Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH MICRO CONTROLLER

Diajukan untuk memenuhi Salah Tugas Akhir Mata Kuliah Micro Controller
Dosen Pengampu : Yusro Al Hakim, M.Sc.

Oleh:

Arviani Nur Wahidah 192150007


Abi Diana 192150012

HALAMAN JUDUL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJ0
2022

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan laporan ini dengan cara dikemas dan disajikan dengan format dan bahasa
sederhana namun penuh manfaat, laporan ini berjudul “Laporan Praktikum Mata Kuliah
Micro Controller” untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Micro Controller yang diampu
oleh Yusro Al Hakim, M.Sc.
Penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan penulis dalam menyusun laporan
ini. Penulis sadar bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaaan
baik dalam materi maupun cara penyajian penulisannya. Penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk pengembangan dan kesempurnaan laporan ini. Semoga
informasi yang terdapat dalam laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Purworejo, 30 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

PRAKTIKUM I BLINKING LED (LAMPU KEDIP)..................................................... 1

PRAKTIKUM II GENERATOR SUARA/ALARM ....................................................... 5

PRAKTIKUM III PENGATURAN OUTPUT DENGAN PWM .................................... 8

PRAKTIKUM IV RINGTONE........................................................................................ 11

PRAKTIKUM V KONTROL MOTOR DC DENGAN SENSOR LM35 .................... 14

PRAKTIKUM VI SENSOR LDR .................................................................................... 22

PRAKTIKUM VII MOTOR SERVO ............................................................................. 25

PRAKTIKUM VIII ROBOT AVOIDER ........................................................................ 28

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................33

LAMPIRAN .......................................................................................................................34

ii
PRAKTIKUM I
BLINKING LED (LAMPU KEDIP)

A. Tujuan
1. Menggunakan Arduino sebagai output.
2. Membuat program sederhana untuk membuat LED pada pin 8 berkedip
B. Dasar Teori
Arduino Uno merupakan versi terbaru dari keluarga Arduino, berbasis
mikrokontroler ATmega328, menyempurnakan tipe sebelumnya. Due milanove.
Perbedaan Arduino tersebut adalah tidak menggunakan IC FTDI (Future
TechnologyDevices International) USB to Serial sebaga driver komunikasi USB-nya
tetapi menggunakan mikrokontroler ATmega8U2 yang diprogram sebagai konverter
USB ke serial Uno sendiri diambil dari bahasa Italia yang artinya 1 (satu) Spesifikası
hardware board Arduino Uno :
• Microcontroller: ATmega328
• Tegangan Operasi : 5 V
• Tegangan Input: 7-12V
• Digital I/O: 14 pin
• PWM: 6 channel
• Analog Input: 6 channel
• Memory: 32KB Flash PEROM (0.5 KB digunakan oleh bootloader), 2KB SRAM
dan IKB EEPROM
• Frekuensi Clock: 16 MH
Software Arduino IDE (Integrated Development Environment) adalah sebuah
perangkat lunak yang memudahkan dalam mengembangkan aplikasi mikrokontroler
mulai dari menuliskan source program, kompilasi. upload hasil kompilasi, dan uji coba
secara terminal serial. Arduino dapat dijalankan di komputer dengan berbagai macam
platform karena didukungatau berbasis Java Source program yang dibuat umak aplikan
mikrokontroler adalah bahasa CC dan dapat digabungkan dengan assembly.

1
Lampu LED atau kepanjangannya Light Emaming Diode aitalah suatu lampu
indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk
menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut LED merupakan komponen
elektrinika yang terbuat dan bahan semi konduktor jenis dioda yang mampu
memancarkan cahaya LED merupakan produk temuan lain setelah dioda Strukturnya juga
sama dengan dioda tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang
sambungan P-N. Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang
pakai adalah galium, arsenic dan phosporus Jenis doping yang berbeda menghasilkan
wama cahaya yang berbeda pula.
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi
jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian Kemampuan resistor dalam
menghambat urus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistansi resistor
tersebut: Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon Satuan
resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol 12 (Omega).
Bentuk resistor yang umum adalah seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan kanan. Pada
badannya terdapat lingkaran membentuk cincin kode warna untuk mengetahui besar
resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter
C. Alat dan Bahan
1. Laptop
2. Arduino kompatibel
3. Resistor 680 Ω
4. LED warna
5. Projectboard
6. Kabel jumper secukupnya
D. Langkah Kerja
1. Koneksi Hardware dengan menggunakan kabel jumper, koneksikan Led pida
rangkaian ke pin-pin Arduino Uno dengan konfigurasi sebagai berikut:
a. Menghubungkan salah satu kaki resistor dengan pin 8 dari Arduino
b. Menghubungkan kaki resistor yang lagi satu dengan kaki anoda dan led
c. Menghubungkan kaki katoda led dengan ground pada arduino

2
Gambar 1. Skema Percobaan Blinking LED Gambar 2. Projectboard Percobaan Blinking LED

2. Pemrograman Pada Arduino


Sketch program pada Arduino dapat dilihat di bawah ini:

int led = 8;
void setup() {
pinMode(led, OUTPUT);
}
void loop() {
digitalWrite(led, HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(led, LOW);
delay(1000);
}

3
E. Hasil dan Pembahasan
Setelah memasukan sketch pada softeare Arduino, dapat dilihat hasilnya
bahwa sketch sudah dapat digunakan. Kemudian setelah sketch berhasil diupload dan
terverfikasi. Sambungkan rangkaian yang telah dibuat pada tahap A tadi pada laptop.
Hasilnya, lampu LED menyala, mati dan memiliki jeda beberapa detik untuk kembali
menyala lagi. Dalam hal ini Arduino sebagai output.

F. Kesimpulan
Pada percobaan blinking LED, Arduino digunakan sebagai output. Lampu LED menyala
terang kemudian meredup dan menyala lagi nantinya.

4
PRAKTIKUM II
GENERATOR SUARA/ALARM

A. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaturan dalam membunyikan buzzer/alarm.
2. Untuk mengetahui pengaturan volume dalam menggunakan alarm.
B. Dasar Teori
Arduino adalah sebuah board mikrokontroler yang bersifat open source, di mana
desain skematik dan PCB bersifat open source, sehingga kita dapat menggunakannya
maupun melakukan modifikasi. Board arduino uno terdiri dari bermacam-macam pin dan
terminal diantaranya yang berperan dalam praktikum ini adalah LED, digital pinout
in/out.
1. LED
• POWER led: menyala ketika arduino dinyalakan dengan diberi tegangan dari DC1
• RX le: berkedip ketika menerima data melalui komputer lewat komunikasi serial.
• TX led: berkedip ketika mengirim data melalui komunikasi serial.
• L led: terhubung dengan digital pin 13. Berkedip ketika bootloading.
2. DIGITAL PINOUT IN/OUT
8 digital pin inputs/outputs: pin 0-7 (terhubung pada PORT D dari ATMEGA). Pin-
0(RX) dan PIN-1(TX) dapat digunakan sebagai pin komunikasi.
Buzzer atau kadang dinamakan piezo buzzer ataupun piezo speaker adalah jenis
speaker dengan diameter sekitar 1 cm.
C. Alat Dan Bahan
• Program/aplikasi arduino uno (software)
• Buzzer/speaker
• Arduino Uno
• Kabel Projectboard
• Alat tulis/HP
D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan semua alat dan bahan.
2. Membuat program pengaturan dalam membunyikan buzzer/alarm pada software
aplikasi arduino uno sampai sketch yang dibuat benar.

5
3. Menyusun kerangka arduino uno sesuai dengan sketch yang telah dibuat.
4. Menghubungkan arduino uno dengan software yang sudah ada sketchnya.
5. Mengupload sketch dan menunggu sampai speaker yang terpasang pada arduino uno
membunyikan suara.
6. Mencatat hasil pengamatan dengan menggunakan HP.
7. Mengulangi langkah 2-6 pada tujuan kedua alarm dengan pengaturan volume.

E. Hasil dan Pembahasan

Praktikum pengaturan generator suara/alarm untuk mengetahui pengaturan


bunyi alarm dan pengaturan volumenya dengan menggunakan arduino uno pada pin dan
terminal digital untuk membunyikan alarm dan terminal analog untuk pengaturan
volume. Terminal digital hanya akan menentukan high dan low nya bunyi sedangkan
analog untuk mengatur frekuensi bunyi yang diperlukan dengan nilai berkisar 0-255.
Digital high maupun analog 255 akan memberikan tegangan 5 v kepada buzzer.

6
F. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, bahwa dengan menggunakan
digital hanya akan menghasilkan suara tinggi dan rendah saja. Sedangkan untuk analog
kita bisa menentukan sendiri frekuensi suara yang diinginkan.

7
PRAKTIKUM III
PENGATURAN OUTPUT DENGAN PULSE WITH MODULATION (PMW)

A. Tujuan
Mengatur besaran output digital dalam runge tertentu

B. Dasar Teori
Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada
ATmega128 (datashes) Anduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di
antaranya dapat digunakan sehaga uput PWM), 6 input analog, menggunakan Kristal 16
MHz, koncu USB, power jack, sebuah ICSP header, dan tombol reset. Arduino UNO
memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, cukup
menghubungkamya ke sebuah computer dengan sebuah kabel USB sta mensuplainya
dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya. Anduino
memiliki 6 pin PMW, yaitu pin 3. 5. 6, 9, 10, 11. Oleh karena itu, motor ataupun lampa
yang akan dikontrol harus dihubungkan dengan pin PMW tersebut. PMW merupakan
singkatan dari Pulsa with Modulator, yang fungsinya untuk mengatur besaran Output
digital dalam range tertentu (0-255)
Lampu LED atau kepanjangannya Light Emitting Diode adalah suatu lampu indikator
dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status
dari perangkat elektronika tersebut. LED merupakan komponen elektronika yang terbuat
dari bahan semu konduktor jenis dioda yang mampu memancarkan cahaya LED
merupakan produk temuan lain setelah diods. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi
belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N. Untuk
mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yung pakai adalah galium,
arsenic dan phosporus Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang
berbeda pula.

C. Alat dan Bakan


1. Arduino + Port USB
2. Komputer Laptop
3. LED warna

8
4. Projectboard
5. LED
6. Kabel
7. Resistor
D. Langkah Kerja
1. Sebelum melakukan percobaan, buatlah program/sketch yang akan digunakan
terlebih dahulu melalui program arduino IDE yang telah diinstal sebelumnya, seperti
berikut:

2. Memverifikasi kode sketch yang telah ditulis dengan cara mengkompile (klik tombol
verify agar dapat dipahami oleh arduino. Jika hasil kompilasi tertulis "Done
compiling itu berarti sketch dapat di kompilasi.
3. Jika tidak ada kesalahan selama verifikasi, binary perlu dipunggahkan (upload)
kepapan arduino dengan cara meng klik tombol Upload tidak ada kesalahan binary
skreth akan diterima oleh papan arduino dan arduino akan memberikan ppan
informasi berupa "Done uoloading"
4. Dengan menggunakan kabel, koneksikan Led pada rangkaian ke pin-pin Arduino
Uno dengan konfigurasi sebagai berikut:

9
a. Menghubungkan salah satu kaki resistor dengan pin 3 dari Arduino
b. Menghubungkan kaki resistor yang lagi satu dengan kaki anoda dari led
c. Menghubungkan kaki katoda led dengan ground pada Arduino
E. Kesimpulan
Pada percobaan yang telah dilakukan, terbukti bahwa led akan menyala terang, kemudian
redup, ataupun berlaku sebaliknya sesuai dengan program yang telah dibuat.

10
PRAKTIKUM IV
RINGTONE

A. Tujuan
Membuat buzzer berbunyi sesuai nada yang kita inginkan.

B. Dasar Teori
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran
listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan
loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dani kumparan yang terpasang pada diafragma dan
kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi
akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya,
karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan
menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan
menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai
atau terjadi suatu kesalahan pada sebah alat (alarm).
C. Alat dan Bahan
1. Arduino UNO.
2. Buzzer 3-24v
3. Project Board
4. Kabel
D. Langkah Kerja
1. Sebelum melakukan percobaan, buatlah program / sketch yang akan digunakan
terlebih dahulu melalui program arduino IDE yang telah diinstal sebelumnya.

11
2. Memverifikasi kode sketch yang ditulis dengan cara mengkomple (khik tombol verfy
arduino Jika hasil kompilasi tertulis "Done compiling" itu berarti sketch dapat di
komilasi
3. Jika tidak ada kesalahan selama verifikasi, bosary perlu dipunggahkan (upload)
kepapan arduino dengan cara meng klik tombol Upload tidak ada kesalahan binary

12
skreth akan diterima oleh papan arduino dan arduino akan memberikan ppan
informasi berupa Done unloading
4. Dengan menggunakan kabel, koneksikan Led pada rangkaian pin Arduino Uno
dengan konfigurasi sebagai berikut:
a. Menghubungkan buzzer pada pin 9 dari Arduino
b. Menghubungkan kaki yang lain dengan ground pada Arduino
E. Kesimpulan
Buzzer dapat berbunyi dengan baik, lagu yang digunakan dapat diubah sesuai selera
pembuatnya.

13
PRAKTIKUM V
KONTROL MOTOR DC DENGAN SENSOR LM35
A. Tujuan
1. Untuk mengetahui penggunaan lampu Led sebagai output
2. Untuk mengetahui fungsi kipas angin pada suhu tertentu dengan bantuan LED
B. Dasar Teori
Arduino adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328
(datasheet). Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat
digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah
koneksi USB. sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino
UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah
menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya
dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya.
Setiap 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai input dan output,
menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Fungsi-fungsi tersebut
beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu arus
maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara default) 20-
50 kOhm. Selain itu, beberapa pin mempunyai fungsi-fungsi spesial:
• Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan memancarkan (TX)
serial data TTL (Transistor-Transistor Logic). Kedua pin ini dihubungkan ke pin-pin
yang sesuai dari chip Serial Atmega8U2 USB-ke-TTL.
• External Interrupts: 2 dan 3. Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan untuk dipicu sebuah
interrupt (gangguan) pada sebuah nilai rendah, suatu kenaikan atau penurunan yang
besar, atau suatu perubahan nilai. Lihat fungsi attachInterrupt() untuk lebih jelasnya.
PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Memberikan 8-bit PWM output dengan fungsi
analogWrite ().
• SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). mensupport komunikasi SPI
menggunakan SPI library.
• LED: 13. Ada sebuah LED yang terpasang, terhubung ke pin digital 13. Ketika pin
bernilai HIGH LED menyala, ketika pin bernilai LOW LED mati.
• Arduino UNO mempunyai 6 input analog, diberi label A0 sampai A5. setiapnya
memberikan 10 bit resolusi (contohnya 1024 nilai yang berbeda). Secara default, 6

14
input analog tersebut mengukur dari ground sampai tegangan 5 Volt, dengan itu
mungkin untuk mengganti batas atas dari rangenya dengan menggunakan pin AREF
dan fungsi analogReference (). Di sisi lain, beberapa pin mempunyai fungsi spesial:
• TWI: pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mensupport komunikasi TWI dengan
menggunakan Wire library
Ada sepasang pin lainnya pada board:
• AREF. Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan
analogReference().
• Reset. Membawa saluran ini LOW untuk mereset mikrokontroler. Secara khusus,
digunakan untuk menambahkan sebuah tombol reset untuk melindungi yang
memblock sesuatu pada board.
NTC dan PTC
Termistor PTC memiliki perbedaan dengan NTC antara lain:
1. Koefisien temperatur dari thermistor PTC bernilai positif hanya dalam interfal temperatur
tertentu, sehingga diluar interval tersebut akan bernilai nol atau negative.
2. Harga mutlak dan koefisien temperatur dari termistor PTC mah lebih besar dari pada
termistor NIC. Nic Temistor dengan koefisien yang negatif Nilai tahanan akan naik jika
temperatur turun dan nilai tahanan akan turun jika temperatur naik
Prinsip kerja NTC
• Resistansi nte thermis - diterima oleh seluruh partisipan berkurang secara
proporsional dengan peningkatan suhu.
• Resistansi temperatur thermistor hubungan dapat diperkirakan oleh karakteristik
sebuah termistor ntc adalah satu di mana daya resistensi nol berkurang dengan
peningkatan suhu tubuh. Ptc termistor dengan koefisien yang positif nilai/besar
tahanannya berubah sesuai perubahan suhu.nilai tahanan akan naik jika temperatur
naik, dan turun jika temperatur turun
Prinsip kerja ptc
• Elemen-PTC pemanas sensitif mengatur kekuatan sesuai dengan temperatur yang
diperlukan. Para input daya tergantung pada output yang diminta panas
• Karena Perlawanan khusus suhu-karakteristik ada suhu ada tambahan peraturan atau
perangkat keselamatan diperlukan sementara mencapai Tinggi tingkat daya panas

15
ketika menggunakan area resistansi rendah Sebuah termistor PTC adalah salah satu
di mana daya resistensi nol meningkat dengan peningkatan suhu tubuh.

LM35DT
Sensor termal berupa IC LM35DT adalah komponen elektronika yang
memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk
tegangan IC LM35DT adalah sebagai sensor suhu yang terkemas dalam bentuk Integrated
Circuit. Sensor ini mempunyai koefisien sebesar 10 mV/°C yang berarti bahwa setiap
kenaikan suhu 1°C maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV. LM35DT tidak
memerlukan pengkalibrasian atau penyetelan dari luar karena ketelitiannya kurang lebih
sampai seperempat derajat celcius. Pada komponen ini mempunyai jangkauan (range)
pengukuran suhu yang cukup besar, dari suhu -55°C sampai 150°C, serta tingkat
ketelitian pengukuran cukup tinggi. Setiap perubahan suhu 1°C tegangan keluaran
berubah sebesar 0,01 volt (10 mV). Komponen ini bekerja pada arus 450 mA sampai 5
mA sertamempunyai impedansi masukan kurang dari 1W. Sensor LM35DT mempunya
3 pin, dimana pin I adalah input (tegangan), pin 2 sebagai output dan pin 3 sebagai ground.

LM335
IC LM335 adalah salah satu sensor untuk mengukur suhu, IC LM335
digunakan untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik. IC sensor LM335 ini
mempunyai bentuk fisik seperti transistor mempunyai tiga buah kaki, diantaranya anoda,
katoda, dan adjust (kontrol), Isinya berupa zener yang peka(sensitive) pada temperature.
IC LM335 merupakan tranduser yang dikemas dalam bentuk rangkaian terintegrasi yang
tegangan keluarannya berbanding linier terhadap perubahan temperatur, jadi apabila suhu
lingkungan rendah maka tegangan yang keluar dari IC tersebut adalah rendah. Demikian
juga sebaliknya apabila suhu yang disekitar IC tinggi, maka tegangan yang dihasilkan
dari keluaran IC tersebut adalah besar. Dengan kata lain perubahan tegangan yang
dihasilkan tranduser IC LM335 sesuai dengan perubahan temperaturnya.
Karena sensor ini dapat mensuplai, maka sensor bekerja sebagai penyetabil tegangan
yang besarnya sesuai dengan temperature terukur. IC sensor ini mengubah temperature
menjadi tegangan listrik sesuai dengan kenaikan 10mv/ derajat celcius. Untuk
mengkalibrasikan sensor ini maka tahanan variable harus diatur agar tegangan keluar

16
sebesar 2980mV sehingga setara dengan 25 derajat celcius. Besaran analog yang
dihasilkan oleh sensor suhu ini mempunyai resistansi 10mV untuk setiap kenaikan I
derajat celcius.
Keuntungan dari IC LM335 adalah mempunyai sensor temperatur yang linier
kalibrasinya langsung dalam Celcius, sehingga tidak diperlukan tegangan konstan yang
besar dari keluaran skala Celcius Sensor in bekerja untuk mengirimkan sebuah sinyal
tegangan yang sesuai dengan keadaan suhu yang dipantau dan diterima oleh pemproses.
Selain LM335 ada juga LM135 dan 235, perbedaannya terletak pada batas ukur suhunya.
Apabila LM335 bekerja pada batas ukur -40 derajat celcius sampai 100 derajat celcius.
Sedangkan pada LM135 bekerja pada batas ukur -55 derajat celcius sampai 150 derajat
celcius, adan pada LM235 bekerja pada batas ukur -40 derajat celcius 125 derajat celcius.
Spesifikasi sensor LM335 ini adalah:
• Mudah dikalibrasi
• Presisi
• Impedansi rendah (kurang dari 1ohm impedansi dinamis).
• Tegangan pada 25 derajat celcius adalah 2980mV
• Kenaikan suhu per derajatnya menambah tegangan 10mV dan sebaliknya
• Daerah ukur -40 derajat celcius sampai dengan 100 derajat celcius
• Arus bias 0,4mA sampai dengan 5mA

DS18B20
Sensor suhu DS18B20 merupakan sensor yang memiliki kemampuan tahan air
(waterproof) DS18B20 cocok digunakan untuk mengukur suhu pada tempat yang sulit
atau basah Karena ouput data scasor suhu im merupakan data digital, maka tidak perlu
khawatir terhadap degradasi data ketika menggunakan untuk jarak yang jauh. DS18B20
menyediakan 9 hingga 12-bit (yang dapat dikonfigurasi) data.

Karena setiap sensor DS18B20 memiliki silicon serial number yang unik, maka beberapa
sensor DS18B20 dapat dipasang dalam I bus. Hal ini memungkinkan pembacaan suhu
dari berbagai tempat, Meskipun secara datasheet sensor ini dapat membaca bagus hingga
125°C, namun dengan penutup kabel dari PVC disarankan untuk penggunaan tidak
melebihi 100°C.

17
Solid State Relay
Solid State Relay (SSR) adalah relay/saklar elektronik semikonduktor yang
memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan relay konvensional (elektro
mekanik). Sistem isolasi pada solid state relai pada umumnya terisolasi secara optik
sedangkan relay konvensional (elektro mekanik) terisolasi secara fisik, akondisi ini akan
memberikan keuntungan dan kerugian tersendiri antara solid state relay dan
relaykonvensioani. Kelebihan dan kekurangan antara solid state relay dengan relay
konvensional telektro mekanik) dapat dilihat dari sisi pengoperasiannya dan
performasinya. Beberapa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki solid state relay (SSR)
diantaranya sebagai berikut:

1. Pada solid-state relay tidak terdapat bagian yang bergerak seperti halnya pada relay.
Relay mempunyai sebuah bagian yang bergerak yang disebut kontaktor dan bagian
ini tidak ada pada solid-state relay. Sehingga tidak mungkin terjadi 'no contact karena
kontaktor tertutup debu bahkan karat
2. Tidak terdapat 'bounce, karena tidak terdapat kontaktor yang bergerak paka pada
solid-state relay tidak terjadi peristiwa "bounce" yaitu peristiwa terjadinya pantulan
kontaktor pada saat terjadi perpindahan keadaan. Dengan kata lain dengan tidak
adanya bounce maka tidak terjadi percikan bunga api pada saat kontaktor berubah
keadaan
3. Proses perpindahan dari kondisi off ke kondisi 'on' atau sebaliknya sangat cepat
hanya membutuhkan waktu sekitar 10us sehingga solid-state relay dapat dengan
mudah dioperasikan bersama-sama dengan zero-crossing detektor. Dengan kata lain
opersai kerja solid-state relay dapat disinkronkan dengan kondisi zero crossing
detector.
4. Solid-State relay kebal terhadap getaran dan goncangan. Tidak seperti relay mekanik
biasa yang kontaktornya dapat dengan mudah berubah bila terkena
goncangan/getaran yang cukup kuat pada body relay tersebut.
5. Tidak menghasilkan suara klik, seperti relay pada saat kontaktor berubah keadaan.
6. Kontaktor output pada solid-state relay secara otomatis latch sehingga energi yang
digunakan untuk aktivasi solid-state relay lebih sedikit jika dibandingkan dengan
energi yang digunakan untuk aktivast sebuah relay. Kondisi ON schuah solid-state

18
relay akan di-late sampai solid-state relay mendapatkan tegangan sangat rendah,
yaitu mendekati noi volt.
7. Solid-State relay sangat sensitif sehingga dapat dioperasikan langsung dengan
menggunakan level tegangan CMOS bahkan level tegangan TTL Rangakain
kontrolnya menjadi sangat sederhana karena tidak memerlukan level konverter.
8. Masih terdapat couple kapasitansi antara input dan output tetapi sangat kecil
sehingga arus bocor antara input output sangat kecil. Kondisi diperlukan pada
peralatan medical yang memerlukan isolasi yang sangat baik
Kekurangan Solid State Relay (SSR)
1. Resistansi Tegangan transien. Tegangan yang diatur dikontrol oleh solid-state relay
benar-benar tidak bersih. Dengan kata lain tidak murni tegangannya berupa sinyal
sinus dengan tegangan peak to peak 380 vpp tetapi terdapat spike-spike yang
dihasilkan oleh induksi motor atau peralatan listrik lainnya Spike ini level bervariasi
jika terlalu besar maka dapat merusakkan solid-state relay tersebut. Selain itu sumber-
sumber spike yang lain adalah sambaran petir. imbas dari selenoid valve dan lain
sebagainya.
2. Tegangan drop. Karena solid-state relay dibangun dari bahan silikon maka terdapat
tegangan jatuh antara tegangan input dan tegangan output. Tegangan jatuh tersebut
kira-kira sebesar 1 volt. Tegangan jatuh ini menyebabkan adanya dissipasi daya yang
besarnya tergantung dari besarnya arus yang lewat pada solid-state relay ini.
3. Arus bocor- Leakage current'. Pada saat solid-state relay ini dalam keadaan off atau
keadaan open maka dalam kondisi yang idel seharusnya tidak ada arus yang mengalir
melewati solid-state relay tetapi tidak demikian pada komponen yang sebenarnya
Besarnya arus bocor cukup besar untuk jika dibandingkan arus pada level TTL yaitu
sekitar 10mA rms.
4. Susah untuk dimplementasikan pada aplikasi multi fasa
Harga solid state relay jauh lebih mahal darirelay konvensional (elektro
mekanik) dengan kemampuan sama dengan relay konvensional.
Prinsip Kerja Alat
Alat ini menggunakan 5 sensor suhu sebagai input yaitu NTC, PTC. LM35,
LM335, dan DS18B20 sedangkan outputnya menggunakan SSR AC yang terhubung
dengan lampu dan SSR DC yang terhubung dengan kipas angin. Sebelumnya atur batus

19
suhu yang akan dibaca melalui arduino agar dapat dipanaskan lampu. Saat program
dijalankan, maka sensor suhu akan membaca suhu ruangan tersebut. Tetapi setelah sensor
diberi suhu panas, arduino akan membaca batas kenaikan suhu yang telah diatur. Suhu
akan naik setelah dinaikkan suhunya oleh lampu. Jika suhu sudah mencapai batas
kenaikan suhu yang ditentukan maka lampu akan padam dan data akan diolah olch
arduino dan akan mengirimkan sinyal analog ke solid state relay (SSR) sehingga kontak
pada SSR akan tersambung kipas angin akan menyala. Ketika suhu kembali ke suhu
ruangan, SSR DC akan terputus dan kipas angin akan mati.
C. Alat Dan Bahan
1. Sensor Suhu (LM35DT)
2. Lampu LED warna
3. Laptop
4. Projecboard
5. Kabel Jumper Secukupnya
6. Resistor 220 Ω
D. Langkah Kerja
1. Menyalakan computer dengan program Arduino.
2. Menyambungkan Trainer mikrokontroler dengan computer menggunakan kabel USB.
3. Menyambungkan kabel-kabel jumper sesuai dengan praktikum yang dilaksanakan.
4. Mengetik program pada software Arduino.
5. Melakukan verifikasi terhadap progranm, apakah terjadi error atau tidak.
6. Jika tidak terjadi error lanjutkan dengan mengupload program ke dalam
mikrokontroler.
7. Memati hasilnya apakah sudah sesuai dengan perintah instruktur atau belum, kalau
belum lakukan editing program dan kembali ke langkah 5.
E. Pembahasan
Praktikum control motor DC dengan sensor suhu LM35 dengan
menggunakan arduino uno untuk menyalakan motor. Motor akan menyala apabila suhu
mencapai batas yang ditentukan dan motor akan mati apabila suhu ruangan dibawah suhu
yang ditentukan di dalam program.

20
F. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan aplikasi arduino pada sensor suhu yang telah
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pada percobaan ini mampu digunakan sebagai
indikator output ketika suhu pada batas yang ditentukan yakni ketika suhu lebih besar atu
sama dengan dari 28° motor menyala dan ketika suhu kurang dari 28° motor padam.

21
PRAKTIKUM VI
SENSOR CAHAYA PHOTOCELL/LDR

A. Tujuan
1. Membuat program sederhana untuk membuat nyala LED redup terang dengan
pengaruh cahaya.
2. Menggunakan sensor LDR sebagai input dan LED sebagai output.
B. Dasar Teori
Rangkaian LDR atau Light Dependent Resistor adalah salah satu komponen
elektronika yang masih bisa di bilang sebagai resistor yang besar resistasi nilai
tahanannya bergantung pada intensitas cahaya yang menutupi permukaan, di mana LDR
yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah yang memiliki nilai resistansi
sebesar 100 Ω dari pengukuran menggunakan perangkat AvoMeter.
Rangkaian LDR biasanya di kenal dengan nama foto resistor, foto konduktor, sel foto
konduktif atau komponen lain yang sering di gunakan dalam literatur suatu rangkaian. Itu
sebabnya makin kuat intensitas cahaya maka makin kecil nilai tahanannya dan makin
lemah intensitas cahaya maka makin besar nilai tahanannya. Komponen LDR di buat dari
Cadmium Sulphide (CdS). Pada umumnya, Rangkaian LDR di gunakan sebagai sensor
cahaya. Cara kerja yang lebih baik. Rentang kelembaban yang mampu dideteksi 10-100%
dengan waktu respon 90 detik. Oleh karena itu Pada penelitian ini telah dirancang dan
dibuat sensor kelembaban menggunakan POF dengan modifikasi cladding menggunakan
bahan gelatin dan chitosan, kemudian probe dari sensor dibengkokkan membentuk huruf
"U".
Dengan membuat probe sensor bengkok seperti huruf "U" diharapkan hasil yang
diperoleh akan lebih baik dari pada hasil-hasil penelitian sebelumnya. Dalam penelitian
ini dilakukan juga tentang up life time untuk mendapakan tingkat ketahanan suatu sensor
terhadap waktu LDR akan padam pada saat LDR mendapat cahaya cukup terang, apabila
LDR tidak mendapat cahaya makan komponen ini akan menyala.
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk arus yang mengalir
dalam suatu rangkaian membatasi jumlah Kemampuan resistor dalam menghambat arus
listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistansi resistor tersebut. Resistor

22
bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu
resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol (Omega). Bentuk resistor yang
umum adalah seperti tabung dengan dua kaki di kin dan kanan. Pada badannya terdapat
lingkaran membentuk cincin kode warna untuk mengetahui besar resistansi tanpa
mengukur besarnya dengan Ohmmeter.
C. Alat dan Bahan
1. Laptop
2. Arduino kompatibel
3. LED
4. LDR
5. Resistor
6. Kabel jumper
7. Projectboard
D. Langkah Kerja
1. Koneksi Hardware
Dengan menggunakan kabel jumper, koneksikan Led pada rangkaian ke pin-pin
Arduino Uno dengan konfigurasi sebagai berikut:
a. Menghubungkan salah satu kaki LDR ke pin
b. Menghubungkan kaki positif kepin Vcc
c. Menghubungkan kaki LED positif ke pin 13 pada pin digital
d. Menghubungkan kaki katoda led dengan ground pada Arduino photocell
Gambar Skema Percobaan nyala LED dengan sensor LDR
2. Pemrograman Pada Arduino
Sketch program pada arduino dapat dilihat dibawah ini:

23
E. Hasil dan Pembahasan
Setelah sketch jadi dan berhasil di compile, maka akan terlihat jika sensor LDR terkena
cahaya yang terang maka menayala LED juga ikut terang. Begitu juga sebaliknya, jika
LDR ditutup atau tidak terkena cahaya maka LED juga akan mati.
F. Kesimpulan
Pada percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa, semakin banyak cahaya yang masuk
LDR, maka nyala LED semakin terang, begitu juga sebaliknya.

24
PRAKTIKUM VII
MOTOR SERVO

A. Tujuan
1. Menggerakkan motor servo dengan menggunakan program arduino uno
2. Menggunakan LDR sebagai input dan motor servo sebagai output.
B. Dasar Teori
Arduino Uno merupakan versi terbaru dari keluarga Arduino, berbasis
mikrokontroler ATmega328 menyempurnakan tipe sebelumnya, Due milanove.
Motorservo adalah perangkat yang drancang dengan sistem kontrol umpan balik loop
tertutup (servo), sehingga dapat di set up atau diatur untak menentukan dan
memastikan posisi sudut dari poros output motor.
Penggunaan sistem kontrol loop tertutup pada motor servo berguna untuk
mengontrol gerakan dan posisi akhir dari poros motor servo. Penjelasan
sederhananya begini, posisi poros output akan di sensor untuk mengetahu posist
poros sudah tepat seperti yang di inginkan atau belum, dan jika belum, maka kontrol
input akan mengirim sinyal kendali untuk membuat posisi poros tersebut tepat pada
posisi yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya mengenai sistem kontrol loop tertutup,
perhatikan contoh sederhana beberapa aplikasi lain dari sistem kontrol loop tertutup,
seperti penyetelan suhu pada AC, kulkas, setrika dan lain sebagainya.
Motor servo biasa digunakan dalam aplikasi-aplikasi di industri, selain itu juga
digunakan dalam berbagai aplikasi lain seperti pada mobil mainan radio kontrol,
robot, pesawat, dan lain sebagainya.
Ada dua jenis motor servo, yaitu motor servo AC dan DC. Motor servo AC lebih
dapat menangani arus yang tinggi atau beban berat, sehingga sering diaplikasikan
pada mesin-mesin industri. Sedangkan motor servo DC biasanya lebih cocok untuk
digunakan pada aplikasi-aplikasi yang lebih kecil. Dan bila dibedakan menurut
rotasinya, umumnya terdapat dua jenis motor servo yang dan terdapat di pasaran,
yaitu motor servo rotation 180° dan servo rotation continuous.
Motor servo standard (servo rotation 180°) adalah jenis yang paling umum dari
motor servo, dimana putaran poros outputnya terbatas hanya 90° kearah kanan dan
90° kearah kiri. Dengan kata lain total putarannya hanya setengah lingkaran atau

25
180° Motor servo rotation continuous merupakan jenis motor servo yang sebenarnya
sama dengan jenis servo standard, hanya saja perputaran porosnya tanpa batasan atau
dengan kata lain dapat berputar terus, baik ke arah kanan maupun kini.
Prinsip kerja motor servo
Motor servo dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi lebar pulsa (Pulse
Wide Modulation/ PWM) melalui kabel kontrol. Lebar pulsa sinyal kontrol yang
diberikan akan menentukan posisi sudut putaran dari poros motor servo. Sebagai
contoh, lebar pulsa dengan waktu 1,5 ms (mili detik) akan memutar poros motor
servo ke posisi sudut 90°. Bila pulsa lebih pendek dari 1.5 ms maka akan berputar ke
arah posisi 0° atau ke kiri (berlawanan dengan arah jarum jam), sedangkan bila pulsa
yang diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka poros motor servo akan berputar ke arah
posisi 180° atau ke kanan (searah jarum jam). Lebih jelasnya perhatikan gambar
dibawah ini.
Ketika lebar pulsa kendali telah diberikan, maka poros motor servo akan bergerak
atau berputar ke posisi yang telah diperintahkan, dan berhenti pada posisi tersebut
dan akan tetap bertahan pada posisi tersebut. Jika ada kekuatan eksternal yang
mencoba memutar atau mengubah posisi tersebut, maka motor servo akan mencoba
menahan atau melawan dengan besarnya kekuatan torsi yang dimilikinya (rating torsi
servo). Namun motor servo tidak akan mempertahankan posisinya untuk selamanya,
sinyal lebar pulsa kendali harus diulang setiap 20 ms (mili detik) untuk
menginstruksikan agar posisi poros motor servo tetap bertahan pada posisinya.
C. Alat dan Bahan
1. Laptop
2. Arduino kompatibel
3. LDR
4. Projectboard
5. Kabel jumper secukupnya
D. Langkah Keria
1. Koneksi Hardware
Dengan menggunakan kabel jumper, koneksikan LDR pada rangkaian ke pin-pin
Arduino Uno dengan konfigurasi sebagai berikut:
a. Menghubungkan kaki resistor ke pin ground

26
b. Menghubungkan kaki positif LDR ke pin Vcc
c. Menghubungkan kaki-kaki motorservo ke pin yang telah ditentukan yaitu
kuning ke pin analog, coklat ke pin ground dan merah ke pin Vcc.

2. Pemrograman Pada Arduino

E. Hasil dan Pembahasan


Setelah sketch pemrograman jadi dan berhasil decompile, maka akan terlihat bahwa
semakin banyak cahaya yang mengenai sensor LDR maka Gerakan motor servo akan
semakin cepat dan jauh. Dan Ketika sensor LDR ditutup, dengan kata lain tidak ada
cahaya yang mengenai LDR maka motor servo akan tetap diam/tidak bergerak.
F. Kesimpulan
Semakin banyak cahaya yang masuk ke sensor LDR, maka semakin jauh gerakan
servo. Dan semakin sedikit cahaya yang masuk LDR maka gerakan servo semakin
lambat atau bahkan tidak bergerak sama sekali.

27
PRAKTIKUM VII
ROBOT AVOIDER

A. Tujuan
1. Mengendalikan robot avoider
2. Dasar Teori
Robot avoider adalah robot beroda atau berkaki yang diprogram untuk
dapat menghindar jika ada halangan, misalnya dinding. Robot avoider minimal
membutuhkan tiga buah sensor untuk mendeteksi penghalang yaitu sensor depan,
kanan dan kiri. Dalam hal ini sensor yang dipergunakan adalah sensor ultrasonik.
Robot membutuhkan sensor yang banyak untuk hasil pendeteksian penghalang
yang lebih baik. Hal ini dikarenakan keterbatasan sudut pancaran sensor biasanya
sekitar 15 derajat saja . Sudut pantulan yang terlalu besar akan menyebabkan hasil
pembacaan sensor yang kurang akurat. Robot avoider adalah cikal bakal dari robot
pemadam api dimana konsep dari robot avoider ini dapat berubah menjadi robot
pemadam api dengan menambahkan sensor UVtron ke dalam robot ini maka akan
menjelma menjadi robot pemadam api. Untuk membuat robot pemadam api
tidaklah sulit yaitu dengan menambahkan sensor UVtron kedalam robot avoider.
Sistem minimal robot avoider adalah sebagai berikut :
1. Mikrokontroller ATMega 328P
2. 1 buah sensor pendeteksi penghalang ultrasonik .
3. 2 buah motor dc sebagai penggerak roda Untuk menjadi sebuah robot yang
cerdas maka konsep robot avoider tadi dapat diubah menjadi robot pemadam
api, yaitu dengan memberikan tambahan sebuah sensor pendeteksi api yaitu
flame detector Uvtron.
Sensor ultrasonik adalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan
gelombang suara dan digunakan untuk mendeteksi keberadaan suatu objek
tertentu di depannya, frekuensi kerjanya pada daerah di atas gelombang suara dari
40 KHz hingga 400 KHz. Sensor ultrasonik terdiri dari dari dua unit, yaitu unit
pemancar dan unit penerima. Struktur unit pemancar dan penerima sangatlah
sederhana, sebuah kristal piezoelectric dihubungkan dengan mekanik jangkar dan
hanya dihubungkan dengan diafragma penggetar. Tegangan bolak-balik yang

28
memiliki frekuensi kerja 40 KHz – 400 KHz diberikan pada plat logam. Struktur
atom dari kristal piezoelectric akan berkontraksi mengikat, mengembang atau
menyusut terhadap polaritas tegangan yang diberikan dan ini disebut dengan efek
piezoelectric. Kontraksi yang terjadi diteruskan ke diafragma penggetar sehingga
terjadi gelombang ultrasonik yang dipancarkan ke udara tempat sekitarnya.
Pantulan Pc 0 pa 0 Pc 1 pa 1 Pc 2 pa 2 Pc 3 pa 3 Pc 4 pa 4 Pc 5 pa 5 Pc 6 pa 6 Pc
7 pa 7 ATMga 8535 Pd 0 pb 0 Pd 1 pb 1 Pd 2 pb 2 Pd 3 pb 3 Pd 4 pb 4 Pd 5 pb 5
Pd 6 pb 6 Pc 0 pa 0 Pc 1 pa 1 Pc 2 pa 2 Pc 3 pa 3 Pc 4 pa 4 Pc 5 pa 5 Pc 6 pa 6 Pc
7 pa 7 ATMga 8535 Pd 0 pb 0 Pd 1 pb 1 Pd 2 pb 2 Pd 3 pb 3 Pd 4 pb 4 Pd 5 pb 5
Pd 6 pb 6 ping Motor DC enabiliti Washer Motor Uvtron kipas gelombang
ultrasonik akan terjadi bila ada objek tertentu dan pantulan gelombang ultrasonik
akan diterima kembali oleh unit sensor penerima. Selanjutnya unit sensor
penerima akan menyebabkan diafragma penggetar akan bergetar dan efek
piezoelectric menghasilkan sebuah tegangan bolak-balik dengan frekuensi yang
sama. Besar amplitudo sinyal elekrik yang dihasilkan unit sensor penerima
tergantung dari jauh dekatnya objek yang dideteksi serta kualitas dari sensor
pemancar dan sensor penerima. Proses sensoring yang dilakukan pada sensor ini
menggunakan metode pantulan untuk menghitung jarak antara sensor dengan
obyek sasaran. Jarak antara sensor tersebut dihitung dengan cara mengalikan
setengah waktu yang digunakan oleh sinyal ultrasonik dalam perjalanannya dari
rangkaian pengirim sampai diterima oleh rangkaian penerima, dengan kecepatan
rambat dari sinyal ultrasonik tersebut pada media rambat yang digunakannya,
yaitu udara.

Prinsip kerja robot avoider


Robot Avoider atau robot penghindar halangan menggunakan sensor
ultrasonik sebagai sensor jarak yang akan membandingkan jarak di depan robot.
Apabila jarak depan lebih kecil dari 20cm maka robot akan berhenti dan membaca
jarak kanan dan kiri, apabila jarak kanan lebih jauh dari pada jarak kiri maka robot
akan berbelok kekanan, sebaliknya apa bila jarak kiri lebih jauh dari jarak kanan
maka robot akan berbelok kekiri. Motor servo digunakan untuk memutar sensor
ultrasonic kearah kanan, kiri dan depan.
B. Alat dan Bahan

29
a. Laptop
b. KIT Robot Avoider
C. Langkah Keria
a. Koneksi Hardware
Dengan menggunakan kabel USB penghubung, koneksikan robot avoider ke
laptop.
b. Pemrograman Pada Arduino

30
31
D. Hasil dan Pembahasan
Setelah sketch pemrograman jadi dan berhasil decompile, maka robot akan bergerak
sesuai dengan instuksi di mana robot akan selalu bergerak menghindari penghalang
didepannya. Apabila terdapat penghalang maka robot akan berhenti dan berbelok kea
rah bebas halangan.
E. Kesimpulan
Robot akan menghindar dari halangan yang ada di depannya.

32
DAFTAR PUSTAKA

Abdu Kadir, 2017. “Pemrograman Arduino dan Processing”. Penerbit Ekex Media
Komputing.
Abdul Kadir, 2017.”Pemrograman Arduino Menggunakan ArduBlock”. Penerbit Andi
Publiser.
Abdul Kadir, 2018.” Arduino dan Sensor”. Penerbit Andi.
Budiono Mismail, 2011. “Dasar Teknik Elektronika Jilid 2”. Penerbit Elektronika.
Heri Ardianto dan Aan Darmawan, 2016. “Arduino Belajar Cepat dan Pemrograman”.
Penerbit Informatika.
Muhidin, A., Faruq, U. A., & Aden, A. (2018). Booklet RPS & Modul: Manual dan
Prosedur Penyusunan dan Penerbitan Modul Kuliah Universitas Pamulang.

33
LAMPIRAN

Gambar 3. Praktikum menggunakan LM35 Gambar 4. Praktikum menggunakan buzzer

Gambar 5 praktikum dengan menggunakan servo


Gambar 6. Praktikum dengan menggunakan LM35 dan
dinamo

34
Gambar 8. Praktikum menggunakan LDR
Gambar 7. Praktikum blinking LED

35

Anda mungkin juga menyukai