Anda di halaman 1dari 17

THE FIRST LAW OF THERMODYNAMICS AND ITS USEFULNESS

IN LIFE

THERMODYNAMICS

GROUP 6

FITHA YURISTA SARI

EISTY DELIMA

NURZANAH

NANDA APRIYUDA P
The first law of thermodynamics and its usefulness in life
Abstract: In this paper, we discuss the first law of thermodynamics and outside the business
impact and its benefits in everyday life. This paper presents evidence from different studies to
demonstrate the benefits and positive uses by humans in everyday life through the one in the first
law of thermodynamics theory of an outside enterprise. We show the case of the first law of
thermodynamics teaches concepts and venture out in the examples.

Abstrak :Dalam tulisan ini, kita membahas hukum pertama termodinamika dan usaha luar serta
dampak dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari . Makalah ini menyajikan bukti dari studi
yang berbeda untuk menunjukkan manfaat serta penggunaan-penggunaan positif yang dilakukan
manusia dalam kehidupan sehari-hari melalui teori dlam hukum pertama termodinamika an
usaha luar . Kami menunjukkan kasus mengajarkan konsep hukum pertama termodinamika dan
usaha luar dalam contoh penggunaannya .

Pendahuluan
Termodinamika adalah satu cabang fisika teoritik yang berkaitan dengan hukum-
hukum pergerakan panas, dan perubahan dari panas menjadi bentuk-bentuk energy yang
lain. Istilah termodinamika dari bahasa yunani Therme( panas ) dan dynamis ( gaya ).
Cabang ilmu ini berdasarkan pada dua prinsip dasar yang aslinya diturunkan dari
eksperimen, tetapi kini dianggap sebagai aksioma ( suatu pernyataan yang diterima
sebagai kebenaran dan bersifat umum, tanpa memerlukan pembuktian ). Prinsip pertama
adalah hukum kekekalan energi, yang mengambil bentuk umum kesetaraan panas dan
kerja.Prinsip yang kedua menyatakan bahwa panas itu sendiri tidak dapat mengalir dari
benda yang lebih dingin ke benda yang lebih panas tanpa adanya perubahan dikedua
benda tersebut.
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi,
termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses
reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya
merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam
termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses
termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam termodinamika tak-setimbang.
Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan
bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik.
Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak
bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat
diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer
energi dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan
Einstein tentang emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini
tentangtermodinamika benda hitam.
Kalor pada termodinamika merupakan transfer energy dari satu benda ke benda
kedua yang temperaturnya lebih rendah. Berarti, kalor sangat mirip dengan kerja.Untuk
membedakannya, kalor didefinisikan sebagai transfer energy yang disebabkan oleh
perbedaan temperature, sementara kerja adalah transfer energy yang tidak disebabkan
oleh perbedaan temperature.
Dalam membahas termodinamika, kita akan seringkali mengacu ke suatu system
tertentu. System adalah benda atau sekumpulan benda apa saja yang akan kita teliti.
Benda-benda lainnya di alam semesta ini akan kita sebut sebagai lingkungannya. Ada
beberapa macam system.System tertutup adalah system dimana tidak ada massa yang
masuk ataupun kluar ( tetapi energy dapat dipertukarkan dengan lingkungan ). Pada
system terbuka, massa bisa masuk atau keluar ( demikian pula dengan energy ). Banyak
system ( yang dianggap ideal ) yang kita pelajari di fisika merupakan system tertutup.
Tetapi banyak system, termasuk tumbuhan dan hewan, merupakan system terbuka karena
bertukar materi ( makanan, oksigen, hasil pembuangan) dengan lingkungan. System
tertutup dikatakan terisolasi jika tidak ada energy dalam bentuk apapun yang melintasi
betasnya; selain dari itu, system tidak terisolasi.

Hukum Pertama Termodinamika


Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Kita hanya dapat mengubah
bentuk energi, dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain.Apabila suatu
sistem diberi kalor, maka kalor tersebut akan digunakan untuk melakukan usaha luar dan
mengubah energi dalam.
Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa:

Untuk setiap proses, apabila kalor Q diberikan kepada sistem dan sistem melakukan usaha
W, maka akan terjadi perubahan energi dalam ∆U = Q – W.

Pernyataan ini dapat dituliskan secara matematis:

 W bertanda positif jika sistem melakukan usaha terhadap lingkungan


 W bertanda negatif jika sistem menerima usaha dari lingkungan
 Q bertanda positif jika sistem menerima kalor dari lingkungan
 Q bertanda negatif jika sistem melepas kalor pada lingkungan
Hukum Pertama Termodinamika adalah tidak lain penyataan dari hukum
konservasi energy dengan melibatkan kalor di dalamnya. Hukum ini juga
menghubungkan tiga jenis energy : kalor, energy kinetic, dan energy internal system.
Menurut hukum pertama energy didalam suatu benda dapat ditingkatkan dengan dengan
cara menambahkan kalor ke benda atau dengan melakukan usaha pada benda. Hukum
pertama tidak membatasi arah perpindahan kalor yang dapat terjadi.
Perpindahan energy kalor dicirikan oleh perubahan temperature system, tetapi
pertanyaannya, mungkinkah kita menaikkan temperature tampa menambahkan energy
kalor? Misalnya dengan hanya melakukan kerja mekanis padanya?Jawabannya ternyata
bisa, Joule melakukan percobaan ini.Sebuah wadah yang disekat insulator agar tidak ada
panas masuk dan keluar dari wadah.Wadah berisi air yang dilengkapi sebuah kincir yang
dihubungkan dengan tali yang ujung lainnya terikat dengan beban yang dapat jatuh
bebas.Kincir dapat berputar jika beban bergerak jatuh.Selain itu di dalam wadah
disediakan pula thermometer untuk mengukur apakah temperaturnya bertambah jika
kincir bergerak?Ternyata benar, perlu energy sebesar 4,18J untuk menaikkan temperature
1 air sebesar 1 gram.Karena system ini adiabatic, yaitu tidak ada kalor yang masuk atau
keluar dari system, maka menjadi energy apakah energy mekanis dari kincir yang dapat
menaikkan temperature dari air? Para ahli kemudian mendefinisikan energy internal U
.Perubahan energy internal inilah yang menyebabkan temperature air bertambah.
Untuk kasus adiabatic:
-W = ∆U
Tanda negative menunjukan sudut pandang siapa yang melakukan kerja. Dalam
ilmu fisika jika kerja dilakukan oleh system pada lingkungan maka kerja W bertanda
positif ( +W) . Sebaliknya jika kerja yang dilakukan oleh lingkungan pada system maka
W bertanda negative ( -W). Dalam termodinamika tekhnik, sudut pandang kerja positif,
dan demikia sebaliknya.Perbedaan sudut pandang ini bukanlah masalah yang signifikan,
namun dalam pembahasan kita, pandangan fisikalah yang kita gunakan.
Jika kita lakukan percobaa Joule dengan mengubah dinding wadah menjadi tidak
adiabatic, maka apa yang terjadi kemudian dalah hal ini, tanda jika kalor ditambahkan
pada system maka beranda positif (+Q), namun jika kalor keluar dari system maka
bertanda negative ( -Q)
Misalkan kita tambahkan kalor pada system sebesar Q sambil melakukan kerja
dari turunnya beban ( -W) , maka berlaku hukum konservasi energy sebagai berikut:
-W + Q = ∆U
Atau :
-W + Q = ∆U
Persamaan diatas ini adalah ungkapan matematis dari hukum pertama
termodinamika.

Penerapan hukum 1 termodinamika pada proses termodinamika


1. Proses Isothermal
Dalam proses isothermal tidak ada perubahan suhu sehingga energy dalam system
tidak akan berubah, akibatnya ∆U = 0. Penerapan hukum 1 termodinamika mengkasilkan:

Artinya pada proses isothermal seluruh panasyang diterima system digunakan


sepenuhnya untuk melakukan kerja. Kebalikannya ketika gas menerima gaya F melalui
proses isothermal pada gambar dibawah, energy / usaha yang diberikan oleh gaya F ini (
W negative) akan melepaskan dengan cepat oleh gas keluar system berupa panas Q ( Q
negative) tanpa ada sedikitpun yang digunakan untuk merubah energy dalam dari system.
Dalam proses ini , suhu system dijaga agar selalu konstan. Suhu gas ideal
berbanding lurus dengan energy dalam gas ideal dan tekanan system berubah ( tekanan
system berkurang.
Gambar 5 . Grafik proses isothermal

2. Proses Isokhorik
Dalam proses isokhorik, volume sistem dijaga agar selalu konstan. Karena
volume sistem selalu konstan, maka sistem tidak bisa melakukan kerja pada
lingkungan. Demikian juga sebaliknya, lingkungan tidak bisa melakukan kerja pada
sistem.

Gambar 6. Grafik proses isokhorik


Penerapan hukum 1 termodinamika menghasilkan :

Artinya pada proses isokhorik seluruh panas yang diterima sistem


digunakan sepenuhnya untuk menaikkan energi dalam sistem, dan panas yang
diberikan sstem akan menurunkan energi dalam sistem. Untuk molekul
monoatomik, persamaan Q diatas menjadi :

3. Proses Isobarik
Dalam proses isobarik, tekanan sistem sijaga agar selalu konstan. Karena yang
konstan adalah tekanan maka perubahan energi dalam ( ∆U ), kalor ( Q ), dan kerja
W) pada proses isobarik tidak ada dan bernilai nol. Dengan demikian, persamaan
hukum pertama termodinamika tetap utuh seperti semula.

Penerapan hukum 1 termodinamika menghasilkan :

Dengan

Untuk molekul monoatomik, persamaan Q menjadi :


Gambar 7. Gambar proses isobarik

4. Proses Adiabatik
Dalam proses adiabatik, tidak ada kalor yang ditambahkan pada sistem atau
meninggalkan sistem ( Q = 0 ). Proses adiabatik terjadi pada sistem tertutup yang
terisolasi dengan baik. Untuk sistem tertutup yang terisolasi dengan baik, biasaya
tidak ada kalor yang dengan seenaknya mengalir kedalam sistem atau meninggalkan
sistem. Proses adiabatik juga bisa terjad pada sistem tertutup yang tidak terisolasi.
Proses ini dilakukan dengan sangat cepat sehingga kalor tidak sempat mengalir
menuju sistem atau meninggalkan sistem. Penerapan hukum I Termodinamika
menghasilkan :

Sketsa gambar proses adiabatik contoh dalam kehidupan


Gambar 8. Grafik proses adiabatik

Penerapan hukum 1 termodinamika pada manusia


Kita bisa menerapkan hukum pertama termodinamika pada manusia : agar bisa
bertahan hidup, setiap makhluk hidup, setiap manusia, hewan tumbuhan tentu saja
membutuhkan energi. Kita tidak bisa belajar, jalan – jalan atau berolahraga kalau tubuh
kita lemas tak berdaya karena kekurangan energi.Ketika menyantap makanan, kita
membawa energi potensial kimia yang terkandung dalam makanan ke dalam tubuh.
Adanya tambahanenergi dari makanan menyebabkan energi potensial kimia dalam tubuh
kita bertambah (ΔU bertambah).
Selanjutnya energi tersebut dipakai untuk melakukan kerja (W).Banyak sekali
bentuk kerja yang kita lakukan olahraga, jalan-jalan, belajar dan lain sebagainya. Energi
lain yang kita peroleh dari makanan juga kita gunakan tubuh untuk menghasilkan sel-sel
yang baru, menggantikan sel-sel lama yang rusak. Adanya sel-sel yang baru membuat
dirimu bisa bertambah tinggi dan gemuk.
Selain dipakai untuk melakukan kerja, sebagian energi dibuang ke luar tubuh
(udara dan sekitarnya)dalam bentuk kalor alias panas. Setiap proses metabolisme dalam
tubuh biasanya menghasilkan kalor atau panas. Panas alias kalor tersebut dibuang melalui
keringat (melalui proses penguapan) dan lain-lain. Setalah melakukan kerja dan
membuang-buang kalor ke luar tubuh, kita akan merasa lapar lagi. Ketika merasa lapar,
tubuh memberi tahu kita bahwa stok energi dalam berkurang. Dan kita akan menambah
energi dengan makan.
Penerapan hukum 1 termodinamika dalam kehidupan
Selain pada proses termodinamika dan manusia, penerapan hukum termodinamika
pertama juga dapat ditemukan pada kehidupan sehari-hari, misalnya :
1. Termos
Pada alat rumah tangga tersebut terdapat aplikasi hukum I termodinamika dengan
sistem terisolasi. Dimana tabung bagian dalam termos digunaka sebagai wadah air,
terisolasi dari lingkungan luar karena adanya ruang hampa udara di antara tabung bagian
dalam dan luar. Maka dari itu, pada termos tidak terjadi perpindahan kalor maupun benda
dari sistem menuju lingkungan maupun sebaliknya.

2. Mesin kendaraan bermotor


Pada mesin kendaraan bermotor terdapat aplikasi termodinamika dengan sistem
terbuka. Dimana ruan di dalam silinder mesin merupakan sistem, kemudian campuran
bahan bakar dan udara masuk ke dalam silinder , dan gas buang keluar sistem melalui
knalpot.

3. Hair dryer

Pada hairdrey mengaplikasikan hukum pertama termodinamika dengan sistem


terbuka . Dari jurnal thecnology interface Edwards, Recktenwald, Kuntz and Michael
volume 10 no 3 “ persamaan hukum pertama temodinamika dari hairdryer
Usaha luar
Usaha luar dilakukan oleh sistem, jika kalor ditambahkan (dipanaskan) atau kalor
dikurangi (didinginkan) terhadap sistem. Jika kalor diterapkan kepada gas yang
menyebabkan perubahan volume gas, usaha luar akan dilakukan oleh gas tersebut. Usaha
yang dilakukan oleh gas ketika volume berubah dari volume awal V1 menjadi volume
akhir V2 pada tekanan p konstan dinyatakan sebagai hasil kali tekanan dengan perubahan
volumenya.
W = p∆V= p(V2 – V1)
Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap
perubahan volume yang ditulis sebagai

Tekanan dan volume dapat diplot dalam grafik p – V. jika perubahan tekanan dan
volume gas dinyatakan dalam bentuk grafik p – V, usaha yang dilakukan gas merupakan
luas daerah di bawah grafik p – V. hal ini sesuai dengan operasi integral yang ekuivalen
dengan luas daerah di bawah grafik.

Gas dikatakan melakukan usaha apabila volume gas bertambah besar (atau
mengembang) dan V2 > V1.sebaliknya, gas dikatakan menerima usaha (atau usaha
dilakukan terhadap gas) apabila volume gas mengecil atau V2 < V1 dan usaha gas bernilai
negatif.

Gas dalam suatu silinder apabila dipanaskan, volumenya akan mengembag. Gas
tersebut dapat dikatakan melakukan usaha.
Gas dalam suatu sipinder melakukan usaha:

Kerja atau usaha luar pada gas ideal

Pers. Gas ideal :

a. Proses Isotermik ( T tetap)


b. Proses Isometrik / Isokhorik / Isovolum ( V tetap )

d.W = p d.V dalam proses ini d.V = 0

Sehingga W = 0

c. Proses Isobarik ( p tetap )

Usaha luar ( W ) : tergantung pada lintasan atau proses


E-Journal
An Exercise to Teach the First Law of Thermodynamics for an Open System Using
a Simple Hair Dryer
Jurnal ini mengambil data untuk dua pengering rambut dan kemudian membuat
data berdasarkan pada hukum pertama termodinamika. Pengumpulan data cukup
sederhana. listrik ke pengering rambut dibaca dari wattmeter dan suhu outlet dibaca dari
LabView layar. Ada tiga termokopel hilir dan satu termokopel untuk suhu lingkungan.
Keempat pembacaan termokopel diplot. Hilir termokopel menunjukkan pembacaan yang
berbeda karena penempatan pemanas di dalam nozzle.
LabView menghitung suhu rata-rata dan hilir menampilkan nilai itu. nilai rata-rata
adalah salah satu yang dicatat. Data dicatat untuk setiap kombinasi pemanas dan
pengaturan kipas. Dua pengering rambut diuji untuk memverifikasi bahwa seolah-olah
pembacaan konsisten. Kenyataannya, dua pengering rambut berperilaku cukup berbeda.
Data menunjukkan serangkaian plot data untuk pengering rambut pertama. Angka hanya
menampilkan plot bagian dari layar dan bukan nilai rata-rata dihitung. Data yang diambil
untuk power pengaturan dingin. Lompatan pertama dalam suhu stopkontak ditampilkan
pada plot pengering rambut dihidupkan. Lonjakan kedua terjadi ketika pengaturan kipas
berubah dari rendah ketinggi.
Suhu naik secara signifikan, yang persis apa yang diharapkan karena pemanas
dihidupkan. Ketika sedang berjalan pada tingkat ini para siswa diingatkan bahwa prediksi
untuk suhu keluar ketika kipas angin yang muncul adalah bahwa suhu keluar harus turun.
data menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi. Pada titik ini kipas pada tinggi dan
pemanas masih di hangat. Kecenderungan serupa terjadi untuk pengaturan pemanas
panas. Para siswa sekarang dihadapkan dengan sesuatu yang mereka tidak sering bertemu
di laboratorium. Hasil yang persis kebalikan dari apa yang mereka diprediksi dan akan
mengharapkan didasarkan pada teori. Grafik tampaknya melanggar hukum pertama
termodinamika. Karena hasilnya secara dramatis berbeda dari prediksi. Perhatikan bahwa
untuk kedua pengering rambut, daya yang diperlukan untuk mengubah kipas kecepatan
dari rendah ke tinggi adalah sekitar 40 watt. (ini dapat ditentukan dengan melihat
kekuatan dingin pengaturan, karena kekuasaan tidak akan pemanas.) Melihat pengaturan
yang hangat, Anda dapat melihat bahwa itu membutuhkan waktu sekitar 450 watt untuk
meningkatkan kecepatan kipas untuk pengering rambut pertama sedangkan rambut kedua
rambut itu hanya memakan waktu sekitar 40 watt. Akhirnya para siswa melihat bahwa
kekuatan untuk yang pertama adalah secara signifikan lebih tinggi daripada yang kedua,
dan menyimpulkan bahwa ia harus memiliki beberapa efek pada hasil. Mereka jarang
menyadari bahwa kekuatan untuk meningkatkan kipas sendiri adalah 40 watt. akhirnya,
melalui membahas dilema ini sebagai sebuah kelompok, para siswa mulai memahami
mengapa pengering rambut bertindak berbeda dalam hal karakteristik Suhu keluar.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada makalah diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Suatu system termodinamika adalah suatu masa atau daerah yang dipilih untuk
dijadikan obyek analisis, dan daerah sekitar system tersebut disebut sebagai
lingkungan.
2. Ada tida jenis system termodinamika berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi
antara system dan lingkungan antara lain system terbuka, system tertutup dan
system terisolasi.
3. Hukum pertama adalah prinsip kekekalan energy yang memasukkan kalor sebagai
model perpindahan energy
4. Hukum pertama termodinamika dilakukan dalam empat proses, yaitu : proses
isothermal, proses isokhorik, proses isobaric dan proses adiabatic.
5. Penerapan hukum pertama termodinamika pada manusia dapat dilihat pada saat
manusia makan untuk memenuhi kebutuhan energy guna mendukung segala
aktifitas yang dilakukan.
6. Aplikasi hukum termodinamika pada kehidupan sehari-hari dapa dijumpai pada
system kendaraan bermotor dan termos .

Referensi
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga.
Tipler, P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penebit Erlangga.
http://budisma.web.id/materi/sma/fisika-kelas-xi/penerapan-hukum-i-termodinamika/ ( diakses
tanggal 29 maret )
http://rinisma5.files.wordpress.com/2010/06/lec-07.pdf ( diakses tanggal 31 maret )
Suplemen

1. Sebuah sistem terdiri atas 4 kg air pada suhu 73 °C, 30 kJ usaha dilakukan pada sistem dengan
cara mengaduk, dan 10 kkal panas dibuang.

(a) Berapakah perubahan tenaga internal sistem?

(b) Berapa temperatur akhir sistem?

Penyelesaian :

Diketahui :

m = 4 kg, T1 = 73° C = 273 + 73 = 346 K

Jawab :

Usaha yang dilakukan W = -30 kJ, kalor yang keluar Q = -10 kkal =10 x 4,18 kJ = 41,8 kJ.

Tenaga internal sistem adalah :

ΔU = Q – W = -41,8 kJ + 30 kJ = -11,8 kJ

masih ingat tentang kalor yang diperlukan untuk mengubah suhu sistem bukan?

Q = mcΔT

Karena Q bernilai negatif maka suhu menjadi turun.

ΔT = 11,8 kJ/((4,18kJ/kg°C)(1,5)) = 1,88°

Jadi, suhu akhir sistem adalah 73 – 1,88 = 71,12 °C

2. Suatu gas menerima kalor 4.000 kalori, menghasilkan usaha sebesar 8.000 J. Berapakah
perubahan energi dalam pada gas? (1 kalori = 4,18 joule)

Penyelesaian:

Diketahui: Q = 4.000 kalori = 16.720 J

W = 8.000 J

Ditanya: ΔU = … ?
Jawab:

ΔU = ΔQ – W = (16.720 – 8.000) J = 8.720 J

3. Sejumlah 4 mol gas helium suhunya dinaikkan dari 0 oC menjadi 100 oC pada tekanan tetap.
Jika konstanta gas umum R = 8,314 J/mol.K, tentukan:

a. perubahan energi dalam,

b. usaha yang dilakukan gas, dan

c. kalor yang diperlukan!

Penyelesaian:

Diketahui: n = 4 mol = 0,004 mol

T1 = 0 oC = 0 + 273 = 273 K

T2 = 100 oC = 100 + 273 = 373 K

R = 8,314 J/mol.K

Ditanya : a. ΔU = … ?

b. W = … ?

c. Q = … ?

Jawab:

a. ΔU = .(3/2)n R (T2-T1) = (3/2)(0,004 8,314(373 273)) = 4,988 J

b. W = P (V2 – V1) = nR(T2 –T1) = 0,004 x 8,314 x (373 – 273) = 3,326 J

c. Q = ΔU + W = (4,988 + 3,326) J = 8,314 J

4. Suatu sistem gas monoatomik pada suhu 27º C memiliki tekanan sebesar 1,5 × 105 Pa dan
bervolume 15 liter. Sistem menyerap kalor dari lingkungan secara isobarik sehingga suhunya
naik menjadi 127º C. Tentukan volume gas sekarang, usaha luar yang dilakukan gas,
penambahan energi dalam gas, dan besarnya kalor yang diserap gas!

Diketahui : T1 = 27 + 273 = 300 K

P1 = 1,5 × 105 N/m2


V1 = 15 liter = 15 × 10-3 m3

T2 = 127 + 273= 400 K

Ditanyakan: a. V2 = …?

b. W = …?

c. Δ U= …?

d. Q = …?

Jawab:

a. V1/T1 = V2/T2

V2 = (T2/T1)V1

V2 = (400/300)(1,5×10-3) = 20×10-3 m3

b. W = P.ΔV = (1,5 × 105) × (20 × 10-3) – (15 × 10-3) = (1,5 × 105) × (5 × 10-3) = 7,5 × 10² J

c. U = (P2V2 – P1V1) = (3/2) P(V2 – V1)= (3/2) × (1,5 × 105) × (5 × 10-3) = 11,25 × 102 J

d. Q = W + U = (7,5 × 102) + (11,25 × 102) = 18,75 × 102 J

Anda mungkin juga menyukai