Anda di halaman 1dari 20

LED (light emitting

diode)

.
MENGENAL LAMPU LED

LED atau singkatan dari Light Emitting Diode adalah salah satu
komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis
dioda yang mempu mengeluarkan cahaya. Strukturnya juga sama
dengan dioda, tetapi pada LED elektron menerjang sambungan P-N
(Positif-Negatif). Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor,
doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping
yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.

LED memiliki struktur seperti gambar berikut:


Jenis-jenis lampu led

1. Ukuran - ukuran led yang terkecil diameter 3mm sampai 10mm


2. Bentuk - bentuk bulat, oval, kotak, pipih, bening, buram dan flexsibel masing-
masing digunakan sesuai kebutuhan dan penggunannya yang berbeda-beda
3. Kualitas - Lampu led memiliki dua macam kualitas dari pabrikan pertama
kualitas biasa (2000-4000 mcd) dan Superbright (15000 - 22000mcd)
4. Sorot - sinar sorotnya rata-rata memancar dengan sudut 60-90 derajat,
banyak digunakan pada jam digital, papan advertising, lampu hias aksesoris
ruang yang cantik, lampu merah, lampu indikator dan sebagainya.
5. Superflux - bentuknya kotak ukuran 3mm-5mm, superflux terdiri permukaan
datar (flat top) dan permukaan cembung kubah (piranha), banyak digunakan
pada lampu otomotif sebagai lampu sign, stobo, dan brake lamp.
6. SMD (surface mount device) - yang sering beredar di pasaran SMD type led
5630, 5050, 3528, bentuk pipih menempel ke permukaan papan PCB dengan
perlakuan penyolderan khusus. Led ini banyak digunakan pada lampu fleksible
1 rol gulungan panjang 5 meter berbahan epoxy bening,
7. Strawhat - bentuk hampir mirip dengan lampu sorot namun lebih pendek mirip
seperti topi sehingga sinarnya menyebar lebih lebar antara 120-160 derajat,
banyak digunakan pada lampu penerangan utama (merakit lampu led 12V
untuk segala keperluan), lampu senter dan lampu led emergency.
8. HPL (high power led) - jenis led terbaru nyala lebih terang, lebih tahan lama,
dan lebih hemat, HPL harus dilengkapi dengan driver input DC atau input AC
Superflux LED
Strawhat LED
HPL (high power led)
Menghitung Nilai Resistor untuk LED

LED (Light Emitting Diode) adalahjenis Diodayang dapat


memancarkan cahaya saat dialiri arus listrik. Salah satu kegunaan LED
yang paling sering ditemukan adalah sebagai Lampu Indikator,
terutama pada indikator ON / OFF sebuah perangkat Elektronika. Hal
ini dikarenakan kelebihan LED yang mengkonsumsi arus listrik lebih
kecil dibandingkan dengan jenis-jenis lampu lainnya.
LED memiliki arus maju (Forward Current) maksimum yang cukup
rendah sehingga dalam merangkai LED, kita harus menempatkan
sebuah Resistor yang berfungsi sebagai pembatas arus agar arus yang
melewati LED tidak melebihi batas maksimum arus maju LED itu
sendiri. Jika tidak, LED akan mudah terbakar dan rusak.
Rata-rata arus maju (Forward Current) maksimum sebuah LED adalah
sekitar 25mA sampai 30mA tergantung jenis dan warnanya. Berikut ini
adalah tabel arus maju maksimum dan tegangan maju untuk masing-
masing jenis dan warna LED pada umumnya (LED bulat dengan
diameter 5mm).
VFMa
Jenis LED Warna IFMax VF(typ.) VRMax
x

Standard Merah 30mA 1.7V 2.1V 5V

Standard Merah Terang 30mA 2.0V 2.5V 5V

Standard Kuning 30mA 2.1V 2.5V 5V

Standard Hijau 25mA 2.2V 2.5V 5V

High Intensity Biru 30mA 4.5V 5.5V 5V

Super Bright Merah 30mA 1.85V 2.5V 5V

Low Current Merah 30mA 1.7V 2.0V 5V


Keterangan :
IFMax : Arus Maju (Forward Current) Maksimal
VL : Tegangan LED
VFMax : Tegangan Maju (Forward Voltage) maksimum
VRMax : Tegangan Terbalik (Reverse Voltage) maksimum
Rangkaian dan Cara Menghitung Nilai Resistor untuk LED

Setelah kita mengetahui Tegangan dan Arus Maju untuk LED seperti
pada tabel diatas, maka kita dapat menghitung nilai Resistor yang
diperlukan untuk rangkaian LED agar LED yang bersangkutan tidak
terbakar atau rusak karena kelebihan arus dan tegangan.
Rumus yang dipakai adalah sebagai berikut :

R = (VS VL) / I

Dimana :
R = Nilai Resistor yang diperlukan (dalam Ohm ())
VS= Tegangan Input (dalam Volt (V))
VL= Tegangan LED (dalam Volt (V))
I = Arus Maju LED (dalam Ampere (A))

Hal yang perlu diingat dalam perhitungan, Arus Maju LED (I) tidak boleh
melebihi Arus Maju Maksimal (IFMax) yang telah ditentukan seperti
tertera di dalam tabel atas.
Resistor yang berfungsi sebagai pembatas arus ini dipasang secara seri
dengan LED seperti gambar rangkaian di bawah ini :
A. Contoh Rangkaian LED dari sumber catu daya 12 Volt

Contoh 1.
Misal kita mempunyai sebuah LED berwarnamerah(tegangan kerja
1,8 Volt) yang akan dinyalakan menggunakan sumber tegangan12
Volt DC, maka kita harus mencari nilai resistor yang akan
dihubungkan secara seri dengan LED.
Sebelumnya kita mengetahui bahwa arus maksimal yang
diperbolehkan melalui LED adalah 20mA. Jadi dari contoh ini dapat
diketahui bahwa:
Tegangan yang digunakan (Vs) : 12V
Tegangan kerja LED (Vd): 1,8V, dan
Arus LED (I): 20 mili Ampere = 0,02 Ampere (karena 1000 mili
Ampere = 1 Ampere).
Maka hambatan pada resistor atauR warna merahadalah sebesar:
Rmerahuntuk 12 volt:
= (Vs-Vd) / I
= (12 volt 1,8 volt) / 0,02
= 10,2 / 0.02
=510 ohm
Contoh 2.
Dengan cara yang sama jika LED yang digunakan berwarnabirudan
sumber catu daya 12 Volt, maka:

Rbiruuntuk 12 volt:
= (Vs-Vd) / I
= (12 volt 3 volt) / 0,02
= 9 / 0.02
= 450 ohm
B. Contoh Rangkaian LED dari sumber catu daya 5 Volt

Misal kita mempunyai sebuah LED berwarnamerah(tegangan kerja


1,8 Volt) yang akan dinyalakan menggunakan sumber tegangan5 Volt
DC, maka kita harus mencari nilai resistor yang akan dihubungkan
secara seri dengan LED.

Sebelumnya kita mengetahui bahwa arus maksimal yang


diperbolehkan melalui LED adalah 20mA. Jadi dari contoh ini dapat
diketahui bahwa:
Tegangan yang digunakan (Vs) : 5V
Tegangan kerja LED (Vd): 1,8V, dan
Arus LED (I): 20 mili Ampere = 0,02 Ampere (karena 1000 mili
Ampere = 1 Ampere).
Maka hambatan pada resistor atau R adalah sebesar:

R = (Vs-Vd) / I
= (5-1,8) / 0,02
=160 ohm
Menghitung resistor pada sambungan LED secara seri :
Jika LED di pasang secara seri maka tegangan kerja LED adalah
penjumlahan dari keseluruhan LED yang dipasang seri tersebut,
dalam contoh berikut diperlihatkan tiga buah LED
warnakuningyang di pasang seri, jika tegangan sumber masih
sama 12V maka maka:

3 buah Rkuninguntuk 12 volt:


= (12V (2,4V+2,4V+2,4V)) / 0.02 A
= (12V 9.6 V) / 0.02 A
=120 ohm

Anda mungkin juga menyukai