Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KIMIA

Abstract
[Draw your reader in with an engaging abstract. It is typically a short summary of the document.
When you’re ready to add your content, just click here and start typing.]

Fenska Batuwael
XI MIA 1
Pengertian Termodinamika

Termodinamika berasal dari bahasa Yunani dimana Thermos yang artinya panas dan
Dynamic yang artinya perubahan. Termodinamika adalah suatu ilmu yang
menggambarkan usaha untuk mengubah kalor (perpindahan energi yang disebabkan
perbedaan suhu) menjadi energi serta sifat-sifat pendukungnya. Termodinamika berhubungan
erat dengan fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.

Termodinamika juga berhubungan dengan mekanika statik. Cabang ilmu fisika ini mempelajari
suatu pertukaran energi dalam bentuk kalor dan kerja, sistem pembatas dan lingkungan. Aplikasi
dan penerapan termodinamika bisa terjadi pada tubuh manusia, peristiwa meniup kopi panas,
perkakas elektronik, Refrigerator, mobil, pembangkit listrik dan industri.

Prinsip Termodinamik

Prinsip termodinamika sebenarnya yaitu hal alami yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, termodinamika direkayasa sedemikian
rupa sehingga menjadi suatu bentuk mekanisme yang bisa membantu manusia dalam kegiatannya.

Aplikasi termodinamika yang begitu luas dimungkinkan karena adanya perkembangan ilmu
termodinamika sejak abad 17. Pengembangan ilmu termodinamika dimulai dengan pendekatan
makroskopik yakni perilaku umum partikel zat yang menjadi media pembawa energi.

Sistem Termodinmika

Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan sifat dari batasan dan arus benda, energi dan materi
yang melaluinya. Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan
lingkungannya, yakni sebagai berikut

1. Sistem terbuka

Sistem yang menyebabkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda (materi)
dengan lingkungannya. Sistem terbuka ini meliputi peralatan yang melibatkan adanya suatu aliran
massa kedalam atau keluar sistem seperti pada kompresor, turbin, nozel dan motor bakar.

Sistem mesin motor bakar yaitu ruang didalam silinder mesin, dimana campuran bahan bahan
bakar dan udara masuk kedalam silinder, dan gas buang keluar sistem. Pada sistem terbuka ini,
baik massa maupun energi bisa melintasi batas sistem yang sifatnya permeabel. Dengan demikian,
pada sistem ini volume dari sistem tidak berubah sehingga disebut juga dengan control volume.

Perjanjian yang kita gunakan untuk menganalisis sistem yaitu :


 Untuk panas (Q) bernilai positif jika diberikan kepada sistem dan bernilai negatif bila
keluar dari sistem
 Untuk usaha (W) bernilai positif jika keluar dari sistem dan bernilai negatif jika diberikan
(masuk) kedalam sistem.

2. Sistem tertutup

Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi
pertukaran zat dengan lingkungan. Sistem tertutup terdiri atas suatu jumlah massa yang tertentu
dimana massa ini tidak bisa melintasi lapis batas sistem. Tetapi, energi baik dalam bentuk panas
(heat) maupun usaha (work) bisa melintasi lapis batas sistem tersebut.

Dalam sistem tertutup, walaupun massa tidak bisa berubah selama proses berlangsung,
tapi volume bisa saja berubah disebabkan adanya lapis batas yang bisa bergerak (moving
boundary) pada salah satu bagian dari lapis batas sistem tersebut. Contoh sistem tertutup
yaitu suatu balon udara yang dipanaskan, dimana massa udara didalam balon tetap, tetapi
volumenya berubah dan energi panas masuk kedalam masa udara didalam balon

Sebagaimana gambar sistem tertutup dibawah ini, jika panas diberikan kepada sistem (Qin), maka
akan terjadi pengembangan pada zat yang berada didalam sistem. Pengembangan ini akan
mengakibatkan piston akan terdorong ke atas (terjadi Wout). Karena sistem ini tidak mengizinkan
adanya keluar masuk massa kedalam sistem (massa selalu konstan) maka sistem ini disebut dengan
control mass.

Suatu sistm bisa mengalami pertukaran panas atau kerja atau keduanya, biasanya dipertimbangkan
sebagai sifat pembatasnya:

 Pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.


 Pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.

Dikenal juga istilah dinding, ada dua jenis dinding yaitu dinding adiabatik dan dinding diatermik.
Dinding adiabatik yaitu dinding yang menyababkan kedua zat mencapai suhu yang sama dalam
waktu yang lama (lambat). Untuk dinding adiabatik sempurna tidak memungkinkan terjadinya
suatu pertukaran kalor antara dua zat. Sedangkan dinding diatermik yaitu dinding yang
memungkinkan kedua zat mencapai suhu yang sama dalam waktu yang singkat (cepat).

3. Sistem terisolasi

Sistem terisolasi ialah sistem yang menyebabkan tidak terjadinya pertukaran panas, zat atau kerja
dengan lingkungannya. Contohnya : air yang disimpan dalam termos dan tabung gas yang
terisolasi. Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak bisa terisolasi sepenuhnya dari lingkungan,
karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, walaupun hanya penerimaan sedikit penarikan
gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang
keluar dari sistem.
Karakteristik yag menentukan sifat dari sistem disebut dengan property (koordinat sistem/variabel
keadaan sistem), seperti tekanan (p), temperatur (T), volume (v), masa (m), viskositas, konduksi
panas dan lain-lain. Selain itu ada juga koordinat sistem yang didefinisikan dari koordinat sistem
yang lainnya seperti, berat jenis, volume spesifik, panas jenis dan lain-lain.

Suatu sistem bisa berada pada suatu kodisi yang tidak berubah, jika masing-masing jenis koordinat
sistem tersebut bisa diukur pada semua bagiannya dan tidak berbeda nilainya. Kondisi tersebut
disebut sebagai

keadaan (state) tertentu dari sistem, dimana sistem memiliki nilai koordinat yang tetap. Jika
koordinatnya berubah, maka keadaan sistem tersebut disebut mengalami perubahan keadaan.
Suatu sistem yang tidak mengalami perubahan keadaan disebut sistem dalam keadaan seimbang
(equilibrium

Hukum Termodinamika

Termodinamika mempunyai hukum-hukum pendukungnya. Hukum-hukum ini menerangkan


bagaimana dan apa saja konsep yang harus diperhatikan. Seperti peristiwa perpindahan panas dan
kerja pada proses termodinamika.

Sejak perumusannya, hukum-huum ini sudah menjadi hukum penting dalam dunia fisika yang
berhubungan dengan termodinamika. Penerapan hukum-hukum ini juga digunakan dalam berbagai
bidang seperti bidang ilmu lingkungan, otomotif, ilmu pangan, ilmu kimaia dan lain-lain. Berikut
hukum-hukum termodinamika

Hukum Termodinamika 1
(Kekekalan Energi dalam Sistem)

Energi tidak bisa diciptakan maupun dimusnahkan. Manusia hanya bisa mengubah bentuk energi
dari bentuk energi satu ke energi lainnya. Dalam termodinamika, jika sesuatu diberikan kalor,
maka kalor tersebut akan berguna untuk usaha luar dan mengubah energi dalam

Bunyi Hukum Termodinamika 1

“untuk setiap proses apabila kalor Q diberikan kepada sistem dan sistem melakukan usaha W,
maka akan terjadi perubahan energi dalam ΔU = Q – W”

Dimana U menunjukkan sifat dari sebuah sistem, sedangkan W dan Q tidak. W dan Q bukan fungsi
Variabel keadaan, tetapi termasuk dalam proses termodinamika yang bisa merubah keadaan. U
merupakan fungsi variabel keadaan (P,V,T,n). W bertanda positif bila sistem melakukan usaha
terhadap lingkungan dan negatif jika menerima usaha lingkungan.
Hukum Termodinamika 2
(Arah reaksi sistem dan batasan)

Hukum kedua ini membatasi perubahan energi mana yang bisa terjadi dan yang tidak. Pembatasan
ini dinyatakan dengan berbagi cara, yaitu :

“Hukum II termodinamika dalam menyaakan aliran kalorKalor mengalir secara spontan dari
benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah
kebalikannya”

HukumTermodinamika3

Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan
bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut (temperatur Kelvin) semua proses
akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.hukum ini jugga menyatakn
bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
ContohSoal

1. Suatu gas mempunyai volume awal 2,0 m3 dipanaskan dengan kondisi isobaris hingga
volume akhirnya menjadi 4,5 m3. Bila tekanan gas yaitu 2 atm, tentukan usaha luar gas
tersebut ??
(1 atm = 1,01 x 105 Pa)

Pembahasan

Diketahui :
V2=4,5m3
V1=2,0m3
P=2atm=2,02x105Pa
Isobaris → Tekanan Tetap

Ditanya W ??

Dijawab :

W=P(ΔV)
W=P(V2−V1)

2. Berikan penjelasan mengenai proses kuasistatik

Jawab:

Proses kuasistatik adalah suatu proses yang pada setiap saat atau pada setiap tahap perubahan
sistem secara keseluruhan selalu mencapai keadaan kesetimbangan. Hal ini berarti bahwa sistem
pada setiap tahapan proses, tetap dapat dituliskan persamaan keadaannya.

Dapat dinyatakan juga bahwa proses kuasistatik adalah proses yang merupakan rentetan keadaan
setimbang tak terhingga banyak; setiap saat keadaan setimbang itu hanya menyimpang sedikit dari
keadaan setimbang sebelumnya.

3. Berikan penjelasan dan tuliskan komentar untuk pernyataan berikut ini: Sebuah silinder
yang dilenmgkapi dengan piston berisi sejumlah gas. Di atas piston diletakkan 2 (dua) anak
timbangan masing-masing dengan massa 1 kg, jika satu anak timbangan diambil maka
tekanan dan volume sistem gas akan berubah.

Bagaimana pendapat anda, contoh ini merupakan proses kuasistatik atau proses nonkuasistatik?

Jawab:
Jelas sistem ini mengalami proses nonkuasistatik, sebab bukan merupakan rentetan keadaan
setimbang tak terhingga banyak, melainkan hanya dua keadaan setimbang yaitu setimbang awal
dan setimbang akhir.

4. Bagaimana agar supaya proses yang dijalani pada contoh 2 menjadi proses kuasistatik?

Jawab:

Agar proses yang dijalani sistem pada ontoh 2 menjadi proses kuasistatik, maka salah satu anak
timbangan itu harus diganti sejuta pemberat kecil-kecil anak timbangan dengan massa total 1 kg
dan satu per satu pemberat kecil-kecil itu diambil, sehingga proses yang dijalani sistem adalah
proses kuasistatik.

5. Berikan dan tuliskan penjelasan mengenai proses reversibel.

Jawab:

Proses reversibel adalah merupakan proses dari suatu keadaan awal ke keadaan tertentu dan dari
keadaan akhir tersebut dimungkinkan terjadinya proses balik ke keadaan awal kembali melalui
jalan yang sama. Sedemikian rupa dengan mudah jika pada sistem dikenai kondisi tertentu.

6. Tuliskan 2 (dua) persyaratan agar proses dikatakan berbalik (reversibel)

Jawab:

proses tersebut merupakan proses kuasistatik

dalam proses tersebut tidak terjadi efek-efek disipasi

7. Berikan dan tuliskan penjelasan mengenai daur atau siklus.

Jawab:

Daur atau siklus adalah proses terus menerus yang merupakan sederetan proses yang terdiri atas
beberapa tahapan dari suatu keadaan setimbang ke keadaan setimbang lain kemudian kembali
keadaan setimbang semula yang hasilnya adalah pengubahan kalor menjadi kerja atau usaha lua

8. Apakah pengubahan kalor seluruhnya menjadi usaha dapat terjadi.

Jawab:

Pengubahan kalor seluruhnya menjadi tenaga/usaha dalam satu tahap saja dapat terjadi; yaitu pada
proses ekspansi isotermal sistem gas ideal.
– pelajari lebih lanjut, apakah proses yang demikian dapat diambil manfaatnya? (bacalah kembali
uraian dengan seksama dan kembangkan wawasan dan penalaran anda).

9. Berikan penjelasan mengenai mesin kalor atau mesin pemanas, lengkapi dengan contoh

Jawab:

Mesin kalor/mesin pemanas adalah suatu alat atau sistem yang berfungsi untuk mengubah energi
kalor atau energi panas menjadi energy usaha atau energi mekanik. Sebagai contoh adalah motor
bakar atau motor letup.

(Lengkapi jawaban anda dengan membaca kembali dan memahami:

-I- 4 ciri mesin kalor/mesin pemanas

-I- Gambar skematis prinsip mesin kalor atau mesin pemanas).

10. Berilah penjelasan mengenai mesin pendingin, lengkapi penjelasan dengan contoh.

Jawab:

Mesin pendingin adalah suatu alat atau sistem yang berfungsi untuk secara netto memindahkan
kalor dari reservoar dingin ke reservoar panas dengan menggunakan usaha luar. Sebagai contoh
adalah lemari es atau refrigerator.

11. Selama proses isokhorik (v = 1 m3), gas menerima kalor 1000 kalori sehingga tekanan
berubah sebesar 814 N/m2. Hitunglah perubahan energi dalam gas selama proses tersebut
Jawab:

Proses isokhorik: AV = 0 sehingga AW = P . AV = 0 AQ = AU + AW ^ 1000 = AU + 0

Jadi perubahan energi dalam gas = 1000 kalori =1000 x 4.186 J = 4186J

12. Gas diatomik pada suhu sedang 200°C dan tekanan 105 N/m2 bervolume 4 lt. Gas
mengalami proses isobarik sehingga volumenya 6 liter kemudian proses isokhorik
sehingga tekanannya 1.2 x 105 N/m2. Berapakah besar perubahan energi dalam gas selama
proses tersebut ?
Jawab:

PV = n R T—— ^ P AV + V AP = n R AT

Proses A – B (AP = 0):

P AV = n R AT = 105 . 2.10-3 = 200 J AUBC = 5/2 n R AT = 500 J (diatomik 200°C)

Proses :B – C (AV = 0):

V AP = n R AT = 6.10-3.0,2. 105 = 1120 J AUBC = 5/2 n R AT = 300 J (diatomik 200°C)

Jadi AU total = AUAB + AUBC = 800 J

Bila suatu gas dimampatkan secara isotermik maka tentukanlah tekanan, energi dalam dan usaha
yang dilakukan oleh gas!

Jawab:

Gas dimampatkan berarti volume gas bertambah kecil (AV < 0)

MODUL TERMODINAMIKA SMAN1 MATARAM BURHANUDIN,


SPd

Proses gas secara isotermik berarti AT = 0 Jadi: PV = C——————— ^ P = C/V

Karena volume gas bertambah kecil maka tekanan gas akan bertambah besar. Kenaikan tekanan
gas ini disebabkan oleh makin seringnya molekul-molekul gas menumbuk dinding tempatnya
(jarak tempuh molekul gas makin pendek) bukan karena kecepatannya yang bertambah.

AU=3/2 n R AT

Karena proses isotermik (AT= 0), maka perubahan energi dalam sama dengan nol Berarti energi
dalam gas tidak berubah.

AQ = AU + AW———– ^ AW = P AV

Karena AU = 0 maka AQ = AW, berarti kalor yang diserap gas seluruhnya diubah menjadi usaha
gas. Karena volume gas bertambah kecil (DV < 0) maka usaha yang dilakukan gas negatif(AW <
O), berarti gas menerima kerja dari luar.
13. Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoir suhu tinggi sebesar 1000°K
mempunyai efisiensi sebesar 50%. Agar efesiensinya naik menjadi 60%, berapakah
reservoir suhu tinggi harus dinaikkan ?

Jawab:

h = 1-T2/T1 —^ 0,5 = 1 T2/1000 jadi T2 = 500°K Apabila efesiensinya dijadikan 60% (dengan
T2 tetap), maka h = 1 – T2/T1 —^ 0,6 =1 – 500/T2 jadi T1= 12.50 °KW = 2,02 x 105 (4,5 − 2,0)
= 5,05 x 105 joule

14. Suatu gas memiliki volume awal 10 m3 dipanaskan dengan kondisi isobaris hingga
volume akhirnya menjadi 25 m3. Jika tekanan gas adalah 2 atm, tentukan usaha luar gas
tersebut! (1 atm = 1,01 x 105 Pa).

Jawab:

Diketahui:

V2 = 25 m3
V1 = 10 m3
P = 2 atm = 2,02 x 105 Pa

Ditanyakan: W?
Isobaris → Tekanan Tetap, gunakan rumus W = P (ΔV)
W = P(V2 − V1)
W = 2,02 x 105 x (25 − 10) = 3,03 x 106 joule

15. Mesin Carnot bekerja pada suhu tinggi 600 K, untuk menghasilkan kerja mekanik. Jika
mesin menyerap kalor 600 J dengan suhu rendah 400 K, maka usaha yang dihasilkan
adalah…. (UN Fisika 2009 P04 No. 18)

Jawab:

Diketahui:

T2 = 400 K
T1 = 600 K

Ditanyakan: Wdihasilkan?

Wdihasilkan = . Wserap = = 200 J


16. Sejumlah gas ideal mengalami proses seperti gambar berikut.

Proses yang menggambarkan adiabatis dan isokhorik berturut-turut ditunjukkan pada nomor…
(UN Fisika 2013)

Jawab:
Adiabatis: proses dimana tidak ada kalor masuk atau keluar. Ciri garisnya melengkung curam.
Seperti garis 2 – 3.

Isokhorik : proses pada volume tetap. Garisnya yang tegak lurus sumbu V. Bisa 5 – 1, juga 3 – 4.

17. Suatu mesin mempunyai suhu reservoir tinggi 400°C dan suhu reservoir rendah 70°C.
Hitunglah efisiensi pada mesin tersebut!

Penyelesaian :

Diketahui :
Tt = 400°C atau 673 k
Tr = 70°C atau 343 K

Ditanyakan : η

Jawab:

Jawaban 1

Maka, efisiensi mesin sebesar 49%


18. Suatu sistem menyerap kalor sebesar 60 kJ pada suhu 27°C. Berapakah perubahan
entropi sistem tersebut?

Penyelesaian :

Diketahui:
Q = 60 kJ atau 60. 000J
T = 27°C atau 300 K

Ditanyakan :

Jawab

Jawaban 2

Maka, besar perubahan entropi adalah 200J/K

19. Suatu gas memiliki volume awal 10 m3 dipanaskan dengan kondisi isobaris hingga
volume akhirnya menjadi 25 m3. Jika tekanan gas adalah 2 atm, tentukan usaha luar gas
tersebut! (1 atm = 1,01 x 105 Pa).

Jawab:

Diketahui:

V2 = 25 m3
V1 = 10 m3
P = 2 atm = 2,02 x 105 Pa

Ditanyakan: W?
Isobaris → Tekanan Tetap, gunakan rumus W = P (ΔV)
W = P(V2 − V1)
W = 2,02 x 105 x (25 − 10) = 3,03 x 106 joule

20. Mesin Carnot bekerja pada suhu tinggi 600 K, untuk menghasilkan kerja mekanik. Jika
mesin menyerap kalor 600 J dengan suhu rendah 400 K, maka usaha yang dihasilkan
adalah…. (UN Fisika 2009 P04 No. 18)

Jawab:

Diketahui:
T2 = 400 K
T1 = 600 K

Ditanyakan: Wdihasilkan?

Wdihasilkan = . Wserap = = 200 J

Anda mungkin juga menyukai