Nama
NIM
Oleh:
: Amri Siddiq Pangestu
:15/384917/TK/43579
Pendahuluan
A. PENGERTIAN TERMODINAMIKA
Termodinamika berasal dari bahasa Yunani dimana Thermos yang artinya panas dan
Dynamic
yang
artinya
perubahan.
Termodinamika
merupakan
ilmu
yang
berhubungan erat dengan fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.
Termodinamika juga berhubungan dengan mekanika statik. Cabang ilmu fisika ini
mempelajari pertukaran energi dalam bentuk kalor dan kerja, sistem pembatas dan
lingkungan. Aplikasi dan penerapan termodinamika dapat terjadi pada tubuh manusia,
peristiwa meniup kopi panas, perkakas elektronik, Refrigerator, mobil, pembangkit
listrik dan industri.
B. PRINSIP TERMODINAMIKA
Prinsip termodinamika sebenarnya adalah hal alami yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, termodinamika
direkayasa sedemikian rupa sehingga menjadi bentuk mekanisme yang dapat membantu
manusia dalam kegiatannya. Aplikasi termodinamika yang begitu luas dimungkinkan
karena perkembangan ilmu termodinamika sejak abad 17. Pengembangan ilmu
termodinamika dimulai dengan pendekatan makroskopik yaitu perilaku umum partikel
zat yang menjadi media pembawa energi.
C. HUKUM HUKUM TERMODINAMIKA
Termodinamika memiliki hukum-hukum pendukungnya.
Hukum-hukum
ini
menjelaskan bagaimana dan apa saja konsep yang harus diperhatikan. Seperti peristiwa
perpindahan panas dan kerja pada proses termodinamika. Sejak perumusannya, hukumhukum ini telah menjadi hukum penting dalam dunia fisika yang berhubungan dengan
termodinamika. Penerapan hukum-hukum ini juga diperlukan dalam berbagai bidang
seperti bidang ilmu lingkungan, otomotif, ilmu pangan, ilmu kimaia dan lain-lain.
Berikut hukum-hukum termodinamika :
Hukum I termodinamika (Kekekalan Energi dalam Sistem)
Energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan. Manusia hanya dapat mengubah
bentuk energi dari bentuk energi satu ke energi lainnya. Dalam termodinamika, apabila
sesuatu diberikan kalor, maka kalor tersebut akan berguna untukusaha luar dan
mengubah energi dalam.
Bunyi Hukum I Termodinamika untuk setiap proses apabila kalor Q diberikan
kepada sistem dan sistem melakukan usaha W, maka akan terjadi perubahan
energi dalam U = Q W.
Dimana U menunjukkan sifat dari sebuah sistem, sedangkan W dan Q tidak. W dan Q
bukan fungsi Variabel keadaan, tetapi termasuk dalam proses termodinamika yang dapat
merubah keadaan. U merupakan fungsi variabel keadaan (P,V,T,n).
W bertanda positif jika sistem melakukan usaha terhadap lingkungan dan negatif jika
menerima usaha lingkungan.
HUKUM TERMODINAMIKA 1
Q bertanda positif jika sistem menerima kalor dari lingkungan dan negatif jika melepas
kalor pada lingkungan.
Perubahan energi dari sebuah sistem hanya tergantung pada transfer panas ke dalam
sistem dan kerja yang dilakukan oleh sistem dan tidak bergantung pada proses yang
terjadi. Pada hukum ini tidak ada petunjuk adanya arah perubahan dan batasan-batasan
lain.
Walaupun sebuah benda tidak secara keseluruhan berada dalam kesetimbangan termal,
bagian-bagian dari benda tersebut mungkin berada dalam keadaan kesetimbangan termal
lokal.
2. Kesetimbangan Mekanik
Jika didalam sebuah sistem terdapat kesetimbangan sedemikian sehingga tidak terjadi
perubahan (makro) volume sistem dan lingkungan maka dapat dikatakan bahwa sistem
dan lingkungan berada dalam keadaan kesetimbangan mekanik. Pada kondisi ini, sistem
dan lingkungan akan memiliki nilai tekanan P yang sama.
3. Kesetimbangan Jumlah Partikel
Sebuah sistem akan dikatakan setimbang jumlah partikelnya jika partikel yang keluar
masuk sistem dalam jumlah yang sama, maka terdapat kesetimbangan jumlah partikel
antara sistem dan lingkungan. Ketika itu antara sistem dan lingkungan akan memiliki
tekanan yang sama.
E. KONSEP DASAR TERMODINAMIKA
Pembagian dalam termodinamika mengarah kepada pembagian dunia menjadi sistem
yang dibatasi oleh kenyataan atau keidealan batasannya. Sistem yang tidak termasuk
dalam pertimbangan digolongkan sebagai lingkungan. Dan pembagian yang sistem
menjadi subsistem menjadi sistem sangat mungkin terjadi, atau bisa jadi pembentukan
sistem yang lebih besar. Biasanya sistem ini bisa diuraikan menjadi beberapa parameter.
Dari prinsip-prinsip dasar termodinamika secara umum bisa diturunkan hubungan antara
kuantitas misal, koefisian ekspansi, kompresibilitas, panas jenis, transformasi panas dan
koefisien elektrik terutama sifat-sifat yang dipengaruhi temperatur.
II.
ISI
a. Cara Kerja
i.
Refrigerator
Dalam menjalani tujuan hidupnya untuk mendinginkan barang-barang
yang berada di dalam dirinya, kulkas memiliki 2 prinsip (sistem) kerja
yang utama, yaitu:
1. Kerja mendinginkan (cooling).
2. Kerja mencairkan es di evaporator (defrost).
Kedua jenis kerja tersebut (cooling dan defrost) harus bekerja baik secara
bergantian agar proses pendinginan di dalam kulkas berjalan optimal
sebagaimana mestinya. Bila salah satu atau kedua jenis kerja tersebut
terganggu, maka performa kulkas akan menurun .
Kerja mendinginkan
Proses pendinginan dalam kulkas hamper sama dengan proses pendinginan
air conditioner. Kita mulai dari hisapan kompresor. Dengan adanya aliran
listrik maka motor kompresor akan bekerja mengisap gas refrigeran yang
bersuhu dan bertekanan rendah dari saluran hisap (dan evaporator).
Kompresor kemudian memampatkan gas refrigeran sehingga menjadi
uap/gas bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi, gas tersebut ditekan
keluar oleh
kompresor
memasuki kondensor
yang
dingin. Gas
rendah ini
memerlukan kalor laten yang besar pula dan kalor (panas) ini diambilnya
dari sekeliling evaporato ryaitu isi kulkas. Kerja ini diperkuat oleh adanya
daya hisap kompresor yang menyebabkan molekul-molekul gas refrigeran
mendapat percepatan sehingga bergerak melesat di sepanjang lorong
panjang
evaporator
sambil
mengambil
panas
dari
sekeliling
agar berfungsi
prinsip
kerjanya
sama
yaitu
mengatur
waktu
Ketika steker kulkas dicolok pada stop kontak sumber listrik (tegangan
PLN), maka arus listrik segera mengalir ke control thermo (ceritanya ini
kulkas baru sehingga suhu kulkas masih panas dan kontak control
thermo sedang terhubung) lalu menuju defrost timer (kebetulan pula
terminal C dan B sedang terhubung) dan menyetrum kompresor. Arus
listrik PLN mengalir melalui kumparan utama kompresor, overload motor
protector, kembali ke sumbernya (PLN). Arus listrik PLN juga
mengaliri starter capacitor, kaki-kaki starter relay, kumparan pembantu
kompresor, overload motor protector, dan kembali ke sumbernya.
Kumparan pembantu
membantu
memberikan
putaran
awal
pada
5o C
maka
bimetal
yang
berada
di
dalam defrost
listrik
ke defrost
heater terputus
dan defrost
heater berhenti bekerja dengan akibat lebih jauh adalah terhentinya proses
ii.
Refrigerator Carnot
Siklus carnot merupakan suatu siklus termodinami-ka yang melibatkan
proses isotermal, isobarik, dan isokorik. Siklus adalah suatu rangkaian
sedemikian rupa sehingga akhirnya kembali kepada keadaan semula.
Misalnya, terdapat suatu siklus termodinami-ka yang melibatkan proses
isotermal, isobarik, dan isokorik. Sistem menjalani proses isotermal dari
keadaan A sampai B, kemudian menjalani proses isobarik untuk mengubah
sistem dari keadaan B ke keadaan C. Akhirnya proses isokorik membuat
sistem kembali ke keadaan awalnya (A). Proses dari A ke keadaan B,
kemudian ke keadaan C, dan akhirnya kembali ke keadaan A, menyatakan
suatu siklus.
Usaha bernilai positif jika arah proses dalam siklus searah putaran jam, dan
bernilai negatif jika berlawanan arah putaran jarum jam. Perubahan energi
dalam U untuk satu siklus sama dengan nol ( U = 0) karena keadaan
awal sama dengan keadaan akhir.
Siklus Carnot
Berdasarkan percobaan joule diketahui bahwa tenaga mekanik dapat
seluruhnya diubah menjadi energi kalor. Namun, apakah energi kalor dapat
seluruhnya diubah menjadi energi mekanik? Adakah mesin yang dapat
mengubah kalor seluruhnya menjadi usaha? Pada tahun 1824, seorang
insinyur berkebangsaan Prancis, Nicolas Leonardi Sadi Carnot,
memperkenalkan metode baru untuk meningkatkan efisiensi suatu mesin
berdasarkan siklus usaha. Metode efisiensi Sadi Carnot ini selanjutnya
dikenal sebagai siklus Carnot. Siklus Carnot terdiri atas empat proses, yaitu
dua proses isotermal dan dua proses adiabatik.
Bentuk Siklus Carnot
iii.
Air Conditioner
Kita pasti sudah sangat akrab dengan air conditioner. Kehidupan modern,
apalagi di perkotaan hampir tidak bisa lepas dari pemanfaatan teknologi
ini. Namun apakah banyak dari kita yang tahu bagaimana cara kerja ac
sehingga bisa menghasilkan udara yang nyaman (baca: dingin) bagi
kehidupan kita?
Udara dingin tersebut sebenarnya merupakan output dari sistem yang
terdiri dari beberapa komponen, yaitu; compressor AC, kondensor, orifice
tube, evaporator, katup ekspansi, dan evaporator. Berikut adalah penjelasan
singkat mengenai peran masing-masing bagian tersebut:
Compressor
Compressor AC adalah power unit dari sistem AC. Ketika AC dijalankan,
compressor AC mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang
bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan
tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor.
Kompressor AC
Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah gas yang
bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi yang
kemudian akan dialirkan ke orifice tube. Kondensor merupakan bagian
yang panas dari air conditioner. Kondensor bisa disebut heat exchange
yang bisa memindahkan panas ke udara atau ke intermediate fluid
(semacam air larutan yang mengandung ethylene glycol), untuk membawa
panas ke orifice tube.
Orifice tube
Orifice tube merupakan tempat di mana cairan bertekanan tinggi
diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah.
Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang
juga katup ekspansi.
Katup ekspansi
Katup ekspansi merupakan komponen penting dalam sistem air
conditioner. Katup ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin
melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat
pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki
evaporator/pendingin.
Evaporator AC
Refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan
kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent
dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah,
tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian
masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti
mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan
rendah yang murni, sebelum melalui compressor AC untuk memperoleh
tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi
silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.
Thermostat
Thermostat pada air conditioner beroperasi dengan menggunakan lempeng
bimetal yang peka terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng ini terbuat
dari 2 metal yang memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Ketika
temperatur naik, metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga lempeng
membengkok dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang menyebabkan
motor AC aktif.
Jadi, cara kerja AC dapat dijelaskan sebagai berkut :
Refrigerator Carnot
Ketika mesin mengubah energi kalor menjadi energi mekanik (usaha).
Perbandingan antara besar usaha yang dilakukan sistem (W) terhadap
energi kalor yang diserapnya (Q1) disebut sebagai efisiensi mesin.
Persamaan matematis efisiensi mesin ini dituliskan dengan persamaan:
Pada mesin Carnot, besarnya kalor yang diserap oleh sistem (Q1) sama
dengan temperatur reservoir suhu tingginya (T1). Demikian juga, besarnya
kalor yang dilepaskan sistem (Q2) sama dengan temperatur reservoir suhu
rendah mesin Carnot tersebut. Oleh karena itu, dapat dituliskan menjadi :
III.
14
Juni