77D = ………….
Reistor variabel (Vr) adalah resistor yang
nilainya dapat diubah-ubah sesuai
kebutuhan.
Kapasitor ( C )
Kapasitor adalah komponen elektronika yang
dapat menyimpan muatan listrik.
Struktur sebuah kapasitor terdiri atas dua buah
plat logam yang dipisahkan oleh suatu
dielektrik. (vakum, keramik, gelas dll).
Cara kerja kapasitor
Jika kedua ujung plat logam diberi tegangan
listrik, maka muatan-muatan positif akan
mengumpul pada salah satu kaki (elektrode)
logamnya dan pada saat yang sama, muatan-
muatan negatif terkumpul pada ujung logam
yang lainnya.
Muatan positif tidak bisa mengalir ke ujung
kutub negatif begitu juga sebaliknya karena
terpisah oleh dielektrik yang non konduktif.
Muatan-muatan elektrik ini tersimpan, selama tidak ada
konduksi pada ujung-ujung kakinya.
Kapasitas suatu kapasitor didefinisikan sebagai kemampuan
suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron.
Q = C.V
Dimana :
Q = muatan elektron (coulomb)
C= kapasitas (farad)
V= besar tegangan ( volt)
1 coulomb = 6,25 x 10^18 elektron.
Gambar elektroda dalam kapasitor
Tipe kapasitor
1. Kapasitor elektrostatis :dibuat dengan dielektrik
dari keramik, film dan mika, besarannya pF sampai
μF, contohnya: mylar, keramik, MKM
2. Kapasitor elektrolit :bahan dielektriknya lapisan
logam-oksida, besaranya μF, contohnya: elco
3. Kapasitor elektrokimiawi :bahan dielektriknya dari
bahan kimia baik cair maupun padat, contohnya:
baterai AA, baterai AAA, aki, baterai ponsel.
Gambar Kapasitor elektrostatis
Gambar kapasitor elco
Gambar kapasitor elektrokimiawi
Membaca kapasitans
1. Kapasitor polar ( elco)
Nilai kapasitans kapasitor polar sudah tertera di
badan kapasitor tersebut, jadi tinggal dibaca
saja.
Contoh nilai kapasitans kapasitor elco adalah 150
μF/250 volt. Berarti kapasitansnya 150 μF
sedangkan tegangan kerja yang di ijinkan
maksimum 250 volt. Suhu dan toleransi bisa
dilihat di data set kapasitor.
2. Kapasitor nonpolar (keramik, mylar dan MKM)
Nilainya sudah tertera di badan kapasitor
misalnya : 22 pF, 30 pF, 103pF, 105 pF,104 pF,
100 nF 10 nF.
Nilai kapasitansnya dapat ditentukan dengan
pembacaan berikut:
Jika nilai 2 digit, pembacaan nilai kapasitansnya
sesuai dengan angka yang tertera di badannya.
Contoh: 22 pF: artinya nilai kapasistans kapasitor
tersebut adalah 22 pF.
Jika 3 digit, jika pertama dan kedua
menunjukkan nilai nominal, sedangkan angka
ketiga adalah faktor pengali.
Faktor pengali :
1 = 10
2 = 100
3 = 1000
4 = 10.000
5=100.000
Contoh :
Konversi satuan kapasitans kapasitor
Dioda (D)
Diode merupaka konponen elektronika yang
berbahan semikonduktor.
Dioda berguna untuk mengalirkan arus satu arah.
Struktur diode merupakan sambungan
semikonduktor P dan N.
Arus hanya akan mengalir dari sisi P menuju sisi N.
Dalam penggunaannya, diode memiliki dua cara
pembiasan pada diode, yaitu bias maju (forward
bias)dan bias balik (reverse bias)
Contoh simbol dan gambar diode
Bias maju pada diode
Bias maju adalah hubungan yang dihasilkan oleh
pusat sumber negatif suatu yang dihubungkan
dengan bahan tipe-n dan pusat positif yang
dihubungkan dengan bahan tipe-p. maka
lampu tersebut akan menyala.
Bias balik pada diode
Bias balik adalah hubungan yang dihasilkan oleh
pusat sumber negatif suatu yang dihubungkan
dengan bahan tipe-p dan pusat positif yang
dihubungkan dengan bahan tipe-n. maka
lampu tersebut tidak akan menyala.
Kurva diode
Jenis – jenis diode
1. Diode zener adalah diode silikon yang
pembuatannya dirancang untuk bekerja secara
optimal pada daerah dadal (breakdown).
Diode zener bekerja pada bias balik sedangkan
diode biasa bekerja pada bias maju. Diode
zener berfungsi sebagai pengatur tegangan
(regulator tegangan) untuk mempertahankan
tegangan yang konstan (Vz) dan tidak
tergantung arus beban.
Simbol diode zener
2. Light Emitting Diode (LED)
Digunakan sebagai indikator pada beberapa
aplikasi elektronika. Energi dari LED akan
dikeluarkan dalam bentuk cahaya. Sedangkan
diode biasa energi di keluarkan dalam bentuk
panas. Dibuat dengan bahan galium arsenida.
Simbol LED dan wujud LED
Bahan pembuatan LED
Transistor (Tr)
• Transistor adalah komponen elektronika aktif
dengan arus, tegangan, atau daya keluaran
yang dikendalikan oleh arus masukkan.
• Didalam sistem komunikasi transistor
digunakan sebagai penguat signal.
• Didalam sistem komputer transistor digunakan
sebagai sakelar elektronik laju tinggi.
Ada 2 jenis transistor
1. Transistor sambungan bipolar (bipolar
junction transistor,BJT). Keluaran dikendalikan
oleh arus.
2. Transistor efek medan (field effect transistor,
FET). Keluaran dikendalikan oleh tegangan.
Gambar transistor BJT
Transistor bipolar PNP dan NPN
Transistor merupakan komponen tiga terminal,
ketiga terminal tersebut disebut basis (B),
kolektor (C), dan emiter (E).
Jenis transistor BJT ada 2 : yaitu PNP dan NPN.
Prinsip kerja transistor adalah arus bias basis-
emiter yang kecil mengatur besar arus
kolektor-emiter.
Gambar transistor BJT NPN dan PNP
Arus-arus transistor
Arus-arus transistot:
IC ≈ IE
IB << IC
IE = IB + IC
αdc = IC / IE
Penguatan arus :βdc = IC /IB
IC = βdc . IB
IB = IC / βdc
βdc = hFE
Bias maju pada transistor NPN
Untuk membuat transistor menghantar arus dari
kolektor ke emiter nilai VBE harus lebih besar
dari minimum transistor (0,7 Volt utk transistor
silikon dan 0,2 untuk transistor germanium).
Tegangan VBE yang digunakan untuk membuat
sambungan p-n kaki basis dan emiter dapat
mengalir aliran listrik konvensional dari basis ke
emiter dan memungkinkan aliran elektron dari
emiter ke basis.
• Pada mode aktif, medan listrik yang ada di antara
basis dan kolektor (disebabkan oleh VCE) akan
menyebabkan mayoritas elektron berpindah melintasi
sambungan p-n kaki kolektor dan basis menuju ke
kolektor untuk membentuk arus kolektor IC.
• Elektron yang tertinggal bergabung kembali dengan
lubang yang merupakan pembawa mayoritas pada
basis sehingga menimbulkan arus melalui sambungan
basis untuk membentuk arus basis IB.
• Dengan demikian, arus emiter IE terbentuk. Dalam
kondisi ini hukum kirchoff IE=IB +IC akan berlaku.
Bias maju pada transistor PNP
• Untuk membuat transistor menghantar arus
dari emiter ke kolektor nilai VBE harus diatas
nilai transistor ( 0,7 volt silikon atau 0,2 volt
germanium)
• Tegangan VBE yang digunakan untuk
membuat sambungan p-n kaki basis dan
kolektor dapat mengalirkan aliran listrik
konvensional dari basis ke kolektor dan
memungkinkan aliran elektron dari kolektor ke
basis.
• Pada mode aktif, medan listrik yang terdapat diantara
basis dan emiter (disebabkan oleh VBE dan VCE) akan
menyebabkan mayoritas elektron untuk melintasi
sambungan p-n kaki emiter dan basis menuju ke emiter
untuk membentuk arus emiter IE.
• Elektron yang tertinggal bergabung kembali dengan
lubang arus yang merupakan pembawa mayoritas pada
basis sehingga menimbulkan arus melalui sambungan
basis untuk membentuk arus basis,IB. dengan demikian
arus kolektor IC akan terbentuk, akan memenuhi hukum
kirchoff IC= IE + IB
Kurva kolektor
Daerah aktif
Daerah saturasi
Daerah putus (Cut-Off)
Daerah Dadal (Breakdown)
Terjadi bila VCE melewati batas maksimum
± 10 volt.
Kurva basis
Metoda pengujian kapasitor
1. Mula mula, putar sakelar multimeter ke atas.
Tanda panah ke atas tepatnya di R x Ohm
2. Lakukan kalibrasi multimeter
3. Hubungkan colok (-) dengan kaki berkutub
negatif kondensator, sedangkan colok (+)
dengan kaki berkutub positif kondensor. Lihat
jarum. Aoabila bergerak dan tidak kembali
berarti komponen tersebut masih baik.
• Apabila bergerak dan kembali, tetapi tidak
pada posisi semula berarti komponen rusak.
• Apabila jarum tidak bergerak sama sekali,
komponen dipastikan putus.
Menguji resistor
1. Putar sakelar sampai posisi R x Ohm
2. Lakukan kalibrasi multimeter
3. Setelah itu, hubungan colok (+) pada salah satu kaki
resistor, begitu pula colok (-) pada kaki yang lain.
4. Perhatikan jarum penunjuk. Jika jarum bergerak
penuh, atau bergerak dan tidak kembali berarti
komponen masih baik, jika sebaliknya, jarum penunjuk
skala tidak bergerak, berarti rusak.
5. Komponen masih baik bila nilai pengukuran sama
dengan warna pada gelang-gelang reistor.
Menguji resistor variabel
1. Putar sakelar sampai pada posisi R x Ohm.
2. Lakukan kalibrasi multimeter.
3. Setelah itu, hubungkan colok (+) pada salah satu kaki
resistor, begiru pula colok (-) pada kaki yang lain.
4. Perhatikan jarum penunjuk. Apabila saat gagang
pengatur resistanss potensiometer diputar-putar dan
jarum bergerak mengikuti putaran tersebut maka
potensiometer dalam keadaan baik, jika tidak maka
potensiometer rusak.
Gambar pengujian resistor variabel
Menguji variabel kondensator
1. pertama-tama , putar sakelar multimeter
pada posisi R x Ohm atau 1 x dan K
2. Lakukan colok )-) dan colok (+) pada masing-
masing kaki
3. Putar rotornya. Apabila jarum tidak bergerak
sama sekali berarti variabel kondensor dalam
keadaan baik, jika bergerak komponen ini
mengalami kontak langsung/konsleting.
Menguji diode
1. Putar sakelar pada posisi Ohmmeter, 1x
2. Lakukan kalibrasi multimeter
3. Hubungkan cocok (-) dengan kaki negatif
(katoda) dan colok (+) dengan kaki positif
(anoda)
4. Kemudian, pindahkan colok (-) pada kaki anode
dan colok (+) pada kaki katode, bila jarum
bergerak berarti diode tersebut rusak, jika
sebaliknya diode dalam keadaan baik.
Menguji transistor
1. Untuk mengetahui jenis transistor, jenis PNP
atau NPN.
2. Untuk mengetahui nama kaki-kaki pada
transistor (B,C danR) dan
3. Untuk mengetahui baik atau tidaknya
komponen transistor
Cara pengujian transistor
1. Sakelar pemilih diputar pada posisi
Ohmmeter, 1 x atau 10 x
2. Lakukan kalibrasi multimeter
3. Hubungkan colok (-) dan colok (+) pada kaki-
kaki transistor dengan salah satu colok
multimeter sebagai referensi.
• Pena merah (+) dan salah satu kaki transistor
dipakai sebagai pena referensi (tetap). Pena
hitam (-) dihubungkan secara bergantian di
dua kaki transistor yang lainnya.
Tabel pengujian transistor (refernsi pena
merah)
• Pena hitam (-) dan salah satu kaki transistor
dipakai sebagi pena referensi (tetap). Pena
merah (+) dihubungkan secara bergantian di
dua kaki transistor lainnya.
Tabel pengujian transistor (refernsi pena
hitam)
Gambar pengujian transistor
Kondisi pengujian transistor
Tugas 2
rangkaian penggerak LED berbasis-Emiter
Intruksi pratikum:
Rangkailah komponen elektronika mengikuti gambar
diatas pada papan proyek.
Ukurlah besar arus yang mengalir pada diode LED apabila:
1. Tegangan (V1) pada kaki basis transistor (VB) dinaikkan
menjadi 37,5 volt.
2. Nilai resistansi R1 atau hambatan emiter diturunkan
menjadi 372 ohm.
Buatlah kesimpulan dari hasil percobaab di atas.
Tugas 3
rangkaian indikator keadaan sekering
Intruksi pratikum:
a. Rangkailah komponen elektronika gambar diatas.
b. Setelah selesai, amatilah:
1. Kondisi awal LED indikator D3 (LED merah) dan D4
(LED hijau) dan
2. Kondisi LED indikator D3 (LED merah dan D4 (Led
hijau), apabila dilakukan pemutusan hubungan
sekering F1.
c. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan diatas.