Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2022
FOTO NAMA
Khaerul Umam
Muhammad Ardiansyah
Roshid Ardiansyah
PERCOBAAN 1
1. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan bagian dari input/output dari mikrokontroller
Arduino Uno.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan dan membuat percobaan LED Berjalan.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan dan membuat percobaan membaca 4 Tombol
(Push Button).
4. Mahasiswa dapat menjelaskan dan membuat percobaan menampilkan tulisan
di LCD I2C.
5. Mahasiswa dapat menjelaskan dan membuat percobaan membaca Analog Input
(Potensio)
2. Dasar Teori
2.1 Arduino Uno
LCD adalah singkatan dari kata liquid crystal display, yaitu panel penampil yang
dibuat dari bahan kristal cair. Kristal dengan sifat-sifat khusus yang menampilkan
warna lengkap yang berasal dari efek pantulan/transmisi cahaya dengan panjang
gelombang pada sudut lihat tertentu, merupakan salah satu rekayaan penting yang
menunjang kebutuhan akan peralatan elektronik serba tipis dan ringan.
Pada dasarnya, secara garis besar efek cahaya pada bahan penyusun LCD dapat
dideskripsikan sebagai berikut : operasi PDLC (polymer dispersed liquid crystal)
pada keadaan transparan (pixel kiri) dan pada keadaan hamburan (pixel kanan).
Pada keadaan transparen, tegangan dikenakan pada pixel, oleh karenanya
mengarahkan kristal cair dalam droplet /titik kecil dan menciptakan indek sesuai
kondisi dimana no sesuai np. Pada keadaan hamburan, sumbu simetris pada droplet
secara acak diorientasikan, menciptakan indek tidak sesuai n antara droplet dan
matrik pengkapsulan.
2.3 I2C
Modul Inter Integrated Circuit atau sering disebut I2C adalah standar komunikasi
serial dua arah menggunakan dua saluran yang didisain khusus untuk mengirim
maupun menerima data. Mikrokontroller I2C terdiri dari saluran SCL (Serial
Clock) dan SDA (Serial Data) yang membawa informasi data antara I2C dengan
pengontrolnya. Piranti yang dihubungkan dengan mikrokontroller I2C Bus dapat
dioperasikan sebagai Master dan Slave. Master adalah piranti yang memulai
transfer data pada I2C Bus dengan membentuk sinyal Start, mengakhiri transfer
data dengan membentuk sinyalStop, dan membangkitkan sinyal clock.
2.4 LED
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State
Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik,
sehingga dikategorikan pada keluarga “Optoelectronic”. Sedangkan elektroda-
elektrodanya sama seperti dioda lainnya, yaitu anoda (+) dan Katoda (-). Ada tiga
kategori umum penggunaan LED, yaitu :
• Sebagai lampu indikator,
• Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu,
• Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total.
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida
(GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida
(GaP), bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda.
Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah, Bahan GaAsP memancarkan
cahaya merah atau kuning, sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau
hijau. Seperti halnya piranti elektronik lainnya, LED mempunyai nilai besaran
terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna.
2.5 Push Button
Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar sederhana yang
berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem
kerja tekan unlock (tidak mengunci)
2.6 Potensiometer
6. Kesimpulan
1. Arduino Uno adalah sebuah board minimum system mikrokontroller yang
mana di dalamnya terdapat mikrokontroller AVR seri ATmega 328 yang
merupakan produk dari Atmel. Umumnya Arduino memiliki 14
pin input/output yang terdiri dari : 6 pin dapat digunakan sebagai output
PWM, 6 pin sebagai analog input, Osilator Kristal 16 MHz, Sebuah koneksi
USB, Sebuah Power Jack, Sebuah ICSP Header, dan tombol reset.
2. Dalam percobaan LED Berjalan dapat dilakukan dengan menghubungkan
pin digital 0 sampai 7 pada Arduino ke kaki led menggunakan jumper.
Dengan menggunakan rangkaian aktif high. Dimana keluaran dari setiap
pin 3,3v akan mengaktifkan led secara bergilir dengan diberi delay 250
milisecond yang diatur pada program dengan mengaktifkan pin 0 sampai 7
sebagai output dengan keluaran high atau low pada setiap pin.
3. Dalam percobaan membaca 4 tombol, tombol digunakan sebagai input untuk
menyalakan led, jika tombol ditekan maka akan memberi logic 0 ke mikro.
Tombol pada rangkaian menggunakan saklar pull up yang akan memberi
perintah pada led untuk menyala aktif high sesuai urutan tombol dan led
yang telah ditentukan. Untuk memprogram tombol terhubung dengan led
diperlukan pengalamatan yang dideklarasikan secara indeks. Pendeklarasian
secara indeks akan mempersingkat perintah pada program.
4. Dalam percobaan menampilkan tulisan di lcd, kita gunakan I2C untuk
menghemat pin pada mikro, lalu kita beri perintah untuk menampilkan
karakter sesuai yang diinginkan. Pada I2C yang terhubung pada LCD
terdapat 4 pin utama daintaranya pin VCC,GND, SCL, dan SDA. Pada pin
SDA dihubungkan pada A4 dan SCL pada A5 sebagai komunikasi I2C dari
LCD ke Arduino. pada LCD yang digunakan dapat menampilkan 2 baris
dengan setiap barismemiliki 16 karakter. Dengan mengatur setCursor di
(0,0) dan (0,1) akan menampilkan awalan karakter pada kolom pertama baris
1 dan 2. Kemudian akan menampilkan tulisan karakter dengan memasukan
kalimat pada perintah lcd.print (“ ”);.
5. Dalam percobaan membaca Analog Input, kita baca nilai tegangan dari
potensio untuk mengatur tegangan pada pin analog yang terhubung dan
akan ditampilkan pada LCD, sehingga kita dapat melihat berapa besar
tegangan dari potensio tersebut.
7. Daftar Pustaka
Fransisko, P. (2019). Media Promosi Elektronik untuk Produk-Produk di
Supermarket Menggunakan Arduino Nano. Jurnal Sistem Cerdas dan Rekayasa
(JSCR), 1(1).
Leksono dkk. 2019. Modul Belajar Arduino Uno. LPPM UNHASYI. Jombang.
Hal 43
Pambudi, Giri Wahyu. 2020. Belajar Arduino from Zero to Hero (Jilid 1).
Creative Technology Indonesia. Wonogiri. Hal 1-2
Tappi, J., Zulkifli, Z., Hadriansa, H., & Pamungkas, M. S. (2018). Rancang
Bangun Perangkat Kendali Pintu Rumah Menggunakan Fingerprint Berbasis
Arduino Leonardo. Journal of Applied Microcontroller and Autonomous
System, 4(1), 10-15.
LAMPIRAN
a. Program Rangkaian LED Berjalan
1. void setup()
2. {
3. pinMode(0, OUTPUT);
4. pinMode(1, OUTPUT);
5. pinMode(2, OUTPUT);
6. pinMode(3, OUTPUT);
7. pinMode(4, OUTPUT);
8. pinMode(5, OUTPUT);
9. pinMode(6, OUTPUT);
11. }
13. {
14. digitalWrite(0,HIGH);
15. digitalWrite(1,LOW);
16. digitalWrite(2,LOW);
17. digitalWrite(3,LOW);
18. digitalWrite(4,LOW);
19. digitalWrite(5,LOW);
20. digitalWrite(6,LOW);
21. digitalWrite(7,LOW);
22. delay(250);
23. digitalWrite(0,LOW);
24. digitalWrite(1,HIGH);
25. digitalWrite(2,LOW);
26. digitalWrite(3,LOW);
27. digitalWrite(4,LOW);
28. digitalWrite(5,LOW);
29. digitalWrite(6,LOW);
30. digitalWrite(7,LOW);
31. delay(250);
32. digitalWrite(0,LOW);
33. digitalWrite(1,LOW);
34. digitalWrite(2,HIGH);
35. digitalWrite(3,LOW);
36. digitalWrite(4,LOW);
37. digitalWrite(5,LOW);
38. digitalWrite(6,LOW);
39. digitalWrite(7,LOW);
40. delay(250);
41. digitalWrite(0,LOW);
42. digitalWrite(1,LOW);
43. digitalWrite(2,LOW);
44. digitalWrite(3,HIGH);
45. digitalWrite(4,LOW);
46. digitalWrite(5,LOW);
47. digitalWrite(6,LOW);
48. digitalWrite(7,LOW);
49. delay(250);
50. digitalWrite(0,LOW);
51. digitalWrite(1,LOW);
52. digitalWrite(2,LOW);
53. digitalWrite(3,LOW);
54. digitalWrite(4,HIGH);
55. digitalWrite(5,LOW);
56. digitalWrite(6,LOW);
57. digitalWrite(7,LOW);
58. delay(250);
59. digitalWrite(0,LOW);
60. digitalWrite(1,LOW);
61. digitalWrite(2,LOW);
62. digitalWrite(3,LOW);
63. digitalWrite(4,LOW);
64. digitalWrite(5,HIGH);
65. digitalWrite(6,LOW);
66. digitalWrite(7,LOW);
67. delay(250);
68. digitalWrite(0,LOW);
69. digitalWrite(1,LOW);
70. digitalWrite(2,LOW);
71. digitalWrite(3,LOW);
72. digitalWrite(4,LOW);
73. digitalWrite(5,LOW);
74. digitalWrite(6,HIGH);
75. digitalWrite(7,LOW);
76. delay(250);
77. digitalWrite(0,LOW);
78. digitalWrite(1,LOW);
79. digitalWrite(2,LOW);
80. digitalWrite(3,LOW);
81. digitalWrite(4,LOW);
82. digitalWrite(5,LOW);
83. digitalWrite(6,LOW);
84. digitalWrite(7,HIGH);
85. delay(250);
86. digitalWrite(0,LOW);
87. digitalWrite(1,LOW);
88. digitalWrite(2,LOW);
89. digitalWrite(3,LOW);
90. digitalWrite(4,LOW);
91. digitalWrite(5,LOW);
92. digitalWrite(6,LOW);
93. digitalWrite(7,LOW);
94. delay(250);
95. digitalWrite(0,LOW);
96. digitalWrite(1,LOW);
97. digitalWrite(2,LOW);
98. digitalWrite(3,LOW);
99. digitalWrite(4,LOW);
100. digitalWrite(5,LOW);
101. digitalWrite(6,LOW);
102. digitalWrite(7,HIGH);
103. delay(250);
104. digitalWrite(0,LOW);
105. digitalWrite(1,LOW);
106. digitalWrite(2,LOW);
107. digitalWrite(3,LOW);
108. digitalWrite(4,LOW);
109. digitalWrite(5,LOW);
110. digitalWrite(6,LOW);
111. digitalWrite(7,LOW);
112. delay(250);
113. digitalWrite(0,LOW);
114. digitalWrite(1,LOW);
115. digitalWrite(2,LOW);
116. digitalWrite(3,LOW);
117. digitalWrite(4,LOW);
118. digitalWrite(5,LOW);
119. digitalWrite(6,LOW);
120. digitalWrite(7,HIGH);
121. delay(250);
122. }
2. unsigned int ledPin[] = {10,11,12,13}; // mengubah pin 10, 11, 12, 13 sebagai ledPin
3. void setup()
4. {
5. //Sebuah Variable global yang disimpan pada awal program di fungstion setup().
serta Sebuah variable ini di deklarasikan pada saat block function atau block
statement pengulangan, dan hanya dapat di gunakan pada block yang
bersangkutan.
7. {
10. digitalWrite(inputPin[indeks],HIGH);
11. //membaca dan memberi status inputPin dengan indeks sesuai dengan nilainya.
12. }
13. }
15. {
17. {
20. {
22. }
23. else
24. {
26. }
27. }
28. }
2.
5. byte led= 9;
6.
7. int nilai;
8. int output;
9.
12. Serial.begin(9600);
13. lcd.begin();
14. lcd.backlight();
15. }
16.
20.
22.
24. Serial.println(nilai);
27. Serial.println(output);
28.
29. delay(500);
30. lcd.clear();
32. lcd.print("Nilai ADC"); // You can make spaces using well... spaces
34. lcd.print(nilai);
35. }
LAPORAN PRAKTIKUM II
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2022
FOTO NAMA
Khaerul Umam
Muhammad Ardiansyah
Roshid Ardiansyah
PERCOBAAN 2
1. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan membuat percobaan Fading PWM LED.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan dan membuat percobaan menghidupkan LED sesuai dengan
ketentuan PWM.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan dan membuat percobaan menampilkan voltage dari
potensiometer di Serial Monitor.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan dan membuat percobaan Uji Sensor Ultrasonic.
2. Dasar Teori
2.1 Arduino Uno
LCD adalah singkatan dari kata liquid crystal display, yaitu panel penampil yang dibuat dari
bahan kristal cair. Kristal dengan sifat-sifat khusus yang menampilkan warna lengkap yang
berasal dari efek pantulan/transmisi cahaya dengan panjang gelombang pada sudut lihat
tertentu, merupakan salah satu rekayaan penting yang menunjang kebutuhan akan peralatan
elektronik serba tipis dan ringan.
Pada dasarnya, secara garis besar efek cahaya pada bahan penyusun LCD dapat dideskripsikan
sebagai berikut : operasi PDLC (polymer dispersed liquid crystal) pada keadaan transparan
(pixel kiri) dan pada keadaan hamburan (pixel kanan). Pada keadaan transparen, tegangan
dikenakan pada pixel, oleh karenanya mengarahkan kristal cair dalam droplet /titik kecil dan
menciptakan indek sesuai kondisi dimana no sesuai np. Pada keadaan hamburan, sumbu
simetris pada droplet secara acak diorientasikan, menciptakan indek tidak sesuai n antara
droplet dan matrik pengkapsulan.
2.4 I2C
Modul Inter Integrated Circuit atau sering disebut I2C adalah standar komunikasi serial dua
arah menggunakan dua saluran yang didisain khusus untuk mengirim maupun menerima data.
Mikrokontroller I2C terdiri dari saluran SCL (Serial Clock) dan SDA (Serial Data) yang
membawa informasi data antara I2C dengan pengontrolnya. Piranti yang dihubungkan dengan
mikrokontroller I2C Bus dapat dioperasikan sebagai Master dan Slave. Master adalah piranti
yang memulai transfer data pada I2C Bus dengan membentuk sinyal Start, mengakhiri
transfer data dengan membentuk sinyalStop, dan membangkitkan sinyal clock.
2.5 LED
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang
merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik, sehingga dikategorikan
pada keluarga “Optoelectronic”. Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda
lainnya, yaitu anoda (+) dan Katoda (-). Ada tiga kategori umum penggunaan LED, yaitu :
• Sebagai lampu indikator,
• Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu,
• Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total.
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs)
atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP), bahan-bahan ini
memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda. Bahan GaAs memancarkan cahaya
infra-merah, Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning, sedangkan bahan GaP
memancarkan cahaya merah atau hijau. Seperti halnya piranti elektronik lainnya, LED
mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna.
2.6 Potensiometer
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis resistor yang nilai resistansinya dapat diatur
sesuai dengan kebutuhan angkaian elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer
merupakan keluarga resistor yang tergolong dalam kategori variable resistor. Secara
struktur, potensiometer terdiri dari 3 kaki terminal dengan sebuah shaft atau tuas
yang berfungsi sebagai pengaturnya.
2.7 Resistor
4. Pelaksanaan Percobaan
4.1 Gambar Rangkaian
4.1.1 Rangkaian Fading PWM LED (0-255/255-0)
Untuk rangkaian PWM dapat diketahui led dapat menyala ketika tegangan 0,1V dengan bit 5
dan menyala sempurna Ketika tegangan 5V dengan bit 255. Kenaikan kecerahan pada led dapat
diatur pada nilai bit yang diset pada pin PWM.
Untuk rangkaian PWM dengan ketentuan duty cycle dapat diketahui led dapat menyala dengan
tingkat kecerahan yang berbeda sesuai dengan nilai duty cycle yang di set. Ketika duty cycle
0% dengan bit 0 led tidak menyala karena tegangan 0V, ketika duty cycle 25% dengan bit 63
led menyala dengan tegangan 1,25V, ketika duty cycle 50% dengan bit 127 led menyala dengan
tegangan 2,5V, ketika duty cycle 75% dengan bit 191 led menyala dengan tegangan 3,7V,
ketika duty cycle 100% dengan bit 255 led menyala dengan tegangan5V.
Untuk rangkaian Menampilkan Voltage Dari Potensiometer di Serial Monitor dapat diketahui
led menyala dengan tingkat kecerahan yang berbeda sesuai dengan nilai tegangan yang dibaca
dari input analog potensiometer, ketika resistansi potensiometer kecil antara input dengan
ground maka tegangan semakin kecil dan led menyala semakin redup, ketika resistansi
potensiometer kecil antara input dengan vcc maka tegangan semakin besar dan led menyala
semakin terang.
7. Kesimpulan
1. Fading PWM LED bekerja dengan menggeser bit output ke LED dari 0 ke 255 dan dari
255 ke 0 yang menyebabkan LED menyala dari mati hingga terang dan terang hingga mati
2. LED menyala sesuai duty cycle yang di set, setiap nilai duty cycle mempengaruhi nilai
tegangan output
3. Mahasiswa dapat menjelaskan dan membuat percobaan menampilkan voltage dari
potensiometer di Serial Monitor.
Tegangan dari potensiometer ditampilkan ke serial monitor sesuai dengan nilai yang
terbaca dari potensiometer mulai dari 0V sampai 5V
4. Mahasiswa dapat menjelaskan dan membuat percobaan Uji Sensor Ultrasonic.
Untuk rangkaian ultrasonic pada pengukuran ketinggian benda didapatkan dari
mengkonversian output pulsa yang dihasilkan echopin pada saat kondisi high. Pada
pengukuran dibatasi nilainya 50 cm lebih dari 50cm maka hasilnyan tidak actual.
DAFTAR PUSTAKA
Arsada, B. (2017). Aplikasi sensor ultrasonik untuk deteksi posisi jarak pada ruang
menggunakan arduino uno. Jurnal Teknik Elektro, 6(2).
Pambudi, Giri Wahyu. 2020. Belajar Arduino from Zero to Hero (Jilid 1). Creative
Technology Indonesia. Wonogiri. Hal 1-2
LAMPIRAN
2. void setup()
3. {
5. }
6. void loop()
7. {
9. delay(5000);
11. delay(5000);
13. delay(5000);
15. delay(5000);
17. delay(5000);
18. }
c. Program Menampilkan Voltage Dari Potensiometer di Serial Monitor
1. #include <LCD_I2C.h>
2. LCD_I2C lcd(0x27, 16, 2);
3. byte sensor= A0;
4. byte led= 9;
5.
6. int nilai;
7. int output;
8. float tegangan;
9.
10. void setup(){
11. pinMode(led, OUTPUT);
12. Serial.begin(9600);
13. lcd.begin();
14. lcd.backlight();
15. }
16. void loop(){
17. nilai= analogRead(sensor);
18. tegangan = nilai*(5.0/1023.0);
19. output= map(nilai, 0, 1023, 0, 255);
20. analogWrite(led, output);
21. Serial.print("Sensor: ");
22. Serial.println(nilai);
23. Serial.print("Tegangan: ");
24. Serial.print(tegangan);
25. Serial.println("V");
26. Serial.print("Bit: ");
27. Serial.println(output);
28. delay(500);
29.
30. lcd.clear();
31. lcd.setCursor(0, 0);
32. lcd.print("Nilai ADC");
33. lcd.setCursor(0, 0);
34. lcd.print(nilai);
35.
36. lcd.setCursor(1, 0);
37. lcd.print("Nilai V");
38. lcd.setCursor(1, 0);
39. lcd.print(tegangan);
40.
41. }
d. Program Uji Sensor Ultrasonic
1. #include <Wire.h>
2. #include <LCD_I2C.h>
3.
4. #define trigPin 2
5. #define echoPin 4
6. LCD_I2C lcd(0x27, 16, 2);
7.
8. int maksrange = 50;
9. float jarak;
10. int duration;
11. int gape;
12. void setup()
13. {
14. pinMode(trigPin, OUTPUT);
15. pinMode(echoPin, INPUT);
16. Serial.begin(9600);
17. lcd.begin();
18. lcd.backlight();
19. }
20. void loop(){
21. digitalWrite(trigPin,OUTPUT);
22. delayMicroseconds(10);
23. digitalWrite(trigPin,LOW);
24. duration = pulseIn(echoPin, HIGH);
25. gape = (duration/2) / 29.1;
26. jarak = maksrange - gape ;
27.
28. Serial.print("Jarak : ");
29. Serial.print(jarak);
30. Serial.println(" CM ");
31. Serial.print("Durasi : ");
32. Serial.print(duration);
33. Serial.println(" mS ");
34.
35. delay(500);
36. lcd.clear();
37. delay(1);
38. lcd.setCursor(0,0);
39. lcd.print("TBenda:");
40. lcd.setCursor(0,1);
41. lcd.print("DURASI:");
42.
43. lcd.setCursor(8,0);
44. lcd.print(jarak );
45. lcd.print(" ");
46. lcd.print("CM");
47. lcd.print(" ");
48. lcd.setCursor(8,1);
49. lcd.print(duration );
50. lcd.print(" ");
51. lcd.print("mS");
52. }
LAPORAN PRAKTIKUM III
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2022
FOTO NAMA
Khaerul Umam
Muhammad Ardiansyah
Roshid Ardiansyah
PERCOBAAN 3
1. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan dan karakteristik dari potensiometer.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan dan membuat percobaan pembacaan sudut dengan
Potensiometer.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan dan membuat percobaan pembacaan jarak dengan
Potensiometer.
2. Dasar Teori
2.1 Arduino Uno
(a) (b)
Gambar 2.2 (a) Potensiometer Rotary (b) Potensiometer Slider
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis resistor yang nilai resistansinya dapat diatur
sesuai dengan kebutuhan angkaian elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer
merupakan keluarga resistor yang tergolong dalam kategori variable resistor. Secara
struktur, potensiometer terdiri dari 3 kaki terminal dengan sebuah shaft atau tuas
yang berfungsi sebagai pengaturnya.
2.3 LCD
LCD adalah singkatan dari kata liquid crystal display, yaitu panel penampil yang dibuat dari
bahan kristal cair. Kristal dengan sifat-sifat khusus yang menampilkan warna lengkap yang
berasal dari efek pantulan/transmisi cahaya dengan panjang gelombang pada sudut lihat
tertentu, merupakan salah satu rekayaan penting yang menunjang kebutuhan akan peralatan
elektronik serba tipis dan ringan.
Pada dasarnya, secara garis besar efek cahaya pada bahan penyusun LCD dapat dideskripsikan
sebagai berikut : operasi PDLC (polymer dispersed liquid crystal) pada keadaan transparan
(pixel kiri) dan pada keadaan hamburan (pixel kanan). Pada keadaan transparen, tegangan
dikenakan pada pixel, oleh karenanya mengarahkan kristal cair dalam droplet /titik kecil dan
menciptakan indek sesuai kondisi dimana no sesuai np. Pada keadaan hamburan, sumbu
simetris pada droplet secara acak diorientasikan, menciptakan indek tidak sesuai n antara
droplet dan matrik pengkapsulan.
2.4 I2C
Modul Inter Integrated Circuit atau sering disebut I2C adalah standar komunikasi serial dua
arah menggunakan dua saluran yang didisain khusus untuk mengirim maupun menerima data.
Mikrokontroller I2C terdiri dari saluran SCL (Serial Clock) dan SDA (Serial Data) yang
membawa informasi data antara I2C dengan pengontrolnya. Piranti yang dihubungkan dengan
mikrokontroller I2C Bus dapat dioperasikan sebagai Master dan Slave. Master adalah piranti
yang memulai transfer data pada I2C Bus dengan membentuk sinyal Start, mengakhiri transfer
data dengan membentuk sinyalStop, dan membangkitkan sinyal clock.
3. Alat dan Bahan
1. Arduino Uno : 1 buah
2. LCD : 1 buah
3. I2C : 1 buah
4. Potensiometer Slider : 1 buah
5. Potensiometer Rotary : 1 buah
6. Kabel Jumper : secukupnya
4. Pelaksanaan Percobaan
4.1 Gambar Rangkaian
4.1.1 Rangkaian Pembacaan Sudut Dengan Potensiometer Rotary Dan Slider
Gambar 4.1 Rangkaian Pembacaan Sudut Dengan Potensiometer Rotary Dan Slider
4.2 Cara Kerja
4.2.1 Rangkaian Pembacaan Sudut Dengan Potensiometer Rotary
Potensiometer putar adalah jenis potensiometer yang memiliki konfigurasi elemen resistif yang
dipasang secara melingkar, sehingga wiper digerakkan dengan cara diputar. Potensiometer
putar umumnya dapat berputar hingga 270 derajat, ada juga jenis potensiometer putar yang
dapat berputar beberapa kali putaran. Potensiometer ini biasa digunakan misalnya pada sound
system untuk mengatur volume, bass, treble, dll. Pada percobaan ini potensio rotary
dihubungkan pada pin analog A1 arduino dan ditampilkan hasil pembacaan menggunakan LCD
16X2 I2C. Potensio Rotary digunakan untuk menampilkan hasil pembacaan nilai adc, nilai bit
dan tegangan analogread arduino. Dalam pengambilan data dilakukan berulang dengan
mengubah selisih posisi sudut potensio rotary sebesar 20 derajat setiap percobaan.
5. Hasil Percobaan
5.1 Percobaan Pembacaan Jarak Dengan Potensiometer Rotary
Tabel 5.1 Hasil Pembacaan Jarak Dengan Potensiometer Rotary
SUDUT SUDUT
ADC VOLT(V) BIT
AKTUAL PENGUKURAN
0° 0° 0 0 0
20° 12° 44 0.22 10
40° 59° 204 1.00 50
60° 107° 370 1.81 92
80° 145° 507 2.54 129
100° 191° 656 3.19 162
120° 207° 712 3.47 176
140° 220° 743 3.66 186
160° 230° 788 3.81 194
180° 239° 811 3.97 202
200° 250° 855 4.18 213
220° 259° 884 4.33 221
240° 275° 941 4.6 234
260° 281° 960 4.69 240
280° 283° 961 4.71 241
300° 299° 1020 4.99 254
SUDUT PENGUKURAN
320
300
280
260
240
SUDUT AKTUAL(°)
220
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
0 12 24 36 48 60 72 84 96 108120132144156168180192204216228240252264276288300312324
SUDUT PENGUKURAN(°)
GRAFIK JARAK
6.5
6
5.5
5
JARAK AKTUAL (Cm)
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5
JARAK PENGUKURAN (Cm)
Leksono dkk. 2019. Modul Belajar Arduino Uno. LPPM UNHASYI. Jombang. Hal 43
Pambudi, Giri Wahyu. 2020. Belajar Arduino from Zero to Hero (Jilid 1). Creative Technology
Indonesia. Wonogiri. Hal 1-2
LAMPIRAN
Program Arduino
a. Program Pembacaan Sudut Dengan Potensiometer Rotary
1. #include <LCD_I2C.h>
2. LCD_I2C lcd(0x27, 16, 2);
3. byte sensor= A1;
4. int nilai;
5. int output,sudut;
6. float tegangan;
7.
8. void setup(){
9. Serial.begin(9600);
10. lcd.begin();
11. lcd.backlight();
12. }
13. void loop(){
14. nilai = analogRead(sensor);
15. sudut = nilai*(300.0/1023.0);
16. output = map(nilai, 0, 1023, 0, 255);
17. tegangan = nilai*(5.0/1023.0);
18.
19. Serial.print("Sudut : ");
20. Serial.println(sudut);
21. Serial.print("ADC : ");
22. Serial.println(nilai);
23. Serial.print("Bit : ");
24. Serial.println(output);
25. Serial.print("Tegangan : ");
26. Serial.println(tegangan);
27. delay(200);
28.
29. lcd.clear();
30. lcd.setCursor(0, 0);
31. lcd.print("Sdt:");
32. lcd.print(sudut);
33. lcd.setCursor(7, 0);
34. lcd.print(" ADC:");
35. lcd.print(nilai);
36. lcd.setCursor(0, 1);
37. lcd.print("Bit:");
38. lcd.print(output);
39. lcd.setCursor(7, 1);
40. lcd.print(" V :");
41. lcd.print(tegangan);
42. lcd.print("V");
43. }
b. Program Pembacaan Sudut Dengan Potensiometer Slider
1. #include <LCD_I2C.h>
2. LCD_I2C lcd(0x27, 16, 2);
3. byte sensor= A0;
4. byte led= 9;
5. int sensorValue,output;
6. float tegangan, jarak;
7.
8. void setup(){
9. pinMode(led, OUTPUT);
10. Serial.begin(9600);
11. lcd.begin();
12. lcd.backlight();
13. }
14. void loop(){
15. sensorValue = analogRead(sensor);
16. tegangan = sensorValue*(5.0/1023.0);
17. output= map(sensorValue, 0, 1023, 0, 255);
18. jarak= sensorValue*(6.0/1023.0);
19. analogWrite(led, output);
20.
21. Serial.print("Sensor: ");
22. Serial.println(sensorValue);
23. Serial.print("Tegangan: ");
24. Serial.print(tegangan);
25. Serial.println("V");
26. Serial.print("Bit: ");
27. Serial.println(output);
28. Serial.print("Jarak: ");
29. Serial.print (jarak);
30. Serial.println("CM");
31. Serial.println("-----------");
32. delay(200);
33.
34. lcd.clear();
35. lcd.setCursor(0, 0);
36. lcd.print("ADC:");
37. lcd.print(sensorValue);
38. lcd.print("-");
39. lcd.print("J:");
40. lcd.print(jarak);
41. lcd.print("CM");
42. lcd.setCursor(0, 1);
43. lcd.print("V:");
44. lcd.print(tegangan);
45. lcd.print("V");
46. lcd.print("-");
47. lcd.print("BIT:");
48. lcd.print(output);
49. }
LAPORAN PRAKTIKUM IV
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2022
FOTO NAMA
Khaerul Umam
Muhammad Ardiansyah
Roshid Ardiansyah
PERCOBAAN 4
1. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik dan kegunaan dari sensor kelembaban tanah
YL-69.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan dan membuat percobaan dengan sensor kelembaban tanah
YL-69.
3. Mahasiswa dapat membuat alat ukur kelembaban tanah menggunkan Arduino Uno.
2. Dasar Teori
2.1 Arduino Uno
LCD adalah singkatan dari kata liquid crystal display, yaitu panel penampil yang dibuat dari
bahan kristal cair. Kristal dengan sifat-sifat khusus yang menampilkan warna lengkap yang
berasal dari efek pantulan/transmisi cahaya dengan panjang gelombang pada sudut lihat
tertentu, merupakan salah satu rekayaan penting yang menunjang kebutuhan akan peralatan
elektronik serba tipis dan ringan.
Pada dasarnya, secara garis besar efek cahaya pada bahan penyusun LCD dapat dideskripsikan
sebagai berikut : operasi PDLC (polymer dispersed liquid crystal) pada keadaan transparan
(pixel kiri) dan pada keadaan hamburan (pixel kanan). Pada keadaan transparen, tegangan
dikenakan pada pixel, oleh karenanya mengarahkan kristal cair dalam droplet /titik kecil dan
menciptakan indek sesuai kondisi dimana no sesuai np. Pada keadaan hamburan, sumbu
simetris pada droplet secara acak diorientasikan, menciptakan indek tidak sesuai n antara
droplet dan matrik pengkapsulan.
2.3 I2C
Modul Inter Integrated Circuit atau sering disebut I2C adalah standar komunikasi serial dua
arah menggunakan dua saluran yang didisain khusus untuk mengirim maupun menerima data.
Mikrokontroller I2C terdiri dari saluran SCL (Serial Clock) dan SDA (Serial Data) yang
membawa informasi data antara I2C dengan pengontrolnya. Piranti yang dihubungkan dengan
mikrokontroller I2C Bus dapat dioperasikan sebagai Master dan Slave. Master adalah piranti
yang memulai transfer data pada I2C Bus dengan membentuk sinyal Start, mengakhiri transfer
data dengan membentuk sinyalStop, dan membangkitkan sinyal clock.
2.4 Sensor YL-69
dengan
V = tegangan,
I = arus, dan
R = resistansi
Pada percobaan sensor YL-69 dihubungkan pada pin analog A0 arduino dan ditampilkan hasil
pembacaan menggunakan LCD 16X2 I2C. Sensor YL-69 digunakan untuk menampilkan hasil
pembacaan nilai adc sensor, perhitungan nilai kelembapan dan tegangan yang dihasilkan oleh
sensor tersebut. Dalam pengambilan data dilakukan secara berulang pada 3 jenis media tanah
diantaranya tanah basah, lembab dan kering. Dari ketiga jenis media tersebut dihasilkan data
pembacaan sensor yang sesuai dengan karakteristik dari tanah yang diuji.
4.3 Langkah Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan untuk praktik.
2. Hubungkan pin analog A0 pada modul ke Arduino, lalu hubungkan juga pin VCC ke pin
6 Arduino, ini dilakukan karena jika memberikan tegangan terus-menerus pada probe
akan mempercepat rusaknya probe setelah itu hubungkan juga GND-nya. Kemudian
hubungkan pin analog A4 arduino ke kaki SDA LCD I2C, pin analog A5 arduino ke kaki
SCL LCD I2C, pin 5V Arduino ke kaki VCC LCD I2C, dan pin GND Arduino ke kaki
GND LCD I2C menggunakan jumper.
3. Buat program untuk dengan software Arduino IDE.
4. Masukkan program yang telah dibuat ke dalam Arduino menggunakan kabel USB type
B.
5. Lakukan percobaan dengan memasukkan probe sensor YL-69 ke media yang telah
disediakan (tanah kering/pasir) sesuai dengan tingkatan yang ada pada probe sensor.
6. Amati dan catat hasil percobaan.
7. Ulangi langkah 5-6 dengan menggunakan media yang berbeda (tanah lembab dan tanah
basah).
5. Hasil Percobaan
5.1 Percobaan Pembacaan Sensor YL-69 Dengan Media Tanah Kering (Pasir)
Tabel 5.1 Hasil Pembacaan Sensor YL-69 Dengan Media Tanah Kering (Pasir)
Level Probe Tegangan (V) Resistansi (Ω) ADC
1 4.89 999 23
2 4.83 989 34
3 4.78 977 46
4 4.70 961 62
5 4.67 955 68
6 4.65 952 71
7 4.47 915 108
Grafik Hubungan Keluaran Tegangan Dengan
Level Probe
5
Nilai keluaran Tegangan (Volt)
4.9
4.8
4.7
4.6
4.5
4.4
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Level Probe
(a)
990
980
970
960
950
940
930
920
910
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Level Probe
(b)
Gambar 5.1 (a) Grafik Hubungan Keluaran Tegang Dengan Level Probe Pada Tanah
Kering (b) Grafik Nilai Resistansi Dengan Level Probe Pada Tanah Kering
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Level Probe
(a)
700
600
500
400
300
200
100
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Level Probe
(b)
Gambar 5.2 (a) Grafik Hubungan Keluaran Tegang Dengan Level Probe Pada Tanah
Lembab (b) Grafik Nilai Resistansi Dengan Level Probe Pada Tanah Lembab
500
400
300
200
100
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Level Probe
(b)
Gambar 5.3 (a) Grafik Hubungan Keluaran Tegang Dengan Level Probe Pada Tanah
Basah (b) Grafik Nilai Resistansi Dengan Level Probe Pada Tanah Basah
6. Kesimpulan
1. Karakteristik sensor YL-69 yaitu ketika elektroda yang satu dihubungkan ke Vcc dan satu
lagi ke ground, hal ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nilai resistansi objek yang
diukur dengan nilai output tegangan dan membuktikan bahwa sensor kelembaban YL-69
merupakan dua buah elektroda yang mengimplementasikan prinsip kerja sensor resistif,
yang dapat membaca kelembaban didaerah sekitarnya. Kemampuan suatu bahan untuk
menghambat arus listrik dinamakan resistansi. Salah satu faktor yang mempengaruhi nilai
resistansi pada tanah adalah kandungan airnya. Air akan membantu menghantarkan arus.
Semakin besar kandungan air pada tanah, maka nilai resistansinya semakin kecil dan
kelembaban tanahnya semakin besar. Begitupun sebaliknya.
2. Dari percobaan yang dilakukan pada sensor YL-69 diatas dapat disimpulkan yaitu ketika
sensor YL-69 di tancapkan pada pasir yang kering output dari sensor tersebut akan
menyalakan led berwarna merah dan berbarengan dengan nyala buzzer sebagai pertanda
bahwa tanah kering, selain output dari led dan buzzer lcd juga menampilkan tampilan
bahwa pasir tersebut kering. Selanjutnya percobaan kedua yaitu menancapkan sensor YL-
69 pada tanah yang lembab output dari percobaan tersebut yaitu led kuning menyala dan
lcd akan menampilkan karakter menyatakan tanah lembab. Dan percobaan terakhir yaitu
ketika sensor YL-69 ditancapkan pada tanah yang sangat basah output dari percobaan
tersebut yaitu led akan menyala berwarna hijau dan lcd akan menampilkan karakter bahwa
tanah tersebut dalam keadaan basah.
DAFTAR PUSTAKA
Leksono dkk. 2019. Modul Belajar Arduino Uno. LPPM UNHASYI. Jombang. Hal 43
Pambudi, Giri Wahyu. 2020. Belajar Arduino from Zero to Hero (Jilid 1). Creative Technology
Indonesia. Wonogiri. Hal 1-2
Rahmawati, D., Herawati, F., & Saputra, G. Hendro “Karakterisasi Sensor Kelembaban Tanah
(YL-69) Untuk Otomatisasi Penyiraman tanaman Berbasis Arduino Uno” 2017. Prosiding
SKF, ISBN, 978-602.
LAMPIRAN
a. Program Arduino
1. #include <LCD_I2C.h>
4. float tegangan;
7. void setup() {
9. pinMode(powerPin, OUTPUT);
13. Serial.begin(9600);
14. lcd.begin();
15. lcd.backlight();
16. }
17.
20. Serial.println(bacaSensor());
22. Serial.println(tegangan);
24. Serial.println(sensorValue);
25. Serial.println("-----------");
26. Serial.println("-----------");
27.
28. lcd.clear();
31. lcd.print(bacaSensor());
34. lcd.print(tegangan);
35. lcd.print("V");
38. lcd.print(sensorValue);
39. delay(2000);
40. }
45. delay(500);
53. }
b. Monitoring Kelembaban Dengan Keluaran LED
LAPORAN PRAKTIKUM V
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2022
FOTO NAMA
Khaerul Umam
Muhammad Ardiansyah
Roshid Ardiansyah
PERCOBAAN 5
1. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik dan kegunaan dari sensor suhu dan kelembaban
DHT11 dan DHT22.
2. Mahasiswa dapat membuat alat ukur Suhu dan Kelembaban Udara berbasis Arduino.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan dan membuat percobaan simulasi penyiranm tanaman
otomatis menggunakan sensor suhu dan kelembaban DHT11 dan DHT22.
2. Dasar Teori
2.1 Arduino Uno
LCD adalah singkatan dari kata liquid crystal display, yaitu panel penampil yang dibuat dari
bahan kristal cair. Kristal dengan sifat-sifat khusus yang menampilkan warna lengkap yang
berasal dari efek pantulan/transmisi cahaya dengan panjang gelombang pada sudut lihat
tertentu, merupakan salah satu rekayaan penting yang menunjang kebutuhan akan peralatan
elektronik serba tipis dan ringan.
Pada dasarnya, secara garis besar efek cahaya pada bahan penyusun LCD dapat dideskripsikan
sebagai berikut : operasi PDLC (polymer dispersed liquid crystal) pada keadaan transparan
(pixel kiri) dan pada keadaan hamburan (pixel kanan). Pada keadaan transparen, tegangan
dikenakan pada pixel, oleh karenanya mengarahkan kristal cair dalam droplet /titik kecil dan
menciptakan indek sesuai kondisi dimana no sesuai np. Pada keadaan hamburan, sumbu
simetris pada droplet secara acak diorientasikan, menciptakan indek tidak sesuai n antara
droplet dan matrik pengkapsulan.
2.3 I2C
Modul Inter Integrated Circuit atau sering disebut I2C adalah standar komunikasi serial dua
arah menggunakan dua saluran yang didisain khusus untuk mengirim maupun menerima data.
Mikrokontroller I2C terdiri dari saluran SCL (Serial Clock) dan SDA (Serial Data) yang
membawa informasi data antara I2C dengan pengontrolnya. Piranti yang dihubungkan dengan
mikrokontroller I2C Bus dapat dioperasikan sebagai Master dan Slave. Master adalah piranti
yang memulai transfer data pada I2C Bus dengan membentuk sinyal Start, mengakhiri transfer
data dengan membentuk sinyalStop, dan membangkitkan sinyal clock.
2.4 DHT11
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang
merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik, sehingga dikategorikan
pada keluarga “Optoelectronic”. Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda
lainnya, yaitu anoda (+) dan Katoda (-). Ada tiga kategori umum penggunaan LED, yaitu :
• Sebagai lampu indikator,
• Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu,
• Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total.
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs)
atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP), bahan-bahan ini
memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda. Bahan GaAs memancarkan cahaya
infra-merah, Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning, sedangkan bahan GaP
memancarkan cahaya merah atau hijau. Seperti halnya piranti elektronik lainnya, LED
mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna.
2.7 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi
aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor termasuk komponen
pasif pada rangkaian elektronika. Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat
resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan
atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω).
Hukum Ohm menyatakan bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang
mengalir melaluinya. Selain nilai resistansi (Ohm), resistor juga memiliki nilai yang lain seperti
nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya. Semua nilai yang berkaitan
dengan resistor tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan suatu rangkaian
elektronika oleh karena itu pabrikan resistor selalu mencantumkan dalam kemasan resistor
tersebut.
30.5
30
29.5
29
28.5
28
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5
WAKTU (MENIT)
(a)
50
48
46
44
42
40
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5
WAKTU (MENIT)
(b)
Gambar 5.1 (a) Grafik Nilai ℃ Pada Kondisi Ruang (b) Grafik Nilai %RH Pada
Kondisi Ruang
GRAFIK NILAI ℃ PADA KONDISI BASAH
29
28.5
28
27.5
NILAI SUHU (℃)
27
26.5
26
25.5
25
24.5
24
23.5
23
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5
WAKTU (MENIT)
(a)
95
93
91
89
87
85
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5
WAKTU (MENIT)
(b)
Gambar 5.2 (a) Grafik Nilai ℃ Pada Kondisi Basah (b) Grafik Nilai %RH Pada
Kondisi Basah
GRAFIK NILAI ℃ PADA KONDISI KERING
50
48
NILAI SUHU (℃) 46
44
42
40
38
36
34
32
30
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5
WAKTU (MENIT)
(a)
40
35
30
25
20
15
10
5
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5
WAKTU (MENIT)
(b)
Gambar 5.3 (a) Grafik Nilai ℃ Pada Kondisi Kering (b) Grafik Nilai %RH Pada
Kondisi Kering
5.2 DHT22
Tabel 5.2 Data Hasil Percobaan Dengan DHT22
KONDISI RUANG
T(waktu)
℃ %RH
0.5 27.60 80
1 27.60 80
1.5 27.60 80.1
2 27.70 79.8
2.5 27.60 79.8
3 27.50 79.8
3.5 27.60 79.9
4 27.50 79.7
4.5 27.50 79.8
5 27.50 79.9
5.5 27.50 79.9
6 27.50 79.9
6.5 27.50 80
7 27.50 80
7.5 27.50 80
8 27.50 80.1
8.5 27.50 80.1
9 27.50 80.3
9.5 27.50 80.2
10 27.50 80.2
GRAFIK NILAI ℃ PADA KONDISI RUANG DHT22
27.75
27.7
27.65
Nilai Suhu (℃)
27.6
27.55
27.5
27.45
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5
Waktu (Menit)
(a)
80.3
Nilai Kelembaban (%)
80.2
80.1
80
79.9
79.8
79.7
79.6
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5
Waktu (Menit)
(b)
Gambar 5.4 (a) Grafik Nilai ℃ Pembacaan Sensor DHT22 (b) Grafik Nilai %RH
Pembacaan Sensor DHT22
6. Kesimpulan
1. DHT 11 merupakan sensor yang mampu mendeteksi suhu (temperature) dan
kelembapan (humidty) pada area sekitar sensor. Dalam sensor ini terdiri dari termistor
untuk mengecek suhu dan kapasitif sensor untuk mengecek kelembapan. Biasanya
sensor ini langsung dikemas dengan modul sehingga dalam modul tersebut sudah
terdapat sensor dan chip untuk mengubah tegangan analog menjadi sinyal digital.
Modul tersebut terdiri dari 3 pin yaitu : VCC, GND, dan Output. Sensor DHT11 terdiri
dari elemen penginderaan kelembaban kapasitif dan termistor untuk penginderaan
suhu. Kapasitor penginderaan kelembaban memiliki dua elektroda dengan substrat
penahan kelembapan sebagai dielektrik di antara keduanya. Perubahan nilai
kapasitansi terjadi dengan perubahan tingkat kelembaban. IC mengukur, memproses
nilai resistansi yang diubah ini dan mengubahnya menjadi bentuk digital.
2. DHT22 merupakan sensor yang dapat mengukur suhu dan juga kelembaban, sensor
ini mempunyai keluaran berwujud sinyal digital. Sensor DHT22 ini mempunyai
pengukuran yang sangat akurat. Dan juga sensor DHT22 memiliki jangkauan
pembacaan suhu dan kelembaban yang luas, selain dapat membaca suhu dan
kelembapan ruangan sensor ini juga dapat mengukur suhu dan kelembapan udara di
luar ruangan.
3. Dari beberapa percobaan diatas dapat diketahui dimana sensor DHT 11 dan DHT 22
digunakan sebagai sensor untuk mendeteksi kelembaban udara dimana pada rangkaian
percobaan tersebut bekerja untuk mendeteksi kelembaban dan berapa deerajat suhu
dalam ruangan, dalam percobaan tersebut juga terdapat 3 kondisi yaitu keadaan
ruangan normal, kering dan basah. Hasil dari percobaan dapat diketahui jika semakin
kering ruangan maka semakin kecil juga kelembaban yang ada pada ruangan tersebut
sedangkan jika ruangan tersebut basah maka kelembaban ruangan tersebut juga akan
semakin basah. Jeda dari pembacaan setiap suhu selama 30 detik membuat pembacaan
dari sensor semakin jelas.
4. Perbedaan antara sensor DHT 11 dan DHT 22 dimana pembacaan dari sensor DHT 11
lebih cepat dibanding pembacaan sensor DHT 22, namun hasil pembacaan sensor
lebih akurat sensor DHT 22 daripada DHT 11.
DAFTAR PUSTAKA
Budi, K. S., & Pramudya, Y. (2017, October). Pengembangan Sistem Akuisisi Data
Kelembaban dan Suhu Dengan Menggunakan SENSOR DHT11 dan Arduino Berbasis
IOT. In Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) (Vol. 6, pp. SNF2017-CIP).
Leksono dkk. 2019. Modul Belajar Arduino Uno. LPPM UNHASYI. Jombang. Hal 43
Pambudi, Giri Wahyu. 2020. Belajar Arduino from Zero to Hero (Jilid 1). Creative Technology
Indonesia. Wonogiri. Hal 1-2
Satya, T. P., Oktiawati, U. Y., Fahrurrozi, I., & Prisyanti, H. (2020). Analisis Akurasi Sistem
sensor DHT22 berbasis Arduino terhadap Thermohygrometer Standar. Jurnal Fisika Dan
Aplikasinya, 16(1), 40-45.
LAMPIRAN
Program Arduino
1. #include "Adafruit_Sensor_Calibration.h"
3. #include <LCD_I2C.h>
10.
14. {
15. pinMode(ledm,OUTPUT);
16. pinMode(ledk,OUTPUT);
17. pinMode(ledh,OUTPUT);
18.
20. dht.begin();
21. lcd.begin();
22. lcd.backlight();
27. delay(3000);
28. lcd.clear();
29. }
30.
32. {
33. humi = dht.readHumidity();//baca kelembaban
37. return;
38. }
40. // Serial.print("Suhu=");
41. // Serial.print(temp);
46. // }
47.
49. {
59. lcd.clear();
61. lcd.print("Humi:");
62. lcd.print(humi);
63. lcd.print("%RH");
64.
66. lcd.print("Temp:");
67. lcd.print(temp);
68. lcd.print("C");
69. lcd.print("---");
70. lcd.print("Ruang");
71. }
73. {
83.
84. lcd.clear();
86. lcd.print("Humi:");
87. lcd.print(humi);
88. lcd.print("%RH");
89.
91. lcd.print("Temp:");
92. lcd.print(temp);
93. lcd.print("C");
94. lcd.print("---");
95. lcd.print("Kering");
96. }
98. {
108.
109. lcd.clear();
111. lcd.print("Humi=:");
112. lcd.print(humi);
113. lcd.print("%RH");
114.
116. lcd.print("Temp:");
117. lcd.print(temp);
118. lcd.print("C");
119. lcd.print("---");
120. lcd.print("Basah");
121. }
123. }
Dokumentasi
LAPORAN PRAKTIKUM VI
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2022
FOTO NAMA
Khaerul Umam
Muhammad Ardiansyah
Roshid Ardiansyah
PERCOBAAN 6
1. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik dan kegunaan dari LDR dan Modul IR KY-
026.
2. Mahasiswa dapat membuat aplikasi LDR sebagai peraalatan kendali maupun pemantau
berbasis Arduino.
3. Mahasiswa dapat membuat peralatan pendeteksi api menggunakan modul IR KY-026.
2. Dasar Teori
2.1 Arduino Uno
LCD adalah singkatan dari kata liquid crystal display, yaitu panel penampil yang dibuat dari
bahan kristal cair. Kristal dengan sifat-sifat khusus yang menampilkan warna lengkap yang
berasal dari efek pantulan/transmisi cahaya dengan panjang gelombang pada sudut lihat
tertentu, merupakan salah satu rekayaan penting yang menunjang kebutuhan akan peralatan
elektronik serba tipis dan ringan.
Pada dasarnya, secara garis besar efek cahaya pada bahan penyusun LCD dapat dideskripsikan
sebagai berikut : operasi PDLC (polymer dispersed liquid crystal) pada keadaan transparan
(pixel kiri) dan pada keadaan hamburan (pixel kanan). Pada keadaan transparen, tegangan
dikenakan pada pixel, oleh karenanya mengarahkan kristal cair dalam droplet /titik kecil dan
menciptakan indek sesuai kondisi dimana no sesuai np. Pada keadaan hamburan, sumbu
simetris pada droplet secara acak diorientasikan, menciptakan indek tidak sesuai n antara
droplet dan matrik pengkapsulan.
2.3 I2C
Modul Inter Integrated Circuit atau sering disebut I2C adalah standar komunikasi serial dua
arah menggunakan dua saluran yang didisain khusus untuk mengirim maupun menerima data.
Mikrokontroller I2C terdiri dari saluran SCL (Serial Clock) dan SDA (Serial Data) yang
membawa informasi data antara I2C dengan pengontrolnya. Piranti yang dihubungkan dengan
mikrokontroller I2C Bus dapat dioperasikan sebagai Master dan Slave. Master adalah piranti
yang memulai transfer data pada I2C Bus dengan membentuk sinyal Start, mengakhiri transfer
data dengan membentuk sinyalStop, dan membangkitkan sinyal clock.
2.4 LDR
Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang
merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik, sehingga dikategorikan
pada keluarga “Optoelectronic”. Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda
lainnya, yaitu anoda (+) dan Katoda (-). Ada tiga kategori umum penggunaan LED, yaitu :
• Sebagai lampu indikator,
• Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu,
• Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total.
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs)
atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP), bahan-bahan ini
memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda. Bahan GaAs memancarkan cahaya
infra-merah, Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning, sedangkan bahan GaP
memancarkan cahaya merah atau hijau. Seperti halnya piranti elektronik lainnya, LED
mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna.
2.7 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi
aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor termasuk komponen
pasif pada rangkaian elektronika. Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat
resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan
atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω).
Hukum Ohm menyatakan bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang
mengalir melaluinya. Selain nilai resistansi (Ohm), resistor juga memiliki nilai yang lain seperti
nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya. Semua nilai yang berkaitan
dengan resistor tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan suatu rangkaian
elektronika oleh karena itu pabrikan resistor selalu mencantumkan dalam kemasan resistor
tersebut.
4. Pelaksanaan Percobaan
4.1 Gambar Rangkaian
4.1.1 LDR
Pada percobaan sensor LDR dihubungkan pada pin analog A0 Arduino kemudian ditampilkan
hasil pembacaan menggunakan LCD I2C dan sebagai tambahan diberikan indikator berupa 2
led dan 1 buzzer. Dengan menampilkan pembacaann data dari sensor berupa nilai adc sensor
dan nilai tegangan yang dihasilkan. Dari hasil data pengukuran yang didapat meliputi beberapa
kondisi pengujian diantaranya, pada saat LDR dihalangi oleh penghalang dengan jarak yang
sudah ditentukan, LDR ditutupi oleh penghalang, LDR dikenakan flash lampu dengan jarak
yang ditentukan, LDR dihalangi oleh air jernih dan air keruh. Dalam pengambilan data
dilakukan secara bertahap meliputi 4 kondisi terhadap LDR tersebut.
75
70
65
60
55
50
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
JARAK (Cm)
(a)
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
JARAK (Cm)
(b)
Gambar 5.1 (a) Grafik Hubungan ADC Dengan Jarak Pada Kondisi Di Depan
Sensor, (b) Grafik Hubungan Vout Dengan Jarak Pada Kondisi Di Depan Sensor
Grafik Hubungan ADC Dengan Jarak Pada Kondisi 45° Dari Sensor
65
60
55
50
ADC
45
40
35
30
25
0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52 56 60
JARAK (CM)
(a)
Grafik Hubungan Vout Dengan Jarak Pada Kondisi 45° Dari Sensor
0.3
0.28
0.26
0.24
VOUT (Volt)
0.22
0.2
0.18
0.16
0.14
0.12
0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52 56 60
JARAK (CM)
(b)
Gambar 5.2 (a) Grafik Hubungan ADC Dengan Jarak Pada Kondisi 45 Dari
Sensor, (b) Grafik Hubungan Vout Dengan Jarak Pada Kondisi 45° Dari Sensor
Grafik Hubungan ADC Dengan Jarak Pada Kondisi 90° Dari Sensor
65
60
55
50
ADC
45
40
35
30
25
0 5 10 15 20 25 30 35
JARAK (CM)
(a)
Grafik Hubungan VOUT Dengan Jarak Pada Kondisi 90° Dari Sensor
0.3
0.28
0.26
0.24
VOUT (Volt)
0.22
0.2
0.18
0.16
0.14
0.12
0.1
0 5 10 15 20 25 30 35
JARAK (CM)
(b)
Gambar 5.3 (a) Grafik Hubungan ADC Dengan Jarak Pada Kondisi 90° Dari
Sensor, (b) Grafik Hubungan Vout Dengan Jarak Pada Kondisi 90° Dari Sensor
6. Kesimpulan
1. LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu komponen elektronik yang resistansinya
berubah ubah tergantung pada intensitas cahaya.Jika intensitas cahaya semakin besar
maka resistansi LDR semakin kecil, jika intensitas cahaya semakin kecil maka
resistansi LDR semakin besar.LDR sering juga disebut dengan sensor cahaya.
Modul sensor api ini memiliki karakteristik tegangan keluaran saat tidak ada api dan
keluaran rendah saat ada api dengan panjang gelombang rendah . Sensor ini dapat
mendeteksi gelombang infra merah yang dipancarkan oleh api, sehingga sensor tersebut
dapat digunakan sebagai pendeteksi kebakaran.
Modul sensor ini memiliki jarak pembacaan (kurang lebih) 100 Cm dengan pembacaan
secara garis lurus dari titik api ke sensor. Lampu indikator LED mati atau logika Low
(0) jika tidak medeteksi api, sedangkan lampu indikator LED menyala atau logika High
(1).
2. Dari percobaan yang telah dilakukan LDR digunakan sebagai sensor cahaya yang
digunakan untuk mendeteksi intensitas cahaya yang terdapat di dalam sebuah ruangan,
terdapat beberapa kondisi dalam percobaan mulai tanpa halangan(terbuka), terhalang
dari jarak 8 cm sampai LDR tertutup semua dengan kertas berwarna merah, dan
keadaan yang sama namun diberi cahaya tambahan menggunakan flash handphone,
sebagai output terdapat 2 buah led hijau dan merah, jika keadaan terang led hijau
menyala sedangkan dalam keadaan terhalang atau gelap maka led merah akan menyala.
3. Dari percobaan yang telah dilakukan sensor api digunakan sebagai pendeteksi adanya
api dalam jangkauan beberapa cm, dari percobaan yang telah dilakukan sensor api dapat
mendeteksi api sejauh 200 cm dalam keadaan lurus sejajar dengan api, sedangkan dalam
keadaan jarak 45 derajat dari letak sensor, sensor hanya dapat mendeteksi api sampai
56 cm saja, dan dalam keadaan jarak sensor sejajar atau sudut 90 derajat sensor hanya
dapat mendeteksi jarak sejauh 30 cm saja. Dalam percobaan ini digunakan led dan
buzzer sebagai output dan sebagai penanda adanya api disekitar sensor.
DAFTAR PUSTAKA
Leksono dkk. 2019. Modul Belajar Arduino Uno. LPPM UNHASYI. Jombang. Hal 43
Pambudi, Giri Wahyu. 2020. Belajar Arduino from Zero to Hero (Jilid 1). Creative Technology
Indonesia. Wonogiri. Hal 1-2
Sur Hidayatullah, F., Juliasari, N., & Ariyani, P. F. (2022). PROTOTIPE SISTEM RUMAH
PINTAR DETEKSI DINI KEBAKARAN BERBASIS ANDROID. JIKI (Jurnal llmu
Komputer & lnformatika), 3(1), 234-241.
Utama, S., & Putri, N. U. (2018). Implementasi Sensor Light Dependent Resistor (LDR) Dan
LM35 Pada Prototipe Atap Otomatis Berbasis Arduino. CIRCUIT: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Teknik Elektro, 2(2).
LAMPIRAN
a. SENSOR LDR
1. //PERCOBAAN LDR SEBAGAI PENDETEKSI CAHAYA
2. #include <Wire.h>
3. #include <LiquidCrystal_I2C.h>
7. void setup() {
8. Serial.begin(9600);
9. pinMode(LEDm, OUTPUT);
12. lcd.init();
13. lcd.backlight();
14. }
17. Serial.println(sensorNilai);
18. lcd.clear();
19. lcd.setCursor(0,0);
21. lcd.print(sensorNilai);
23. lcd.setCursor(0,1);
25. lcd.print(Tegangan);
26. lcd.setCursor(16,1);
27. lcd.print("V");
28.
30. digitalWrite(LEDm,HIGH);
36. }
37. else{
40. delay(500);
41. }
42. delay(500);
43. }
Dokumentasi
b. SENSOR IR KY-026
1. //PERCOBAAN IR KY-026 SEBAGAI DETEKTOR API
2. #include <Wire.h>
3. #include <LiquidCrystal_I2C.h>
5. int LED = 2;
6. int buzz = 3;
8. int FLAME = 0;
9. void setup() {
10. Serial.begin(9600);
14. lcd.init();
15. lcd.backlight();
16. }
17.
20. lcd.clear();
21. lcd.setCursor(0,0);
23. lcd.print(FLAME);
25. lcd.setCursor(0,1);
27. lcd.print(Tegangan);
28. Serial.println(FLAME);
29. if(FLAME<=100){
36. else{
40. delay(500);
41. }
42. delay(500);
43. }
Dokukmentasi
LAPORAN PRAKTIKUM VII
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2022
FOTO NAMA
Khaerul Umam
Muhammad Ardiansyah
Roshid Ardiansyah
PERCOBAAN 7
1. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik dan kegunaan dari sensor DS18B20.
2. Mahasiswa dapat membuat program dan mensimulasikan sensor DS18B20.
3. Mahasiswa dapat membandingkan 2 sensor DS18B20.
2. Dasar Teori
2.1 Arduino Uno
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi
aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor termasuk komponen
pasif pada rangkaian elektronika. Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat
resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan
atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω).
Hukum Ohm menyatakan bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang
mengalir melaluinya. Selain nilai resistansi (Ohm), resistor juga memiliki nilai yang lain seperti
nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya. Semua nilai yang berkaitan
dengan resistor tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan suatu rangkaian
elektronika oleh karena itu pabrikan resistor selalu mencantumkan dalam kemasan resistor
tersebut.
4. Pelaksanaan Percobaan
4.1 Gambar Rangkaian
a. Rangkaian Percobaan Kondisi Ruang dan Dengan Pemanas
Sensor DS18B20 akan membaca suhu pada rentang pengukuran suhu dari mulai -55 derajat
Celcius sampai dengan +125 derajat Celcius dengan akurasi kurang lebih 0,5 derajat celcius
dari -10 derajat celcius sampai +85 derajat celcius. Ketika sensor mendeteksi adanya perubahan
panas pada solder maka ada juga perubahan tegangan lalu setelah itu suhu akan ditampilkan
pada serial monitor. Sensor ini menggunakan 9,10,11 dan 12 bit. DS18B20 juga merupakan
sebuah sensor suhu digital one wire atau hanya membutuhkan 1 pin jalur data komunikasi.
Dalam percobaan one wire diperlukan 2 sensor atau lebih dengan data pin dihubungkan pada
pin Arduino yang sama namun bias menghasilkan data suhu sesuai dengan jumlah sensor yang
digunakan. Pada percobaan one wire menggunakan 2 sensor DS18B20 yang masing masing
sensor dipegang oleh teman kami cewek dan cowok kemudian menghasilkan hasil pembacaan
yang tertera pada tabel percobaan.
28.54
28.53
28.52
28.51
28.5
28.49
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Data (n)
50
40
30
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Data (n)
27.5
27
26.5
26
25.5
25
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Data (n)
28.6
28.4
28.2
28
27.8
27.6
27.4
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Data(n)
Leksono dkk. 2019. Modul Belajar Arduino Uno. LPPM UNHASYI. Jombang. Hal 43
Pambudi, Giri Wahyu. 2020. Belajar Arduino from Zero to Hero (Jilid 1). Creative Technology
Indonesia. Wonogiri. Hal 1-2
2. #include <DallasTemperature.h>
6. float suhuSekarang;
7. void setup(void)
8. { Serial.begin(9600);
9. sensorSuhu.begin(); }
11. {
14. Serial.print(suhuSekarang);
15. Serial.println("C");
16. delay(2000);
17. }
19. {
20. sensorSuhu.requestTemperatures();
23. }
b. Percobaan 2 Dengan Pemanas
1. #include <OneWire.h>
2. #include <DallasTemperature.h>
6. float suhuDS18B20;
7. void setup(void)
8. {
9. Serial.begin(9600);
10. sensor.begin();
11. delay(2000);
12. }
14. {
15. sensor.setResolution(12);
16. sensor.requestTemperatures();
19. delay(5000);
20. }
Dokumentasi
c. Percobaan 3 Dengan 2 Sensor DS18B20
1. #include <OneWire.h>
2. #include <DallasTemperature.h>
3. #define ONE_WIRE_BUS 2 // Data wire is plugged into digital pin 2 on the Arduino
device
6. int deviceCount = 0;
7. float tempC;
8. void setup(void)
10. Serial.begin(9600);
16. Serial.println(""); }
18. {
19. sensors.requestTemperatures(); // Send command to all the sensors for temperature conversion
20. for (int i = 0; i < deviceCount; i++)// Display temperature from each sensor
21. {
23. Serial.print(i+1);
26. Serial.print(tempC);
29. }
30. Serial.println("");
31. delay(1000);
32. }
LAPORAN PRAKTIKUM VIII
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2022
FOTO NAMA
Khaerul Umam
Muhammad Ardiansyah
Roshid Ardiansyah
PERCOBAAN 8
1. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik dan kegunaan dari sensor warna TCS3200.
2. Mahasiswa dapat membuat program dan mensimulasikan sensor warna TCS3200.
3. Mahasiswa dapat membuat alat pendeteksi warna menggunakan sensor warna TCS3200.
2. Dasar Teori
2.1 Arduino Uno
255 0 20
255 0 0
255 0 60
255 0 70
255 0 91
33 255 83
0 255 22
0 255 15
0 255 11
0 255 0
Gambar 5.2 Hasil Pembacaan Sensor Untuk Warna Hijau
Tabel 5.3 Data Pembacaan Sensor Untuk Warna Biru
R(Red) G(Green) B(Blue) Warna Aktual
26 92 255
59 97 255
51 47 255
28 64 255
20 0 255
244 255 0
255 255 25
244 255 81
255 255 56
250 255 69
Aruan, N. M., Andjani, D., & Yuliora, E. (2016, October). Pembuatan album warna dengan
menggunakan sensor warna jenis TCS3200. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL
FISIKA (E-JOURNAL) (Vol. 5, pp. SNF2016-CIP).
Leksono dkk. 2019. Modul Belajar Arduino Uno. LPPM UNHASYI. Jombang. Hal 43
Pambudi, Giri Wahyu. 2020. Belajar Arduino from Zero to Hero (Jilid 1). Creative Technology
Indonesia. Wonogiri. Hal 1-2
Supegina, F., & Imam, I. (2014). Pengaturan Lampu Taman LED RGB Berbasis Arduino yang
Dilengkapi Solar Cell. Sinergi: Jurnal Teknik Mercu Buana, 18(1), 9-14.
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2022
FOTO NAMA
Khaerul Umam
Muhammad Ardiansyah
Roshid Ardiansyah
PERCOBAAN 9
1. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik dan kegunaan dari sensor PIR.
2. Mahasiswa dapat membuat program dan mensimulasikan sensor PIR.
3. Mahasiswa dapat membuat alat pendeteksi gerak dengan sensor PIR.
2. Dasar Teori
2.1 Arduino Uno
LCD adalah singkatan dari kata liquid crystal display, yaitu panel penampil yang dibuat
dari bahan kristal cair. Kristal dengan sifat-sifat khusus yang menampilkan warna lengkap
yang berasal dari efek pantulan/transmisi cahaya dengan panjang gelombang pada sudut
lihat tertentu, merupakan salah satu rekayaan penting yang menunjang kebutuhan akan
peralatan elektronik serba tipis dan ringan. Pada dasarnya, secara garis besar efek cahaya
pada bahan penyusun LCD dapat dideskripsikan sebagai berikut : operasi PDLC (polymer
dispersed liquid crystal) pada keadaan transparan (pixel kiri) dan pada keadaan hamburan
(pixel kanan). Pada keadaan transparen, tegangan dikenakan pada pixel, oleh karenanya
mengarahkan kristal cair dalam droplet /titik kecil dan menciptakan indek sesuai kondisi
dimana no sesuai np. Pada keadaan hamburan, sumbu simetris pada droplet secara acak
diorientasikan, menciptakan indek tidak sesuai n antara droplet dan matrik pengkapsulan.
2.4 I2C
4. Pelaksanaan Percobaan
4.1 Gambar Rangkaian
Pada umumnya sensor PIR memiliki jangkauan pembacaan efektif hingga 5 meter, namun
sensor PIR memiliki jangkauan jarak dan sudut pembacaan yang bervariasi, tergantung
karakteristik sensor. Pada percobaan kali ini kami mencari data hasil pembacaan sensor
dengan jarak yang bervariasi. Didapatkan hasil pembacaan sensor dengan jarak maksimal
pembacaan sensor dengan sudut yang sudah ditentukan. Dan hasilnya dapat dilihat pada
tabel data hasil percobaan.
6. Kesimpulan
1. Sensor PIR atau Passive Infra-Red bersifat seperti namanya yaitu pasif dimana
sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah melainkan hanya menerima
radiasi sinar infra merah yang terdapat pada sekitar area sensor tersebut.
2. Pada percobaan yang telah dilakukan dimana percobaan tersebut untuk
mengetahui batasan jarak maksimal sensor yang bisa dideteksi, seperti pada data
diatas untuk batasan pada jarak vertical yaitu 325 cm, untuk jarak 45° terbaca
sampai 300 cm, dan untuk jarak 90° yaitu 150 cm.
3. Pada percobaan diatas juga dilakukan sensor PIR sebagai sensor pendeteksi
gerakan dimana setiap sensor mendeteksi adanya gerakan maka LED dan buzzer
sebagai output akan menyala.
DAFTAR PUSTAKA
Leksono dkk. 2019. Modul Belajar Arduino Uno. LPPM UNHASYI. Jombang. Hal 43
Pambudi, Giri Wahyu. 2020. Belajar Arduino from Zero to Hero (Jilid 1). Creative
Technology Indonesia. Wonogiri. Hal 1-2
Tempongbuka, H., Allo, E. K., & Sompie, S. R. (2015). Rancang Bangun Sistem
Keamanan Rumah Menggunakan Sensor PIR (Passive Infrared) Dan SMS Sebagai
Notifikasi. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, 4(6), 10-15.
LAMPIRAN
Program Arduino:
1. #include <LiquidCrystal_I2C.h>
3.
4. #define PIR_PIN 2
5. #define buzz 3
6. #define led 13
7. int statusPin = 0;
8. long int
13.
15. Serial.begin(9600);
16. lcd.init();
21. lcd.setCursor(0,0);
23.
25. }
26.
28. lcd.clear();
32. lcd.setCursor(0,0);
33. lcd.print("EK-3c KELOMPOK 2");
34. lcd.setCursor(0,1);
38. //delay(100);
39. }
40. else{
41. lcd.setCursor(0,0);
43. lcd.setCursor(0,1);
47. //delay(100);
48. }
54. }
55. else{
57. }
58. delay(500);
59. }
Dokumentasi :
LAPORAN PRAKTIKUM X
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2022
FOTO NAMA
Khaerul Umam
Muhammad Ardiansyah
Roshid Ardiansyah
PERCOBAAN 10
1. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik dan kegunaan dari sensor Load Cell
HX711.
2. Mahasiswa dapat membuat program dan mensimulasikan sensor Load Cell HX711.
3. Mahasiswa dapat membuat alat pengukuran berat dengan sensor Load Cell HX711.
2. Dasar Teori
2.1 Arduino Uno
4. Pelaksanaan Percobaan
4.1 Gambar Rangkaian
Leksono dkk. 2019. Modul Belajar Arduino Uno. LPPM UNHASYI. Jombang. Hal 43
Pambudi, Giri Wahyu. 2020. Belajar Arduino from Zero to Hero (Jilid 1). Creative
Technology Indonesia. Wonogiri. Hal 1-2.
Suhendra, I., & Pambudi, W. S. (2015). Aplikasi load cell untuk otomasi pada depot air
minum isi ulang. Jurnal Sains dan Informatika, 1(1), 11-19.
LAMPIRAN
Program Arduino:
1. #include "HX711.h"
2. #define DOUT A0
3. #define CLK A1
4. HX711 scale;
6. float units;
7. void setup() {
8. Serial.begin(9600);
9. scale.begin(DOUT, CLK);
10. scale.set_scale();
13. Serial.print("Zero factor: "); //This can be used to remove the need to tare the scale. Useful in permanent
scale projects.
14. Serial.println(zero_factor); }
16. {
22. {
24. }
26. Serial.print(berat);
28. Serial.println();
29. Serial.println(units);
30. delay(1000);
31. }
Dokumentasi :
Laptop ASUS 1 Laptop ASUS 2 Botol Minum Biru Botol Minum Hijau
3 Handphone
LAPORAN PRAKTIKUM XI
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2022
FOTO NAMA
Khaerul Umam
Muhammad Ardiansyah
Roshid Ardiansyah
PERCOBAAN 11
1. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik dan kegunaan dari modul sensor INA 219
sebagai pendeteksi nilai tegangan dan arus.
2. Mahasiswa dapat membuat mengimplementasikan sensor menggunakan perangkat
mikrokontroller Arduino.
3. Mahasiswa dapat mengukur dan membandingkan hasil pembacaan sensor dengan alat ukur
multimeter.
2. Dasar Teori
2.1 Arduino Uno
3.34−3.350
= 𝑥 100 %
3.350
= 0,0234 %
DAFTAR PUSTAKA
Leksono dkk. 2019. Modul Belajar Arduino Uno. LPPM UNHASYI. Jombang. Hal 43
Pambudi, Giri Wahyu. 2020. Belajar Arduino from Zero to Hero (Jilid 1). Creative Technology
Indonesia. Wonogiri. Hal 1-2
Triafandy, Y., Pulungan, A. B., & Hamdani, H. (2020). Kendali Solar Tracker Menggunakan
Selenoid Valve sebagai Pengendali Aliran fluida. JTEIN: Jurnal Teknik Elektro
Indonesia, 1(2), 174-178.
LAMPIRAN
Program Ardino:
1. #include <Wire.h>
2. #include <Adafruit_INA219.h>
3. Adafruit_INA219 ina219;
4. void setup(void) {
5. Serial.begin(9600);
6. while (!Serial) {// will pause Zero, Leonardo, etc until serial console opens
7. delay(1);
8. }
9. uint32_t currentFrequency;
10. ina219.begin();
pembacaan tegangan
20. Serial.print(tegangan);
23. Serial.print(arus);
26. Serial.print(daya);
28. Serial.println("");
30. }
Dokumentasi
LAPORAN PRAKTIKUM XII
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2022
FOTO NAMA
Khaerul Umam
Muhammad Ardiansyah
Roshid Ardiansyah
PERCOBAAN 12
1. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui karakteristik dan kegunaan dari modul sensor KY 040
sebagai pendeteksi nilai tegangan dan arus.
2. Mahasiswa dapat membuat mengimplementasikan sensor menggunakan perangkat
mikrokontroller Arduino.
3. Mahasiswa dapat mengukur dan membandingkan hasil pembacaan sensor dengan alat
ukur.
2. Dasar Teori
2.1 Arduino Uno
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi
aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor termasuk komponen
pasif pada rangkaian elektronika. Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat
resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan
atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω).
Hukum Ohm menyatakan bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang
mengalir melaluinya. Selain nilai resistansi (Ohm), resistor juga memiliki nilai yang lain seperti
nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya. Semua nilai yang berkaitan
dengan resistor tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan suatu rangkaian
elektronika oleh karena itu pabrikan resistor selalu mencantumkan dalam kemasan resistor
tersebut.
2.6 LCD
LCD adalah singkatan dari kata liquid crystal display, yaitu panel penampil yang dibuat dari
bahan kristal cair. Kristal dengan sifat-sifat khusus yang menampilkan warna lengkap yang
berasal dari efek pantulan/transmisi cahaya dengan panjang gelombang pada sudut lihat
tertentu, merupakan salah satu rekayaan penting yang menunjang kebutuhan akan peralatan
elektronik serba tipis dan ringan.
Pada dasarnya, secara garis besar efek cahaya pada bahan penyusun LCD dapat dideskripsikan
sebagai berikut : operasi PDLC (polymer dispersed liquid crystal) pada keadaan transparan
(pixel kiri) dan pada keadaan hamburan (pixel kanan). Pada keadaan transparen, tegangan
dikenakan pada pixel, oleh karenanya mengarahkan kristal cair dalam droplet /titik kecil dan
menciptakan indek sesuai kondisi dimana no sesuai np. Pada keadaan hamburan, sumbu
simetris pada droplet secara acak diorientasikan, menciptakan indek tidak sesuai n antara
droplet dan matrik pengkapsulan.
2.7 I2C
5. Hasil Percobaan
A. Percobaan Perubahan Sudut Rotary Encoder
Tabel 5.1 Hasil Percobaan Perubahan Sudut Rotary Encoder Putaran Clockwise
GENAP GANJIL
Derajat (°) Clock (mV) Derajat (°) Clock (V)
0 2.7 1 4.8
10 2.9 11 4.8
20 2.9 21 4.84
30 3.0 31 4.84
40 2.9 41 4.84
50 2.9 51 4.90
60 3.0 61 4.91
70 2.2 71 4.85
80 2.3 81 4.78
90 2.0 91 4.88
Tabel 5.2 Hasil Percobaan Perubahan Sudut Rotary Encoder Putaran Counter
Clockwise
GENAP GANJIL
Derajat (°) Clock (mV) Derajat (°) Clock (V)
-0 1.9 -1 4.8
-10 2.1 -11 4.8
-20 2.1 -21 4.76
-30 2.1 -31 4.76
-40 2.1 -41 4.88
-50 2.1 -51 4.88
-60 2.1 -61 4.88
-70 1.9 -71 4.88
-80 2.1 -81 4.88
-90 2.1 -91 4.88
6. Kesimpulan
1. KY-040 rotary encoder adalah alat yang menghasilkan sinyal listrik berdasarkan
seberapa besar perangkat input putar (kenop) diputar dan arah putarannya. Ini adalah
sensor posisi dengan kenop yang dapat digunakan untuk mengontrol motor stepper atau
servo dengan presisi.
2. Pada percobaan diatas yaitu dapat diketahui dimana percobaan tersebut untuk
menggerakan atau mengontrol motor servo sesuai dengan sudut pembacaan rotary
encoder.
3. Sudut servo setelah diukur menggunakan alat ukur memiliki selisih dari hasil
pembacaan sudut encoder dimana sudut servo yang terukur (sudut aktual) < sudut
encoder.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, I., Ismail, N., & Rachmilda, T. D. (2021, January). Rancang Bangun Pendeteksi Posisi
Sudut dan Kecepatan Sesaat Dengan Menggunakan Rotary Encoder KY-040. In
Prosiding-Seminar Nasional Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung (pp. 287-
293).
Hilal, A., & Manan, S. (2015). Pemanfaatan Motor Servo Sebagai Penggerak Cctv Untuk
Melihat Alat-Alat Monitor Dan Kondisi Pasien Di Ruang Icu. Gema Teknologi, 17(2).
Leksono dkk. 2019. Modul Belajar Arduino Uno. LPPM UNHASYI. Jombang. Hal 43
Pambudi, Giri Wahyu. 2020. Belajar Arduino from Zero to Hero (Jilid 1). Creative Technology
Indonesia. Wonogiri. Hal 1-2
LAMPIRAN
4. int GreenLed = 5;
5. int RotPosition = 0;
6. int rotation;
7. int value;
8. boolean LeftRight;
9. void setup() {
16. }
19. if (value != rotation) { // we use the DT pin to find out which way we turning.
25. RotPosition--;
26. }
35. }
37. Serial.println(RotPosition);
39. }
41. }
1. #include <Servo.h>
2. #include <Wire.h>
3. #include <LiquidCrystal_I2C.h>
4. #define inputCLK 9
5. #define inputDT 8
6. Servo myservo;
7. int counter = 0;
8. int currentStateCLK;
9. int previousStateCLK;
11.
14. lcd.backlight();
18. myservo.attach(7);
20. }
27. counter = 0;
28. }
29. } else {
34. }
35. }
36. myservo.write(counter);
38. Serial.println(counter);
39. lcd.setCursor(0,0);
40. lcd.print("Posisi:");lcd.print(counter);
41. }
44. }
Dokumentasi