinamika ini sendiri
ditemukan dan juga diteliti pada awal abad 18. Termodinamika berhubungan erat dengan
fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.

Prinsip – Prinsip Termodinamika


Penerapan prinsip-prinsip termodinamika yang meliputi Mekanika, Panas dan
Kalkulus Diferensial.

Penyelesaian suatu masalah atau problema secara termodinamika dilakukan melalui


beberapa tahapan, yakni sebagai berikut :

 Formulasi problem ke dalam besaran & bentuk termodinamika. Hal ini yang
dikatakan sebagai mengubah bahasa dalam problem ke dalam bahasa
termodinamika, kemudian merumuskannya dengan menggunakan besaran-
besaran termodinamika.
 Evaluasi sifat dan fungsi termodinamika, berarti melakukan analisis terhadap
formulasi yang telah disusun pada langkah pertama (1).
 Tahap ini membutuhkan pemahaman pengetahuan termodinamika yang
memadai agar tidak terjadi kesalahan persepsi terhadap arah atau tujuan
problema tersebut.
 Penyelesaian problem termodinamika. Pada tahap ini dibutuhkan dukungan
pengetahuan matematika atau kalkulus (deferensial, integral) sehingga dapat
diperoleh jawaban yang valid atau bisa dipertanggungjawabkan.
 Ketiga langkah penyelesaian termodinamika tersebut harus berpijak pada dalil-
dalil atau kaidah-kaidah dalam termodinamika.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, termodinamika direkayasa
sedemikian rupa sehingga menjadi suatu bentuk mekanisme yang bisa membantu
manusia dalam kegiatannya.

Aplikasi termodinamika yang begitu luas dimungkinkan karena adanya perkembangan


ilmu termodinamika sejak abad 17.

Pengembangan ilmu termodinamika dimulai dengan pendekatan makroskopik yakni


perilaku umum partikel zat yang menjadi media pembawa energi.

Sistem Termodinamika
1. Sistem Tertutup

Terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda
dengan lingkungan.

Rumah hijau ialah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi
tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan.

Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya
dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya yakni :

 Pembatas Adiabatik : Tidak memperbolehkan pertukaran panas


 Pembatas Rigid : Tidak memperbolehkan pertukaran kerja.

2. Sistem Terisolasi

Tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Contoh dari sistem
terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.

3. Sistem Terbuka

Terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan lingkungannya.

Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra


merupakan contoh dari sistem terbuka 

Hukum Dasar Termodinamika


1. Hukum Termodinamika I

“Jumlah kalor yang ada pada suatu sistem ialah sama dengan perubahan energi yang
ada di dalam sistem tersbeut ditambah dengan usaha yang dilakukan oleh sistem.”

Rumus Hukum Termodinamika I

Q = ∆U + W ataupun ∆U = Q – W

Keterangan :
 ∆U = Perubahan energi dalam sistem (J)
 Q = Kalor yang diterima ataupun dilepas sistem (J)
 W = Usaha (Joule)

KESETIMBANGAN KIMIA
Kesetimbangan kimia merupakan reaksi bolak-balik yang mana laju reaksi reaktan
dan produk sama dan konsentrasi keduanya tetap. Kesetimbangan kimia hanya terjadi pada
reaksi bolak-balik yang mana laju terbentuknya reaktan sama dengan laju terbentuknya
produk.

Kesetimbangan kimia mempunyai dinamis, sehingga sering disebut kesetimbangan


dinamis. Kesetimbangan dinamis adalah suatu reaksi bolak-balik di saat kondisi konsentrasi
tetap tetapi sebenarnya tetap terjadi reaksi secara terus-menerus. Kesetimbangan dinamis
tidak terjadi secara makroskopis tapi terjadi secara mikroskopis (partikel zat).

Kesetimbangan kimia hanyan terjadi pada reaksi bolak-balik yang mana laju
pembentuk reaktan sama dengan laju pembentuk produk. Reaksi akan terjadi menerus secara
mikroskopis jadi bisa disebut dengan kesetimbangan dinamis.

Ciri-Ciri Keadaan Setimbang


Adapun ciri-ciri keadaan setimbang adalah sebagai berikut:

1. Terjadinya dalam wadah yang tertutup, dengan suhu dan tekanan tetap
2. Laju reaksi ke reaktan sama dengan laju reaksi ke produk
3. Reaksinya berjalan secara terus-menerus (dinamis) dalam dua arah yang berlawanan
4. Terjadinya sangat mikroskopis di tingkat partikel zat
5. Konsentrasi produk dan reaktan tetap

Pergeseran Kesetimbangan Kimia


Terdapat beberapa faktor yang menjadi pengaruh kesetimbangan kimia, antara lain konsentrasi
zat, temperatur, dan tekanan atau volume

Pengaruh Konsentrasi Zat Terhadap Kesetimbangan Kimia


Jika konsentrasi salah satu zat ditambah, maka reaksi kesetimbangan akan bergeser menuju arah
(menjauhi) zat yang ditambah konsentrasinya. Jika konsentrasi salah satu zat dikurangi, maka
reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah zat dikurangi konsentrasinya

Pengaruh Temperatur Terhadp Kesetimbangan Kimia


Apabila temperatur sistem ditinggikan maka reaksi kesetimbangan bergerak ke arah zat yang
melepaskan kalor atau endorerm.

Apabila temperatur sistem dikurangi maka reaksi kesetimbangan akan bergerak pada arah zat
yang melepaskan kalor atau eksoterm.
konstanta kesetimbangan, K, dapat dinyatakan sebagai rasio dari perkalian
konsentrasi reaktan-reaktan dibagi perkalian konsentrasi produk-produk, di mana
konsentrasi dari masing-masing substansi dipangkatkan koefisien stoikiometri dalam
persamaan reaksi setara.

Anda mungkin juga menyukai