A. LATAR BELAKANG
Dalam sebuah rangkaian elektronika penentuan nilai suatu komponen elektronika sangat
dibutuhkan, untuk mengetahui besaran listrik DC maupun AC seperti tegangan, arus, resistansi, daya,
faktor kerja, dan frekuensi kita menggunakan alat ukur listrik.
Awalnya dipakai alat-alat ukur analog dengan penunjukan menggunakan jarum dan membaca
dari skala. Kini banyak dipakai alat ukur listrik digital yang praktis dan hasilnya tinggal membaca
pada layar display.
Berdasarkan
Mikrokontroler Arduino Uno. Dalam eksperimen ini resistor akan langsung diuji dan
dikondisikan sehingga dapat diolah lebih lanjut oleh mikrokontroler dan hasilnya
ditampilkan pada penampil (LCD) komputer dalam bentuk nilai hambatan.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Ohm Meter
Ohm-meter adalah alat pengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan mengalirnya arus
listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan
dalam ohm.
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur
tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan
listrik di antara kedua pin, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding lurus dengan arus yang
mengalir, berdasarkan hukum Ohm:
V =I R
(1)
V=
I
R
(2)
Arduino Uno
Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di
dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari
perusahaan Atmel.
Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh Arduino antara lain:
1. Tidak perlu perangkat chip programmer
karena di dalamnya sudah ada bootloader yang akan menangani upload program dari
komputer.
2. Sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna laptop yang tidak
memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya.
3. Bahasa pemrograman relative mudah karena software Arduino dilengkapi dengan
kumpulan library yang cukup
lengkap.
4. Memiliki modul siap pakai (shield) yang bias ditancapkan pada board Arduino.
Misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card,
dan lain-lain.
Bahasa pemrograman Arduino adalah bahasa C. Tetapi bahasa ini sudah dipermudah
menggunakan
fungsi-fungsi
yang
sederhana sehingga
pemula
pun
bisa
Papan
ini
ATmega328P.
mempunyai 14 pin input/output digital (enam diantaranya dapat digunakan untuk output
PWM), enam buah input analog, 16 MHz crystal oscillator, sambungan USB, ICSP header,
dan tombol reset. Hampir semua yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler
sudah tersedia, penggunaannya
cukup
dengan
menghubungkan ke
komputer dengan
pada pin 0 (RX) dan 1 (TX). ATmega8U2 pada papan Arduino UNO menyalurkan
komunikasi serial ini melalui USB dan dilihat hadir sebagai com port virtual pada software di
komputer.Firmware dari Atmega8U2 menggunakan driver USB COM standar, dan tidak
dibutuhkan driver eksternal. Software Arduino memiliki serial monitor yang memungkinkan
data teks sederhana dikirim ke dan dari Arduino. LED RX dan TX akan berkedip
ketika data sedang ditransmisikan melalui chip USB-to-serial. ATmega328P juga mendukung
komunikasi I2C (TWI) dan SPI. Software Arduino mempunyai library Wire dan SPI untuk
menyederhanakan penggunaan bus I2C dan komunikasi SPI..
C. METODE EKSPERIMEN
Pada eksperimen dibutuhkan beberapa alat, yaitu :
1 buah microcontroller Arduino Uno AT-Mega 328
Papan PCB
Resistor pembanding 1 k
Resistor uji
Connector 3 buah
Adapun rancang bangun ohm meter yang kami buat adalah :
Prinsip kerja dari eksperimen ini adalah dengan menggunakan rangkaia pembagi tegangan. Dari
rangkaian pembagi tegangan ini kemudian kami mendapatkan persamaan untuk menentukan nilai
resistor uji, yaitu :
Ruji =Rref
(
V
1)
V out
(3)
Pada eksperimen ini kami menggunakan sebuah microcontroller Arduino Uno AT-Mega 328
yang dilengkapi dengan software Arduino yang menggunakan bahasa pemprograman C.
microcontroller inilah yang akan membaca nilai resistansi yang terbaca dan mengubahnya menjadi
data digital. Adapun kode untuk menjalankan ohm meter berbasis microcontroller ini adalah :
value in kiloohms or megaohms - the resistance of the tested resistor will be given in
the same units)
float R = 0;
// Tested resistors default value
void setup ()
{
Serial.begin(9600);
// Initialize serial communications at 9600 bps
}
void loop ()
{
sensorValue = analogRead(sensorPin); // Read Vout on analog input pin A0
(Arduino can sense from 0-1023, 1023 is 5V)
Vout = (Vin * sensorValue) / 1023; // Convert Vout to volts
R = Rref * (1 / ((Vin / Vout) - 1)); // Formula to calculate tested resistor's value
Serial.print("R: ");
Serial.println(R);
// Give calculated resistance in Serial Monitor
delay(1000);
// Delay in milliseconds between reeds
}
Pembacaan pada
Arduino ()
10000,00
10,00
38,47
43,88
44,94
55,55
57,78
39920,09
469,34
2157,41
9882,97
9998,00
9,90
40,00
48,20
50,00
57,40
58,30
38400,00
466,00
2160,00
9950,00
Dari table 1 dapat dilihat berapa nilai resistansi yang terbaca untuk tiap nilai resistor cincin yang
digunakan. Beberapa resistor menunjukkan nilai penunjukkan nilai resistansi yang tidak sesuai
dengan yang tertera dengan konfigurasi cincinnya. Hal ini karena tiap resistor memiliki nilai
toleransinya masing-masing. Dan apabila nilai resistansi yang terbaca masih masuk dalam batas
toleransi maka resistor masih dianggap baik.
Penyebab lainnya juga disebakan karena resistor yang digunakan telah rusak sehingga pada
pembacaan dengan menggunakan ohm meter berbasis microcontroller maupun dengan
menggunakan multimeter digital nilai yang terbaca tetap akan jauh berbeda dengan nilai yang tertera
pada resistor.
Table 2. Tabel %different antara pengukuran dengan menggunakan ohm meter berbasis
microcontroller dengan pengukuran menggunakan multimeter digital
Spesifikasi Resistor
% diff Ohm
meter
berbasis
%diff
multimeter
digital (%)
Co-Hit-Or-Ems (10 k)
Co-Hit-Hit-Ems (10)
Or-Put-Hit-Ems (39)
Ku-Co-Hit-Ems (41)
Ku-Ung-Hit-Ems (47)
Hi-Bi-Hit-Ems (56)
Hi-Bi-Hit-Ems (56)
Or-Pu-Or-Ems (39)
Ku-Un-Co-Ems (470)
Me-Me-Me-Ems (2,22
k)
Co-Hit-Or-Ems (10 k)
Rerata
microcontroll
er (%)
0.00
0.00
1.37
6.79
4.48
0.81
3.13
2.33
0.14
1.95
0.02
1.01
2.53
16.14
6.19
2.47
4.02
1.55
0.85
1.83
1.18
2.02
0.50
3.37
Dari analisis menggunakan persamaan %diff kami mendapatkan rata-rata %diff antara nilai yang
tercantum pada cincin resistor dengan Ohm berbasis Microcontroller Arduino sebesar 2,016%.
Sedangkan rata-rata %diff antara nilai yang tercantum pada cincin resistor dengan multimeter digital
sebesar 3,374%.
E. KESIMPULAN
Dari eksperimen yang telah kami lakukan maka kesimpulan yang kami dapatkan adalah Ohm
meter berbasis microcontroller terbukti memiliki ketelitian yang lebih tinggi dibanding dengan
menggunakan multimeter digital.