TERMODINAMIKA
DAN HUKUM I TERMODINAMIKA
Mata Kuliah :
Termodinamika
Dosen Pengampu :
Dr. Ayi Syaeful Bahri, S.Si, M.T.
Disusun Oleh :
Ahmad Qomaruddin Arsyadi
3713100019
2015 / 2016
pergerakan.
Termodinamika
adalah
kajian
mengenai
menjadi
diakibatkannya
disebabkan
kerja
serta
terhadap
karena
segala
sistem
adanya
perubahan-perubahan
yang
ada.
Kalor
atau
yang
panas
akan
keadaan
yang
konstan.
Sebagai
gantinya,
ketika
partikel
maupun
energi
antara
sistem
dan
menjadi
energi
panas.
Rice
cooker
bekerja
dengan
tekanannya
telah
mencapai
titik
tertentu.
Untuk
mengurangi
kelebihan tekanan pada rice cooker katup akan mengeluarkan uap air.
Ketika dipahami lebih lanjut, proses yang terjadi pada rice
cooker ini merupakan massa atur atau Sistem Tertutup. Jumlah
partikel dan volume dalam sistem ini tetap, atau bisa dikatakan
massanya tetap. Perubahan hanya diberikan pada tekanan di dalam
sistem sehingga terdapat kesetimbangan jumlah energy yang masuk
dan keluar dari sistem ke lingkungan. Batas dalam sistem rice cooker
dengan lingkungan ialah satu wadah rice cooker dengan katup
tekanan udara. Interaksi antara sistem di dalam rice cooker dengan
lingkungan terjadi ketika katup tekanan udara terjadi buka-tutup.
Interaksi yang terjadi yakni penyetabilan tekanan di dalam rice
cooker dengan tekanan udara di luar. Penyetabilan ini berfungsi untuk
menjaga agar massa di dalam rice cooker tetap sama karena jumlah
partikel dan volumenya harus dijaga.
HUKUM I TERMODINAMIKA
Jika suatu gas dengan volume tetap dipanaskan, maka suhu gas
bertambah. Akibat kenaikan suhu ini, molekul-molekul gas bergerak
lebih cepat yang mengakibatkan tumbukan antara molekul dengan
dinding lebih banyak. Tumbukan ini menyebabkan tekanan gas
bertambah. Selain tekanan yang bertambah besar, energi kinetik gas
juga meningkat. Dengan pertambahan energi kinetik berarti energi
dalam gas juga bertambah. Untuk menaikkan suhu gas, sehingga
mempunyai suhu tertentu, diperlukan sejumlah kalor (Q). Jika
sejumlah kalor ditambahkan pada sistem, maka energi kalor akan
digunakan untuk melakukan usaha. Namun, tidak semua energi kalor
digunakan untuk usaha. Jadi, jumlah kalor yang diterima sistem
digunakan
untuk
menambah
melakukan
usaha.
Pemberian
menambah
energi
dalam
energi
kalor
sistem
dalam
pada
(U).
sistem
suatu
dan
untuk
sistem,
akan
kalor
yang
Banyaknya
kehidupan
sehari-hari,
banyak
peristiwa
yang
garis
besar,
proses-proses
termodinamika
dibagi
isotermik,
isokhorik,
a. Isothermik
isobarik, dan
adiabatik.
pengertian
bahwa
sistem
tidak
melakukan
atau
menerima usaha. Dengan kata lain, usaha yang dilakukan sistem atau
tekanan
tetap,
volumenya
akan
bertambah
seiring
uraian
tersebut,
pada
proses
isobarik
berlaku
persamaan:
W = P AV
W = P (V2 V1)
Perubahan energi dalam sistem dinyatakan dengan persamaan
berikut.
U = Q W
d. Adiabatic
Proses adiabatik adalah proses perubahan sistem tanpa
ada kalor yang masuk atau keluar dari sistem. Walaupun tidak
ada kalor yang masuk atau keluar, tetapi suhunya tidak tetap. Proses
adiabatik dapat dilakukan dengan cara menutup sistem serapatrapatnya, sehingga tidak ada pertukaran kalor dengan lingkungan.
Contoh alat yang dapat menjelaskan proses adiabatik adalah termos.
Bagian dalam termos terbuat dari selubung kaca yang bagian
dalamnya hampa udara. Selubung kaca ini dilapisi dengan lapisan
logam yang tipis dengan tujuan untuk memantulkan panas. Dengan
kontruksi
seperti
ini,
tidak
terjadi
pertukaran
kalor
dengan
lingkungan.
Pada proses adiabatik berlaku persamaan:
P.V = konstan
P1.V1 = P2.V2
Pada proses adiabatik, tidak ada kalor yang masuk atau keluar. Jadi,
pada proses adiabatik berlaku persamaan berikut :
Q =0
U = -W
(sistem melakukan usaha)
Penerapan Konsep Hukum I Termodinamika salah satunya pada
Balon Udara. Balon Udara merupakan salah satu alat transportasi
udara yang digunakan sebelum ditemukannya pesawat terbang.
Balon udara diterbangkan ke udara salah satunya dengan dilakukan
pemanasan. Secara garis besar, balon udara terdiri atas tiga bagian
yakni (1) Envelope, (2) Burner dan (3) Basket.
Envelope yang bentuknya berupa kantong kantong balon
tempat
udara
dipanaskan
atau
gas
hidrogen
yang
berfungsi
ketinggian
yang
diinginkan.
Basket
atau
keranjang
Dalam
tekanan
yang
maka
membuat
partikelnya
lebih
renggang sehingga
envelope bisa terisi
dengan
penuh.
Renggangnya
partikel
udara
di
udara
di
terperangkap
di
dalam
envelope. Karena
udara
panas
memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada udara biasa, maka
membuatnya lebih ringan sehingga balon udara pun akan bergerak
naik di dorong oleh udara yang bertekanan lebih kuat.
Untuk mendarat, udara didinginkan dengan cara mengecilkan
burner. Udara yang mulai mendingin di dalam envelope membuat
balon bergerak turun. Untuk mempercepatnya, pilot akan membuka
katup parasut (parachute valve) sehingga udara di dalam envelope
lebih cepat dingin.