Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM XI

LABORATORIUM SENSOR DAN TRANSDUSER II


MODUL SENSOR INA 219

Dosen Pengampu : Muhamad Cahyo Ardi Prabowo, S.T., M.Tr.T.

Disusun Oleh :

1. Dhyaa Nanda Puspita EK-3B (3.32.20.1.09)

2. Ilham Lilo Juliansyah EK-3B (3.32.20.1.14)

3. Muhammad Rayhan EK-3B (3.32.20.1.18)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2022
FOTO NAMA
DHYAA NANDA PUSPITA

ILHAM LILO JULIANSYAH

MUHAMMAD RAYHAN
1. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik kegunaan modul sensor INA 219 sebagai
pendeteksi nilai tegangan dan arus.
2. Mahasiswa dapat mengimplementasikan dan mengetahui cara kerja sensor menggunakan
perangkat mikrokontroler arduino.
3. Mahasiswa dapat mengukur dan membandingkan hasil pembacaan sensor dengan alat
ukur multimeter.

2. Dasar Teori
2.1 Arduino Uno

Gambar 2.1 Spesifikasi Pin I/O Arduino Uno


Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14
pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output
PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP
header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup
hanya menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB
atau listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya.
Setiap 14 pin digital pada arduino uno dapat digunakan sebagai input dan output,
menggunakan fungsi pinMode(), digitalwrite(), dan digitalRead(). Fungsi fungsi tersebut
beroperasi di tegangan 5 volt, Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu arus
maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-50
kOhm.

Tabel 2.2 Bagian Arduino


Arduino Uno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan computer, Arduino
Uno lain, atau mikrokontroler lain. ATMega3282 ini menyediakan UART TTL (5v)
komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 (RX dan 1 (TX). ArduinoUno dapat
beroperasi melalui koneksi USB atau power supply. Dalam penggunaan power supply dapat
menggunakan adaptor DC atau baterai. Adaptor dapat dihubungkan dengan jack adaptor
pada koneksi port inputsupply.
Arduino memiliki 32 KB flash memory4 untuk menyimpan kode, juga 2 KB yang
digunakan untuk bootloader.Arduino memiliki 2 KB untuk SRAM dan 1 KB untuk
EEPROM. Komunikasi serial merupakan komunikasi data dengan pengiriman data satu
persatu pada satuan waktu. Transmisi data pada komunikasi serial dilakukan per bit.

2.2 Arduino Kit

Gambar 2.3 Arduino Kit


Arduino Kit adalah sekumpilan rangkain yang berisi tentang komponen- komponen
mikrokontroler yang di rancang untuk memudahkan pengguna elektronika saat membuat
project. Selain memudahkan dalam membuat project Arduino Kit sendiri sangat praktis
dalam pengoperasiannya karena menggunaan komponen in-board yang diklaim
meminimalisir akan terjadinya error yang sering terjadi dalam penggunaan papan percobaan
(protoboard).
Didalam Arduino Kit di dalam nya ada beberapa komponen yang berisikan Arduino Uno,
Liquid Crystall Display 16x2 (LCD), Potensiometer 10Kohm, 4 buah Seven Segmen, 8 buah
Lampu Led, 8 buah push button, LED Matriks, Relay modul, real-time clock (RTC), dan
beberapa komponen pelengkap seperti IC555, resistor, kapasitor, buzzer, trimpot.
2.3 Arduino IDE
Arduino IDE (Intergrated Development Environment) adalah software open source yang
dikembangkan oleh Arduino untuk memrogram Arduino. Arduino IDE ini dapat di-
download di situs resmi Arduino. Arduino IDE ini berguna sebagai text editor untuk
membuat, mengedit, dan juga mevalidasi kode program. bisa juga digunakan untuk meng-
upload ke board Arduino. Kode program yang digunakan pada Arduino disebut dengan
istilah Arduino “sketch” atau disebut juga source code arduino, dengan ekstensi file source
code.ino

Gambar 2.4 Lembar Kerja Arduino IDE


Pada Gambar, Arduino IDE memiliki toolbars IDE yang memberikan akses instan ke fungsi
fungsi yang penting, yaitu :
1. Tombol Verify, untuk mengkompilasi program yang saat ini dikerjakan.
2. Tombol Upload, untuk mengkompilasi program dan mengupload ke papan arduino.
3. Tombol News, menciptakan lembar kerja baru.
4. Tombol Open, untuk membuka program yang ada di file system.
5. Tombol Save, untuk menyimpan program yang dikerjakan.
6. Tombol Stop, untuk menghentikan serial number yang sedang dijalankan.
2.4 Sensor INA 219
Sensor INA219 adalah alternatif sensor untuk modul sensor ACS712 guna mengukur arus
DC. Modul sensor ini merupakan modul yang didukung dengan kemampuan ukur yang
mampu mengukur sumber beban yang sampai 26 Vdc dan arus 3,2 Ampere. Ini merupakan
modul sensor yang berukuran kecil tapi keren dikarenakan tidak hanya mengukur arus, tapi
juga tegangan lewat komunikasi I2C dengan tingkat presisi 1%. Dengan memanfaatkan
perkalian hukum ohm, dapat juga menghitung daya watt-nya juga. Besaran daya yang
mampu diukur menggunakan modul ini yaitu dapat mencapai lebih dari 75 watt daya.

Gambar 2.5 Modul Sensor INA 219

Spesifikasi Sensor :
• Tegangan masukan dari 0 sampai 26 V
• Dapat mengukur arus, tegangan dan daya
• Memiliki 16 Alamat Programmable
• High Accuracy
• Memiliki Filtering Options
• Calibrasi register
• Package modul : SOT23-8 dan SOIC-8 Paket
• ukuran modul : 25. 5 x 22. 3mm
2.5 Power Supply
Power supply adalah komponen yang memasok daya ke satu atau lebih beban listrik.
Umumnya, power supply mengubah satu jenis daya listrik ke yang lain. Tetapi, juga mampu
mengubah bentuk energi yang berbeda. Contohnya matahari, mekanik, atau kimia menjadi
energi listrik. Power supply menyediakan komponen dengan daya listrik. Misalnya, power
supply komputer mengubah arus AC menjadi DC. Umumnya, power supply untuk komputer
ada di sisi belakang CPU dilengkapi satu kipas. Power supply menghasilkan tegangan dan
mengubahnya menjadi daya DC. Proses ini mengirim tegangan yang tidak teratur atau tidak
stabil yang dihasilkan dari power supply. Tetapi, kalau kamu ingin menghasilkan daya yang
bisa diatur, butuh perangkat untuk mengatur tegangan seperti trafo. Pada dasarnya, fungsi
power supply bisa dijumpai di semua model dengan fitur tambahan tergantung jenis
perangkat. Power supply dapat diatur agar bisa mengubah tegangan naik atau turun,
mengubah daya menjadi arus searah atau mengatur daya untuk tegangan output yang lebih
lancar. Fungsi power supply yang banyak bisa memenuhi berbagai kebutuhan listrik.
Diantaranya:

1. Dapat menaikkan atau menurunkan tegangan, dengan trafo kita bisa mengubah
tegangan menjadi AC/DC sesuai kebutuhan.
2. Menyediakan beberapa metode pembagian tegangan untuk memenuhi kebutuhan
peralatan listrik.
3. Mengubah tegangan AC ke tegangan DC dengan penyearah setengah gelombang atau
gelombang penuh.
4. Memfilter atau menyaring tegangan DC non stabil ke tegangan stabil DC untuk
kebutuhan peralatan.
5. Mengatur output power supply secara proporsional dengan beban yang diterapkan.

Gambar 2.6 Power Supply


2.6 Modul LCD (Liquid Crystal Display) 16x2
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal
cair sebagai penampil utama. LCD (Liquid Crystal Display) bisa menampilkan suatu
gambar/karakter dikarenakan terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang terdiri dari
satu buah kristal cair sebagai titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, namun Kristal
cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. LCD 16x2 dapat menampilkan sebanyak 32
karakter yang terdiri dari 2 baris dan tiap baris dapat menampilkan 16 karakter.
Pada LCD 16×2 pada umumnya menggunakan 16 pin sebagai kontrolnya, tentunya akan
sangat boros apabila menggunakan 16 pin tersebut. Karena itu, digunakan driver khusus
sehingga LCD dapat dikontrol dengan modul I2C atau Inter-Integrated Circuit. Dengan
modul I2C, maka LCD 16x2 hanya memerlukan dua pin untuk mengirimkan data dan dua
pin untuk pemasok tegangan. Sehingga hanya memerlukan empat pin yang perlu
dihubungkan ke NodeMCU yaitu :
 GND : Terhubung ke ground
 VCC : Terhubung dengan 5V
 SDA : Sebagai I2C data dan terhubung ke pin A4
 SCL : Sebagai I2C data dan terhubung ke pin A5

Gambar 2.7 LCD 16x2 digabung dengan I2C


2.7 Solenoid
Solenoid valve merupakan katup yang dikendalikan dengan arus listrik baik AC maupun DC
melalui kumparan / selenoida. Solenoid valve ini merupakan elemen kontrol yang paling
sering digunakan dalam sistem fluida. Seperti pada sistem pneumatik, sistem hidrolik
ataupun pada sistem kontrol mesin yang membutuhkan elemen kontrol otomatis. Contohnya
pada sistem pneumatik, solenoid valve bertugas untuk mengontrol saluran udara yang
bertekanan menuju aktuator pneumatik(cylinder). Atau pada sebuah tandon air yang
membutuhkan solenoid valve sebagai pengatur pengisian air, sehingga tandon tersebut tidak
sampai kosong dan berbagai contoh-contoh lainnya.

Gambar 2.8 Solenoid Valve 12V


Solenoid valve akan bekerja bila kumparan/coil mendapatkan tegangan arus listrik yang
sesuai dengan tegangan kerja(kebanyakan tegangan kerja solenoid valve adalah
100/200VAC dan kebanyakan tegangan kerja pada tegangan DC adalah 12/24VDC). Dan
sebuah pin akan tertarik karena gaya magnet yang dihasilkan dari kumparan selenoida
tersebut. Dan saat pin tersebut ditarik naik maka fluida akan mengalir dari ruang C menuju
ke bagian D dengan cepat. Sehingga tekanan di ruang C turun dan tekanan fluida yang
masuk mengangkat diafragma. Sehingga katup utama terbuka dan fluida mengalir langsung
dari A ke F.
Gambar 2.9 Prinsip Kerja Solenoid Valve

2.8 Multimeter
Multimeter adalah suatu alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur tiga jenis besaran
listrik yaitu arus listrik, tegangan listrik, dan hambatan listrik. Sebutan lain untuk multimeter
adalah AVO-meter yang merupakan singkatan dari satuan Ampere, Volt, dan Ohm. Selain
itu, multimeter juga disebut dengan nama multitester. Multimeter terbagi menjadi dua jenis
yaitu multimeter analog dan multimeter digital. Perbedaan antara multimeter analog dan
multimeter digital terletak pada tingkat ketelitian nilai pengukuran yang diperoleh.
Multimeter dapat digunakan untuk pengukuran listrik arus searah maupun pengukuran listrik
arus bolak-balik. Mulitmeter dapat bekerja berdasarkan prinsip kumparan putar magnet
permanen. Pada alat ukur kumparan putar, besaran listrik diubah menjadi gaya gerak pada
jarum penunjuk. Prinsip kerja multimeter dengan kumparan putar hanya dapat digunakan
pada pengukuran besaran listrik arus searah. Pengubahan besaran listrik menjadi gerakan
jarum dilakukan melalui sistem induksi elektromagnetik.

Gambar 2.10 Multimeter

2.9 Kabel USB-to-Type B


Kabel Type B merupakan bagian dari varian tipe USB, yang mana USB ini dipergunakan
pada perangjat komputer, seperti pada Printer atau pada Scanner. Dimana bentuk dari USB
tipe B ini adalah berentuk kotak. Disini kabel USB tipe B di gunakan untuk menghubungkan
laptop ke Arduino Uno.
Gambar 2.11 Kabel USB-to-Type B
2.10 Kabel Jumper
Kabel jumper adalah kabel yang di pergunakan untuk menghubungkan satu komponen
dengan komponen lain ataupun menghubungkan jalur rangkaian yang terputus pada
breadboard. Konektor yang ada pada ujung kabel terdiri atas dua jenis yaitu konektor jantan
(male connector) dan konektor betina (female connector). Konektor jantan fungsinya untuk
menusuk dan konektor betina fungsinya untuk ditusuk. prinsip kerja kabel jumper yaitu
menghantarkan arus listrik dari satu komponen ke komponen lainnya yang dihubungkan. Ini
terjadi karena di ujung dan di dalam kabel terdapat konduktor listrik kecil yang memang
fungsinya untuk menghantarkan listrik.

Gambar 2.12 Kabel Jumper

3. Alat dan Bahan


1. Arduino Uno 1 buah
2. Arduino Kit 1 buah
3. Modul Sensor INA 219 1 buah
4. Solenoid Valve 12V 1 buah
5. LCD I2C 16x2 1 buah
6. Multimeter 2 buah
7. Laptop 1 buah
8. Kabel Jumper secukupnya
9. Kabel USB-to-Type B 1 buah
4. Pelaksanaan Percobaan
4.1 Gambar Rangkaian

Gambar 4.1 Rangkaian Percobaan Pembacaan Arus dan Tegangan Menggunakan


Modul Sensor INA 219 Tanpa Beban

Gambar 4.2 Rangkaian Percobaan Pembacaan Arus dan Tegangan Menggunakan


Modul Sensor INA 219 dengan Beban LED

Gambar 4.3 Rangkaian Percobaan Pembacaan Arus dan Tegangan Menggunakan


Modul Sensor INA 219 dengan Beban Solenoid
4.2 Cara Kerja Rangkaian
Cara Kerja INA219 yaitu memonitoring tegangan dan arus pada suatu rangkaian listrik. INA
219 didukung dengan interface I2C atau SMBUS-COMPATIBLE dimana peralatan ini
mampu memonitoring tegangan shunt dan suplai tegangan bus, dengan konversi program
times dan filtering. INA 219 memiliki sebuah amplifier input maksimum adalah ±320mV ini
berarti dapat mengukur arus hingga ±3,2A. Dengan internal data 12 bit ADC, resulusi pada
kisaran 3.2A adalah 0,8 mA. Dengan gain internal yang ditetapkan pada minimum div8,
maks saat ini adalah ±400mA dan resolusi 0,1 mA. INA 219 mengidentifikasi tegangan
shunt pada bus 0 – 26 V. Pin IN + dan IN – merupakan pin positif dan negative input dari
tegangan shunt dimana pin positif dihubungkan dengan hambatan shunt sedangkan yang
negatif dihubungkan dengan ground. Pin SCL dan SDA adalah pin serial bus clock line dan
serial bus data
line.pin A0 dan A1 merupakan address dari pin analog input.
Pada percobaan ini digunakan LCD I2C 16x2 sebagai tampilan teks berapa arus dan
tegangaan saat tanpa beban dan dengan beban. Pada modul I2C ini hanya memerlukan 2
koneksi yaitu hanya jalur data (SDA) dan clock (SCL). Pada protokol I2C terdapat
perangkat master dan slave. Perangkat master adalah perangkat utama yang menjadi sumber
pulsa clock dan menjadi pusat transmisi data. Perangkat slave tidak dapat menginisiasi
pertukaran data melainkan hanya perangkat master yang bisa. Dalam praktiknya, biasanya
perangkat master adalah kontroller (seperti Arduino) dan perangkat slave adalah modul
eksternal yang membantu atau membantu dari kontroller (seperti sensor, dan lain-lain).

4.3 Langkah Percobaan


1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada rangkaian ini.
2. Membuat program sensor INA 219 di arduino IDE.
3. Mengcompail program yang telah dibuat.
4. Men-setting board ke arduino uno dan port com ke port 7
5. Membuat rangkaian seperti gambar 4.1, 4.2, dan 4.3.
6. Meng-upload program jika tidak ada error setelah di compail.
7. Mengukur arus dan tegangan menggunakan sensor dan multimeter saat tanpa beban dan
dengan beban.
8. Mencatat hasil pada tabel percobaan.
5. Hasil Percobaan
5.1 Tabel Hasil Percobaan Pengukuran Arus & Tegangan Menggunakan Sensor INA
219

Tabel 5.1 Hasil Percobaan Pengukuran Arus dan Tegangan Tanpa Beban
Teganga Tegangan Arus Arus Error Error
Daya
No Vps n Sensor Ukur Senso Ukur Tegangan Arus
(W)
(V) (V) r (A) (A) (%) (%)
1 3,3 3,3 3,3 0 0 0 0 0
2 4 4 4 0 0 0 0 0
3 5 5 5 0 0 0 0 0
4 6 6 6 0 0 0 0 0
5 7 7 7 0 0 0 0 0
6 8 8 8 0 0 0 0 0
7 9 9 9 0 0 0 0 0
8 10 10 10 0 0 0 0 0
9 11 11 11 0 0 0 0 0
10 12 12 12 0 0 0 0 0

Tabel 5.2 Hasil Percobaan Pengukuran Arus dan Tegangan Dengan Beban LED
Tegangan Tegangan Arus Arus Error Error
Daya
No Vps Sensor Ukur Sensor Ukur Teganga Arus
(W)
(V) (V) (mA) (mA) n (%) (%)
1 3,3 3,29 3,3 5,5 5,76 0,02 0,30 4,51
2 4 3,99 4 8,4 8,71 0,03 0,25 3,56
3 5 4,99 5 12,3 12,76 0,06 0,20 3,61
4 6 5,99 6 16,2 16,82 0,1 0,17 3,69
5 7 6,98 7 20,6 20,75 0,14 0,29 0,72
6 8 7,99 8 24,6 25,19 0,2 0,12 2,34
7 9 8,98 9 28,8 29,45 0,26 0,22 2,21
8 10 9,99 10 33,4 34,02 0,33 0,10 1,82
9 11 10,98 11 37,4 38,25 0,4 0,18 2,22

Tabel 5.3 Hasil Percobaan Pengukuran Arus dan Tegangan Dengan Beban Solenoid

Arus
Tegangan Tegangan Arus Error Error
Vp Senso Daya
NO Sensor Ukur Ukur Teganga Arus
s r (W)
(V) (V) (mA) n (%) (%)
(mA)

1 12 11,86 12 385,5 388,8 4,58 1,17 0,85


5.2 Grafik Hasil Percobaan Pengukuran Arus&Tegangan Menggunakan Sensor INA
219

Grafik Perbandingan Tegangan Sensor dan


12 Terukur
10

8
Tegangan (V)

0
0 2 4 6 8 10 12
Data
V sensor (V)
V ukur (V)

Gambar 5.1 Grafik Perbandingan Tegangan Sensor dan Terukur Tanpa Beban

Grafik Perbandingan Arus Sensor dan Terukur


12

10

6
Arus

0
0 2 4 6 8 10 12
Data
I sensor (A)
I ukur (A)

Gambar 5.2 Grafik Perbandingan Arus Sensor dan Terukur Tanpa Beban
Grafik Perbandingan Tegangan Sensor dan
12 Terukur
10

Tegangan 8

0
0 2 4 6 8 10 12

Data

V sensor (V)
V ukur (V)

Gambar 5.3 Grafik Perbandingan Tegangan Sensor dan Terukur Dengan Beban LED

Grafik Perbandingan Arus Sensor dan Terukur


12

10

6
Arus

0
0 2 4 6 8 10 12

Data

I sensor (mA)
I ukur (mA)

Gambar 5.4 Grafik Perbandingan Arus Sensor dan Terukur Dengan Beban LED
5.3 Percobaan Pengukuran Arus & Tegangan Menggunakan Sensor INA 219
5.3.1 Percobaan Pengukuran Arus & Tegangan Tanpa Beban

Gambar 5.5 Pengukuran Arus & Gambar 5.6 Pengukuran Arus & Gambar 5.7 Pengukuran Arus &
Tegangan Saat Vps 3,3 V Tegangan Saat Vps 4 V Tegangan Saat Vps 5 V

Gambar 5.8 Pengukuran Arus & Gambar 5.9 Pengukuran Arus & Gambar 5.10 Pengukuran Arus &
Tegangan Saat Vps 6 V Tegangan Saat Vps 7 V Tegangan Saat Vps 8 V

Gambar 5.11 Pengukuran Arus & Gambar 5.12 Pengukuran Arus & Gambar 5.13 Pengukuran Arus &
Tegangan Saat Vps 9 V Tegangan Saat Vps 10 V Tegangan Saat Vps 11 V

Gambar 5.14 Pengukuran Arus &


Tegangan Saat Vps 12 V
5.3.2 Percobaan Pengukuran Arus & Tegangan Dengan Beban LED
Gambar 5.15 Pengukuran Arus & Gambar 5.16 Pengukuran Arus & Gambar 5.17 Pengukuran Arus &
Tegangan Saat Vps 3,3 V Tegangan Saat Vps 4 V Tegangan Saat Vps 5 V

Gambar 5.18 Pengukuran Arus & Gambar 5.19 Pengukuran Arus & Gambar 5.20 Pengukuran Arus &
Tegangan Saat Vps 6 V Tegangan Saat Vps 7 V Tegangan Saat Vps 8 V

Gambar 5.21 Pengukuran Arus & Gambar 5.22 Pengukuran Arus & Gambar 5.23 Pengukuran Arus &
Tegangan Saat Vps 9 V Tegangan Saat Vps 10 V Tegangan Saat Vps 11 V

5.3.3 Percobaan Pengukuran Arus & Tegangan Dengan Beban Solenoid

Gambar 5.6 Pengukuran Arus & Tegangan Saat Vps 12 V


6. Kesimpulan
1. Sensor INA219 adalah alternatif sensor untuk modul sensor ACS712 guna mengukur
arus DC. Modul sensor ini merupakan modul yang didukung dengan kemampuan ukur
yang mampu mengukur sumber beban yang sampai 26 Vdc dan arus 3,2 Ampere.
Besaran daya yang mampu diukur menggunakan modul ini yaitu dapat mencapai lebih
dari 75 watt daya.
2. Cara Kerja INA219 yaitu memonitoring tegangan dan arus pada suatu rangkaian listrik.
INA 219 didukung dengan interface I2C atau SMBUS-COMPATIBLE dimana peralatan
ini mampu memonitoring tegangan shunt dan suplai tegangan bus, dengan konversi
program times dan filtering. INA 219 memiliki sebuah amplifier input maksimum adalah
±320mV ini berarti dapat mengukur arus hingga ±3,2A. Dengan internal data 12 bit
ADC, resulusi pada kisaran 3.2A adalah 0,8 mA. Dengan gain internal yang ditetapkan
pada minimum div8, maks saat ini adalah ±400mA dan resolusi 0,1 mA. INA 219
mengidentifikasi tegangan shunt pada bus 0 – 26 V.
3. Pada percobaan pengukuran tegangan tanpa beban, nilai tegangan yang dibaca sensor
dengan tegangan yang dibaca multimeter sama dan tidak ada perbedaan. Maka dari itu
error tegangannya 0%. Sedangan nilai arus yang dibaca sensor dengan arus yang dibaca
multimeter juga tidak ada perbedaan. Maka dari itu error arusnya 0%. Dari berbagai nilai
tegangan power supply (3,3-12V), nilai daya yang dihasilkan 0 hal itu dikarenakan
pengukuran tanpa adanya beban.
4. Pada percobaan pengukuran tegangan dengan beban LED, nilai tegangan yang dibaca
sensor dengan tegangan yang dibaca multimeter hampir sama. Rata-rata error
tegangannya sekitar 0,20%. Sedangan nilai arus yang dibaca sensor dengan arus yang
dibaca multimeter juga hampir sama. Rata-rata error arusnya sekitar 2,74%. Semakin
naik nilai tegangan power supply (3,3-11V), nilai daya yang dihasilkan juga semakin
naik dengan rata-rata 0,17Watt hal itu dikarenakan pengukuran dengan adanya beban
LED. Apabila menggunakan beban solenoid dan nilai tegangan power supply 12 V maka
nilai tegangan sensor berkisar 11,86 nilai tegangan multimeter 12 V, dapat dlihat bahwa
keduanya hampir sama maka dari itu errornya berkisar 1,17%. Sedanagkan nilai arus
sensor berkisar 385,5 mA nilai arus multimeter 388,8 mA, dapat dlihat bahwa keduanya
hampir sama maka dari itu errornya berkisar 0,85%.
5.
Daftar Pustaka
aldyrazor.com. (2020, 26 Juli). Arduino Starter Kit : Ulasan dan Panduan Membeli Bagi
Pemula. Diakses pada 18 September 2022, dari https://www.aldyrazor.com/2020/07/arduino-
starter-kit.html#:~:text=Starter%20kit%20Arduino%20adalah%20suatu,e%2Dbook%20maupun
%20video%20interaktif.

kmtech.id. (2021, 8 Oktober). Mengenal Perangkat Lunak Arduino IDE. Diakses pada 18
September 2022, dari https://www.kmtech.id/post/mengenal-perangkat-lunak-arduino-ide

aldyrazor.com. (2020, 1 April). Kabel Jumper Arduino : Pengertian, Fungsi, Jenis, dan
Harga. Diakses pada 18 September 2022, dari https://www.aldyrazor.com/2020/04/kabel-
jumper-arduino.html

blog.unnes.ac.id. (2015, 29 Oktober). Pengertian dan Prinsip Kerja Solenoid Valve. Diakses
pada 20 November 2022, dari https://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-dan-prinsip-kerja-
solenoid-valve/

Percobaan 11 Modul Sensor INA 219 Laboratorium Sensor dan Transduser II. (2022).
Semarang, Indonesia: Politeknik Negeri Semarang.
LAMPIRAN

1. Program Percobaan Pengukuran Arus dan Tegangan Menggunakan Sensor INA 219.

Anda mungkin juga menyukai