Anda di halaman 1dari 15

HUKUM

TERMODINAMIKA

Kelompok 2
Febriawan Gultom(5193230001)
Pita Elisa Pratiwi(5192530004)
YOHANA(5193530006)
HUKUM
THERMODINAMIKA
Thermodinamika adalah ilmu tentang
energi, yang secara spesifik membahas
tentang hubungan antara energy panas
dengan kerja. Proses thermodinamik
yang berlangsung secara alami
seluruhnya disebut proses ireversibel
(irreversible proces) proses tersebut
berlangsung secara spontan pada satu
arah tetapi tidak pada arah sebaliknya.
Apa saja sih
hukum
Thermodinamika?
?

Hukum Thermodinamika
kedua

Hukum Thermodinamika
Pertama

Pengaplikasian Hukum
Thermodinamika
Hukum Thermodinamika
Pertama

Hukum I Termodinamika menyatakan


bahwa :
yang dilakukan oleh sistem.” “Jumlah
kalor pada suatu sistem ialah sama
dengan perubahan energi di dalam
sistem tersebut ditambah dengan usaha

Rumus & Perjanjian pada


Hukum I Thermodinamika Click Here
Rumus dan Perjanjian Hukum I
Thermodinamika

Rumus Hukum I Termodinamika Perjanjian pada hukum I


Dari bunyi hukum I Termodinamika, Termodinamika
Rumus hukum I Termodinamika
maka rumus hukum I
dipakai dengan perjanjian sebagai
Termodinamika dapat dituliskan
berikut ini :
sebagai berikut ini : 1. Usaha (W) bernilai positif (+) jika
Q = ∆U + W ataupun ∆U = Q – W sistem melakukan suatu usaha
Di mana : 2. Usaha (W) bernilai negatif (-) jika
∆U = Perubahan energi dalam sistem sistem menerima suatu usaha
(J) 3. Q bernilai negatif jika sistem
Q = Kalor yang diterima ataupun melepaskan kalor
dilepas sistem (J) 4. Q bernilai positif jika sistem
menerima suatu kalor
W = Usaha (J)

Home
Hukum II Thermodinamika

Hukum Termodinamika Kedua


Untuk menjelaskan tidak adanya reversibilitas para ilmuwan
merumuskan prinsip baru, yaitu Hukum II Termodinamika,
dengan pernyataan :
 
“kalor mengalir secara alami dari benda yang panas ke benda
yang dingin, kalor tidak akan mengalir secara spontan dari
benda dingin ke benda panas”.

Batas batasan perubahan Energi


Pada Hukum II Click Here
Thermodinamika
Batasan batasan perubahan Energi
Pada Hukum II Thermodinamika

Hukum II Termodinamika memberikan batasan-batasan terhadap


perubahan energi yang mungkin terjadi dengan beberapa perumusan.
1. Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus,
menerima kalor dari sebuah reservoir dan mengubah seluruhnya
menjadi energi atau usaha luas (Kelvin Planck).
2. Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam suatu siklus
mengambil kalor dari sebuah reservoir rendah dan memberikan pada
reservoir bersuhu tinggi tanpa memerlukan usaha dari luar (Clausius).
3. Pada proses reversibel, total entropi semesta tidak berubah dan akan
bertambah ketika terjadi proses irreversibel (Clausius).

Home
Pengaplikasian Hukum
Thermodinamika

Thermodinamika Thermodinamika
Pertama Kedua
Pengaplikasian Hukum
Thermodinamika Pertama

Penerapan Hukum I Termonidamika Pada Beberapa Proses 


Perubahan energi dalam ΔU tidak bergantung pada proses
bagaimana keadaan sistem berubah, tetapi hanya bergantung pada
keadaan awal dan keadaan akhir sistem tersebut.
Kita telah mengetahui bahwa proses-proses dalam termodinamika
terbagi atas empat jenis, yaitu isotermal, isokhorik, isobarik, dan
adiabatik. Perubahan energi dalam terjadi pada setiap proses
tersebut dijelaskan sebagai berikut.

Isokhorik/
Isotermal
Isovolum
Isobarik Adiabatik
Isotermal
. Proses Isotermal
Kita telah memahami bahwa proses isotermal merupakan suatu proses yang
terjadi dalam sistem pada suhu tetap. Besar usaha yang dilakukan sistem proses
isotermal ini adalah W = nRT  ln (V2/V1). Oleh karena ΔT = 0, menurut Teori
Kinetik Gas, energi dalam sistem juga tidak berubah (ΔU = 0) karena perubahan
energi dalam bergantung pada perubahan suhu. Ingatlah kembali persamaan
energi dalam gas monoatomik yang dinyatakan dalam persamaan
ΔU = 3/2  nRΔT yang telah dibahas.
Dengan demikian, persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk proses
isotermal ini dapat dituliskan sebagai berikut.

Q = ΔU + W = 0 + W
Q = W = nR T ln (V2/V1)

Back
Isokhorik/Isovolume
Proses Isokhorik
Dalam proses isokhorik perubahan yang dialami oleh sistem berada dalam
keadaan volume tetap. Kita telah memahami bahwa besar usaha pada proses
isokhorik dituliskan W = pΔV = 0. Dengan demikian, persamaan Hukum
Pertama Termodinamika untuk proses ini dituliskansebagai

Q = ΔU + W = ΔU + 0
Q = ΔU = U2 - U1
Dari Persamaan kita dapat menyatakan bahwa kalor yang diberikan pada sistem
hanya digunakan untuk mengubah energi dalam sistem tersebut. Jika persamaan
energi dalam untuk gas ideal monoatomik disubstitusikan ke dalam Persamaan
diatas, didapatkan perumusan Hukum
Pertama Termodinamika pada proses isokhorik sebagai berikut.
 
Q = ΔU = 3/2 nR ΔT,                  
 atau
Q = U2 - U1 = 3/2 nR (T2 —T1)

Back
Isobarik
Proses Isobarik
Jika gas mengalami proses isobarik, perubahan yang terjadi pada gas
berada dalam keadaan tekanan tetap. Usaha yang dilakukan gas dalam
proses ini memenuhi persamaan W = P ΔV = p(V2 – V1). Dengan
demikian, persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk proses
isobarik dapat dituliskan sebagai berikut.

Q = ΔU + W
Q = ΔU + p(V2 – V1)
 Untuk gas ideal monoatomik, Persamaan diatas dapat dituliskan
sebagai :
Q = 3/2 nR (T2 —T1) + p (V2 – V1)
Hukum gay lussac
Tekanan tetap → V/T= Konstan → V1/T1=V2/T2

Back
Adiabatik
Proses adiabatic
Dalam pembahasan mengenai proses adiabatik, Kita telah mengetahui bahwa
dalam proses ini tidak ada kalor yang keluar atau masuk ke dalam sistem sehingga
Q = 0. Persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk proses adiabatik ini
dapat dituliskan menjadi

Q = ΔU + W
0 = ΔU + W,
atau,
W = - ΔU = - (U2 - U1)
 
Berdasarkan Persamaan tersebut, Kita dapat menyimpulkan bahwa usaha yang
dilakukan oleh sistem akan mengakibatkan terjadinya perubahan energi dalam
sistem di mana energi dalam tersebut dapat bertambah atau berkurang dari
keadaan awalnya.
Persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk gas ideal monoatomik pada
proses adiabatik ini dituliskan sebagai :
 
W = - ΔU = - 3/2 nR (T2 —T1)

Pengaplikasi
an
Pengaplikasian Hukum
Thermodinamika Kedua

Kulkas harus mempunyai pembuang panas di belakangnya, yang suhunya lebih


tinggi dari udara sekitar. Karena jika tidak, Panas dari isi kulkas tidak bisa
terbuang keluar. Formulasi Kelvin-Planck atau hukum termodinamika kedua
menyebutkan bahwa adalah tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor
yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata mengubah energi panas
yang diperoleh dari suatu reservoir pada suhu tertentu seluruhnya menjadi
usaha mekanik. Hukum kedua termodinamika mengatakan bahwa aliran kalor
memiliki arah; dengan kata lain, tidak semua proses di alam semesta adalah
reversible (dapat dibalikkan arahnya). Satu aplikasi penting dari hukum kedua
adalah studi tentang mesin kalor. Mesin kalor adalah sebutan untuk alat yang
berfungsi mengubah energi panas menjadi energi mekanik.

Done..
ThankYou Poooyyyyy…

Tanyak tanyaklah bosskuu.. Tapi jangan ngegas kali


poyyy…….

Anda mungkin juga menyukai