Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FARMASI FISIKA II
KINETIKA KIMIA

DOSEN PEMBIMBING
Sefrianita Kamal, M.Farm, Apt

KELOMPOK 5:
Anjeli Milinindya Salsabila (18160029)
Wela Saputri (18160031)
Sherly Martha Tindra (18160032)
Syawvina Adri Yuningsih (18160033)
Shindy Melinda (18160036)

PROGRAM STUDI FARMASI


UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah –Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Farmasi Fisika II tentang “Kinetika Kimia”.

Dalam makalah ini, akan dijelaskan tentang hokum aksi massa, orde reaksi,
pengaruh suhu terhadap laju reaksi, dan katalisis.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak


kesalahan dan kekurangan, baik dalam penyusunan kata, bahasa, dan sistematika
pembahasannya. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan masukan atau kritikan
serta saran yang bersifat membangun untuk mendorong kami menjadi lebih ke
depannya.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada pembaca dan dosen
pembimbing yang sudah berkenan membaca makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat, khususnya bagi kami dan pembaca. Aamiin.

Padang, 7 Oktober 2019

Penulis

I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I ............................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN......................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................................. 1
BAB II ........................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 2
2.1 Hukum Aksi Massa .............................................................................................................. 2
2.2 Orde Reaksi .......................................................................................................................... 2
2.3 Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi .................................................................................. 4
2.4 Katalisis................................................................................................................................ 4
KESIMPULAN ............................................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 7

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kinetika kimia merupakan salah satu cabang ilmu kimia fisika yang mempelajari
laju reaksi. Laju reaksi berhubungan dengan pembahasan seberapa cepat atau
lambat reaksi berlagsung. Sebagai contoh seberapa cepat reaksi pemusnahan ozon
di atmosfer bumi, seberapa cepat reaksi suatu enzim dalam tubuh berlangsung dan
sebagainya. Kinetika kimia juga membahas tentang konsep–konsep kinetika seperti
hukum laju, orde reaksi, tetapan kelajuan, kemolekulan, dan faktor yang
menyebabkan laju reaksi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan hukum aksi massa?
2. Apa yang dimaksud orde reaksi?
3. Bagaimana pengaruh suhu terhadap laju reaksi?
4. Apa yang dimaksud katalisis?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian hukum aksi massa;
2. Mengetahui maksud orde reaksi;
3. Mengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi;
4. Mengetahui katalisis.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hukum Aksi Massa


Menurut hukum aksi massa, laju suatu reaksi kimia sebanding dengan hasil
kali dari konsentrasi molar reaktan yang masing-masing dipangkatkan dengan
angka yang menunjukkan jumlah molekul dari zat-zat yang ikut serta dalam reaksi.
Tetapan kesebandingan k dirujuk sebagai tetapan laju untuk suatu reaksi tertentu.
Karena konsentrasi pereaksi berkurang dengan berlangsungnya reaksi. Tetapi
tetapan laju k tetap tak berubah sepanjang perjalanan reaksi. Jadi laju reaksi
memberikan suatu ukuran yang memudahkan bagi kecepatan reaksi. Makin cepat
reaksi makin besar harga k, makin lambat reaksi, makin kecil harga k itu. Laju atau
kecepatan reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi atupun produk dalam
satuan waktu. Laju suatu reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya
konsentrasi suatu pereaksi atau laju bertambahnya konsentrasi suatu produk.
Konsentrasi biasanya dinyatakan dalam mol per liter, tetapi untuk reaksi fase gas,
satuan tekanan atmosfer, millimeter merkurium, atau pascal, dapat digunakan
sebagai ganti konsentrasi.

2.2 Orde Reaksi


Orde suatu reaksi ialah jumlah semua eksponen (dari konsentrasi dalam
persamaan laju. Orde reaksi juga menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi
reaktan (pereaksi) terhadap laju reaksi. Jika laju suatu reaksi berbanding lurus
dengan pangkat satu konsentrasi dari hanya satu pereaksi. Maka reaksi itu dikatakan
sebagai reaksi orde pertama. Jika laju reaksi itu berbanding lurus dengan pangkat
dua suatu pereaksi, atau berbanding lurus dengan pangkat satu konsentrasi dari dua
pereaksi, maka reaksi itu disebut reaksi orde kedua. Dapat juga disebut orde
terhadap masing-masing pereaksi.
Suatu reaksi dapat berorde ketiga atau mungkin lebih tinggi lagi, tetapi hal-
hal semacam itu sangat jarang. Dalam reaksi yang rumit, laju itu mungkin berorde
pecahan, misalnya orde pertama dalam A dan orde 0,5 dalam B atau berorde 1,5
secara keseluruhan. Suatu reaksi dapat tak tergantung pada konsentrasi suatu
pereaksi. Perhatikan reaksi umum, yang ternyata berorde pertama dalam A. Jika

2
kenaikan konsentrasi B tidak menaikkan laju reaksi, maka reaksi itu disebut orde
nol terhadap B. Ini bisa diungkapkan sebagai :
Laju = k[A][B]0 = k[A]
Orde suatu reaksi tak dapat diperoleh dari koefisien pereaksi dalam persamaan
berimbangnya.
Berbagai Orde Reaksi:
a. Reaksi Orde Nol

Reaksi dikatakan berorde nol terhadap salah satu pereaksinya apabila


perubahan konsentrasi pereaksi tersebut tidak mempengaruhi laju reaksi.
Artinya, asalkan terdapat dalam jumlah tertentu, perubahan konsentrasi
pereaksi itu tidak mempengaruhi laju reaksi.
b. Reaksi Orde Satu

Suatu reaksi dikatakan berorde satu terhadap salah satu pereaksinya jika laju
reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi itu. Jika konsentrasi
pereaksi itu dilipat-tigakan maka laju reaksi akan menjadi 31 atau 3 kali
lebih besar.
c. Reaksi Orde Dua

3
Suatu reaksi dikatakan berorde dua terhadap salah satu pereaksi jika laju
reaksi merupakan pangkat dua dari konsentrasi pereaksi itu. Apabila
konsentrasi zat itu dilipat-tigakan, maka laju pereaksi akan menjadi 32 atau
9 kali lebih besar.

2.3 Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi


Pada umumnya reaksi akan berlangsung lebih cepat bila suhu dinaikkan.
Dengan menaikkan suhu maka energi kinetik molekul-molekul zat yang bereaksi
akan bertambah sehingga akan lebih banyak molekul yang memiliki energi sama
atau lebih besar dari Ea. Dengan demikian lebih banyak molekul yang dapat
mencapai keadaan transisi atau dengan kata lain kecepatan reaksi menjadi lebih
besar. Secara matematis hubungan antara nilai tetapan laju reaksi (k) terhadap suhu
dinyatakan oleh formulasi Arrhenius:
k = A.e-Ea/RT
dimana:
k : tetapan laju reaksi
A : tetapan Arrhenius yang harganya khas untuk setiap reaksi
E : energi pengaktifan
R : tetapan gas universal = 0.0821.atm/molºK = 8.314 joule/molºK
T : suhu reaksi (ºK)
Dengan naiknya suhu, bukan hanya molekul-molekul lebih sering
bertabrakan tetapi mereka juga bertabrakan dengan dampak yang lebih besar
karena mereka bergerak lebih cepat. Pada suhu yang ditinggikan, persentase
tabrakan yang mengakibatkan reaksi kimia akan lebih besar, karena makin banyak
molekul yang memiliki kecepatan lebih besar dan karena memiliki energi yang
cukup untuk bereaksi.
2.4 Katalisis
Katalisator adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi dengan
maksud memperbesar kecepatan reaksi. Katalis terkadang ikut terlibat dalam reaksi
tetapi tidak mengalami perubahan kimiawi yang permanen, dengan kata lain pada
akhir reaksi katalis akan dijumpai kembali dalam bentuk dan jumlah yang sama
seperti sebelum reaksi.

4
Fungsi katalis adalah memperbesar kecepatan reaksinya (mempercepat
reaksi) dengan jalan memperkecil energi pengaktifan suatu reaksi dan dibentuknya
tahap-tahap reaksi yang baru. Dengan menurunnya energi pengaktifan maka pada
suhu yang sama reaksi dapat berlangsung lebih cepat.
Suatu katalis diduga mempengaruhi kecepatan reaksi dengan salah satu jalan
dengan pembentukan senyawa antara (katalisis homogen) dengan adsorpsi
(katalisis heterogen). Terdapat banyak contoh reaksi homogen dalam larutan yang
laju reaksinnya ditingkatkan dengan adannya zat katalitik. Tanpa hadirnya katalis,
diperlukan waktu berminggu–minggu untuk menghasilkan etil asetat dengan
rendaman maksimal. Dengan hadirnya katalis asam, rendaman maksimal dicapai
dalam beberapa zat. Sekali lagi, katalis tidak menambah banyaknya etil asetat yang
dapat diperoleh pada kesetimbangan, karena laju reaksi maju dan reaksi balik
ditingkatkan dengan sama banyak.
Banyak zat padat yang bertindak sebagai katalis, dapat mengikat cukup
banyak kuantitas gas dan cairan pada permukaan mereka berdasarkan adsorpsi.
Dalam beberapa hal naiknya kereaktifan ini dapat disebabkan oleh naiknya
konsentrasi molekul yang teradsorpsi, mereka berjejalan pada permukaan zat padat
sedangkan dalam keadaan gas, mereka terpisah jauh satu sama lain. Dalam hal–hal
lain, gaya tarik antar molekul zat padat dan molekul zat cair atau gas yang
teradsorpsi mengakibatkan molekul yang teradsorpsi menjadi aktif secara kimia.
Tidak perlunya dalam suatu campuran reaksi yang teradsorpsi dengan kuat dalam
katalis dapat berlaku sebagai penghambat dengan mengurangi luas permukaan yang
tersedia.

5
KESIMPULAN

Kinetika kimia merupakan salah satu cabang ilmu kimia fisika yang mempelajari
laju reaksi. Laju reaksi berhubungan dengan pembahasan seberapa cepat atau lambar
reaksi berlagsung.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Modul Kimia Dasar. Jakarta.


Daniel dan Albertty R.A. 1983. Kimia Fisika Jilid 1 dan 2, Edisi kelima. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Martin, Alfred. 1993. Dasar-dasar Farmasi Fisik Dalam Ilmu Farmasetik. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
Tony, Bird. 1987. Kimia Fisika untuk Universitas. Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai