Anda di halaman 1dari 24

LABORATORIUM

“ELEKTRONIKA DIGITAL DAN


MIKROKONTROLER”
SEMESTER GANJIL 2018/2019
DIGITAL OUTPUT LED

Dibuat Oleh :
MUH. JAMIL IDRUS
421 18 039
2B D-4 TEKNIK LISTRIK

PROGRAM STUDI DIV TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2019
1. TUJUAN PERCOBAAN
a. Mahasiswa mampu membuat layout simulasi rangkaian output led di proteus
menggunakan Arduino Uno.
b. Mahasiswa mampu membuat program sketch di IDE Arduino dengan
menyalakan simulasi lampu LED di proteus.
2. BAHAN DAN ALAT
a. Tools Proteus
b. Tools IDE Arduino Uno
c. LED

3. TEORI DASAR
A. Pengenalan Arduino

Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,


yang di turunkan dari wiring platform, yang di rancang untuk memudahkan
penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwernya memiliki prosesor atmel
AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri.

      Secara software -> Open source IDE yang digunakan untuk mendevelop
aplikasi mikrokontroller yang berbasis arduino platform.

     Secara Hardware -> Single board mikrokontroller yang bersifat open source
hardware yang dikembangkan untuk arsitektur mikrokontroller AVR 8 bit dan ARM
32 bit.

     Dari ke3 pengertian diatas , dapat disimpulkan bahwa Arduino adalah kit
elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang didalamnya terdapat
komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroller dengan jenis AVR.
Mikrokontroller itu sendiri adalah chip atau IC (integrated Circuit) yang bisa
diprogram menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada
mikrokontroller adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses
input tersebut dan kemudian menghasilkan output seperti yang diinginkan. Jadi ,
mikrokontroller bertugas sebagai otak yang mengendalikan input, proses ,dan output
sebuah rangkaian elektonik.

     Mikrokontroller ada pada perangkat elektronik sekeliling kita, misalnya


Handphone, MP3 Player, DVD, Televisi, AC, dll. Mikrokontroller juga dapat
mengendalikan robot, baik robot mainan maupun industri. Karena komponen utama
arduino adalah mikrokontroller maka arduino dapat diprogram menggunakan
komputer sesuai kebutuhan kita.

B. Kelebihan Arduino

Tidak perlu perangkat chip programmer karena didalamnya sudah ada


bootloadder yang akan menangani upload program dari komputer.
Sudah memiliki sarana komunikasi USB, Sehingga pengguna laptop yang
tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya.
Memiliki modul siap pakai ( Shield ) yang bisa ditancapkan pada board
arduino. Contohnya shield GPS, Ethernet,dll. 
Gambar 3.1 Arduino Uno

Spesifikasi Arduino Uno


 Microcontroller ATmega328
 Operating Voltage 5V
 Input Voltage (recommended) 7-12V
 Input Voltage (limits) 6-20V
 Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output)
 Analog Input Pins 6
 DC Current per I/O Pin 40 mA
 DC Current for 3.3V Pin 50 mA
 Flash Memory 32 KB (ATmega328) of which 0.5 KB used by bootloader
 SRAM 2 KB (ATmega328)
 EEPROM 1 KB (ATmega328)
 Clock Speed 16 MHz

C. Instalasi Software (Ide Arduino)


IDE itu merupakan kependekan dari Integrated Developtment
Enviroenment, atau secara bahasa mudahnya merupakan lingkungan terintegrasi
yang digunakan untuk melakukan pengembangan. Disebut sebagai lingkungan
karena melalui software inilah Arduino dilakukan pemrograman untuk melakukan
fungsi-fungsi yang dibenamkan melalui sintaks pemrograman. Arduino
menggunakan bahasa pemrograman sendiri yang menyerupai bahasa C. Bahasa
pemrograman Arduino (Sketch) sudah dilakukan perubahan untuk memudahkan
pemula dalam melakukan pemrograman dari bahasa aslinya. Sebelum dijual ke
pasaran, IC mikrokontroler Arduino telah ditanamkan suatu program bernama
Bootlader yang berfungsi sebagai penengah antara compiler Arduino dengan
mikrokontroler.
Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA. Arduino IDE juga
dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut Wiring yang membuat operasi
input dan output menjadi lebih mudah. Arduino IDE ini dikembangkan dari
software Processing yang dirombak menjadi Arduino IDE khusus untuk
pemrograman dengan Arduino.
Program yang ditulis dengan menggunaan Arduino Software (IDE) disebut
sebagai sketch. Sketch ditulis dalam suatu editor teks dan disimpan dalam file
dengan ekstensi .ino. Teks editor pada Arduino Software memiliki fitur” seperti
cutting/paste dan seraching/replacing sehingga memudahkan kamu dalam menulis
kode program.
Pada Software Arduino IDE, terdapat semacam message box berwarna
hitam yang berfungsi menampilkan status, seperti pesan error, compile, dan
upload program. Di bagian bawah paling kanan Sotware Arduino IDE,
menunjukan board yang terkonfigurasi beserta COM Ports yang digunakan.
Adapun langkah-langkah menginstal Arduino IDE, yaitu:
Setelah berhasil mengunduh file installer , maka selanjutnya yang harus
anda lakukan adalah men-double click file tersebut untuk segera meulai proses
instalasi.
1. Setelah file installer dijalankan maka dengan segera akan muncul jendela “
Licence Agreement ” . Klik saja tombol “ I Agree”.

Gambar 3.2
2. Berikutnya anda akan diminta memasukkan folder instalasi Arduino. Biarkan
saja default tetap di C:\Program Files \Arduino, atau jika ingin mengganti juga
tidak masalah. Lihat gambar di bawah ini.

Gambar 3.3
3. Setelah itu akan muncul jendela “Setup Installation Options”. Sebaiknya
semua options harus dicentang. Lihat gambar di bawah ini !

Gambar 3.4
4. Selajutnya proses instalasi akan segera dimulai. Tunggu hingga proses
instalasi “Completed”.
Gambar 3.5

5. Setelah software IDE Arduino selesai terinstal. Coba cek di Start Menu
Windows anda atau di desktop daan seharusnya sudah ada. Jika sudah ada
maka aplikasi siap dijalankan.

Gambar 3.6

D. Light Emitting Diode (LED)


Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada
jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan
sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada
Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat
dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda
dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak
menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya.  Oleh karena itu, saat ini LED
(Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu
penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.
Gambar 3.7 Light Emitting Diode
Cara Kerja LED (Light Emitting Diode) Seperti dikatakan sebelumnya, LED
merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun
hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan
Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan
maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga
menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam
semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada
semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang
diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P)
menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke
wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type
material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan
memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
Cara Mengetahui Polaritas LED 

Gambar 3.8 Konstruksi LED

Untuk mengetahui polaritas terminal Anoda (+) dan Katoda (-) pada LED. Kita
dapat melihatnya secara fisik berdasarkan gambar diatas. Ciri-ciri Terminal Anoda
pada LED adalah kaki yang lebih panjang dan juga Lead Frame yang lebih kecil.
Sedangkan ciri-ciri Terminal Katoda adalah Kaki yang lebih pendek dengan Lead
Frame yang besar serta terletak di sisi yang Flat.
Macam-macam LED (Light Emitting Diode)

1. Dioda Emiter Cahaya. Sebuah dioda emisi cahaya dapat mengubah arus listrik
langsung menjadi cahaya. Dengan mengubah-ubah jenis dan jumlah bahan yang
digunakan untuk bidang temu PN. LED dapat dibentuk agar dapat
memancarkan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Warna
yang biasa dijumpai adalah merah, hijau dan kuning.
2. LED Warna Tunggal. LED warna tunggal adalah komponen yang paling banya
dijumpai. Sebuah LED warna tunggal mempunyai bidang temu PN pada satu
keping silicon. Sebuah lensa menutupi bidang temu PN tersebut untuk
memfokuskan cahaya yang dipancarkan.
3. LED Tiga Warna Tiga Kaki. satu kaki merupakan anoda bersama dari kedua
LED. Satu kaki dihubungkan ke katoda LED merah dan kaki lainnya
dihubungkan ke katoda LED hijau. Apabila anoda bersamanya dihubungkan ke
bumi, maka suatu tegangan pada kaki merah atau hijau akan membuat LED
menyala. Apabila satu tegangan diberikan pada kedua katoda dalam waktu yang
bersama, maka kedua LED akan menyala bersama-sama. Pencampuran warna
merah dan hijau akan menghasilkan warna kuning.
4. LED Tiga Warna Dua Kaki. Disini, dua bidang temu PN dihubungkan dalam
arah yang berlawanan. Warna yang akan dipancarkan LED ditentukan oleh
polaritas tegangan pada kedua LED. Suatu sunyal yang dapat mengubah
polaritas akan menyebabkan kedua LED menyala dan menghasilkan warna
kuning.
5. Led Seven Segmen biasanya digunakan untuk menampilkan angka berupa
angka 0 sampai 9, angka – angka tersebut dapat ditampilkan dengan mengubah
nyala dari 7 segmen yang ada pada led yang disusun seperti gambar dibawah ini
:

Kelebihan dan Kekurangan LED ( Light Emiting Diode )


 Kelebihan
a. LED memiliki efisiensi energy yang lebih tinggi disbandingkan dengan jenis
lampu yang lain, dimana LED lebih hemat 80% sampai 90% disbanding lampu
lain.
b. LED memiliki waktu penggunaan yang relative lebih lama hingga mampu
mencapai 100 ribu jam.
c. LED memiliki tegangan operasi DC yang rendah.
d. Cahaya keluaran lampu LED bersifata dingin atau cool dalam artian tidak
memancarkan sinar UV atau energy panas.
e. Ukurannya mini dan praktis
f. Jika lampu pijar tidak dapat digunakan lagi setelah bohlamnya pecah, namun
tidak demikian pada lampu LED. LED merupakan jenis solid-state lighting
(SSL), artinya lampu yang menggunakan kumpulan LED, benda padat, sebagai
sumber pencahayaannya sehingga tidak mudah rusak bila terjatuh atau
bohlamnya pecah
 Kekurangan
a. Suhu lingkungan yang terlalu tingi dapat meneybabkan gangguan elektrik pada
LED
b. Harga LED per-lumen lebih tinggi dibandingkan dengan jenis lampu lainnya.
c. Kelemahan dari LED diatas menyebabkan masyarakat mayoritas memilih dan
menggunakan lampu lain.
d. Cara penerangan biasa lebih dipilih menggunakan lampu neon atau lampu pijar
dibandingkan dengan menggunakan LED
4. SIMULASI PERCOBAAN
I. RANGKAIAN SIMULASI PROTEUS
1. Percobaan 1 (Menyalakan Lampu LED di PIN 13) dan Percobaaan 2 (Menyalakan
Lampu LED BLINK tiap satu detik)

2. Percobaan 3 (Tiga Lampu LED yang dinyalakan oleh mikro Arduino) dan Percobaan 4
(Tiga lampu LED BLINK yang dinyalakan oleh mikro Ardunino)
3. Percobaan 5 (Delapan running LED berjalan yang dinyalakan oleh mikro Arduino)

II. SYNTAX PROGRAM


1. Percobaan 1 (Menyalakan Lampu LED di PIN 13)

2. Percobaaan 2 (Menyalakan Lampu LED BLINK tiap satu detik)


3. Percobaan 3 (Tiga Lampu LED yang dinyalakan oleh mikro Arduino)
4. Percobaan 4 (Tiga lampu LED BLINK yang dinyalakan oleh mikro Ardunino)
5. Percobaan 5 (Delapan running LED berjalan yang dinyalakan oleh mikro Arduino)
5. ANALISIS PERCOBAAN
A. Percobaan 1 (LED PIN 13)
Pada percobaan pertama yaitu menyalakan LED PIN 13. Langkah
pertama yang harus dilakukan adalah membuat syntax program pada IDE
Arduino Uno dengan mengatur PIN 13 sebagai ouput. Pada IDE Arduino Uno
dibuat syntax pinMode (13, OUTPUT). Dan untuk membuat PIN 13
bertegangan maka dibuat syntax digitalWrite (13, HIGH). Selanjutnya
syntax tersebut dicompile dan hasil compile tersebut disimulasikan pada
Proteus. Jika Proteus berjalan sesuai program yang dibuat, maka syntax siap
di upload ke Board Modul Arduino Uno. Namun sebelum itu, pada Board
Modul Arduino Uno hubungkan PIN 13 ke LED PIN 1 pada CN6, PIN 5 V ke
PIN +, dan Ground ke PIN G dengan menggunakan kabel jumper Female-
Male.

B. Percobaan 2 (BLINK LED PIN 13)


Percobaan kedua yaitu menyalakan LED BLINK pada PIN 13. Langkah
pertama yaitu membuat syntax program pada IDE Arduino Uno dengan
mengatur PIN 13 sebagai output sama seperti sebelumnya. Yang membedakan
syntax program pada percobaan kali ini adalah menggunakan syntax delay
(1000) yang berfungsi sebagai durasi menyala dan matinya LED dan syntax
digitalWrite (13, LOW) untuk mematikan LED. Selanjutnya syntax tersebut
dicompile dan hasil compile tersebut disimulasikan pada Proteus. Jika Proteus
berjalan sesuai program yang dibuat, maka syntax siap di upload ke Board
Modul Arduino Uno. Namun sebelum itu, pada Board Modul Arduino Uno
hubungkan PIN 13 ke LED PIN 1 pada CN6, PIN 5 V ke PIN +, dan Ground
ke PIN G dengan menggunakan kabel jumper Female-Male.
C. Percobaan 3 (3 LED PIN 13,12,11)
Percobaan ketiga yaitu menyalakan 3 LED. Langkah pertama yaitu
membuat syntax program pada IDE Arduino Uno dengan mengatur PIN
13,12, dan 11 sebagai output. Syntax program yang dibuat sama dengan
percobaan 1 tetapi menggunakan 3 output. Selanjutnya syntax tersebut
dicompile dan hasil compile tersebut disimulasikan pada Proteus. Jika Proteus
berjalan sesuai program yang dibuat, maka syntax siap di upload ke Board
Modul Arduino Uno. Namun sebelum itu, pada Board Modul Arduino Uno
hubungkan PIN 13 ke LED PIN 1 pada CN6, PIN 12 ke LED PIN 2 pada
CN6, PIN 11 ke LED PIN 3 pada CN6, PIN 5 V ke PIN +, dan Ground ke
PIN G dengan menggunakan kabel jumper Female-Male.

D. Percobaan 4 (3 BLINK LED PIN 13,12,11)


Percobaan keempat yaitu menyalakan 3 LED BLINK. Langkah pertama
yaitu membuat syntax program pada IDE Arduino Uno dengan mengatur PIN
13,12, dan 11 sebagai output. Syntax program yang dibuat sama dengan
percobaan 2 tetapi menggunakan 3 output. Tetapi pada percobaan ini, kami
menggunakan delay (100) yang berarti LED akan menyala bersamaan selama
0,1 detik dan mati bersamaan selama 0,1 detik.
Selanjutnya syntax tersebut dicompile dan hasil compile tersebut
disimulasikan pada Proteus. Jika Proteus berjalan sesuai program yang dibuat,
maka syntax siap di upload ke Board Modul Arduino Uno. Namun sebelum
itu, pada Board Modul Arduino Uno hubungkan PIN 13 ke LED PIN 1 pada
CN6, PIN 12 ke LED PIN 2 pada CN6, PIN 11 ke LED PIN 3 pada CN6, PIN
5 V ke PIN +, dan Ground ke PIN G dengan menggunakan kabel jumper
Female-Male.
E. Percobaan 5 (RUNNING LED)
Percobaan kelima yaitu membuat RUNNING LED dengan menggunakan
8 LED. Langkah pertama yaitu membuat syntax program pada IDE Arduino
Uno dengan mengatur PIN 13,12,11,10,9,8,7, dan 6 sebagai output. Pada
percobaan ini, syntax high dan low diberikan tersendiri setiap output sehingga
LED akan menyala secara bergantian sengan durasi sesuai syntax program
yang dibuat.
Selanjutnya syntax tersebut dicompile dan hasil compile tersebut
disimulasikan pada Proteus. Jika Proteus berjalan sesuai program yang dibuat,
maka syntax siap di upload ke Board Modul Arduino Uno. Namun sebelum
itu, pada Board Modul Arduino Uno hubungkan PIN 13 ke LED PIN 1 pada
CN6, PIN 12 ke LED PIN 2 pada CN6, PIN 11 ke LED PIN 3 pada CN6, PIN
10 ke LED PIN 4 pada CN6, PIN 9 ke LED PIN 5 pada CN6, PIN 8 ke LED
PIN 6 pada CN6, PIN 7 ke LED PIN 7 pada CN6, PIN 6 ke LED PIN 8 pada
CN6, PIN 5 V ke PIN +, dan Ground ke PIN G dengan menggunakan kabel
jumper Female-Male.

6. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan, praktikan dapat:
A. Membuat simulasi rangkaian output LED di Proteus menggunakan Arduino
Uno.
B. Membuat syntax program pada IDE Arduino Uno dengan menyalakan
simulasi LED di Proteus.
C. Mengaplikasikan hasil simulasi di Proteus pada Board Modul Arduino Uno.
DAFTAR PUSTAKA

https://kelasrobot.com/mulai-install-dan-jalankan-arduino-yuk/

https://ilearning.me/2017/10/20/artikel-mengenai-arduino-uno/

https://prog80.blogspot.com/2015/09/pengenalan-arduino-uno-r3.html

https://aozon.blogspot.com/2014/03/mengenal-arduino-uno-lebih-rinci.html

http://nurhadi.blog.pcr.ac.id/2017/05/21/kelompok-13-modul-1-pengenalan-arduino-
uno-dan-daftar-komponen-yang-dimiliki-kelompok/

http://www.tespenku.com/2018/01/pengertian-fungsi-dan-cara-kerja-led.html

https://skemaku.com/pengertian-sensor-pada-rangkaian-elektronika/

https://teknikelektronika.com/pengertian-led-light-emitting-diode-cara-kerja/

Anda mungkin juga menyukai