Anda di halaman 1dari 8

1.

Bentuk molekul dan Hibridisasi orbital XeF2:

Pada spektrum infra merah dan spektrum Raman XeF2 memperlihat molekul linier baik dalam
keadaan uap maupun padatan kristalnya. Hal ini dapat dijelaskan dengan teori ikatan valensi
sebagai berikut.

Terbentuk 5 orbital hibrida sp3d yang menempati pojok atau sudut dari struktur yang akan
dibentuk. 3 orbital yang terisi pasangan elektron bebas akan menempati sudut segitiga pada axial
(bidang horizontal) dan 2 orbital berisi masing–masing berisi 1 elektron yang menempati
equatorial (bidang vertikal) akan digunakan berikatan kovalen dengan 1 elektron dari F. Jadi
geometri elektron–nya adalah bipiramida segitiga, tapi perlu diingat bahwa posisi axial ini hanya
berupa 3 pasangan elektron bebas, sehingga bentuk geometri molekulnya adalah linier.

2. Bentuk molekul dan Hibridisasi orbital XeF4:

Pada data difraksi elektron dan spektroskopi vibrasional XeF4 memperlihat molekul yang
berbentuk planar. Hal ini dapat dijelaskan dengan teori ikatan valensi sebagai berikut.

Satu orbital 5s, tiga orbital 5p, dan dua orbital 5d membentuk enam orbital hibrida sp3d2 yang
menempati sudut dari struktur yang akan dibentuk.  Dua orbital yang terisi pasangan elektron
bebas akan menempati pada equatorial (bidang vertikal) dan 4 orbital masing–masing berisi 1
elektron yang menempati axial (bidang horizontal) akan digunakan berikatan kovalen dengan 4
atom F yang masing-masing menyumbang 1 elektron. Jadi bentuk geometri elektron–nya adalah
oktahedral, tapi geometri molekulnya adalah segiempat planar (segiempat datar), karena posisi
equatorial ini hanya berisi pasangan elektron bebas.

3. Bentuk molekul dan Hibridisasi orbital XeF6:

Bentuk kristal XeF6 ini umumnya dalam bentuk [XeF5]+ F– pada keadaan padat. Sementara sp3d3
yang pasti dalam keadaan gas sulit untuk ditentukan. Namun kini dapat diprediksi bahwa bentuk
XeF6 ini merupakan bentuk oktahedral yang mengalami distorsi (“sedikit rusak”, oktahedral yang
tidak sempurna) atau dengan istilah lain oktahedral yang mengalami penataan ulang karena
adanya satu pasangan elektron bebas yang menempati salah satu muka oktahedral.  Dengan
begitu bentuk stabilnya sulit untuk dijumpai karena adanya pasangan elektron bebas ini.

Menurut prediksi teori ikatan valensi penjelasan sebagai berikut.

Satu orbital 5s, tiga orbital 5p, dan tiga orbital 5d membentuk tujuh orbital hibrida sp3d3 yang
menempati sudut dari struktur yang akan dibentuk. Satu orbital yang terisi pasangan elektron
bebas akan menempati bagian salah satu sisi muka oktahedral dan 6 orbital masing–masing
berisi satu elektron ini empat di antaranya  menempati axial (bidang horizontal) dan 2 yang
lainnya pada posisi equatorial. Keenam elektron ini akan berikatan kovalen dengan 6 atom F
yang masing-masing menyumbang 1 elektron. Jadi bentuk geometri elektron–nya adalah
oktahedral, dan geometri molekulnya oktahedral terdistorsi.
4. Bentuk molekul dan Hibridisasi orbital XeOF4:

Bentuk molekul XeOF4 adalah piramida segiempat (square pyramid). Deskripsi dari teori ikatan
valensi tentang bentuk molekul XeOF4 adalah dengan asumsi bahwa 3 elektron pada 5p
dipromosikan ke subkulit 5d.

Satu orbital 5s, tiga orbital 5p, dan dua orbital 5d membentuk enam orbital hibrida sp3d2. Lima
orbital yang masing–masing terisi 1 elektron digunakan untuk pembentukan ikatan σ dengan 4
atom F dan 1 atom O. Orbital hibrida ke–enam terisi pasangan elektron bebas. Elektron tunggal
pada orbital d digunakan untuk pembentukan ikatan π dengan O. Geometri molekul XeOF4
seperti gambar berikut:
5. Bentuk molekul dan Hibridisasi orbital XeOF2:

Bentuk molekul XeOF2 ini berbentuk T. Pada teori ikatan valensi menyarankan geometri
elektronnya adalah bipiramida trigonal ( trigonal bipyramid) dengan dua posisi axialnya diisi
oleh pasangan elektron bebas. Dua elektron pada subkulit 5p dipromosikan ke subkulit 5d.

Satu orbital 5s, tiga orbital 5p, dan satu orbital 5d membentuk lima orbital hibrida sp3d. Tiga
orbital yang masing–masing terisi 1 elektron digunakan untuk pembentukan ikatan σ dengan 2
atom F dan 1 atom O. Dua orbital hibrida lainnya masing-masing terisi pasangan elektron bebas.
Satu elektron pada 5d dari Xe tidak turut ambil bagian dalam skema hibridisasi tetapi akan
dilibatkan dalam pembentukan ikatan π dengan 1 atom O. Geometri molekul XeOF2 seperti
gambar berikut:
6. Bentuk molekul dan Hibridisasi orbital XeO2F2:

Bentuk molekul XeO2F2 ini seperti jungkat–jungkit (see–saw). Pada teori ikatan valensi
menyarankan geometri elektronnya adalah bipiramida trigonal ( trigonal bipyramid) dengan
salah satu posisi equatorialnya diisi oleh pasangan elektron bebas. Tiga elektron pada subkulit 5p
dipromosikan ke subkulit 5d.

Satu orbital 5s, tiga orbital 5p, dan satu orbital 5d membentuk lima orbital hibrida sp3d. Empat
orbital yang masing–masing terisi 1 elektron digunakan untuk pembentukan ikatan σ dengan 2
atom F dan 2 atom O. Orbital hibrida ke–lima terisi pasangan elektron bebas. Dua elektron pada
5d dari Xe tidak turut ambil bagian dalam skema hibridisasi tetapi akan dilibatkan dalam
pembentukan ikatan π dengan 2 atom O. Geometri molekul XeOF4 seperti gambar berikut:
7. Bentuk molekul dan Hibridisasi orbital XeO3:

Bentuk molekul XeO3 ini berbentuk piramida segitiga (seperti bentuk molekul NH3) dari
geometri elektron (melibatkan pasangan elektron bebas) yang berbentuk tetrahedaral.  Penjelasan
menurut teori ikatan valensi sebagai berikut.

Dalam hal ini hibridisasi sp3 akan membentuk tetrahedral. Satu posisi tetrahedral tersebut diisi
oleh pasangan elektron bebas  (dari 5s2). Tiga orbital yang tumpang tindih (overlap) dengan
orbital dari O untuk membentuk tiga ikatan tunggal Xe–O. Tiga orbital 5d yang tidak terlibat
dalam hibridisasi ini membentuk ikatan π melalui tumpang tindih dengan 3 orbital yang terisi
satu elektron dari orbital oksigen.

8. Bentuk molekul dan Hibridisasi orbital XeO4:

Geometri elektron dan geometri molekul XeO4 ini berbentuk berbentuk tetrahedaral.  Penjelasan
menurut teori ikatan valensi sebagai berikut.
Dalam hal ini elektron dari 5s dan 5p tereksitasi ke orbital 5d, menghasilkan delapan orbital
dengan masing-masing terisi satu elektron. Satu orbital s dan tiga orbital p membentuk
hibridisasi sp3 yang kemudian membentuk 4 ikatan σ dengan 4 atom oksigen. Empat orbital yang
tidak terhibridisasi akan membentuk 4 ikatan π dengan oskigen untuk membentuk XeO4
tetrahedral.

9. Bentuk molekul dan Hibridisasi orbital XeF5–:

Menurut prediksi teori ikatan valensi bentuk geometri molekul XeF5– adalah segilima datar
dengan penjelasan sebagai berikut.

Satu orbital 5s, tiga orbital 5p, dan tiga orbital 5d membentuk tujuh orbital hibrida sp3d3 dengan
masuknya 1 elektron membentuk Xe–. Dua orbital yang terisi pasangan elektron bebas akan
menempati posisi equatorial dan 5 orbital lainnya yang masing–masing berisi satu elektron ini
memposisikan diri pada sudut bidang segilima datar. Kelima elektron ini akan berikatan kovalen
dengan 5 atom F yang masing-masing menyumbang 1 elektron. Jadi bentuk geometri elektron–
nya bipiramida segilima sedangkan geometri molekul-nya adalah segilima datar.
Untuk molekul dari Xe yg berikatan dengan O dan atau F hibridisasinya dapat diperkirakan
setelah mendapat konfirmasi bentuk/struktur/geometri hasil pengamatan fakta. Seperti XeOF5
(berbentuk piramida segilima) dengan hibridisasi sp3d2, XeF82- (berbentuk antiprisma segiempat /
2 prisma segiempat bertolak belakang) diperkirakan dengan hibridisasi sp3d5 namun ini masih
belum bisa dikonfirmasi terkait tidak adanya pasangan bebas yang seharusnya ada, XeO3F2
(berbentuk bipiramida segitiga) dengan hibridisasi sp3d.

Anda mungkin juga menyukai