Disusun oleh:
FahrusSakariya (140431100067)
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komponen Pasif
Komponen pasif adalah jenis komponen elektronika yang bekerja tanpa
memerlukan arus listrik sehingga tidak bisa menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik
serta tidak dapat mengubah suatu energi ke bentuk lainnya.
2.2 Macam-Macam Komponen Pasif
2.2.1 Resistor (R)
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk mengatur
tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat
memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap
resistansi berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:
3
2.2.1.1.1.2 Resistor Batang Karbon (Arang)
4
2.2.1.1.2.2 Potensiometer Geser
2.2.1.1.2.5 LDR
5
nilainya empat (4), warna hijau nilainya lima (5), warna biru nilainya
enam (6), warna ungu nilainya tujuh (7), warna abu-abu nilainya
delapan (8), warna putih nilainya sembilan (9).
Warna pada gelang pertama menunjukan angka pertama dan
warna gelang kedua menunjukkan angka kedua. Untuk gelang ketiga
adalah faktor pengali jumlah nol (0) yang terdapat di belakang angka
pertama dan angka kedua. sedangkan angka toleransi
penyimpangannya ditunjukkan pada gelang keempat. Ditambah dengan
2 warna pada gelang ketiga dan gelang keempat yaitu warna emas
kurang lebih lima persen ( 5%), perak kurang lebih sepuluh persen (
10%) dan kosong kurang lebih dua puluh persen ( 20%). Dengan
satuan Ohm ().
6
Kemudian kalibrasi avometer (Kalibrasi ini harus dilakukan setiap
melakukan perubahan switch avometer dalam mengukur hambatan).
Cara menkalibrasi avometer adalah dengan menyatukan atau
menyambung probe merah pada probe hitam, kemudian atur dengan
cara memutar-mutar tombol kalibrasi hingga jarum avometer
menunjukan angka nol pada nilai pengukuran hambatan pada layar
avometer. Kalibrasi selesai.
Kemudian letakan probe merah pada salah satu kaki resistor yang
akan diukur dan probe hitam pada kaki resistor yang satunya
(resistor merupakan komponen yang tidak memiliki polaritas
sehingga posisi kakinya boleh terbalik)
Lihat nilai yang terbaca pada layar avometer. Jika dapat terbaca
maka itulah nilai resistornya.
Kemudian letakan lagi probe merah pada salah satu kaki resistor
yang akan diukur dan probe hitam pada kaki resistor yang satunya.
Lihat nilai yang terbaca, jika sudah dapat terbaca maka nilai yang
terbaca harus dikalikan dengan nilai switchnya tadi yaitu X10.
Misalnya terbaca 33 pada layar, maka nilai resistornya adalah 33 X
10 = 330 ohm.
Namun jika masih belum bisa terbaca maka anda bisa menaikan lagi
switch nilai pengalinya dengan cara diatas dan jangan lupa di
kalibrasi setiap perpindahan switchnya, lakukan terus hingga nilai
resistornya terbaca. Dan kalikan nilai yang terbaca pada nilai
pengalinya pada switch yang dipilih.
7
2.2.2 Kapasitor (C)
Prinsip kerja kapasitor pada umunya hampir sama dengan resistor yang juga
termasuk ke dalam komponen pasif. Komponen pasif adalah jenis komponen yang
bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Kapasitor sendiri terdiri dari dua lempeng
logam (konduktor) yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator). Penyekat atau
isolator banyak disebut sebagai bahan zat dielektrik.
8
2.1.1.3 Kapasitor Tantalum
9
2.1.1.7 Kapasitor Metalized Film-Polyester
10
2.1.2 Cara Mengukur Tetapan atau Nilai Kapasitor
B = 0.10pF
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
11
F = 1%
G = 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
12
2.1.2.3 Menggunakan Capacitance Meter Digital
Capacitance Meter
13
2.2.3 Induktor (L)
Induktor atau kumparan adalah salah satu komponen pasif elektronika yang
tersusun dari lilitan kawat dan bisa menghasilkan medan magnet bila dialiri arus
listrik dan sebaliknya bisa menghasilkan listrik bila diberi medan magnet. Induktor
termasuk komponen elektronika yang bisa menyimpan muatan listrik. Pada
umumnya induktor dibuat dari kawat penghantar tembaga yang berbentuk
kumparan atau lilitan. Induktor bersama kapasitor dapat berfungsi sebagai
rangkaian resonator yang dapat beresonansi pada frekuensi tertentu. Henry disebut
satuan induktansi dimana ( H=Henry, mH=mili Henry, H=mikro Henry, nH=nano
Henry ) dengan notasi penulisan huruf L.
Suatu induktor disebut ideal jika mempunyai induktansi, namun tanpa
resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan energi. Pada kenyataanya
sebuah induktor adalah kombinasi dari induktansi, beberapa resistansi dan
beberapa kapasitansi. Lantaran kapasitas parasitnya itu induktor bisa menjadi
sirkuit resonansi pada suatu frekuensi. Induktor berinti magnet tak hanya
memboroskan energi pada resistansi kawat, namun bisa memboroskan energi di
dalam inti karena dampak histeresis, dan bisa mengalami non linearitas karena
adanya penjenuhan pada arus tinggi.
=LxI
L= V= d = L dI _
I dt dt
2.2.3.1 Macam-Macam Induktor
2.2.3.1.1 Induktor Menurut Sifatnya
2.2.3.1.1.1 Fixed Coil
14
2.2.3.1.1.3 Choke Coil
15
2.2.3.1.2.3 Induktor Dengan Inti Ferit
16
2.2.3.2.3 Mengukur Induktansi Induktor Dengan LCR Meter
LCR Meter ini selain mengukur induktansi juga bias digunakan
untuk mengukur kapasitansi pada kapasitor dan resistansi pada
resistor, karena LCR Meter adalah L= inductance C=
Capacitance R= Resistance.
Tekan tombol power
Tekan tombol L / C / R sehingga layar menunjuk huruf L
Hubungkan kaki-kaki induktor ke probe LCR Meter
Tekan tombol 1kHz / 120 Hz
Hasil pengukuran akan tampil di layar.
LCR Meter
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam dunia Teknik Elektro terdapat beberapa komponen yang harus kita
ketahui yakni komponen pasif dan komponen aktif. Komponen pasif adalah jenis
komponen elektronika yang bekerja tanpa memerlukan arus listrik sehingga tidak bisa
menguatkan dan menyearahkan sinyal listrik serta tidak dapat mengubah suatu energi ke
bentuk lainnya.
Komponen pasif diantaranya Resistor (R) tahanan, Kapasitor (C)
kondensator Induktor (L) kumparan. Semua komponen-komponen pasif tersebut
masih terbagi menjadi beberapa jenis lagi baik menurut sifatnya atau material
pembentuknya.
Untuk mengetahui atau mengukur nilai resistensi tetapan pada sebuah Resistor
kita bisa melakukan perhitungan menggunakan kode-kode warna pada kulit resistor, juga
langsung bisa menggunakan avometer atau multimeter untuk mengetahui atau mengukur
nilai tetapan sebuah resistor dengan satuan Ohm (). Untuk mengetahui atau mengukur
nilai kapasitansi tetapan kapasitor kita bisa melakukan perhitungan dengan kode angka
yang tertera pada kulit kapasitor, atau kita bisa langsung mengukur nilai tetapannya
menggunakan alat yang dinamakan dengan Capacitance Meter dengan satuan Farad (F).
Sedangkan untuk mengetahui atau mengukur nilai induktansi induktor yakni juga bisa
melakukan perhitungan mengunakan kode-kode angka pada induktor, selain manual bisa
juga mengunakan alat yang dinamakan LCR Meter dengan satuan Henry (H). selain itu
LCR adalah universal pasif meter karena LCR bisa mengukur nilai tetapan resistor,
kapasitor, dan induktor.
18