Anda di halaman 1dari 16

PRINSIP-PRINSIP

TERMODINAMIKA DALAM
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

FISIKA LINGKUNGAN
KELOMPOK 4
01 02
03

Dina Yulpiani
Claudia Tedja Ewis Sinaga

Nama
Anggota kelompok

04 06
05

Ivan Fauza SarahMiranda


Ishadi Gultom
Ruth Astrinata Sihite
Pengertian Dasar Termodinamika

Resnick, dkk. (2010), menyatakan: termodinamika yaitu ilmu yang


mempelajari aplikasi dari energi panas (termal) yang lebih dikenal
sebagai energi dalam (internal energy) sistem. Termodinamika juga
dapat diartikan sebagai ilmu yang menjelaskan kaitan antara besaran
fisis tertentu yang menggambarkan sikap zat di bawah pengaruh kalor.
Dalam termodinamika ada dua istilah yang familiar yaitu sistem
dan lingkungan. Sistem adalah sejumlah gas dalam benda dengan
volume tertutup,sedangkan Lingkungan adalah benda-benda yang
berada diluar sisitem.
KESETARAAN KALOR DENGAN ENERGI

Energi kekal, tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan, tetapi dapat diubah
dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Kalor adalah salah satu bentuk energi.

Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat menimbulkan efek
perubahan suhu benda (Sahyar, 2015), Sedangkan menurut (Resnick, dkk,
2010). Kalor adalah energi yang ditransfer antara sistem dan lingkungannya
dikarenakan perbedaan suhu yang ada di antara sistem dan lingkungan.
HUKUM I TERMODINAMIKA

Untuk setiap proses, apabila kalor Q diberikan kepada sistem dan sistem melakukan usaha W,
maka akan terjadi perubahan energi dalam ∆U = Q – W.

Pernyataan ini dapat dituliskan Keterangan: 


secara matematis:

Jika energi kalor mengalir kedalam suatu sistem, maka energi kalor akan diterima sistem untuk
mengubah energi didalamnya dan atau melakukan usaha terhadap lingkungannya yaitu Q = W
+
Energi internal dari suatu sistem cenderung meningkat jika energi ditambahkan sebagai
panas Q dan cenderung menurun jika energi hilang sebagai usaha W yang dilakukan
oleh sistem. Halliday, (Resnick, dkk., 2010)
• W  bertanda positif jika sistem melakukan usaha terhadap lingkungan
• W bertanda negatif jika sistem menerima usaha dari lingkungan
• Q bertanda positif jika sistem menerima kalor dari lingkungan
• Q bertanda negatif jika sistem melepas kalor pada lingkungan
Beberapa kasus khusus pada hukum I
termodinamika. (Halliday, dkk., 2010)

A. Proses Adiabatik
B. Proses Volume Konstan.
Proses adiabatik adalah salah satu proses yang terjadi sangat
cepat atau terjadi dalam suatu sistem yang terisolasi dengan Jika volume sistem (seperti gas)
baik sehingga tidak ada transfer energi panas yang terjadi dipertahankan konstan, sistem itu tidak dapat
antara sistem dan lingkungannya. Dengan mengasumsikan melakukan usaha dan jika kita meberi nilai W=0,
Q=0 maka akan dihasilkan = -W maka akan menghasilkan
C. Proses Siklus D. Ekspansi Bebas
Ini adalah proses adiabatik dimana tidak ada
Ada proses-proses di mana setelah terjadi
beberapa perubahan tertentu dari panas dan perpindahan panas terjadi antar sistem dan
usaha, maka sistem akan kembali ke kondisi lingkungan dan tidak ada usaha yang dilakukan
awal. dalam hal ini tidak ada variabel intrinsik
pada atau oleh sistem. Jadi, Q=W=0 dan
dalam sistem-termasuk energi internal yang
mungkin dapat berubah. pernyataan hukum pertama akan memberikanU=0
Dengan memberi nilai Q=W
Proses termodinamika dalam fisika
Termodinamika membahas perubahan energi kalor menjadi kerja atau usaha.

W=
W = usaha (joule)
P = tekanan (N/m2)
dV = perubahan volume

Sebelum lanjut membahas tentang kondisi pada masing-masing proses terlebih dahulu
perlu di ingat kembali beberapa persamaan – persamaan yang berlaku seperti :
Persamaan gas ideal :
1. Proses Isobarik (Tekanan: P = konstan)

W=
W = P (V2 - V1)

V2 V1 ---> W = (+) gas melakukan usaha terhadap lingkungannya.


V2 <V1 ---> W = (-) gas menerima usaha dari Lingkungannya
Perubahan energi dalam pada proses isobarik dapat dihitung :

Perubahan kalor pada proses isobarik dapat dihitung :


2. Proses Isokhorik (Volume : V = konstan

Pada proses isokhorik, volume awal akan sama dengan volume akhir gas atau V1 = V2.
Bila V1 = V2 maka dV = 0.

3. Proses Isotermis (suhu mutlak: T = konstan)

Proses isotermik adalah proses di mana suhu tidak berubah. Untuk gas ideal yang
mengalami proses isotermik U = 0. Tetapi hal ini tidaklah berlaku untuk sistem-sistem
lain
U=0
Q=W

W = n RT 1n ( V2 /V1 )

W = n RT 1n ( P1/P2 )
4. Proses Adiabatik
Proses adiabatik adalah proses di mana tidak ada kalor yang masuk atau keluar dari sistem.
Maka Q = 0, hingga untuk proses demikian, hukum pertama menjadi

0 = U + W
artinya U=W
Apabila sistem melakukan kerja, energi dalamnya harus turun. Apabila kerja dilakukan pada
sistem, energi dalamnya akan naik. Apabila gas ideal mengalami proses, di mana keadaannya
(p1, V1, T1) berubah secara adiabatik menjadi (p2, V2, T2), berlakulah:
5. Proses Polytropis

Proses polytropis adalah proses termodinamika dengan index isentropis k = n dimana n > 1 atau
p.Vn = C. Proses ini sama dengan proses adiabatis reversibel hanya dibedakan jika pada proses
adiabatis, kalor tidak dapat keluar atau masuk ke sistem, tetapi pada proses ini kalor dapat
berubah (dapat keluar – masuk sistem). p – V diagram untuk proses politropis sama dengan p-V

diagram proses adiabatis.

Usaha pada proses politropis adalah sama dengan usaha pada proses adiabatis reversibel,
hanya k diganti dengan n dimana n > 1.

atau p.Vn = C
Aplikasi atau Penerapan Termodinamika dalam
Kehidupan Sehari– hari
1. Termos
Termos berfungsi untuk menyimpan zat cair yang berada di dalamnya agar
tetap panas dalam jangka waktu tertentu. Termos dibuat untuk mencegah
perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, maupun radiasi.

2. Air Conditioner (AC)
Sistem kerja AC terdiri dari bagian yang berfungsi untuk menaikkan dan
menurunkan tekanan supaya penguapan dan penyerapan panas dapat
berlangsung. Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan
sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang
masuk ke dalam kompresor dialirkan ke kondenser yang kemudian
dimampatkan di kondenser.

3. Lemari Es
Lemari Es merupakan kebalikan mesin kalor. Lemari Es beroperasi untuk
mentransfer kalor keluar dari lingkungan yang sejuk ke lingkungn yang
hangat. Dengan melakukan kerja W, kalor diambil dari daerah temperatur
rendah TL [katakanlah, di dalam lemari Es], dan kalor yang jumlahnya lebih
besar dikeluarkan pada temperature tinggi Th [ruangan].
THANKYOU !

Anda mungkin juga menyukai