IN LIFE
THERMODYNAMICS
GROUP 6
EISTY DELIMA
NURZANAH
NANDA APRIYUDA P
The first law of thermodynamics and its usefulness in life
Abstract: In this paper, we discuss the first law of thermodynamics and outside the business
impact and its benefits in everyday life. This paper presents evidence from different studies to
demonstrate the benefits and positive uses by humans in everyday life through the one in the first
law of thermodynamics theory of an outside enterprise. We show the case of the first law of
thermodynamics teaches concepts and venture out in the examples.
Abstrak :Dalam tulisan ini, kita membahas hukum pertama termodinamika dan usaha luar serta
dampak dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari . Makalah ini menyajikan bukti dari studi
yang berbeda untuk menunjukkan manfaat serta penggunaan-penggunaan positif yang dilakukan
manusia dalam kehidupan sehari-hari melalui teori dlam hukum pertama termodinamika an
usaha luar . Kami menunjukkan kasus mengajarkan konsep hukum pertama termodinamika dan
usaha luar dalam contoh penggunaannya .
Pendahuluan
Termodinamika adalah satu cabang fisika teoritik yang berkaitan dengan hukum-
hukum pergerakan panas, dan perubahan dari panas menjadi bentuk-bentuk energy yang
lain. Istilah termodinamika dari bahasa yunani Therme( panas ) dan dynamis ( gaya ).
Cabang ilmu ini berdasarkan pada dua prinsip dasar yang aslinya diturunkan dari
eksperimen, tetapi kini dianggap sebagai aksioma ( suatu pernyataan yang diterima
sebagai kebenaran dan bersifat umum, tanpa memerlukan pembuktian ). Prinsip pertama
adalah hukum kekekalan energi, yang mengambil bentuk umum kesetaraan panas dan
kerja.Prinsip yang kedua menyatakan bahwa panas itu sendiri tidak dapat mengalir dari
benda yang lebih dingin ke benda yang lebih panas tanpa adanya perubahan dikedua
benda tersebut.
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi,
termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses
reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya
merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam
termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses
termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam termodinamika tak-setimbang.
Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan
bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik.
Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak
bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat
diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer
energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan
Einstein tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini
tentangtermodinamika benda hitam.
Kalor pada termodinamika merupakan transfer energy dari satu benda ke benda
kedua yang temperaturnya lebih rendah. Berarti, kalor sangat mirip dengan kerja.Untuk
membedakannya, kalor didefinisikan sebagai transfer energy yang disebabkan oleh
perbedaan temperature, sementara kerja adalah transfer energy yang tidak disebabkan
oleh perbedaan temperature.
Dalam membahas termodinamika, kita akan seringkali mengacu ke suatu system
tertentu. System adalah benda atau sekumpulan benda apa saja yang akan kita teliti.
Benda-benda lainnya di alam semesta ini akan kita sebut sebagai lingkungannya. Ada
beberapa macam system.System tertutup adalah system dimana tidak ada massa yang
masuk ataupun kluar ( tetapi energy dapat dipertukarkan dengan lingkungan ). Pada
system terbuka, massa bisa masuk atau keluar ( demikian pula dengan energy ). Banyak
system ( yang dianggap ideal ) yang kita pelajari di fisika merupakan system tertutup.
Tetapi banyak system, termasuk tumbuhan dan hewan, merupakan system terbuka karena
bertukar materi ( makanan, oksigen, hasil pembuangan) dengan lingkungan. System
tertutup dikatakan terisolasi jika tidak ada energy dalam bentuk apapun yang melintasi
betasnya; selain dari itu, system tidak terisolasi.
Untuk setiap proses, apabila kalor Q diberikan kepada sistem dan sistem melakukan usaha
W, maka akan terjadi perubahan energi dalam ∆U = Q – W.
2. Proses Isokhorik
Dalam proses isokhorik, volume sistem dijaga agar selalu konstan. Karena
volume sistem selalu konstan, maka sistem tidak bisa melakukan kerja pada
lingkungan. Demikian juga sebaliknya, lingkungan tidak bisa melakukan kerja pada
sistem.
3. Proses Isobarik
Dalam proses isobarik, tekanan sistem sijaga agar selalu konstan. Karena yang
konstan adalah tekanan maka perubahan energi dalam ( ∆U ), kalor ( Q ), dan kerja
W) pada proses isobarik tidak ada dan bernilai nol. Dengan demikian, persamaan
hukum pertama termodinamika tetap utuh seperti semula.
Dengan
4. Proses Adiabatik
Dalam proses adiabatik, tidak ada kalor yang ditambahkan pada sistem atau
meninggalkan sistem ( Q = 0 ). Proses adiabatik terjadi pada sistem tertutup yang
terisolasi dengan baik. Untuk sistem tertutup yang terisolasi dengan baik, biasaya
tidak ada kalor yang dengan seenaknya mengalir kedalam sistem atau meninggalkan
sistem. Proses adiabatik juga bisa terjad pada sistem tertutup yang tidak terisolasi.
Proses ini dilakukan dengan sangat cepat sehingga kalor tidak sempat mengalir
menuju sistem atau meninggalkan sistem. Penerapan hukum I Termodinamika
menghasilkan :
3. Hair dryer
Tekanan dan volume dapat diplot dalam grafik p – V. jika perubahan tekanan dan
volume gas dinyatakan dalam bentuk grafik p – V, usaha yang dilakukan gas merupakan
luas daerah di bawah grafik p – V. hal ini sesuai dengan operasi integral yang ekuivalen
dengan luas daerah di bawah grafik.
Gas dikatakan melakukan usaha apabila volume gas bertambah besar (atau
mengembang) dan V2 > V1.sebaliknya, gas dikatakan menerima usaha (atau usaha
dilakukan terhadap gas) apabila volume gas mengecil atau V2 < V1 dan usaha gas bernilai
negatif.
Gas dalam suatu silinder apabila dipanaskan, volumenya akan mengembag. Gas
tersebut dapat dikatakan melakukan usaha.
Gas dalam suatu sipinder melakukan usaha:
Sehingga W = 0
Referensi
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga.
Tipler, P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penebit Erlangga.
http://budisma.web.id/materi/sma/fisika-kelas-xi/penerapan-hukum-i-termodinamika/ ( diakses
tanggal 29 maret )
http://rinisma5.files.wordpress.com/2010/06/lec-07.pdf ( diakses tanggal 31 maret )
Suplemen
1. Sebuah sistem terdiri atas 4 kg air pada suhu 73 °C, 30 kJ usaha dilakukan pada sistem dengan
cara mengaduk, dan 10 kkal panas dibuang.
Penyelesaian :
Diketahui :
Jawab :
Usaha yang dilakukan W = -30 kJ, kalor yang keluar Q = -10 kkal =10 x 4,18 kJ = 41,8 kJ.
ΔU = Q – W = -41,8 kJ + 30 kJ = -11,8 kJ
masih ingat tentang kalor yang diperlukan untuk mengubah suhu sistem bukan?
Q = mcΔT
2. Suatu gas menerima kalor 4.000 kalori, menghasilkan usaha sebesar 8.000 J. Berapakah
perubahan energi dalam pada gas? (1 kalori = 4,18 joule)
Penyelesaian:
W = 8.000 J
Ditanya: ΔU = … ?
Jawab:
3. Sejumlah 4 mol gas helium suhunya dinaikkan dari 0 oC menjadi 100 oC pada tekanan tetap.
Jika konstanta gas umum R = 8,314 J/mol.K, tentukan:
Penyelesaian:
T1 = 0 oC = 0 + 273 = 273 K
R = 8,314 J/mol.K
Ditanya : a. ΔU = … ?
b. W = … ?
c. Q = … ?
Jawab:
4. Suatu sistem gas monoatomik pada suhu 27º C memiliki tekanan sebesar 1,5 × 105 Pa dan
bervolume 15 liter. Sistem menyerap kalor dari lingkungan secara isobarik sehingga suhunya
naik menjadi 127º C. Tentukan volume gas sekarang, usaha luar yang dilakukan gas,
penambahan energi dalam gas, dan besarnya kalor yang diserap gas!
Ditanyakan: a. V2 = …?
b. W = …?
c. Δ U= …?
d. Q = …?
Jawab:
a. V1/T1 = V2/T2
V2 = (T2/T1)V1
V2 = (400/300)(1,5×10-3) = 20×10-3 m3
b. W = P.ΔV = (1,5 × 105) × (20 × 10-3) – (15 × 10-3) = (1,5 × 105) × (5 × 10-3) = 7,5 × 10² J
c. U = (P2V2 – P1V1) = (3/2) P(V2 – V1)= (3/2) × (1,5 × 105) × (5 × 10-3) = 11,25 × 102 J