Anda di halaman 1dari 9

PENGGUNAAN ADC DAN PWM PADA PERCOBAAN

BLENDING LIGHT, BLENDING LIGHT WITH ADC,


& BLENDING WITH PWM

Teknik Elektro (Kelas B) Asisten : Muhammad Syaarif

Senin, 19 September 2022

Senin, 26 September 2022

Nama :
Firman Cahyadi 04201034

Rekan Kerja :
Ahmad Rialdi Lubis 04201008
Muhammad Hasan 04201060
Tiraian Vranica Hutasoit 04201090

Program Studi Teknik Elektro


Institut Teknologi Kalimantan
2022
PENGGUNAAN ADC DAN PWM PADA PERCOBAAN BLENDING LIGHT,
BLENDING LIGHT WITH ADC, & BLENDING WITH PWM
FIRMAN CAHYADI
04201034/19-9-2022
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI DAN PROSES
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
BALIKPAPAN

ABSTRAK

Kata kunci :
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam perkuliahan, praktikum merupakan salah satu kegiatan belajar
mengajar yang wajib dilakukan oleh mahasiswa, sehingga sangat penting bagi
mahasiswa untuk mengerti apa fungsi dari suatu alat dan disisi lain bertujuan untuk
mampu mengaplikasikan hasil dari kegiatan belajar mengajar dengan praktikum.
Setelah melakukan kegiatan praktikum mahasiswa di tuntut untuk mempunyai
kemampuan dalam menjalankan sebuah alat yang berhubungan dengan pejaran
kuliah dan dilakukan di dalam kegitan praktikum.
Di Laboratorium Pemrograman Peralatan khususnya di Institut Teknologi
Kalimantan, kegiatan praktikum terdapat berbagai macam alat yang dapat di
gunakan, salah satunya adalah arduino yang dapat mengendalikan berbagai macam
alat seperti, lampu LED, motor dc, motor servo, dan sensor jarak. Sebagian
mahasiswa yang menggunakan praktikum tidak begitu paham kegunaan alat
tersebut di karenakan kurangnya keaktifan dari mahasiswa.
Oleh karena itu dilakukan praktikum pemrograman peralatan agar
mahasiswa lebih memahami cara kerja berbagai alat khususnya arduino pada
praktikum kali ini, dengan judul penggunaan ADC dan PWM pada percobaan
blending light, blending light wit ADC, & blending light with PWM. Sebelum
melaksanakan praktikum mahasiswa harus memahami beberapa hal seperti
Arduino, Arduino Mega, software proteus & ArduinoIDE, cara kerja LED, cara
kerja potensiometer, ADC atau analog to digital converter, dan PWM atau pulse
width modulation.
1.2 Permasalahan
Permasalahan dalam percobaan praktikum kali ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana cara menggunakan software Proteus.
2. Bagaimana mahasiswa mampu membuat kode dalam rangkaian sederhana
yang diintegrasikan dengan analog to digital converter (ADC) dan pulse
widht modulation (PWM).
3. Bagaimana mahasiswa mampu menganalisis fungsi ADC untuk
pengaturan LED berdasarkan coding yang telah dilakukan.
4. Bagaimana mahasiswa mampu menganalisis fungsi PWM untuk
pengaturan LED berdasarkan coding yang telah dilakukan.
5. Bagaimana mahasiswa bisa memiliki kedisiplinan, kesopanan, dan
kemampuan komunikasi yang baik.
1.3 Tujuan
Tujuan pada modul praktikum kali ini adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa terampil menggunakan software Proteus.
2. Mahasiswa mampu membuat kode dalam rangkaian sederhana yang
diintegrasikan dengan analog to digital converter (ADC) dan pulse widht
modulation (PWM).
3. Mahasiswa mampu menganalisis fungsi ADC untuk pengaturan LED
berdasarkan coding yang telah dilakukan.
4. Mahasiswa mampu menganalisis fungsi PWM untuk pengaturan LED
berdasarkan coding yang telah dilakukan.
5. Mahasiswa memiliki kedisiplinan, kesopanan, dan kemampuan
komunikasi yang baik.
BAB 2
DASAR TEORI

2.1. Integrated Development Environment


Integrated Development Environment atau IDE adalah sebuah program
untuk developer software yang menggabungkan teks, sebuah penerjemah atau
penyususn, dan fasilitas run time untuk menyederhanakan pengkodean dan debug.
IDE mempunyai fitur seperti syntax highlighting, edit otomatis, penyelesaian kode
otomatis, kompilasi, eksekusi, debugging, akses database, GUI builder, dan lain-
lain (Patnaik, 2013).

2.2. Arduino
Arduino adalah suatu open-source platform elektronik yang berbasis
kemudahan penggunaan baik hardware maupun software. Dengan kata lain, arduino
adalah sebuah sistem dasar yang terdiri dari hardware dan software yang
mengutamakan kemudahan penggunanya. Core dari arduino adalah mikrokontroler
dari bermacam-macam tipe (Ahyadi, 2018).

2.3. Arduino Mega


Arduino mega adalah mikrokontroler yang kuat yang menawarkan kepada
pengguna untuk melampirkan banyak nomor sensor ke arduino dan juga memiliki
tenaga proses yang tinggi dibandingkan dengan arduino-arduino sebelumnya.
Contoh arduino mega adalah arduino mega 2560. Arduino ini berbasis
Atmega2560. ini lebih powerful dan menawarkan kekuatan berlipat dibanding
arduino uno. Arduino ini dirancang untuk proyek yang membutuhkan input dan
uotput lebih, memori lebih, dan RAM lebih (Prakash, 2020).

2.4. LED (Light Emitting Diode)


LED adalah komponen yang dapat mengeluarkan emisi cahaya. LED
merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan duida,
tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N juga
melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya. LED dibuat agar lebih
efisien jika mengeluarkan cahaya. Pada saat ini warna cahaya LED yang banyak
dibuat adalah merah, kuning, dan hijau (Budiharto, 2008).

2.5. Resistor
Resistor adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk
memberikan hambatan terhadap aliran arus listrik. Dalam rangkaian listrik
dibutuhkan resistor dengan spesifikaasi tertentu, seperti besar hambatan, arus
maksimum yang boleh dilewatkan, dan karakteristik hambatan terhadap suhu dan
panas. Resistor emberikan hambatan agar komponen yang diberi tegangan tidak
dialiri arus yang terlalu besar, serta dapat digunakan sebagai pembagi tegangan
(Budiharto, 2008).

2.6. Potensiometer
Potensiometer adalah sebuah instrumen yang dapat digunakan untuk
mengukur tegangan sebuah sumber tanpa menarik arus dari sumber. Alat ini juga
mempunyai sejumlah pemakaian lain yang berguna. Pada pokoknya potensiometer
itu menyeimbangkan sebuah selisih potensial yang tidak diketahui terhadap sebuah
selisih potensial yang dapat diukur dan diukur (Young dan Roger, 2003).

2.7. Analog to Digital Converter (ADC)


misalkan bahwa kamu ingin mengukur kecerahan ruangan kamu. Kiranya,
sensor cahaya yang bagus dapat menghasilkan tegangan output yang bervariasi
yang berubah dengan kecerahan ruangan. Ktika gelap gulita, peerangkat akan
mengeluarkan output 0 volt, dan ketika ada cahaya, perangkat mengeluarkan output
5 volt, dengan nilai di antaranya sesuai denan cahaya yang bervariasi. Itu baik dan
bagus, tapi bagaimana kamu membaca nilai-nilai itu dengan Arduino untuk
mengetahui seberapa terang ruangan kamu? Kamu dapat menggunakan representasi
pin analog-to-digital converter (ADC) untuk mengubah nilai tegangan analog
menjadi representasi nilai yang dapat bekerja.
2.8. Pulse Width Modulatoin (PWM)
Teknik PWM adalah salah satu teknik yang paling banyak digunakan
untuk mengontrol output AC dari konverter elektronika daya. Dalam teknik ini duty
cycle switch konverter dapat divariasikan pada frekuensi tinggi untuk mencapai
tegangan atau arus keluaran frekuensi rendah. teori modulasi telah menjadi bidang
penelitian utama dalam elektronika daya selama lebih dari tiga dekade dan terus
menarik banyak perhatian dan minat. Tujuan utama dari PWM adalah menghitung
waktu ON atau pengaktifan konverter, yang menghasilkan tegangan atau arus
keluaran (frekuensi rendah) yang diinginkan. Tujuan lain dari PWM adalah untuk
menentukan cara paling efektif mengatur proses switching untuk meminimalkan
distorsi harmonik yang tidak diinginkan, kerugian switching, atau kriteria kinerja
spesifik lainnya.

2.9. Pushbutton
Pushbutton atau tombol tekan berfungsi sebagai pemutus atau
penyambung arus listrik dari sumber ke beban. Pushbutton adalah salah satu
komponen panel listrik yang memiliki fungsi seperti saklar, namun bedanya
pushbutton memiliki pegas di dalamnya dan akan kembali ke posisi semula saat
ditekan (Hayusman, 2020).
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan pada praktikum penggunaan ADC dan PWM pada
percobaan blending light, blending light wit ADC, & blending light with PWM
yaitu alat yang digunakan ada laptop sebagai alat bantu untuk membuka software
ArduinoIDE dan Proteus dan adapun bahan yang digunakan yaitu resistor, ground,
Arduino, Arduino Mega, potentiometer, led, dan push button.

3.2 Skema Alat


Adapun pada praktikum synchronus on led, blinking led, sequential on led,
& potensiometer dirangkai skema alat pada beberapa percobaan.

Gambar 3.1 Skema Rangkaian Percobaan 1


Gambar 3.2 Skema Rangkaian Percobaan 2

Gambar 3.3 Skema Rangkaian Percobaan 3

3.3 Cara Kerja


Dalam melaksanakan praktikum dan percobaan ada langkah-langkah yang
harus diperhatikan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. Sesuai pada
modul praktikum, mahasiswa akan merangkai rangkaian pada setiap percobaan.
Setiap percobaan akan diawasi oleh asisten praktikum. Selain mengawasi, asisten
praktikum juga akan memberikan besaran variabel pada setiap percobaan dan juga
membantu praktikan dalam membuat program dan mengoperasikan arduino.
Kemudian praktikan mensimulasikan rangkaian dan program yang sudah dibuat.
Selanjutnya praktikan mencatat data-data dari simulasi dan mengisi tabel sesuai
dengan percobaan.

Anda mungkin juga menyukai