Anda di halaman 1dari 8

Kerja, Kalor, Dan Hukum Termodinamika I

1. Proses perubahan keadaan system termodinamika Proses Quasistalik Proses Quasistalik adalah proses perubahaan keadaan suatu system dimana pada setiap saat, selama proses berlangsung, perubahan keadaan system sangat kecil (infinitesimal) terhadap keadaan setimbangnya. Selama berlangsungnya proses quasistalik, keadaan system pada setiap saat selalu medekati keadaan setimbang, sihingga besaran-besaran makroskopis sitem tetap mencirikan sifat-sifat system dan memenuhi persamaan keadaan yang berlaku pada system tersebut Contoh: Suatu system apabila diubah volumenya dengan sangt perlahan maka tekanan dan temperature system akan mengalami perubahan yang infinitesimal, sehingga keadaan system setiap saat mendekati keadaan setimbang.proses perobahan volume system ini dapat dikatakan sebagai proses kuasistatik. Apabila perubahan volume ini dilakukan secara spontan, yaitu dengan cepat, maka pada setiap saat terjadi perbedaan tekanan yang cukup berhingga antara satu bagian system dengan bagian lainnya, sehingga system berada dalam keadaan tidak setimbang Proses Reversible (Proses Berkebalikan) Proses reversible adalah proses yang arahnya dapat berkebalikan melalui perubaan yang infinitesimal pada sifat-sifat system. Contoh: Apabila temperatu dilakukan hanya sedikit lebih besar dari temperature suatu system, maka akan terjadi aliran panas kedalam system melalui perubahan yang infinistesimal pada tempertur system. Sebaliknya, jika jika temperature system hanya sedikit lebih besar dari temperature lingkungan, maka akan terjadi aliran panas keluar system melalui perubahan yang infistesimal pada temperature system. Proses yang dapat dilakukan bolak-balik ini disebut dengan Proses reversible. Jika ada yang cukup berhingga pada temperature system/ perubahan lingkungannya (misalnya temperature lingkungan/system diturunkan secara tiba-tiba), maka aliran panas yang terjadi akan disertai dengan yang infistesimal pada temperature system lingkungan. Proses ini disebut proses tak reversible Proses Adiabatic

Proses

Adiabatic

adalah

proses

perubahan

keadaan

suatu

system

tanpa

penambahan/pengurangan panas dari/ke luar system (lingkungan). Contoh: Suatu proses perubahan keadaan system yang lingkup oleh dinding adiabatic, karena panas dari luar tidak dapat mengalir kedalam system. Proses adiabatic juga dapat terjadi pada system yang dilingkup oleh dinding diaterm, asalkan selama berlangsungnya proses, temperature lingkungan dijaga tetap sama dengan temperature system. 2. Kerja Kerja atau usaha, dengan symbol W, adalah besaran scalar yang didefenisikan sebagai hasil kali antara lingkungan dengan komponen gaya pada arah lintasan. Secara vector, kerja didefenisikan sebagai perkalian scalar antara vector gaya dengan vector linatasan atau W= . = cos 2.1)

Di dalam termodinamika, besar kerja dibedakan menjadi kerja eksternal dan kerja internal. Kerja eksternal yang dilakukan oleh lingkungan terhadap system atau sebaliknya kerja internal adalah kerja yang dilakukan oleh gaya internal kerja internal dilakukan oleh satu bagian system terhadap bagian system yang lainnya. 3. Kerja Pada System PVT Untuk system PVT, besaran kerja berhubungan dengan perubahan volume dV. Gambar 3.1 menunjukkan sejumlah gas yang berada di dalam suatu tabung yang dilengkapi piston gaya eksternal sebesar F menyebabkan volume gas di dalam tabung berubah sebesar dV, dimana dV=A dy dengan A menyataka luas penempang tabung dan dy adalah pergeseran

piston.kerja yang dilakukan oleh gaya F adalah

( )
A A

Gambar 2.1 Perubahan volume system (gas) yang disebabkan oleh gaya eksternal

Atau 2.2) Di mana, ( ), menyatakan tekanan eksternal.

Jika proses perubahan volume ini merupakan proses yang reversible, maka system dalam kesetimbangan mekanik, sehingga (tekanan gas) sehingga 2.3) Persamaan (2.3) menyatakan kerja infitesimal untuk system PVT. Untuk system termodinamika, kerja infinistesimal diberi symbol yang menyatakan pada persamaan (2.2) dapat diganti dengan P

bentuk diferensial tidak eksak. Untuk didefenisikan tidak eksak, integralnya 2.4)

Tidak hanya tergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir saja, tetapi tergantung pula pada lintasan intekrasinya. Kenyataan bahwa adalah didefenisikan tidak eksak, atau

tergantung pada lintasan integrasinya, didapatkan dari kenyataan bahwa besar kerja

pada system termodinamika tergantung pada proses yang menyebabkan perubahan keadaan tersebut. Besaran kerja dapat berharga positif atau negatif . Kita tetapkan sebagai perjanjian bahwa, kerja berharga positif apabila system melakukan kerja terhadap lingkungan dan kerja berharga negative apabila lingkungan melakukan kerja terhadap system. gambar 2.2 menunjukkan perubahan

volume suatu gas yang berada didalam tabung, melalui proses reversible. Dengan menganggap dV selalu positif, maka Untuk gambar 2.2a, lingkungan

melakukan kerja terhadap sitem:


(a) (b)

Untuk gambar 2.2b, system melakukan kerja terhadap lingkungan

Gambar 2.2 Perubahan volume system gas dalam tabung a. Kerja dilakukan oleh lingkungan terhadap system b. Kerja yang dilakukan oleh system terhadap lingkungan

4. Kalor dan Hukum Termodinamika Kalor Istila kalor dipergunakan untuk menyatakan energy yang berpindah. Aliran kalor terjadi karena adanya beda temperature, dan kalor mengalir dari suatu tempat yang temperaturenya tinggi ketempat lain yang temperaturnya rendah. Kalor diberi symbol Q dan perubahan infinitesimalnya dinyatakan dengan tidak eksak seperti halnya . yang merupakan terinteraksi

Suatu system yang tidak terisolasi akan menyerap kalor dari lingkungannya jika temperature system lebih renda dari temperature lingkungan, dan sebaliknya system akan melepas kalor kelingkungannya jika temperature system lebih tinggi dari temperature lingkungan. Sebagai konveksi, kalor pada system berharga positif apabila system menyerap kalor dari lingkungan, dan berga negative apabila system melepas kalor kelingkungannya Hukum Termodinamika Termodinamika adalah nama yang kita berikan untuk study proses dimana energy ditransfer sebagai kalor dan sebagai kerja. Kerja dilakukan ketika energy ditransfer dari suatu benda kebeda yang lain melalui cara-cara mekanis. Kalor merupakan transfer energy dari satu benda kebenda yang lain yang temperaturnya lebih rendah. Berarti kalor sangat mirip dengan kerja, untuk membedakanya, kalor didefenisikan sebagai transfer energy yang disebabkan oleh perbedaan temperature, sementara kerja adalah transfer energy yang disebabkan oleh perbedaan temperature. Dalam membahas termodinamika, kita akan seringkali mengacu ke suatu system tertentu. System adalah adalah benda atau sekumpulan benda apa saja yang akan kita teliti. Benda-benda lainnya di alam semesta ini akan kita sebut sebagai lingkungannya. Ada beberapa macam system. Sistem tertutup adalah system dimana tidak ada massa yang masuk maupun keluar (tetapi energy dapat dipertukarkan dengan lingkungan). Pada Sistem terbuka, massa bisa masuk dan keluar ( demikian pula dengan energi ). Banyak system (yang dianggap ideal) yang kita pelajari di fisika yang merupakan system tertutup. Tetapi banyak system, termasuk tumbuhan dan

hewan, merupakan system terbuka karena mereka bertukar materi (makanan, oksigen, hasil pembuangan) dengan lingkungan. System tertutup di katakan terisolasi jika tidak dan energy dalam bentuk apapun yang melintasi batasnya; selain dari itu, system tidak terisolasi. Hukum Termodinamika Pertama Pada subbab 14-2, kita mendefenisikan energy dalam system sebagai jumlahtotal semua energy molekul pada system. Kita mengharapkan bahwa energy dalam system akan naik jika kerja di lakukan padanya, atau jika kalor ditambahkan pada system tersebut. Dengan cara yang sama, energy dalam akan menurun jika kalor keluar dari system atau jika kerja dilakukan oleh system pada yang lainnya. Berarti dari kekekalan energy, adalah masuk akal untuk mengemukakan sebuah hukum yang penting; perubahan energy dalam pada system yang tertutup, ,

akan sama dengan kalor yang ditambahkan ke system dikurangi kerja yang dilakukan oleh system; dalam bentuk persamaan:

Dimana Q adalah kalor total yang ditambahkan ke system dan W adalah kerja total yang dilakukan oleh system. Kita harus berhati-hati dan konsisten dalam mengikuti aturan tanda untuk Q dan W . karena W pada persamaan 15-1 adalah kerja yang dilakukan oleh system, maka jika kerja dilakukan pada system, W akan negative dan U akan bertambah. [Tentu saja, kita bisa mendifinisikan W sebagai kerja yang dilakukan pada system, di mana aka nada tanda tambah pada persamaan 15-1; tetapi mendefinisikan W dan Q umumnya lazim seperti yang telah kita lakukan.] dengan cara yang sama, Q positif jika kalor ditambahkan ke system, sehingga jika kalor meninggalkan system, Q negative. Persamaan 15-1 dikenal sebagai hukum termodinamika pertama. Hukum ini merupakan satu dari hukum-hukum fisika yang hebat, dan fadilitasnya terletak pada percobaan, (seperti percobaan joule) dimana tidak ada pengecualian yang terlihat. Karena Q dan W menyatakan energy yang di transfer ke dalam atau keluar system, energy dalam juga ikut berubah. Berarti, hukum termodinamika pertama merupakan pernyataan hukum kekekalan energy. Perlu diperhatikan bahwa hukum kekekalan energy tidak dirumuskan sampai abad kesembilan belas, karena bergantung pada interprestasi kalor sebagai transfer energy.

Persamaan 15-1 berlaku untuk system tertutup. Persamaan ini juga berlaku untuk system terbuka jika kita memperhitungkan perubahan energy dalam yang disebabkan oleh kenaikan atau penurunan jumlah zat. Untuk system terisolasi, tidak ada kerja yang dilakukan dan tidak ada kalor yang masuk atau meninggalkan system, sehingga W = Q = 0, dan berarti = 0.

Sebuah system tertentu, pada keadaan tertentu, dapat dikatakan memiliki sejumlah energy dalam tertentu, U. hal ini tidak dapat dikatakan untuk kalor atau kerja. System pada keadaan tertentu tidak memiliki sejumlah kalor atau kerja tertentu. Melainkan, ketika kerja dilakukan pada system (seperti penekanan gas), atau ketika kalor ditambahkan atau diambil dari system, keadaan system berubah. Berarti, kerja dan kalor terlibat dalam proses termodinamik yang dapat merubah system dari satu keadaan ke keadaan lainnya; kerja dan kalor bukan merupakan karakteristik keadaan itu sendiri, sebagaimana tekanan P, volume V, temperature T, massa m atau jumlah mol n, dan energy dalam U . Hukum Termodinamika Pertama Diterapkan pada Beberapa Sistem Sederhana Mari kita menganalisa beberapa proses sederhana dengan pandangan hukum termodinamika pertama. Pertama kita melihat proses yang dianggap ideal yang dilakukan pada terperatur konstan. Proses seperti ini disebut proses isotermal (dari bahasa yunani yang berarti temperatur yang sama). Jika system merupakan gas ideal, maka PV = nRT (persamaan 13-3), sehingga untuk temperature konstan PV = konstan. Berarti proses mengikuti kurva seperti AB pada diagram PV yang ditunjukan pada Gb. 15-1, yang merupakan kurva untuk PV = konstan (lihat Gb. 13-11). Setiap titik pada kurva , seperti titik A, menyatakan keadaan system pada suatu saat yang diketahui-yaitu, tekanan P dan volume V. pada temperature yang lebih rendah, proses isothermal lainnya akan digambarkan oleh kurva seperti AB pada Gb. 15-1 ( hasil kali PV = nRT = konstan akan lebih kecil jika T lebih kecil). Kerva-kerva yang ditunjukan pada Gb. 15-1 disebut isotherm. Mari kita anggap bahwa gas berada dalam bejana yang ditutupi dengan piston yang bergerak, Gb. 15-2, dan bahwa gas bersentuhan dengan

reservoar kalor (sebuah benda yang massanya sangat besar sehingga, idealnya, temperaturnya tidak berubah secara signifikan

Ketika kalor dipertukarkan dengan system). Kita juga menganggap bahwa proses penekanan (volume berkurang) atau pemuaian (volume bertambah) dilakukan sangat perlahan untuk menyakinkan bahwa semua gas tetap dalam kesetimbangan pada temperature yang sama. Jika gas pada awalnya berada dalam keadaan yang digambarkan sebagai titik A di Gb. 15-1, dan sejumlah kalor Q ditambahkan kesistem, system akan bergerak ketitik lain, B, pada diagram. Agar temperatur tetap konstan, gas harus memuai dan melakukan sejumlah kerja W pada lingkungan (ia memberikan gaya pada piston dan menggerakkannya melalui jarak tertentu). Temperatur tetap dijaga konstan sehingga, dari persamaan 14-1, energy dalam tidak berubah: = 3/2 nR T = 0 . Berarti, dengan hukum termodinamika pertama = Q W = 0, sehingga W = Q; kerja yang dilakukan oleh gas

(persamaan 15-1),

pada proses isothermal sama dengan kalor yang ditambahkan pada gas. Proses adiabatik adalah suatu proses dimana tidak ada kalor yang Suatu system dari sekumpulan partikel-partikel mempunyai energy potensial tertentu. Jumlah total energy kinetic seluruh partikel didalam system disebut energy dalam (enegi internal) dan diberi symbol U. pada umumnya, energy dalam merupakan fungsi koordinat termodinamika system, kecuali untuk gas ideal dimana U hanya tergantung pada temperature dan derajat kebebasan molekul-molekulnya. Apa bila suatu system menyerap kalor maka energy kalor tersebut akan digunakan unuk

melakukan kerja dan untuk mengubah energy dalamnya. Secara kuantitatif interaksi energy ini dinyatakan dengan ..2.5) Diamana menyatakan perubahan energy dalam. yang tak lain

Perubahan (2.5) dikenal sebagai Hukum Termodinamika I

adalah pernyataan hukum kekekalan energy untuk system termodinamika. Dalam bentuk diferensialnya, hukum termodinamika I dinyatakan dengan persamaan: .2.6) Dimana dU menyatakan perubahan infinitesimal energi dalam. Perubahan energy dalam tidak bergantung pada proses perubahan keadaan

system, jadi hanya tergantung pada keadaan awal dan akhir perubahan keadaan system. Oleh karena itu U tergolong sebagai sifat system seperti halnya P, V, dan T, dan perubahan diferensial dU merupakan bentuk diferensial eksak. Satuan untuk Q menurut SI adalah Joule, tetapi sering juga dinyatakan dalam kalori (kal) atau kilokalori (kkal). Hubungan antara satuan kalori adalah: 1 kal = 4,186 joule. Persamaan diatas dikenal dengan kesetaraan energy mekanik dan kalor (mechanical equivalent of heat). Kesetaraan energy ini untuk pertama kalinya

ditemukan oleh joule dari hasil eksperimennya pada sekitar abad -19. Pada proses adiabatic dimana tidak ada penembahan atau pengurangan kalor dalam system maka dQ=0 dan persamaan (2.6) mejadi:

Atau ( )

Jadi, pada proses adiabatic, besarnya perubahaan energy dalam sama dengan besarnya kerja adiabatik

Anda mungkin juga menyukai