Anda di halaman 1dari 4

ENTREPRENEURSHIP DAN LEADERSHIP

BIOGRAFI TOKOH

OLEH:
SYAWVINA ADRI YUNINGSIH
(18160033)
KELAS:
7 FARMASI 1

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS
PADANG
2020
Andi Amran Sulaiman
“terus berinovasi tanpa henti”

Sosok Andi Amran Sulaiman dikenal sebagai pribadi yang cerdas dan jujur. Selain
itu, ia dikenal mempunyai kemampuan dalam bidang pertanian yang cukup mumpuni dan
mempunyai daya pikir yang maju. Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP adalah Menteri
Pertanian dalam Kabinet Kerja 2014 - 2019 masa pemerintahan Joko Widodo - M. Jusuf
Kalla.
Andi Amran Sulaiman dilahirkan di Bone, Sulawesi Selatan, pada tanggal 27 April
1968. Ia menikah dengan IR. Hj. Martati, dari pernikahannya tersebut dikaruniai anak: Andi
Amar Ma’ruf, Andi Athira, Andi Muh. Anugrah, dan Andi Humairah. Beliau memiliki darah
keturunan dari Raja Bone ini dikenal sebagai sosok petani muda yang sukses, juga seorang
praktisi pemikir dan wirausahawan yang berhasil.
Ia menyelesaikan pendidikan SD, SMP, dan SMA di tanah kelahirannya. Tahun 1988,
Amran Sulaiman menempuh kuliah S1 di Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin
Makassar dan lulus pada tahun 1993. Di perguruan tinggi yang sama, ia meraih gelar master
dan doktor dalam bidang Ilm Pertanian.
Ia merupakan Penerima Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan di Bidang
Wirausaha Pertanian dari Presiden Republik Indonesia pada tahun 2007 ini dikenal sebagai
seorang pekerja keras, ulet, dan berprestasi.
Riwayat Pendidikan:
 SD Impres 10 Mappesangka, Bone
 SMP Negeri Ponre, Bone
 SMA Negeri Lappariaja, Bone
 Fakultas Pertanian Unhas 1988-1993 (Penerima Hak Paten/Penemu)
 Pasca Sarjana Pertanian Unhas 2002-2003 (Cum laude)
 Program Doktor Ilmu Pertanian Unhas 2008-2012 (Cumlaude)
Surat Penghargaan:
 Hak Paten Alat Empos Tikus “Alpostran” dari Menteri Kehakiman RI, 1995
 Surat Izin Khusus Pestisida Tiran 58PS dari Menteri Pertanian RI, 1997
 Surat Izin Tetap Pestisida Tiran 58PS dari Menteri Pertanian RI, 1998
 Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian dari
Presiden RI, 2007
 Penghargaan FKPTPI Award tahun 2011 di Bali.
 Surat Izin Tetap Pestisida, Ammikus 65PS dari Menteri Pertanian RI, 2011
 Surat Izin Tetap Pestisida Ranmikus 59PS dari Menteri Pertanian RI, 2012
 Surat Izin Tetap Pestisida Timikus 64PS dari Menteri Pertanian RI, 2012
 Hak Paten Alpostran (Alat Empos Tikus modifikasi) dari Menteri KehakimaN 2014
Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikan ke Fakultas Pertanian Universitas
Hasanudin tahun 1988-1993. Ia menyandang gelas sarjana dari fakultas tersebut dan
kemudian tidak berhenti melanjutkan pendidikan. Ia meneruskan pendidikannya ke program
pasca sarjana Pertanian Unhas tahun 2002-2003. Lima tahun kemudian, dia baru melanjutkan
pendidikan untuk meraih gelar doktor. Tahun 2008 ia tercatat sebagai mahasiswa Program
Doktor Ilmu Pertanian Unhas, kemudian ia lulus pada tahun 2012.
Setelah lulus, Amran sempat masuk perusahaan pelat merah, PTPN XIV, 1997. Dia
pernah menjabat kepala Bagian Logistik di PTPN. Dia mengundurkan diri karena banyak
terjadi penyimpangan di perusahaan pemerintah tersebut.
Keluar dari sana tak membuat dirinya kecil hati. Amran membuat beragam karya
inovasi dalam hubungannya dengan pertanian sesuai dengan bidang kuliahnya. Ia memulai
dari cara menanggulanngi hama tikus, membuat pestisida, dan menanggulangi hama-hama
lainnya.
Dia keliling uji coba, presentasi, dan patenkan hasil karyanya. Dia termasuk orang
penemu sekaligus penerima Hak Paten Alat Empos Tikus “Alpostran”. Sejak itu dia terus
mengembangkan usaha dan melebarkan bidang bisnisnya; produsen pestisida, perkebunan
kelapa sawit, gula, tambang nikel, tambang emas, dan SPBU. Semua usahanya dibawah
bendera Tiran Group. Satu karya berhasil, ia ciptakan inovasi lainnya. Ia pun menjadi
pengusaha terkenal di Sulawesi Selatan.
Untuk menunjang pengalaman dan kemampuan, ia sering mengikuti berbagai macam
kursus dan seminar. Terutama topik-topik yang berunsurkan dunia pertanian, termasuk
pemeliharaan dan pengembangannya. Ia pernah mengikuti seminar presentase Pengendalian
Hama Tikus di Istana Presiden, Jakarta 1999, SUSKALAK-PIM di Pakkatto, Gowa, Sulsel,
1997, Presentase Pengendalian Hama Tikus untuk Kalteng di Istana presiden, Jakarta, 1999,
mengikuti Studi Banding di Singapura tahun 2002, ikut Seminar Internasional Palm Oil Belt
di Malaysia tahun2002, menjadi peserta Studi Banding di Bangkok, Thailand tahun 2009, dan
menjadi salah satu anggota melakukan kunjungan ke Sutech Engineering Co. Ltd
(Perusahaan perakitan mesin pabrik gula) untuk transaksi pembelian Pabrik Gula dan Erawan
Power (Pabrik Gula Terbesar di Thailand) pada tahun 2014.
Amran mengawali karir dengan membangun dan membesarkan empat belas
perusahaan yang tergabung dalam kelompok Tiran Group. Empat belas perusahaan terkati
bergerap di beberapa bidang unit usaha, antara lain di bidang tambang emas, tambang nikel,
proyek gula, proyek perkebunan kelapa sawit, SPBU, distributor unilever, distributor semen,
produsen pestisida, dan usaha lainnya.
Nama Amran Sulaiman telah tercatat dalam PTPN Perkebunan dan selama kurang
lebih enam tahun, Amran Sulaiman sudah mengantongi promosi naik jabatan empat kali, itu
artinya kemampuan Amran Sulaiman cukup dapat diperhitungkan untuk membangun
pertanian dan perkebunan.
Sosok ini tak lama kemudian dicap sebagai sosok pembaharu sektor pertanian di saat
ia berani memangkas anggaran perjalanan dinas sebesar Rp 4,6 Trilliun. Ia mengalihkan dana
segar tersebut untuk merawat pertanian dengan membangun jaringan irigasi tersier dan
sebagian lagi digunakan untuk pengadaan pupuk.
Dalam waktu kurang dari satu tahun, menteri ini sudah melakukan peninjauan
langsung ke 300 kabupaten/kota di seluruh Indonesai. Kota-kota yang pernah dikunjunginya
mulai dari Aceh sampai Papua. Ketika sampai di salah satu kota, Amran selalu memberikan
sambutan hangat pada penduduk setempat. Tak lupa ia menyisipkan pesan-pesan singkat
untuk masyarakat dan pejabat setempat.

Anda mungkin juga menyukai