Anda di halaman 1dari 19

termodinamika

Nama anggota kelompok

1. Zidan ramadhani (210601010)


2. Rengga aldi prayuda (210601048)
3. M daffa arrasiid (210601050)
4. Putra arif maulana (210601068)
5. Bey robbi hawad zainunnushhi (210601071)
6. Ega fanany al gusta (210601078)
7. Ahmat muzaki firdaus (210601086)
8. Dhika yoga pratama (210601089
Materi yang dibahas

01 02 03 04

Pengertian Sistem Kesetimbangan Hukum-hukum


termodinamika termodinamika termodinamika termodinamika
1. Pengertian termodinamika

Termodinamika merupakan bagian dari


cabang Fisika yang namanya
Termofisika (Thermal Physics).
Termodinamika adalah ilmu yang
mempelajari hubungan antara energi
dan kerja dari suatu sistem.
Termodinamika hanya mempelajari
besaran-besaran yang berskala besar
(makroskopis) dari sistem yang dapat
diamati dan diukur dalam eksperimen.
Besaran-besaran yang berskala kecil
(mikroskopis) dipelajari dalam Teori
Kinetik Gas (Kinetic Theory of Gas) atau
Fisika Statistik (Statistical Physics).
Kapasitas kalor gas

banyaknya kalor yang di perlukan untuk menaikan suhu sebesar 1


kelvin,secara matematis di nyatakan dengan persamaan berikut

Q=Cx T

Q :kalor yang di serap (J)


C : kapasitas kalor (J/K)

T :Perubahan suhu(K)

A) ishokhorik, W =o
B) isotermik U =o
C) Adiabatik Q

aplikasi : mesin mesin pembagkit energy dan peguna


energy ,semuanya mentransfer dengan berbagai cara
Aplikasi termodinamika

Aplikasi termodinamika dalam


kehidupan sehari-hari sangat banyak
dan setiap saat selalu berkembang.
Secara alamiah dapat dilihat
bagaimana energi dapat diubah
menjadi kerja yang bermanfaat bagi
manusia. Kemampuan manusia
menciptakan mesin-mesin yang mampu
mengubah kalor menjadi kerja sangat
membantu dalam memenuhi kebutuhan
energi. Sebagai contoh penerapan
prinsip dan metode termodinamika
dapat dilihat pada Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU), PLTN, refrigerator,
mesin kalor, roket dan lain-la
Proses-proses DALAM tERMODINAMIKA
1) Proses isibarik
Proses isobarik adalah proses termodinamika di mana
tekanannya konstan: ΔP = 0. Istilah ini berasal dari kata
Yunani iso-, dan baros. Panas dipindahkan ke sistem yang
melakukan kerja namun juga mengubah energi dalam
system

2) Proses isokorik
Proses isokorik, juga disebut proses volume
konstan atau proses isovolumetrik atau proses
isometrik adalah proses termodinamika di mana volume
 dari sistem tertutup yang menjalani proses tetap konstan.
Proses isokorik dapat dicontohkan dengan pemanasan
atau pendinginan pada wadah tertutup anelastis: proses
termodinamika adalah bertambahnya atau berkurangnya
panas; isolasi dari wadah menyebabkan sistem menjadi
tertutup, dan ketidakmampuan wadah untuk berdeformasi
menyebabkan kondisi volume konstan.
3) Isotermik adalah proses perubahan keadaan sistem pada suhu tetap, T ₁ = T ₂. Usaha pada
proses ini dapat dirumuskan dengan W = nRT ln (V ₂/V ₁).
Energi kalor, Q = W karena ΔU = 0

4) Adiabatik adalah proses perubahan sistem tanpa ada kalor yang masuk maupun keluar. Usaha
dalam proses adiabatik dapat dirumuskan sebagai berikut.
W = 3/2 nR (T₁ - T₂) = 1/(γ - 1) (P₁V₁ - P₂V₂)
Energi kalor, Q = 0, maka ΔU = -W

contoh Termodinamika
1) Termos

Pada alat rumah tangga tersebut terdapat aplikasi hukum I termodinamika dengan sistem
berbasis. tabung bagian dalam termos yang digunakan sebagai wadah air, Di mana letak dari
lingkungan luar karena adanya ruang hampa udara di antara tabung bagian dalam dan luar. Maka
dari itu, pada termos tidak terjadi perpindahan kalor maupun benda dari sistem menuju
lingkungan maupun sebaliknya.

2)Mesin motor

Pada mesin kendaraan bermotor terdapat aplikasi termodinamika dengan sistem terbuka. Dimana
ruang silinder didalam mesin merupakan sistem, kemudian campuran bahan bakar dan udara
masuk kedalam silinder, dan gas buang keluar sistem melalui knalpot.
2. Sistem termodinamika

Setiap penerapan hukum pertama pada suatu


bagian diskrit dari alam semesta memerlukan
definisi sistem dan lingkungannya. Sistem adalah
sejumlah zat yang dibatasi oleh dinding tertutup.
Yang dimaksud dengan zat di sini dapat berupa zat
padat, cair atau gas, dapat pula dipol magnet,
energi radiasi, foton dan lain-lain. Dinding yang
membatasi sistem dapat dengan lingkungan dapat
dinyatakan nyata atau imajiner, dapat diam atau
bergerak, dapat berubah ukuran atau bentuknya.
Segala sesuatu di luar sistem yang mempunyai
pengaruh langsung terhadap sistem disebut
lingkungan. Suatu sistem dengan lingkungannya
disebut dengan semesta (universe)
Berdasarkan hubungan antara sistem dengan lingkungannya, sistem dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
- Sistem Terisolasi, yaitu bila antara sistem dengan lingkungannya tidak terjadi pertukaran
energi dan materi.
- Sistem Tertutup, yaitu bila antara sistem dan lingkungannya hanya dapat dipertukarkan
energi, materi tidak dapat menembus sistem tersebut.
- Sistem Terbuka, bila antara sistem dan lingkungan dapat dipertukarkan energi maupun
mat

Keadaan termodinamika

Untuk keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan. Properti
yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan tersebut,
disebut fungsi keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya
mempertimbangkan properti, yang merupakan fungsi keadaan.Jumlah properti minimal
yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari sistem tertentu ditentukan
oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan dengan properti sistem yang
lebih besar, dari jumlah minimal tersebut.
Pengembangan hubungan antara properti dari keadaan yang berlainan dimungkinkan.
Persamaan keadaan adalah contoh dari hubungan tersebut.
3. Kesetimbangan Termodinamika

Untuk sistem termodinamika maka keadaan makroskopisnya dicirikan


dengan suatu koordinat tertentu. Bila koordinat tersebut berubah
baik secara spontan ataupun karena adanya pengaruh dari luar,
maka sistem mengalami perubahan keadaan. Kesetimbangan termal
terjadi apabila tidak ada perubahan spontan dalam koordinat sistem
yang setimbang mekanis dan setimbang kimia bila sistem dipisahkan
dari lingkungan dengan dinding diaterm. Dalam kesetimbangan
termal, semua bagian sistem bertemperatur sama, dan temperatur
ini sama dengan temperatur lingkungannya. Bila pernyataan ini tidak
terpenuhi, perubahan keadaan akan berlangsung sampai
kesetimbangan termalnya tercapai
Ada tiga jenis kesetimbangan akibat adanya antaraksi sistem
dengan lingkungan yang merupakan komponen dari Kesetimbangan
Termodinamik, yaitu:
1) Kesetimbangan Mekanis
2) Kesetimbangan Kimia
3) Kesetimbangan Termal

Bila salah satu dari ketiga jenis kesetimbangan yang merupakan


komponen dari kesetimbangan termodinamik tidak dipenuhi,
dikatan sistem dalam keadaan taksetimbang.
Jenis-jenis kesetimbangan
Kesetimbangan termal

Kesetimbangan termal dicapai ketika dua sistem dalam termal kontak dengan masing-masing bubar untuk
memperoleh net perubahan energi. Ini berfaedah bahwa jika dua sistem dalam kesetimbangan termal, suhu
mereka sama. [3] Kesetimbangan termal terjadi ketika suatu sistem termal mokroskopik yang teramati telah
bubar untuk perubahan waktu. Contohnya, suatu gas ideal dengan fungsi distribusi telah stabil pada suatu
distribusi Maxwell-Boltzmann dalam kesetimbangan termal. Kesetimbangan termal dari suatu sistem tidak
berfaedah mutlak tidak seragam dengan sistem; contohnya, sebuah sistem sungai dapat tidak kekurangan
dalam kesetimbangan termal saat distribusi suhu makroskopik stabil dan tidak berubah terhadap waktu,
mesekipun distribusi temperatur spasial merefleksikan masukan polusi termal.
Kesetimbangan Kuasistatik

Kesetimbangan kuasistatik merupakan keadaan kuasi-setimbang dari suatu sistem termodinamika menghampiri
kesetimbangan termodinamika, dalam beberapa tafsiran. Dalam ronde kuasistatik atau kesetimbangan, transisi
perlahan yang memadai dari sistem termodinamika dari keadaan kesetimbangan ke keadaan lain yang terjadi
seperti pada setiap keadaan sistem yang menghampiri keadaan kesetimbangan. Selama ronde kuastatic,
sistem mencapai kesetimbangan lebih cepat, hampir seketika, dari parameter fisik yang bervariasi.
Ketidaksetimbangan

Termodinamika ketidaksetimbangan merupakan cabang termoinamika yang meliputi sistem yang tidak tidak
kekurangan dalam kesetimbangan termodinamika. Kebanyakan sistem yang ditemukan di dunia tidak dalam
kesetimbangan termodinamika karena mereka berubah atau dipicu untuk berubah terhadap waktu, dan secara
tetap dan berganti-ganti subjek untuk fluks materi dan energi dan dari sistem lainnya. Studi termodinamika
sistem tidak-setimbang memenuhi jumlah pemikiran umum daripda termodinamika kesetimbangan. Jumlah
sistem dunia sampai sekarang tetap tidak kekurangan di luar cakupan metoda termodinamika makroskopik
sekarang ini.
4. Hukum – Hukum Termodinamika

1) Hukum ke Nol Termodinamika
Jika dua sistem dalam keadaan setimbangdengan sistem ketiga, maka
ketiga sistemsaling setimbang satu dengan lainnya.

2)  Hukum I Termodinamika
Untuk setiap proses, apabila
kalor Q diberikan kepadasistem dan sistem melakukan usaha W, maka
akanterjadi perubahan energi dalam U = Q – W.
Pernyataan ini dapat dituliskan secara matematis:

Keterangan:
4. Hukum – Hukum Termodinamika

3) Hukum II Termodinamika
Hukum II termodinamika
membahas tentang dapat atau tidakdapat terjadinya
proses perubahan energi suatu sistem. Yangmana
merupakan pengembangan dari postulat entropi,menyatakan:
Jika suatu proses terjadi di dalam sebuah sistem tertutup,entropi da
i sebuah sistem meningkat untuk proses ireversibel danterjaga
konstan untuk proses reversibel. Entropi tidak akan pernah menurun.

Dalam bentuk persamaan

Hukum II termodinamika dinyatakan dalam entropi:


4. Hukum – Hukum Termodinamika

4) Hukum III Termodinamika
Hukum ini menyatakan bahwa pada
saat suatu sistem mencapaitemperatur nol absolut, semua
proses akan berhenti dan entropi sistemakan mendekati nilai minimum

Pada mesin pemanas carnot

η=

Jika suhu T2 = 0, maka efisiensi mesin 100%. hal ini menjelaskan bahwa
seluruh energi kalor dapat berubah menjadi usaha. Jika hal ini terjadi maka
bertentangan dengan Hukum II Termodinamika.

Pondasi ini pertama kali di letakan oleh james priscott joule yang melalui
eksxperimen-exsperimen berhasil menyimpulkan bahwa panas dan kerja
saling dapat di konversikan
Proses – Proses Dalam Termodinamika

Termodinamika membahas perubahan


energi kalor menjadi kerja atau usaha.

● W=
● W = usaha (joule)
● P = tekanan (N/m2)
● dV = perubahan volume

Sebelum lanjut membahas tentang kondisi


pada masing-masing proses terlebih dahulu perlu
di ingat kembali beberapa persamaan – persamaan
yang berlaku seperti :Persamaan gas ideal :
Proses Isobarik (Tekanan: P = konstan

W=
P

W = P (V2 - V1)
P(atm)

c
C
D

V2 V1 W = (+) gas


melakukan usaha terhadap
lingkungannya.
V1 V2 V2 <V1 W = (-) gas menerima
usaha dari Lingkungannya
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai