Nama Anggota :
Teknik Elektro
Dioda zener adalah salah satu jenis dioda yang memiliki sisi exsklusif
pada daerah breakdownnya, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai stabilizer
atau pembatas tegangan. Struktur dioda zener hampir sama dengan dioda
pada umumnya, hanya konsentrasi doping saja yang berbeda. Kurva
karakteristik dioda zener juga sama seperti dioda pada umumnya, namun
pada daerah breakdown dimana pada saat bias mundur mencapai tegangan
breakdown maka arus dioda naik dengan cepat seperti pada gambar
karakteristik dioda zener dibawah. Daerah breakdown inilah yang menjadi
referensi untuk penerapan dari dioda zener. Sedangkan pada dioda biasa
daerah breakdown merupakan daerah kritis yang harus dihindari dan tidak
diperbolehkan pemberian tegangan mundur sampai pada daerah breakdown,
karena bisa merusak dioda biasa.
Rangkaian Stabilizer pada Dioda Zener
Pada dioda zener terdapat Izm (Arus Zener Maksimum) yang biasanya
ditentukan oleh pabrik. Arus zener (Iz) tidak boleh melibihi arus karena akan
menyebabkan kerusakan pada dioda zener tersebut. Rs merupakan
hambantan yang berfungsi sebagai pembatan arus untuk stabilizer tegangan.
Apabila tegangan input (Vi) lebih besar dari tegangan zener (Vz) dan Rl
lebih besar dari Rl minimum maka fungsi stabilizer pada dioda zener dapat
bekerja. Oleh karena itu rl harus lebih besar dari RL min. Dan Rl min dapat
diketahui dengan
Sehingga arus yang mengalir pada Rs (IR ) dan arus yang mengalir pada
zener (Iz) adalah
7.2 Tujuan
RS
DC
RL Vout
SUPPLY
7.5 Analisa
7.6 Tugas
Jawab
1. Prinsip kerja dari dioda zener ini yakni terhubungnya dioda-dioda seri
dengan sumber tegangan, dengan begitu dioda akan mengalami bias maju.
Sebagai salah satu alat yang digunakan untuk mengalirkan arus listrik, dioda
zener sendiri bisa mengalami kegagalan ketika meregulasi tegangan. Untuk
itu, diperlukan perhitungan agar muatan, serta batas maksimal dan minimal
dari dioda ini diketauhi agar tidak terjadi kerusakan. Karena komponen ini
biasanya digunakan sebagai selah satu sirkuit pada perangkat elektronik,
menyebabkan komponen ini memiliki fungsi utama sebagai alat yang dapat
menyetabilkan sebuah tegangan.
2.
7.7 Hasil Percobaan
- Menggunakan Dioda Zener 9,1 V
Gambar.1 (9V)
Gambar.2 (9,023 V)
Gambar.3 (9,016 V)
Gambar.4 (8,163 V)
- Menggunakan Dioda Zener 7,5 V
Gambar.5 (7,001 V)
Gambar.6 (7,023 V)
Gambar.7 (7,018 V)
Gambar.8 (6,803 V)
Perhitungan
RL. Vs
V =Vo=
Rs+ RL
10 kΩ . 12 v
2. V =Vo=
47 Ω+10 kΩ = 11,9 volt
470 Ω . 12 v
3. V =Vo=
47 Ω+ 470 Ω = 10 volt
100 Ω .12 v
4. V =Vo=
47 Ω+100 Ω = 8,163 volt
10 kΩ . 10 v
2. V =Vo=
47 Ω+10 kΩ = 7,96 volt
470 Ω . 10 v
3. V =Vo=
47 Ω+ 470 v = 7,27 volt
100 Ω. 10 v
4. V =Vo=
47 Ω+100 Ω = 6,8 volt
7.9 Kesimpulan