Anda di halaman 1dari 9

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DIGITAL DAN

MIKROKONTROLER
SEMESTER GANJIL 2018/2019
< DIGITAL INPUT SWITCH >

Disusun Oleh :
KIRANA WULANDARI
321 17 012
KELOMPOK 6

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:


FAJRIANI ANNISA EKA (32117013)

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2018
1. TUJUAN PERCOBAAN
a. Mahasiswa mampu membuat layout simulasi rangkaian switch di proteus
menggunakan
Arduino uno
b. Mahasiswa mampu membuat program sketch di IDE Arduino dengan menyalakan
simulasi
LED, SEVEN SEGMEN di proteus
c. Mahasiwa mampu mengimplemtasikan hasil simulasi di proteus ke Board Modul
Arduino
Uno
2. BAHAN DAN ALAT
a . Tools Proteus
b. Tools IDE Arduino Uno
c. Board Modul Arduino Uno dan Kabel USB
d. LCD
e. Kabel jumper male-female, male-male,female-female
3. Teori Dasar
Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328.
Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai
output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power,
kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroller;
dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB
Input digital digunakan untuk mendeteksi perubahan logika biner pada pin
tertentu. Adanya input digital memungkinkan mikrokontroler untuk dapat
menerjemahkan 0V menjadi logika LOW dan 5V menjadi logika HIGH.

1.Resistor Pull-Up
Pull-up Resistor sangat umum digunakan pada mikrokontroler (MCU) atau
pada perangkat logika digital (digital logic device). Pull-up dan pull-down resistor
beroperasi dengan menggunakan konsep yang sama, perbedaannya pull-up
resistor terhubung ke sumber tegangan (biasanya 3.3V atau 5V yang sering
digunakan sebagai VCC) dan pulldown resistor terhubung ke ground. Pull-up
resistor sering digunakan bersama dengan tombol atau saklar (switch).

Dengan pull-up resistor, pin input akan terbaca high saat tombol tidak
ditekan. Dengan kata lain, sejumlah kecil arus mengalir antara VCC dan pin
input (tidak ke ground), sehingga pin input dibaca mendekati VCC. Ketika tombol
ditekan, maka akan menghubungkan pin input langsung ke ground.

2.Saklar
Dengan didasarkan terhadap sinyal keluaran, Controller dapat dikategorikan
ke dalam dua jenis Controller yaitu Controller linear dan Controller tak linear.
Kontroller linear menunjukkan perilaku yang mampu menghasilkan sinyal terus-
menerus secara kontinu dalam selang kerjanya. Sebaliknya Controller tak linear
hanya mampu mengeluarkan sinyal pada beberapa kondisi. Kontrolller saklar,
misalnya, hanya mampu menghasilkan dua kondisi keluaran, yaitu kondisi
tertutup (on) dan terbuka (off).
Perubahan keadaan keluaran saklar sangat dipengaruhi oleh keadaan sinyal
masukan. Secara ideal Controller ini tertutup jika masukan dikenai sebuah
tegangan positif dan akan terbuka kalau tidak ada tegangan masukan. Pada
kenyataannya saklar ini tidak dapat langsung menutup disaat tegangan
masukannya berharga positif. Namun dibutuhkan beberapa level tegangan
positif masukan, baru saklar tersebut akan betul-betul tertutup. Demikian pula
dengan kondisi terbukanya, diperlukan sedikit tegangan negatif sebelum saklar
betulbetul terbuka. Kedua level tegangan inilah yang dinamakan sebagai lebar
histeresis Controller saklar.

Selain itu, switch atau saklar merupakan komponen elektronika yang


dimana dapat mengalirkan atau memutuskan arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian dengan prinsip mengalihkan satu konduktor ke konduktor lainnya.
Mekanismenya yaitu dioperasikan secara langsung oleh operator untuk
mengendalikan sirkuit misalnya saklar lampu tidur atau tombol keyboard pada
personal Computer, dapat juga dioperasikan oleh beberapa sensor antara lain
sensor tekanan, suhu dan lain sebagainya.
Meskipun saklar termasuk kedalam golongan komponen yang sederhana,
namun memiliki fungsi yang paling vital di antara komponen listrik yang lainnya.
4. Listing Program
Percobaan 1
Percobaan 2
PERCOBAAN 3
5. Tugas Percobaan
Tugas 1

Anda mungkin juga menyukai