Anda di halaman 1dari 19

Tugas Pendidikan Agama Islam

Al-Quran : Memahami dan Menghayati

NAMA : REZA FADILAH ROHMAN

NIM : 1903421021

KELAS : BMM – 1B

PROGRAM STUDI BROADBAND MULTIMEDIA

Jurusan Teknik Elektro


Politeknik Negeri Jakarta
2019/2020

I
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pemurah dan Lagi
Maha Penyayang. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Hidayah, Inayah dan Rahmat-Nya sehingga kami mampu
menyelesaikan penyusunan makalah pendidikan agama Islam dengan judul
“Al-Quran : Memahami dan Menghayati” tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah sudah kami lakukan semaksimal mungkin dengan


dukungan dari banyak pihak, sehingga bisa memudahkan dalam
penyusunannya. Untuk itu kami pun tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah membantu kami dalam rangka menyelasaikan
makalah ini.

Tetapi tidak lepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya bahwa dalam
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan
bahasa serta aspek-aspek lainnya. Maka dari itu, dengan lapang dada kami
membuka seluas-luasnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberikan
kritik ataupun sarannya demi penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat berharap semoga dari makalah yang


sederhana ini bisa bermanfaatdan juga besar keinginan kami bisa menginspirasi
para pembaca untuk mengangkat berbagai permasalahan lainnya yang masih
berhubungan pada makalah-makalah berikutnya.

Jakarta, 8 September 2019

Penyusun

II
Daftar Isi

KATA PENGANTAR .................................................................................................... II


Daftar Isi ........................................................................................................................ III
Bab 1 ............................................................................................................................... 1
Pendahuluan .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 2
Bab 2 ............................................................................................................................... 3
Pembahasan..................................................................................................................... 3
2.1 Definisi Al-Qur’an .............................................................................................. 3
2.2 Sejarah Al-Qur’an ............................................................................................... 4
2.2.1 Sejarah turunnya Al-Qur’an ........................................................................ 4
2.2.2 Sejarah penulisan Al-Quran ........................................................................ 5
2.3 Nama-nama lain Al-Quran .................................................................................. 6
2.3.1 Al-Kitab ...................................................................................................... 6
2.3.2 Adz-Dzikir .................................................................................................. 6
2.3.3 Al-Furqan .................................................................................................... 7
2.3.4 Al-Huda....................................................................................................... 7
2.3 Fungsi Al-Qur’an ................................................................................................ 7
2.4 Pokok-pokok kandungan Al-Quran .................................................................... 8
2.4.1 Akidah ......................................................................................................... 9
2.4.2 Ibadah .......................................................................................................... 9
2.4.3 Akhlak ....................................................................................................... 10
2.4.4 Hukum....................................................................................................... 11
2.4.5 Tadzkir (peringatan) .................................................................................. 11
2.4.6 Sejarah atau Kisah ..................................................................................... 12
2.5 Cara mengimani Al-Quran ................................................................................ 12

III
Bab 3 ............................................................................................................................. 14
Penutup ......................................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 14
3.2 Saran ................................................................................................................. 14
Daftar Pustaka ............................................................................................................... 15

IV
Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada


Nabi Muhammad SAW, dengan perantara Malaikat Jibril. Al-
Qur’an adalah kitab terakhir setelah Taurat yang diturunkan
kepada Nabi Musa a.s, Zabur diturunkan kepada Nabi Daud a.s,
dan Injil diturunkan kepada Nabi Isa a.s.

Bernilai ibadah tidak saja bagi pembacanya, tapi juga


pendengarnya. Artinya membaca Al-Qur’an merupakan salah
satu bentuk ibadah meskipun yang mendengar ataupun yang
membacanya belum mengetahui maknanya. Didalam Al-Qur’an
berisi banyak penjelasan mengenai kehidupan manusia secara
lengkap. Berisi petunjuk maupun pedoman bagi manusia yang
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Al-Qur’an memiliki keistimewaan-keistimewaan yang


tidak dimiliki oleh kitab-kitab lain. Al-Qur’an merupakan kitab
penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Keistimewaan dalam
Al-Qur’an juga berisi petunjuk dan pedoman bagi manusia
dalam menjalani kehidupannya untuk meraih kebahagiaan dunia
dan akhirat. Keistimewaan lainnya terdapat dalam gaya bahasa
yang digunakan dan informasi yang diberikan didalamnya.
Didalam makalah ini akan dibahas mengenai Al-Qur’an, baik
dari segi definisi, fungsi, tujuan, pokok kandungan dalam Al-

1
Qur’an, Aplikasi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari dan
penjelasan mengenai Al-Qur’an sebagai mu’jizat sepanjang
masa.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada pembuatan makalah ini,yakni:

1. Apa definisi Al-Qur’an ?


2. Apa sejarah Al-Qur’an ?
3. Apa nama lain Al-Qur’an ?
4. Apa fungsi dari Al-Qur’an ?
5. Apa pokok-pokok kandungan Al-Qur’an ?
6. Bagaimana cara mengimani Al-Qur’an ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini, yakni:

1. Untuk mengetahui daefinsi Al-Qur’an


2. Untuk mengetahui sejarah Al-Qur’an
3. Untuk mengetahui nama-nama lain Al-Qur’an
4. Untuk mengetahui fungsi dari Al-Qur’an
5. Untuk mnegetahui pokok-pokok kandungan Al-Qur’an
6. Untuk mengetahui cara-cara mengimani Al-Qur’an

2
Bab 2

Pembahasan

2.1 Definisi Al-Qur’an

Secara bahasa, kata Al-Qur’an merupakan bentuk masdar dari


kata kerja ‘qara’a’, yang berarti ‘membaca’. Dengan demikian, kata al-
qur’an berarti ‘bacaan’. Dalam al-qur’an, kata qara’a digunakan untuk
merujuk pada pembacaan wahyu (al-qur’an) oleh Nabi Muhammad saw.
Misalnya, dalam surah An-Nahl [16] ayat 98:

َْ َ ‫َ َ َ َْ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ ه‬
‫اَّلل ِمن الشيط ِان الر ِج ِيم‬
ِ ‫ف ِإذا قرأت القرآن فاست ِعذ ِب‬
“Apabila kamu membaca Al-Qur’an hendaklah kamu meminta
perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk”

Adapun kata qur’an disebut sebanyak 70 kali, baik dengan kata


sandang alif dan lam, maupun tidak. Dan semuanya memuat pengertian
yang beragam. Dalam surah Al-Qiyamah[75] ayat 17-18, kata quran
bermakana wahyu-wahyu dalam bentuk parsial (bagian-bagian ayat)
yang disampaikan kepaada Nabi Muhammad saw,

ُ َ َ ُ ْ َ ُ ََْ َ َ َ َُ ُ ُ َ ََ
)١٨( ‫ق ْرءانهۥ‬ ‫)ف ِإذا قرأن َٰه فٱت ِبع‬١٧(‫ِإن عل ْينا َج ْم َعهۥ َوق ْر َءانهۥ‬

“Sesungguhnya atas tanggungan kami-lah mengumpulkannya (di


dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami telah
selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.” (Q.S
Al_Qiyamah [75]: 17-18)

3
Demikian pembahasan mengenai asal-usul kata al-qur’an dan
penggunannya dalam ayat-ayat Al-Quran. Adapun secara istilah, De.
Subhi Shalih mendefinisikan Al-Quran sebagai firman Allah yang
berfungsi sebagai mukjizat (buki kebenaran kenabian) yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad, yang ditulis dalam mushaf_mushaf dan
diriwayatkan secara mutawatir, serta yang membacanya dianggap
sebagai ibadah.

2.2 Sejarah Al-Qur’an


2.2.1 Sejarah turunnya Al-Qur’an

Sebagaimana kita ketahui bersama, dalam Al-Quran


diturunkan secara berangsur-angsur dalam dua tahap.
Pertama, Al-Quran dari Lauh Al-Mahfuzh diturunkan ke
langit bumi (Baitul ‘Izzah). Menurut Ibnu Abbas, proses
turunnya Al-Quran dari Lauh Mahfuzh ini terjadi pada
bulan ramadhan saat malam lailatul qadar secara
sekaligus yang kemudian diturunkan kepada Nabi secara
berangsur-angsur di sepanjang bulan dan hari.

Mengenai hikmah diturunkannya secara langsung ke


langit dunia, Imam As-Suyuti mengatakan , ”Dikatakan
bahwa rahasia diturunkan Al-Quran sekaligus ke langit
dunia ialah untuk memuliakannya dan memuliakan orang
yang kepada Al-Quran diturunkan, yaitu dengan
memberitahukan kepada penghuni tujuh langit bahwa Al-
Quran adalah kitab terakhir yang diturunkan kepada
Rasul terkahir dan umat yang paling mulia. Kitab itu kini
telah di ambang pinru dan akan segera diturumkan
kepada mereka.”

4
Kedua, Al-Quram diturunkan dari bait Al-Izzah kepada
Nabi Muhammad saw secara berangsur-angsur, selama
kurang lebih 23 tahun. Mengenai hal ini, Allah berfirman

ً ‫َو ُق ْر ًآنا َف َر ْق َن ُاه ل َت ْق َ َرأ ُه َع ََل الناس َع ََل ُم ْكث َو َن ْزل َن ُاه َت زْ زن‬
‫يل‬ ِ ٍ ِ ِ

“Dan Al-Quran itu telah kami turunkan dengan berangsur-


angsur agar kamu membacakan perlahan-lahan kepada
manusia dan kami menurunkannya bagian demi bagian.” (Q.S
Al-Isra [17]: 106)

2.2.2 Sejarah penulisan Al-Quran

Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad


saw melalui perantaraan Malaikat Jibril. Setelah itu,
Nabu kemudian menyampai-kan kepada para sahabat
secara lisan. Para sahabat yang mendengarkan ikut
merassa bertanggung jawab untuk menjaga dan
menyebarkan pesan-pesan wahyu tersebut kepada orang-
orang di sekitarnya. Dalam proses menjaga wahyu yang
disampaikan oleh Nabi Muhammad saw, para sahabat
kemudian melakukan dua hal, yakni menghafal dan
mencatat.

Menurut sejarah, sebagai sahabat yang menaruh


perhatian besar terhadap penulisan Al-Quran janya
beberapa orang, yakni Zaid bin Tsabit, Muadz bin Jabal,
Ubay bin Ka’ab, Abdullah bin Mas’ud, Abu Darda, dan
Ali bin Abi Thalib.

5
Pada masa Ali, tulidan dalam mushaf Al-Quran
resmi tersebut kemudian disempurnakan dengan tanda-
tanda baca yang akan mempermudah umat muslim dalam
membacanya. Sebab sebelumnya, Al-Quran
disebarluaskan tanpa tanda baca yang jelas sehingga
terkadang menimbulkan kesalahpahaman dalam
membacannya, terutama bagi orang-orang selain Arab.
Adapun yang ditugaskan oleh Ali untuk memberi tanda
baca dalam tulisan Al-Quran tersebut adalah Abu Aswad
Ad-Duali. Dan akhirnya tulisan dan mushaf tersebut
digunakan secara mutawatir oleh umat islam di seluruh
dunia sampai sekarang.

2.3 Nama-nama lain Al-Quran

Selain nama Al-Quran untuk menyebut kumpulan wahyu


yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, ada beberapa
istilah yang sering digunakan untuk menyebut kitab suci umat
Islam tersebut, sebagai berikut.

2.3.1 Al-Kitab
Secara umum, kata al-kitab muncul dalam
Al-Quran sebanyak 255 kali dalam bentuk
tunggal dan 6 kali dalam bentyk jamak,
dengan bebagai macam penggunaan.

2.3.2 Adz-Dzikir
Istilah ;ain untuk menyebut Al-Quran adalah
“Adz-Dzikir”. Kata adz-dzikir berasal dari
kata kerja dzakara yang berarti ‘mengingat’

6
atau ‘menyebut’. Jadi, adz-dzikir berarti
peringatan.

2.3.3 Al-Furqan
kata al-furqan berasal dari kata kerja
faraqa yang berarti ‘membedakan,
memisahkan’. Penggunaan kata al-furqan
untuk menyebut Al-Quran dikaitkan dengan
fungsi Al-Quran sebagai pembeda antara yang
haq dan yang bathil.

2.3.4 Al-Huda
Al-Quran juga kadang disebut sebagai
“Al-Huda” (petunjuk), sebagaimana dalam
firman Allah swt, “Dan sesungguhnya kami
tatkala mendengar petunjuk (Al-Quran), kami
beriman kepadanya. Barangsiapa beriman
kepada Tuhannya, ia tidak takut akan
pengurangan pahala dan tidak (takut pula)
akan penambahan dosa dan kesalahan.” (Q.S.
Al-jin [72]: 13)

2.3 Fungsi Al-Qur’an


Fungsi utama Al-Quran adalah sebagai petunjuk bagi
umat manusia dan mukjizat bagi kerasulan Muhammad
sawFungsi utama Al-Quran adalah sebagai petunjuk bagi umat
manusia dan mukjizat bagi kerasulan Muhammad saw. Al-
Quran memberikan aturan-aturan keagamaan yang menjadi
petunjuk bagi umat manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup
di dunia dan di akhirat. Sebagi mukjizat, Al-Quran diturunkan

7
oleh Allah untuk menjadi bukti kebenaran kerasulan
Muhammad saw, terutama bagi para penentang dakwah-
dakwah beliau.

Fungsi Al-Quran sangat penting bagi kehidupan umat


islam. Ia bukan sekadar kitab bacaan biasa, tetapi adalah buku
suci yang menjadi pedoman dalam segala urusan kehidupan
umat islam di dunia. Ia menjadi rujukan utama ketika umat
Islam ingin membangun formulasi hokum, etika, politik,
social-kemasyarakatan, dan sebagainya.

Berikut fungsi-fungsi Al-Quran, yakni:

1. Sebagai petunjuk dari Allah swt kepada manusia,


2. Sebagai bukti (mukjizat) kebenaran risalah Nabi
Muhammad saw,
3. Sebagai pemisah antara yang haq dan bathil,
4. Sebagai obat bagi penyakit-penyakit hati,
5. Sebagai nasihat bagi orang-orang bertakwa, dan
6. Sebagai pembenar kitab-kitab terdahulu.

2.4 Pokok-pokok kandungan Al-Quran


Sebagai petunjuk bagi kehidupan manusia, Al-Quran
memuat pesan-pesan yang dapat dijadikan sebagai sandaran bagi
manusia dalam segala aspek kehidupan. Secara umum,
kandungan ayat-ayat Al-Quran dapat dipetakan menjadi
beberapa tema pokok. Berikut pokok-pokok kandungan Al-
Quran:

8
2.4.1 Akidah
Salah satu hal yang menjadi pokok
pembahasan ayat-ayat Al-Quran adalah
masalah akidah. Akidah merupakan dasar
penting dalam agama Islam. Secara bahasa,
akidah berasal dari bahasa Arab: al-aqdu
(ikatan), at-tausiq (kepercayaan atau
keyakinan yang kuat), al-ahkam
(mengukuhkan atau menetapkan), dan ar-
rabthu bi quwwah (mengikat dengan kuat).
Adapun secara istilah, akidah dapat
didefinisikan sebagai iman yang teguh dan
pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun
bagi orang yang meyakininya. Jadi, dapat
dipahami bahwa akidah merupakan ilmu yang
mengajarkan kepada manusia mengenai
kepercayaan yang wajib diyakini oleh setiap
oang. Al-Quran mengajarkan akidah tauhid
kepada manusia, yaitu menanamkan
keyakinan terhadap keesaan Allah swt. Selain
kepercayaan dan keimanan kepada Allah swt,
Al-Quran juga mengajarkan manusia hal-hal
yang ghaib, para rasul, dan kepercayaan
terhadap kitab-kitab terdahulu.

2.4.2 Ibadah
Tema pokok kandungan Al-Quran
selanjutnya adalah ibadah. Secara bahasa,
ibadah berarto ‘taat, tunduk, dan ikut’. Dalam
bahasa syar’i, ibadah diartikan sesuatu yang

9
diperintahkan oleh Allah sebagai syariat,
bukan karena adanya keberlangsungan tradisi
sebelumnya, atau karena tututan logika, atau
akal manusia. Ibadah adalah segala bentuk
ketaatan yang dijalankan atau dikerjakan
untuk mendapatkan ridha dari Allah swt.

Al-Quran menjelaskan bentuk-bentuk


ibadah dasar yang harus dikerjakan oleh
setiap muslim, seperti mengucapkan dua
kalimat syahadat, shalat lima waktu,
membayar zakat, puasa pada bulan suci
Rmadhan, dan beribadah haji bagi yang telah
mampu menjalankannya. Namun, Al-Quran
tidak menjelaskan secara terperinci mengenai
tata cara pelaksanaan ibadah-ibadah tersebut.
Al-Quran hanya menjelaskan bahwa setiap
ibadah harus benar-benar ikhlas ditujukan
kepada Allah swt.

2.4.3 Akhlak
Tema pokok Al-Quran selanjutnya adalah
mengajarkan akhlak. Dalam bahasa Arab,
akhlaq merupakan bentuk jamak dari khulqu,
yang artinya ‘perangai, tabiat, dan adab’.
Dalam agama Islam, akhlak merupakan tolak
ukur derajat seseorang. Dalam Al-Quran
dikatakan bahwa keimanan seseorang tidaklah
cukup hanya dengan sekadar iman kepada
Allah, malaikat, nabi-nabi, dan lainnya. Akan

10
tetapi, keimanan harus disertai dengan akhlak
dan perilaku yang baik.

Nabi Muhammad saw sendiri menyatakan


bahwa orang yang paling sempurna imannya
adalah orang yang paling bagus akhlaknya.

2.4.4 Hukum
Salah satu tema yang banyak dibahas
dalam ayat-ayat Al-Quran adalah hukum.
Dalam Al-Quran termuat hukum-hukum yang
mengatur tentang masalah-masalah yang ada
pada seluruh aspek kehidupan manusia.
Namun, tidak semua aturan hukum yang ada
dalam Al-Quran sudah terperinci. Kadang Al-
Quran hanya menyebutkan prinsip-prinsip
dasarnya saja. Misalnya, dalam sural Al-
Maidah [5] ayat 3 , Allah menyatakan
keharaman darah dan bangkai secara mutlak
atau umum. Kemudian Nabi Muhammad saw
meng-taqyid-kan (memberi persyaratan)
kemutlakannya, dan men-taksis-kan (memberi
ketentuan khusus) atas keharamannya, serta
menjelaskan macam-macam bangkai dan
darah. dan darah.

2.4.5 Tadzkir (peringatan)


Al-Quran sebagai kitab petunjuk juga
berisi peringatan-peringatan kepada manusia.
Mengenai isi peringatan-peringatannya, Al-

11
Quran, misalnya, memberikan peringatan
berupa ancaman akan siksa neraka bagi
mereka bagi mereka yang mendustakan Allah
dan utusan-utusannya.

Selain peringatan, Al-Quran juga


memberikan kabar gembira bagi orang-orang
yang beriman kepada Allah swt dengan
balasan berupa nikmat surga.

2.4.6 Sejarah atau Kisah


Al-Quran juga berisi kisah-kisah
mengenai orang-orang yang terdahulu, baik
yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat
kepada Allah swt ataupun kisah-kisah orang
yang mendapatkan kejayaan karena
ketaatannya kepada Allah swt. Kisah-kisah
tersebut agar bisa menjadi pelajaran bagi
orang-orang sesudahnya.

2.5 Cara mengimani Al-Quran

Kita sebagai umat Islam wajib mengimani Al-Quran. Berikut


cara-cara kita sebagai umat Islam untuk mengimani Al-Quran:

1. Meyakini akan kebenaran isi, keaslian, kemurnian,


dan kesucian Al-Qur'an,
2. Berusaha mempelajari bacaan Al-Qur'an, sehingga dapat
membacanya sesuai dengan ilmu Tajwid yang benar,
3. Membacanya dengan istiqomah (rutin) seperti setelah sholat
Maghrib dan sebagainya, dan

12
4. Berusaha mempelajari isinya secara berangsur-angsur,
sehingga dapat mengerti dengan benar isi kandungan Al-
Qur'an yang dibacanya.

13
Bab 3

Penutup

3.1 Kesimpulan

Agama islam, agama yang kita anut dan dianut oleh ratusan juta kaum
Muslim di seluruh dunia, yang menjamin kebahagiaan hidup pemeluknya
di dunia dan di akhirat kelak. Ia mempunyai satu sendi utama yang
esensial: berfungsi memberi petunjuk kejalan yang sebaik-baiknya. Allah
berfirman, sesungguhnya Al-Quran ini memberi petunjuk menuju jalan
yang sebaik-baiknya (QS Al-Isra 17:9)
Al-Quran memberikan petunjuk dalam persoalan-persoalan akidah,
syari’ah, dan akhlak, dengan jalan meletakkan dasar-dasar prinsipil
mengenai persoalan-persoalan tersebut; dan Allah SWT menugaskan
Rasulullah SAW., untuk memberikan keterangan yang lengkap mengenai
dasar-dasar itu: kami telah turunkan kepadamu Al-Dzikir (Al-quran)
untuk kamu terangkan kepada manusia apa-apa yang diturunkan kepada
mereka agar mereka berfikir (QS An-Nahl 16:44).

3.2 Saran

Demikian makalah yang telah saya buat. Semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Saya berharap para pembaca dapat memahami isi kandungan
Al-Quran yang ada di dalam makalah ini dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Apabila ada kesalahan dan kekeliruan dalam
penulisan makalah ini, saya mengharap saran yang membangun dari
pembaca untuk perbaikan makalah ini.

14
Daftar Pustaka

1. Tim kajian keislaman nurul ilmi. 2012. Buku Induk Terlengkap Agama
Islam.Yogyakarta: Citra Risalah.
2. Quraish, Shihab. 1992. Membumikan Al Qur’an. Bandung : Mizan
Pustaka.
3. https://tafsirweb.com/4392-surat-an-nahl-ayat-44.html . September 22, 2019
17.15 WIB.

15

Anda mungkin juga menyukai