NIM : 1903421021
KELAS : BMM – 1B
I
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pemurah dan Lagi
Maha Penyayang. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Hidayah, Inayah dan Rahmat-Nya sehingga kami mampu
menyelesaikan penyusunan makalah pendidikan agama Islam dengan judul
“Al-Quran : Memahami dan Menghayati” tepat pada waktunya.
Tetapi tidak lepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya bahwa dalam
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan
bahasa serta aspek-aspek lainnya. Maka dari itu, dengan lapang dada kami
membuka seluas-luasnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberikan
kritik ataupun sarannya demi penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
II
Daftar Isi
III
Bab 3 ............................................................................................................................. 14
Penutup ......................................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 14
3.2 Saran ................................................................................................................. 14
Daftar Pustaka ............................................................................................................... 15
IV
Bab 1
Pendahuluan
1
Qur’an, Aplikasi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari dan
penjelasan mengenai Al-Qur’an sebagai mu’jizat sepanjang
masa.
1.3 Tujuan
2
Bab 2
Pembahasan
َْ َ َ َ َ َْ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ ه
اَّلل ِمن الشيط ِان الر ِج ِيم
ِ ف ِإذا قرأت القرآن فاست ِعذ ِب
“Apabila kamu membaca Al-Qur’an hendaklah kamu meminta
perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk”
ُ َ َ ُ ْ َ ُ ََْ َ َ َ َُ ُ ُ َ ََ
)١٨( ق ْرءانهۥ )ف ِإذا قرأن َٰه فٱت ِبع١٧(ِإن عل ْينا َج ْم َعهۥ َوق ْر َءانهۥ
3
Demikian pembahasan mengenai asal-usul kata al-qur’an dan
penggunannya dalam ayat-ayat Al-Quran. Adapun secara istilah, De.
Subhi Shalih mendefinisikan Al-Quran sebagai firman Allah yang
berfungsi sebagai mukjizat (buki kebenaran kenabian) yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad, yang ditulis dalam mushaf_mushaf dan
diriwayatkan secara mutawatir, serta yang membacanya dianggap
sebagai ibadah.
4
Kedua, Al-Quram diturunkan dari bait Al-Izzah kepada
Nabi Muhammad saw secara berangsur-angsur, selama
kurang lebih 23 tahun. Mengenai hal ini, Allah berfirman
ً َو ُق ْر ًآنا َف َر ْق َن ُاه ل َت ْق َ َرأ ُه َع ََل الناس َع ََل ُم ْكث َو َن ْزل َن ُاه َت زْ زن
يل ِ ٍ ِ ِ
5
Pada masa Ali, tulidan dalam mushaf Al-Quran
resmi tersebut kemudian disempurnakan dengan tanda-
tanda baca yang akan mempermudah umat muslim dalam
membacanya. Sebab sebelumnya, Al-Quran
disebarluaskan tanpa tanda baca yang jelas sehingga
terkadang menimbulkan kesalahpahaman dalam
membacannya, terutama bagi orang-orang selain Arab.
Adapun yang ditugaskan oleh Ali untuk memberi tanda
baca dalam tulisan Al-Quran tersebut adalah Abu Aswad
Ad-Duali. Dan akhirnya tulisan dan mushaf tersebut
digunakan secara mutawatir oleh umat islam di seluruh
dunia sampai sekarang.
2.3.1 Al-Kitab
Secara umum, kata al-kitab muncul dalam
Al-Quran sebanyak 255 kali dalam bentuk
tunggal dan 6 kali dalam bentyk jamak,
dengan bebagai macam penggunaan.
2.3.2 Adz-Dzikir
Istilah ;ain untuk menyebut Al-Quran adalah
“Adz-Dzikir”. Kata adz-dzikir berasal dari
kata kerja dzakara yang berarti ‘mengingat’
6
atau ‘menyebut’. Jadi, adz-dzikir berarti
peringatan.
2.3.3 Al-Furqan
kata al-furqan berasal dari kata kerja
faraqa yang berarti ‘membedakan,
memisahkan’. Penggunaan kata al-furqan
untuk menyebut Al-Quran dikaitkan dengan
fungsi Al-Quran sebagai pembeda antara yang
haq dan yang bathil.
2.3.4 Al-Huda
Al-Quran juga kadang disebut sebagai
“Al-Huda” (petunjuk), sebagaimana dalam
firman Allah swt, “Dan sesungguhnya kami
tatkala mendengar petunjuk (Al-Quran), kami
beriman kepadanya. Barangsiapa beriman
kepada Tuhannya, ia tidak takut akan
pengurangan pahala dan tidak (takut pula)
akan penambahan dosa dan kesalahan.” (Q.S.
Al-jin [72]: 13)
7
oleh Allah untuk menjadi bukti kebenaran kerasulan
Muhammad saw, terutama bagi para penentang dakwah-
dakwah beliau.
8
2.4.1 Akidah
Salah satu hal yang menjadi pokok
pembahasan ayat-ayat Al-Quran adalah
masalah akidah. Akidah merupakan dasar
penting dalam agama Islam. Secara bahasa,
akidah berasal dari bahasa Arab: al-aqdu
(ikatan), at-tausiq (kepercayaan atau
keyakinan yang kuat), al-ahkam
(mengukuhkan atau menetapkan), dan ar-
rabthu bi quwwah (mengikat dengan kuat).
Adapun secara istilah, akidah dapat
didefinisikan sebagai iman yang teguh dan
pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun
bagi orang yang meyakininya. Jadi, dapat
dipahami bahwa akidah merupakan ilmu yang
mengajarkan kepada manusia mengenai
kepercayaan yang wajib diyakini oleh setiap
oang. Al-Quran mengajarkan akidah tauhid
kepada manusia, yaitu menanamkan
keyakinan terhadap keesaan Allah swt. Selain
kepercayaan dan keimanan kepada Allah swt,
Al-Quran juga mengajarkan manusia hal-hal
yang ghaib, para rasul, dan kepercayaan
terhadap kitab-kitab terdahulu.
2.4.2 Ibadah
Tema pokok kandungan Al-Quran
selanjutnya adalah ibadah. Secara bahasa,
ibadah berarto ‘taat, tunduk, dan ikut’. Dalam
bahasa syar’i, ibadah diartikan sesuatu yang
9
diperintahkan oleh Allah sebagai syariat,
bukan karena adanya keberlangsungan tradisi
sebelumnya, atau karena tututan logika, atau
akal manusia. Ibadah adalah segala bentuk
ketaatan yang dijalankan atau dikerjakan
untuk mendapatkan ridha dari Allah swt.
2.4.3 Akhlak
Tema pokok Al-Quran selanjutnya adalah
mengajarkan akhlak. Dalam bahasa Arab,
akhlaq merupakan bentuk jamak dari khulqu,
yang artinya ‘perangai, tabiat, dan adab’.
Dalam agama Islam, akhlak merupakan tolak
ukur derajat seseorang. Dalam Al-Quran
dikatakan bahwa keimanan seseorang tidaklah
cukup hanya dengan sekadar iman kepada
Allah, malaikat, nabi-nabi, dan lainnya. Akan
10
tetapi, keimanan harus disertai dengan akhlak
dan perilaku yang baik.
2.4.4 Hukum
Salah satu tema yang banyak dibahas
dalam ayat-ayat Al-Quran adalah hukum.
Dalam Al-Quran termuat hukum-hukum yang
mengatur tentang masalah-masalah yang ada
pada seluruh aspek kehidupan manusia.
Namun, tidak semua aturan hukum yang ada
dalam Al-Quran sudah terperinci. Kadang Al-
Quran hanya menyebutkan prinsip-prinsip
dasarnya saja. Misalnya, dalam sural Al-
Maidah [5] ayat 3 , Allah menyatakan
keharaman darah dan bangkai secara mutlak
atau umum. Kemudian Nabi Muhammad saw
meng-taqyid-kan (memberi persyaratan)
kemutlakannya, dan men-taksis-kan (memberi
ketentuan khusus) atas keharamannya, serta
menjelaskan macam-macam bangkai dan
darah. dan darah.
11
Quran, misalnya, memberikan peringatan
berupa ancaman akan siksa neraka bagi
mereka bagi mereka yang mendustakan Allah
dan utusan-utusannya.
12
4. Berusaha mempelajari isinya secara berangsur-angsur,
sehingga dapat mengerti dengan benar isi kandungan Al-
Qur'an yang dibacanya.
13
Bab 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
Agama islam, agama yang kita anut dan dianut oleh ratusan juta kaum
Muslim di seluruh dunia, yang menjamin kebahagiaan hidup pemeluknya
di dunia dan di akhirat kelak. Ia mempunyai satu sendi utama yang
esensial: berfungsi memberi petunjuk kejalan yang sebaik-baiknya. Allah
berfirman, sesungguhnya Al-Quran ini memberi petunjuk menuju jalan
yang sebaik-baiknya (QS Al-Isra 17:9)
Al-Quran memberikan petunjuk dalam persoalan-persoalan akidah,
syari’ah, dan akhlak, dengan jalan meletakkan dasar-dasar prinsipil
mengenai persoalan-persoalan tersebut; dan Allah SWT menugaskan
Rasulullah SAW., untuk memberikan keterangan yang lengkap mengenai
dasar-dasar itu: kami telah turunkan kepadamu Al-Dzikir (Al-quran)
untuk kamu terangkan kepada manusia apa-apa yang diturunkan kepada
mereka agar mereka berfikir (QS An-Nahl 16:44).
3.2 Saran
Demikian makalah yang telah saya buat. Semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Saya berharap para pembaca dapat memahami isi kandungan
Al-Quran yang ada di dalam makalah ini dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Apabila ada kesalahan dan kekeliruan dalam
penulisan makalah ini, saya mengharap saran yang membangun dari
pembaca untuk perbaikan makalah ini.
14
Daftar Pustaka
1. Tim kajian keislaman nurul ilmi. 2012. Buku Induk Terlengkap Agama
Islam.Yogyakarta: Citra Risalah.
2. Quraish, Shihab. 1992. Membumikan Al Qur’an. Bandung : Mizan
Pustaka.
3. https://tafsirweb.com/4392-surat-an-nahl-ayat-44.html . September 22, 2019
17.15 WIB.
15