Anda di halaman 1dari 13

Pratikum VII

Dioda Zener Sebagai Penstabil Tegangan (Regulator)

Nama Anggota :

1. Annisa Hadita (1903421024)

2. Daniel Putra Ariyanto (1903421003)

3. Reza Fadilah Rohman (1903421021)

4. Syalsabila Eka Adriyanti (1903421028)

Kelas Broadband Multimedia 2B

Teknik Elektro

Politeknik Negeri Jakarta

Tahun Ajaran 2020-2021


7.1 Dasar Teori

Dioda Zener (Zener Diode) adalah Komponen Elektronika yang


terbuat dari Semikonduktor dan merupakan jenis Dioda yang dirancang
khusus untuk dapat beroperasi di rangkaian Reverse Bias (Bias Balik). Pada
saat dipasangkan pada Rangkaian Forward Bias (Bias Maju), Dioda Zener
akan memiliki karakteristik dan fungsi sebagaimana Dioda Normal pada
umumnya.

Simbol Dioda Zener

Dioda zener adalah salah satu jenis dioda yang memiliki sisi exsklusif
pada daerah breakdownnya, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai stabilizer
atau pembatas tegangan. Struktur dioda zener hampir sama dengan dioda
pada umumnya, hanya konsentrasi doping saja yang berbeda. Kurva
karakteristik dioda zener juga sama seperti dioda pada umumnya, namun
pada daerah breakdown dimana pada saat bias mundur mencapai tegangan
breakdown maka arus dioda naik dengan cepat seperti pada gambar
karakteristik dioda zener dibawah. Daerah breakdown inilah yang menjadi
referensi untuk penerapan dari dioda zener. Sedangkan pada dioda biasa
daerah breakdown merupakan daerah kritis yang harus dihindari dan tidak
diperbolehkan pemberian tegangan mundur sampai pada daerah breakdown,
karena bisa merusak dioda biasa.
Rangkaian Stabilizer pada Dioda Zener

Pada dioda zener terdapat Izm (Arus Zener Maksimum) yang biasanya
ditentukan oleh pabrik. Arus zener (Iz) tidak boleh melibihi arus karena akan
menyebabkan kerusakan pada dioda zener tersebut. Rs merupakan
hambantan yang berfungsi sebagai pembatan arus untuk stabilizer tegangan.
Apabila tegangan input (Vi) lebih besar dari tegangan zener (Vz) dan Rl
lebih besar dari Rl minimum maka fungsi stabilizer pada dioda zener dapat
bekerja. Oleh karena itu rl harus lebih besar dari RL min. Dan Rl min dapat
diketahui dengan

Bila zener sudah bekerja, berarti Vl =Vz= konstan. Dengan


menganggap vi tetep maka turun tegangan pada Rs (Vr) yitu :

Sehingga arus yang mengalir pada Rs (IR ) dan arus yang mengalir pada
zener (Iz) adalah
7.2 Tujuan

- Menyelidiki penggunaan dan batas operasi dioda zener sebagai penstabil


tegangan.

7.3 Alat-Alat Yang Digunakan

1. Sumber daya searah ( 1-18 V ) : 1 buah


2. Voltmeter Elektronik : 1 buah
3. Dioda Zener 9,1 V : 1 buah
4. Dioda Zener 7,5 V : 1 buah
5. Resistor : 47 Ω, 100 Ω, 470 Ω dan 10 kΩ
6. Kabel-kabel penghubung

7.4 Cara Melakukan Percobaan


1. Buatlah rangkain seperti gambar 1 dibawah.

RS
DC
RL Vout
SUPPLY

2. Aturlah tegangan supply sebesar 10 V, resistansi seri Rs sebesar 47Ω dan Rl


sebesar 10 kΩ.
3. Ukurlah tegangan Vout dengan voltmeter elektronik!
4. Naikkan tegangan supply menjadi 12 V lalu ulangi langkah 3)!
5. Gantilah beban Rl menjadi 470 Ω (tegangan supply tetap = 12 V) dan ulangi
langkah 3).
6. Gantilah Rl menjadi 100 Ω dan ulangi langkah 3).
7. Ulangi langkah percobaan diatas dengan menggunakan dioda zener 7,5 volt
dan tegangan sumber 8 dan 10 volt.

Tabel.1 Dioda Zener (Vz = 9,1 V)

Vs (V) Rl (Ω) Vo (V)


10 10 K 9V
12 10 K 9,023 V
12 470 9,016 V
12 200 8,163 V

Tabel.2 Dioda Zener (Vz = 7,5 V)

Vs (V) Rl (Ω) Vo (V)


8 10 K 7,001 V
10 10 K 7,023 V
10 470 7,018 V
10 100 6,803 V

7.5 Analisa

1. Jelaskan pengaruh kenaikan tegangan input pada tegangan ouput, tegangan


dan aus yang melewati Rs!
2. Jelaskan pengaruh perubahan Rl terhadap arus Rs dan arus pada dioda
zener !
3. Hitunglah harga Rl paling kecil yang diperbolehkan, dimana zener tidak
akan mengatur tegangan output jika Rl lebih kecil dari harga ini.
4. Pada keadaan bagaimana daya maksimum akan disisipasikan dalam zener ?
jelaskan jawaban saudara !

7.6 Tugas

1. Jelaskan prinsip kerja dioda zener !


2. Sebutkan jenis-jenis dioda zener yang ada dilengkapi dengan batas tegangan
ouput zenernya!

Jawab
1. Prinsip kerja dari dioda zener ini yakni terhubungnya dioda-dioda seri
dengan sumber tegangan, dengan begitu dioda akan mengalami bias maju.
Sebagai salah satu alat yang digunakan untuk mengalirkan arus listrik, dioda
zener sendiri bisa mengalami kegagalan ketika meregulasi tegangan. Untuk
itu, diperlukan perhitungan agar muatan, serta batas maksimal dan minimal
dari dioda ini diketauhi agar tidak terjadi kerusakan. Karena komponen ini
biasanya digunakan sebagai selah satu sirkuit pada perangkat elektronik,
menyebabkan komponen ini memiliki fungsi utama sebagai alat yang dapat
menyetabilkan sebuah tegangan.

2.
7.7 Hasil Percobaan
- Menggunakan Dioda Zener 9,1 V

Gambar.1 (9V)

Gambar.2 (9,023 V)
Gambar.3 (9,016 V)

Gambar.4 (8,163 V)
- Menggunakan Dioda Zener 7,5 V

Gambar.5 (7,001 V)

Gambar.6 (7,023 V)
Gambar.7 (7,018 V)

Gambar.8 (6,803 V)

7.8 Perhitungan dan Pembahasan


Pembahasan

Pada praktikum kali ini praktikan melakukan percobaan dengan


“Dioda Zener”. Seperti ketahui dioda zener adalah dioda yang berbeda dari
dioda biasanya, yang memiliki letak perbedaannya adalah dioda biasa
hanya bisa mengalirkan arus satu arah saja sedangkan dioda zener juga bisa
mengalirkan arus pada arah sebaliknya. Hal ini disebabkan karena dioda
zener memiliki Voltase Break Through pada Voltase tertentu. Voltase
Break Through disebut sebagai Voltase zener. Dioda zener biasa dipakai
pada arah balik sehingga voltase diodanya konstan sebesar voltase zener.
Dioda zener berfungsi sebagai penstabil tegangan (regulator).
Pada praktikum kali ini praktikan memakai dua jenis diode zener,
yaitu diode zener 9,1 volt dan diode zener 7,5 volt.

Perhitungan
RL. Vs
V =Vo=
Rs+ RL

Maka bila data diambil dari hasil percobaan menjadi,


 Untuk diode zener 9,1 volt
10 kΩ . 10 v
1. V =Vo=
47 Ω+10 kΩ = 9,95 volt

10 kΩ . 12 v
2. V =Vo=
47 Ω+10 kΩ = 11,9 volt

470 Ω . 12 v
3. V =Vo=
47 Ω+ 470 Ω = 10 volt

100 Ω .12 v
4. V =Vo=
47 Ω+100 Ω = 8,163 volt

 Untuk diode zener 7,5 volt


10 kΩ . 8 v
1. V =Vo=
47 Ω+10 kΩ = 8 volt

10 kΩ . 10 v
2. V =Vo=
47 Ω+10 kΩ = 7,96 volt

470 Ω . 10 v
3. V =Vo=
47 Ω+ 470 v = 7,27 volt

100 Ω. 10 v
4. V =Vo=
47 Ω+100 Ω = 6,8 volt
7.9 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai