Anda di halaman 1dari 43

PENGGUNAAN ADC DAN PWM BLENDING LIGHT,

BLENDING LIGHT WITH ADC,


DAN BELENDING LIGHT WITH PWM

Teknik Elektro (Kelas A) Asisten : Aldo Jendy Parewang

Hari, Tanggal Praktikum

Selasa, 10 Oktober 2023

Hari, Tanggal Pengumpulan

Selasa, 16 Oktober 2023

Nama :

Andi Asri Abdillah (04211008)

Rekan Kerja :

Dhimas Audhi S.N (04211008)


Febrina Anggraini (04211026)

Program Studi Teknik Elektro


Institut Teknologi Kalimantan
2023
BLENDING LIGHT, BLENDING LIGHT WITH ADC,
AND BELENDING LIGHT WITH PWM
ANDI ASRI ABDILLLAH
04211008/10 OKTOBER 2023
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI DAN PROSES
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
BALIKPAPAN

ABSTRAK

Percobaan Penggunaan ADC dan PWM Blending Ligh, Blending Light


with ADC, Blending Light with PWM telah dilakukan. Adapun perobaan
dilakukan bertujuan agar Mahasiswa terampil dalam membuat rangkaian
Penggunaan ADC dan PWM Blending Light, mampu membuat code dalam
rangkaian sederhana yang diintegrasikan dengan analog to digital converted
(ADC) dan Puse Width Modulation (PWM), terampil dalam membuat rangkaian
Blending Light With ADC, mampu menganalisis fungsi ADC untuk pengaturan
LED berdasarkan coding yang telah dilakukan, mampu menganalisis fungsi PWM
untuk pengaturan LED berdasarkan coding yang telah dilakukan, serta memiliki
kedisiplinan, kesopanan , dan kemampuan komunikasi yang baik. Adapun proses
dari praktikum modul 2 ini, yaitu pada percobaan 1 dan 3 memiliki cara kerja
yang sama hanya saja berbeda pada coding dan juga rangkaian, yaitu merangkai
alat dan bahan seperti gambar pada gambar 1 di modul, menghubungkan arduino
nano dengan laptop, melakukan upload codingan yang telah dibuat ke dalam
arduino nano, mencatat perubahan yang terjadi pada lampu LED pada saat push
button ditekan seperti pada tabel 1 di modul. Untuk percobaan kedua cara
kerjanya yaitu merangkai alat dan bahan seperti pada gambar 1 di modul,
menghubungkan arduino nano dengan laptop, melakukan upload codingan yang
telah dibuat ke dalam arduino nano, dan mencatat perubahan yang terjadi pada
lampu LED pada saat potensiometer diputar seperti pada tabel 1 di modul.

Kata Kunci : ADC, LED, PWM


BAB 1
PENDAHULUAN

Bab pendahuluan menjelaskan dasar pemikiran dilakukannya praktikum.


Bab ini berisi latar belakang, permasalahan, dan tujuan.

1.1 Latar Belakang


Seluruh aktivitas manusia yang dilakukan, alangkah mudahnya bila dapat
dilakukan dan diatur secara mudah tanpa perlu menggunakan peralatan yang
rumit, misalnya pengaturan kecepatan motor DC, pengaturan cerah/redup LED,
dan pengendalian sudut pada motor servo. Dengan adanya pengembangan
teknologi masa kini, hal-hal tersebut dapat diatasi dengan pengaplikasian
penggunaan ADC dan PWM
Analog to Digital Converter (ADC) adalah pengubah input analog menjadi
kode – kode digital. ADC banyak digunakan sebagai pengatur proses industri,
komunikasi digital dan rangkaian pengukuran/pengujian. Umumnya ADC
digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan sistim
komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/berat, aliran dan sebagainya
kemudian diukur dengan menggunakan sistim digital (komputer). Pulse Width
Modulation atau yang biasa disingkat dengan PWM merupakan metode untuk
mengurangi daya rata-rata yang dihasilkan oleh sinyal listrik. Secara efektif,
PWM akan memotongnya menjadi bagian-bagian terpisah. Nilai rata-rata
tegangan dan arus yang diumpamakan ke beban dikontrol dengan memutar
sakelar antara pasokan dan beban beban yang mati dan hidup dengan cepat.
Semakin lama sakelar aktif dibandingkan dengan periode mati, semakin tinggi
total daya yang disalurkan ke beban. Dari penjelasan di atas maka perlu
dilakukannya praktikum yang mengimplementasi ADC dan PWM terutama dalam
melakukan Blending Light, agar praktikan dapat memahami penggunaan dari
ADC dan juga PWM.
1.2 Permasalahan
Adapun permasalahan yang akan diselesaikan dalam praktikum modul 2 ini,
yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana cara membuat rangkaian penggunaan ADC dan PWM
Blending Light.
2. Bagaimana cara membuat code dalam rangkaian sederhana yang
diintegrasikan dengan analog to digital coverted (ADC) dan pulse
width modulation (PWM).
3. Bagaimana cara membuat rangkaian Blending Light with ADC
4. Bagaimana cara menganalisis fungsi ADC untuk pengaturan LED
berdasarkan coding yang telah dilakukan.
5. Bagaimana menganalisis fungsi PWM untuk pengaturan LED
berdasarkan coding yang telah dilakukan.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum modul 1 ini, yaitu sebagai
berikut:
1. Mahasiswa terampil dalam membuat rangkaian Penggunaan ADC dan
PWM Blending Light.
2. Mahasiswa mampu membuat code dalam rangkaian sederhana yang
diintegrasikan dengan analog to digital coverted (ADC) dan pulse
width modulation (PWM).
3. Mahasiswa terampil dalam membuat rangkaian Blending Light with
ADC.
4. Mahasiswa mampu menganalisis fungsi ADC untuk pengaturan LED
berdasarkan coding yang telah dilakukan.
5. Mahasiswa mampu menganalisis fungsi PWM untuk pengaturan LED
berdasarkan coding yang telah dilakukan.
6. Mahasiswa memiliki kedisiplinan, kesopanan, dan kemampuan
komunikasi yang baik.
BAB 2
DASAR TEORI

Bab dasar teori yang menjadi landasan praktikum ini dilakukan yang
berasal dari buku perkuliahan terkait.

2.1 IDE (Integrated Development Environment)


IDE, atau Integrated Development Environment, merupakan sebuah
aplikasi perangkat lunak yang berfungsi untuk mempermudah proses
pengembangan perangkat lunak. Ini mencakup sekelompok perangkat lunak yang
menggabungkan alat dasar yang diperlukan untuk menulis dan menguji perangkat
lunak. Pengembang menggunakan berbagai alat selama proses penciptaan,
pengembangan, dan pengujian kode perangkat lunak. Dalam alat pengembangan
ini, terdapat editor teks, pustaka kode, kompiler, dan platform pengujian. IDE
mengatasi kebutuhan pengembang untuk memilih, memasang, mengintegrasikan,
dan mengelola semua alat ini secara terpisah. Dengan menggabungkan berbagai
alat terkait pengembangan ke dalam satu kerangka kerja, aplikasi, atau layanan
tunggal, IDE bertujuan untuk menyederhanakan proses pengembangan perangkat
lunak, termasuk mengidentifikasi dan mengurangi kesalahan pengkodean dan
kesalahan ketik. Ada IDE yang bersifat open source, sementara yang lain
merupakan produk komersial. IDE dapat berdiri sendiri atau merupakan bagian
dari paket perangkat lunak yang lebih komprehensif (Pawana, 2021)

2.2 Mikrokontroler Arduino


Mikrokontroler adalah sebuah chip terpadu yang mengandung
mikroprosesor, memori program (ROM), serta memori serbaguna (RAM).
Beberapa jenis mikrokontroler juga dilengkapi dengan fasilitas ADC, PPL, dan
EEPROM dalam satu paket. Penerapan mikrokontroler dalam bidang kontrol
sangat umum dan populer. Ada berbagai produsen yang memproduksi
mikrokontroler, termasuk Intel, Microchip, Winbond, Philips, Xemics, dan
lainnya, dengan salah satunya adalah Atmel. (Rismawan, 2023).

2.3 Arduino Nano


Arduino Nano menggunakan mikrokontroler Atmega 328 untuk Arduino
Nano 3.x dan Atmega168 untuk Arduino Nano 2.x. Setiap dari 14 pin digital pada
Arduino Nano dapat dijadikan sebagai input atau output, dengan memanfaatkan
fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Arduino Nano juga
mempunyai 8 pin sebagai input analog, diberi label A0 hingga A7, yang masing-
masing menyediakan resolusi sebanyak 10 bit (artinya 1024 nilai yang berbeda).
Secara default, pin ini dapat diukur atau diatur dari rentang mulai dari Ground
hingga 5 Volt. (Triawan, 2020).

Gambar 2.1 Arduino Nano (Triawan, 2020)

2.4 LED (Light Emiting Diode)


LED (Light Emiting Diode) adalah semikonduktor yang mampu mengubah
energi listrik menjadi cahaya dengan efisiensi tinggi. Ini merupakan komponen
padat atau solid-state yang menawarkan keunggulan dalam ketahanan dan daya
tahan. LED telah menjadi pilihan umum dalam perangkat elektronik karena
ukurannya yang kecil, metode pemasangannya yang praktis, serta konsumsi daya
yang rendah. Keuntungan tambahan dari LED adalah usia pakainya yang relatif
panjang, mencapai lebih dari 30.000 jam. Namun, kekurangan dari LED terletak
pada biaya per lumen cahaya, yang cenderung lebih mahal dibandingkan dengan
lampu pijar, lampu neon, dan lampu hemat energi. Selain itu, LED rentan
terhadap kerusakan jika dioperasikan pada suhu lingkungan yang terlalu tinggi,
khususnya di lingkungan industri (Suhardi, 2014).
Gambar 2.2 Karakteristik Lampu LED (Suhardi, 2014)

2.5 Potensiometer
Potensiometer adalah bentuk resistor yang memungkinkan kita untuk
menyesuaikan resistansinya sesuai dengan tuntutan dari sirkuit elektronik atau
penggunaannya. Ini termasuk dalam keluarga resistor yang dapat diubah nilainya.
Secara fisik, potensiometer terdiri dari tiga terminal dan dilengkapi dengan sebuah
tuas atau batang untuk mengontrolnya (Zanofa, 2020).

Gambar 2.3 Potensiometer (Zanofa, 2020).

2.6 Analog To Digital Converter (ADC)


Analog To Digital Converter (ADC) adalah perangkat yang mengubah
sinyal masukan analog menjadi kode digital. ADC sering digunakan dalam
pengaturan proses industri, komunikasi digital, dan sistem pengukuran/pengujian.
Secara umum, ADC berfungsi sebagai perantara antara sensor-sensor yang
mayoritas beroperasi dalam mode analog, seperti sensor suhu, cahaya,
tekanan/berat, aliran, dan sejenisnya, sebelum diukur menggunakan sistem digital
seperti komputer (Sulehu, 2018).

2.7 Pulse Width Modulation (PWM)


Pulse Width Modulation (PWM) adalah metode untuk mengubah lebar
pulsa dalam suatu periode yang tetap untuk mendapatkan tegangan rata-rata yang
berbeda. Secara umum, PWM merupakan teknik untuk memanipulasi lebar sinyal
dengan menggunakan pulsa dalam suatu periode untuk mendapatkan tegangan
rata-rata yang berbeda. Beberapa contoh penerapan PWM meliputi modulasi data
untuk telekomunikasi, pengontrol daya atau tegangan yang masuk ke beban,
regulasi tegangan, efek audio dan penguatan, serta aplikasi lainnya. Aplikasi
PWM yang berbasis mikrokontroler biasanya mencakup pengendalian kecepatan
Motor DC, pengendalian Motor servo, dan juga pengaturan kecepatan kipas
(Saripurna, 2019).
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN

Bab Metodologi Percobaan menjelaskan tahapan kegiatan yang akan


dilakukan dalam melakukan percobaan.

3.1 Alat dan Bahan


Adapun beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum modul 2
ini, yaitu Software Arduino IDE yang berfungsi untuk membuat, mengedit suatu
kode program, memverifikasi, dan mengunggah kode program ke arduino,
kemudian ada Arduino Nano yang berfungsi sebagai alat kendali yang bisa
diprogram secara cepat dan mudah, selanjutnya ada LED yang digunakan sebagai
lampu indikator, lalu ada kabel jumper yang digunakan untuk menghubungkan
setiap komponen, lalu ada Breadboard yang digunakan sebagai papan untuk
membuat rangkaian, kemudian ada Push button yang berfungsi untuk
menghubungkan dan memutus aliran listrik, lalu ada Potensiometer yang
berfungsi untuk mengatur resistensi, tegangan, dan juga arus litrik yang mengalir
dalam suatu rangkaian listrik, dan yang terakhir terdapat Resistor yang berfungsi
untuk menghambat arus listrik yang mengalir ke LED.

3.2 Skema Alat


Adapun skema alat ayang dipakai dala praktikum modul 1 ini, yaitu
sebagai berikut:
3.2.1 Percobaan 1 Penggunaan ADC dan PWM Blending Ligh
Gambar 3.1 Schematic Penggunaan ADC dan PWM Blending Light

3.2.2 Percobaan 2 Blending Light with ADC

Gambar 3.2 Schematic Blending LED


3.2.3 Percobaan 3 Blending Light with PWM

Gambar 3.3 Blending Light with PWM

3.3 Cara Kerja


Adapun cara kerja dari praktikum modul 2 ini, yaitu pada percobaan 1 dan
3 memiliki cara kerja yang sama hanya saja berbeda pada coding dan juga
rangkaian yang digunakan, yaitu dimulai denga merangkai alat dan bahan seperti
pada gambar 1 di modul, kemudian menghubungkan arduino nano dengan laptop,
lalu melakukan upload codingan yang telah dibuat ke dalam arduino nano, setelah
itu mencatat perubahan yang terjadi pada lampu LED pada saat push button
ditekan seperti pada tabel 1 di modul. Selanjutnya, percobaan kedua dimulai
dengan merangkai alat dan bahan seperti pada gambar 1 di modul, kemudian
menghubungkan arduino nano dengan laptop, lalu melakukan upload codingan
yang telah dibuat ke dalam arduino nano, setelah itu mencatat perubahan yang
terjadi pada lampu LED pada saat potensiometer diputar seperti pada tabel 1 di
modul.
BAB 4
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Bab hasil percobaan dan pembahasan berisi tentang seluruh hasil yang
didapatkan selama praktikum Penggunaan ADC dan PWM Blending Light,
Blending Light with ADC, dan Blending Light with PWM dilakukan. Hasil
tersebut dianalisis untuk mengetahui keterkaitan satu sama lain, sehingga mampu
menjawab tujuan dari dilakukannya percobaan ini.

4.1 Hasil Percobaan


Setelah melakukan praktikum modul 2 ini adapun data hasil percobaan
yang kami peroleh, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1 Data Kondisi LED Penggunaan ADC dan PWM Blending Ligh
Kondisi Push Kondisi LED Gambar Kondisi Delay
Button LED

Push Button 1
Redup 5 ms
ditekan sebentar

Push Button 1
Terang 5 ms
ditekan lama

Push Button 2
Redup 5 ms
ditekan sebentar
Push Button 1
Mati 5 ms
ditekan lama

Tabel 4.2 Data Penggunaan ADC dan PWM Blending light


Potensiometer LED Gambar LED

LED 1 ON, LED 2 OFF,


0%
LED 3 OFF, LED 4 OFF

LED 1 ON, LED 2 OFF,


20%
LED 3 OFF, LED 4 OFF

LED 1 ON, LED 2 ON,


40%
LED 3 OFF, LED 4 OFF

LED 1 ON, LED 2 ON,


60%
LED 3 ON, LED 4 OFF

LED 1 ON, LED 2 ON,


80%
LED 3 ON, LED 4 ON

LED 1 ON, LED 2 ON,


100%
LED 3 ON, LED 4 ON
Tabel 4.3 Data Penggunaan analogWrite() pada pengaturan LED
Push Button LED Gambar LED

0 OFF

1 REDUP

2 TERANG

Adapun untuk codingan yang dipakai pada praktikum ini, yaitu seperti
pada gambar di bawah ini
4.1 1 Percobaan 1

Gambar 4.1 code percobaan 1


4.1 2 Percobaan 2

Gambar 4.2 Code Percobaan 2

4.1 3 Percobaan 3

Gambar 4.3 Code Percobaan 3


4.2 Pembahasan
Telah dilakukan praktikum Pemrograman Peralatan modul 2 dengan
percobaan 1 Penggunaan ADC dan PWM Blending Ligh, Percobaan 2 Blending
Light with ADC, dan Percobaan 3 Blending Light with PWM. Adapun tujuan dari
praktikum ini, yaitu pertama Mahasiswa terampil dalam membuat rangkaian
Penggunaan ADC dan PWM Blending Light, kedua Mahasiswa mampu membuat
code dalam rangkaian sederhana yang diintegrasikan dengan analog to digital
converted (ADC) dan Puse Width Modulation (PWM), ketiga Mahasiswa terampil
dalam membuat rangkaian Blending Light With ADC, keempat Mahasiswa
mampu menganalisis fungsi ADC untuk pengaturan LED berdasarkan coding
yang telah dilakukan, kelima Mahasiswa mampu menganalisis fungsi PWM untuk
pengaturan LED berdasarkan coding yang telah dilakukan, dan keenam
Mahasiswa memiliki kedisiplinan, kesopanan , dan kemampuan komunikasi yang
baik. Adapun prinsip yang digunakan pada praktikum modul 2 ini, yaitu yang
pertama Blending LED yang mana merujuk pada penggunaan beberapa lampu
LED dengan intensitas atau warna yang berbeda untuk menciptakan efek
pencahayaan yang diinginkan. Dalam hal ini, blending LED mengacu pada cara
menggabungkan atau mengatur lampu LED secara cerdas untuk mencapai hasil
pencahayaan yang diinginkan, selanjutnya yang kedua yaitu Analog To Digital
Converter (ADC) yang merupakan perangkat yang mengubah sinyal masukan
analog menjadi kode digital. ADC sering digunakan dalam pengaturan proses
industri, komunikasi digital, dan sistem pengukuran/pengujian. Secara umum,
ADC berfungsi sebagai perantara antara sensor-sensor yang mayoritas beroperasi
dalam mode analog, seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/berat, aliran, dan
sejenisnya, sebelum diukur menggunakan sistem digital seperti komputer, dan
yang terakhir yaitu Pulse Width Modulation (PWM) yang merupakan metode
untuk mengubah lebar pulsa dalam suatu periode yang tetap untuk mendapatkan
tegangan rata-rata yang berbeda. Secara umum, PWM merupakan teknik untuk
memanipulasi lebar sinyal dengan menggunakan pulsa dalam suatu periode untuk
mendapatkan tegangan rata-rata yang berbeda.
Adapun beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum modul 2
ini, yaitu Software Arduino IDE yang berfungsi untuk membuat, mengedit suatu
kode program, memverifikasi, dan mengunggah kode program ke arduino,
kemudian ada Arduino Nano yang berfungsi sebagai alat kendali yang bisa
diprogram secara cepat dan mudah, selanjutnya ada LED yang digunakan sebagai
lampu indikator, lalu ada kabel jumper yang digunakan untuk menghubungkan
setiap komponen, lalu ada Breadboard yang digunakan sebagai papan untuk
membuat rangkaian, kemudian ada Push button yang berfungsi untuk
menghubungkan dan memutus aliran listrik, lalu ada Potensiometer yang
berfungsi untuk mengatur resistensi, tegangan, dan juga arus litrik yang mengalir
dalam suatu rangkaian listrik, dan yang terakhir terdapat Resistor yang berfungsi
untuk menghambat arus listrik yang mengalir ke LED.
Adapun proses dari praktikum modul 2 ini, yaitu pada percobaan 1 dan 3
memiliki cara kerja yang sama hanya saja berbeda pada coding dan juga
rangkaian yang digunakan, yaitu dimulai denga merangkai alat dan bahan seperti
pada gambar 1 di modul, kemudian menghubungkan arduino nano dengan laptop,
lalu melakukan upload codingan yang telah dibuat ke dalam arduino nano, setelah
itu mencatat perubahan yang terjadi pada lampu LED pada saat push button
ditekan seperti pada tabel 1 di modul. Selanjutnya, percobaan kedua dimulai
dengan merangkai alat dan bahan seperti pada gambar 1 di modul, kemudian
menghubungkan arduino nano dengan laptop, lalu melakukan upload codingan
yang telah dibuat ke dalam arduino nano, setelah itu mencatat perubahan yang
terjadi pada lampu LED pada saat potensiometer diputar seperti pada tabel 1 di
modul.
Setelah dilakukannya praktikum modul pertama pemrograman peralatan
modul 1 dengan percobaan 1 Penggunaan ADC dan PWM Blending Ligh,
Percobaan 2 Blending Light with ADC, dan Percobaan 3 Blending Light with
PWM, didapat hasil yang akan dijelaskan sebagai berikut. Pada percobaan
pertama Penggunaan ADC dan PWM Blending Ligh digunakan 2 buah push
button dan 3 buah lampu LED di mana terdapat 4 kondisi push button dan LED,
yaitu ketika push button 1 ditekan sebentar maka lampu LED akan menyala redup
dengan delay 5 ms, kemudian ketika push button 1 ditekan lama maka lampu LED
akan menyala terang dengan delay 5 ms. Selanjutnya, ketika push button 2 ditekan
sebentar maka lampu LED akan menyala redup kembali dengan delay 5 ms,
kemudian ketika push button 2 diteka lama maka lampu LED akan mati dengan
delay 5 ms.
Selanjutnya, pada percobaan kedua Blending Light with ADC digunakan 1
buah potensiometer dan 4 buah lampu LED di mana terdapat 6 kondisi
potensiometer dan lampu LED, yaitu ketika potensiometer berada pada kondisi
0% maka LED 1 akan dan LED lainnya dalam kondisi mati, selanjutnya ketika
potensiometer diputar pada kondisi 20% maka kondisi LED akan sama dengan
ketika potensiometer berada pada kondisi 0% yaitu hanya 1 LED yang menyala,
kemudian ketika potensiometer diputar pada kondisi 40% maka didapatkan LED 1
dan LED 2 menyala dan LED yang lain dalam kondisi mati, lalu ketika
potensiometer diputar pada kondisi 60% maka didapatkan LED 1, 2, dan 3
menyala sedangkan LED 4 tetap pada kondisi off atau mati, selanjutnya ketika
potensiometer diputar pada kondisi 80% maka didapatkan keempat LED berada
pada kondisi on atau menyala, begitupun ketika potensiometer diputar pada
kondisi 100% di mana semua lampu LED akan menyala. Adapun hal di atas
terjadi disebabkan oleh penggunaan ADC (Analog-to-Digital Converter) yang di
mana memungkinkan mikrokontroler untuk mengubah input analog dari
potensiometer menjadi format digital yang dapat diproses.
Selanjutnya, pada percobaan ketiga Blending Light with PWM, digunakan
1 buah push button dan 3 buah lampu LED di mana terdapat 3 kondisi push button
dan LED, yaitu ketika push button berada pada pada kondisi 0 atau tidak ditekan
maka didapatkan kondisi lampu LED tidak menyala, kemudian ketika push button
berada pada kondisi 1 atau ditekan sekali maka kondisi lampu LED menyala
redup, dan ketika push button berada pada konsisi 2 atau ditekan sebanyak dua
kali maka didapatkan kodisi lampu LED menyala terang. Adapun hal di atas
terjadi disebabkan oleh penggunaan PWM (Pulse Width Modulation) yang di
mana merupakan metode untuk mengontrol kecerahan atau intensitas dari
perangkat elektronik seperti LED. Dalam PWM sendiri, sinyal pulsa digunakan
untuk mengubah tingkat daya yang disalurkan ke perangkat tersebut. Semakin
lebar pulsa, semakin terang LED akan menyala. Sebaliknya, pulsa yang lebih
pendek akan menghasilkan cahaya yang lebih redup.
Dari hasil percobaan yang didapatkan sudah sesuai dengan teori yaitu
penggunaan ADC (Analog-to-Digital Converter) dan PWM (Pulse Width
Modulation, yang dimana ADC digunakan untuk menubah input analog dari posh
button dan potensiometer menjadi format digital berupa kondisi lampu LED.
Sedangkan, PWM digunakan untuk mengontrol kecerahan atau intensitas dari
lampu LED yang di mana semakin lebar pulsa, semakin terang LED akan
menyala. Sebaliknya, pulsa yang lebih pendek akan menghasilkan cahaya yang
lebih redup.
BAB 5
KESIMPULAN

Setelah melakukan praktikum dan melakukan analisis dari hasil data yang
diperoleh saat praktikum, maka dapa disimpulkan sebagai berikut:
1. Mahasiswa sudah terampil dalam membuat rangkaian Penggunaan
ADC dan PWM Blending Light dibuktikan dengan dokumentasi
rangkaian yang terdapat pada tabel 4.1.
2. Mahasiswa telah mampu membuat code dalam rangkaian sederhana
yang diintegrasikan dengan analog to digital converter (ADC) dan puls
width modulation (PWM), yang mana dalam membuat kode perlu
diperhatikan dalam mengidentifikasi pin ADC dan PWM pada
mikrokontroler dan memeriksa library atau modul yang digunakan.
3. Mahasiswa sudah terampil dalam membuat rangkaian Blending Light
With ADC dibuktikan dengan dokumentasi rangkaian yang terdapat
pada tabel 4.2
4. Mahasiswa telah mempu menganalisi fungsi ADC untuk pengamatan
LED berdasarkan coding yang telah dilakukan dibuktikan dengan
analisis yang dilakukan pada pembahasan, adapun menganalisis fungsi
ADC, penting untuk memeriksa library atau modul yang digunakan
dan memahami cara membaca data analog dari sumber input. Selain
itu, perlu dipahami juga rentang nilai yang dihasilkan oleh ADC
(biasanya dari 0 hingga 1023 pada banyak platform) dan cara
memetakan nilai-nilai tersebut ke kecerahan LED yang sesuai.
Eksperimen praktis diperlukan untuk memastikan bahwa ADC
berfungsi dengan benar dan sesuai dengan tujuan pengaturan LED
yang diinginkan.
5. Mahasiswa telah mampu menganalisis fungsi PWM untuk pengaturan
LED berdasarkan coding yang telah dilakukan dibuktikan dengan
analisis yang dilakukan pada pembahasan, adapun dalam menganalisis
fungsi PWM, penting untuk memeriksa library atau modul yang
digunakan, mengidentifikasi pin PWM pada mikrokontroler,
memahami nilai-nilai PWM, dan memahami bagaimana kode
mengontrol kecerahan LED melalui PWM.
6. Mahasiswa memiliki kedisiplinan, kesopanan, dan komunikasi yang
baik. Pada praktikum kali ini mahasiswa bisa memiliki kedisiplinan
dalam mengerjakan laporan praktik dengan tepat waktu, dan praktikan
juga bisa memiliki kesopanan dalam praktikum dan komunikasi yang
baik pada saat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Pawana, I. G. N. A., Gunawan, H., & Paramartha, A.2021. “Integrated


Development Environment Untuk Pengembangan Smart System/IoT
Berbasis Chip ESP32”. TIERS Information Technology
Journal, 2(2), 16-23.
Rismawan, E., Sulistiyanti, S.R. and Trisanto, A.2012. “Rancang Bangun
Prototype Penjemur Pakaian Otomatis Berbasis Mikrokontroler
Atmega8535”. Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan, 1(1).
Triawan, Y., & Sardi, J.2020. “Perancangan Sistem Otomatisasi Pada Aquascape
Berbasis Mikrokontroller Arduino Nano”. JTEIN: Jurnal Teknik Elektro
Indonesia, 1(2), 76-83.
Suhardi, D.2014. “Prototipe controller lampu penerangan Led (light emitting
diode) independent bertenaga surya”. Jurnal Gamma, 10(1).
Zanofa, A.P., Arrahman, R., Bakri, M. and Budiman, A.2020. Pintu Gerbang
Otomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO R3. Jurnal Teknik Dan
Sistem Komputer, 1(1), pp.22-27.
Sulehu, M. and Senrimang, A.H.2018. Program Aplikasi Alat Pengukur Kadar
Glukosa Dalam Darah Non Invasive Bebasis Desktop. Inspiration: Jurnal
Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 8(1), pp.16-24.
Saripurna, D., Calam, A., Yusnidah, Y. and Lubis, Z.2019. Sistem Cerdas
Pemanggang Jagung Semi Otomatis Berbasis Mikrokontroler
Menggunakan Metode PWM (Pulse Width Modulation. Jurnal
SAINTIKOM (Jurnal Sains Manajemen Informatika dan Komputer),
18(1), pp.82-86.
Halaman Lampiran
Lampiran 1
A. Percobaan 1
B. Percobaan 2
C. Percobaan 3
Lampiran 2
Lembar Tugas Pendahuluan Praktikum Sistem Tenaga Listik 1
Nama : Andi Asri Abdillah
NIM : 04211008

Percobaan 1

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ADC dan PWM!


Jawab:
a. ADC (Analog-to-Digital Converter) merupakan komponen atau modul dalam
mikrokontroler atau sistem elektronik lainnya yang mengubah sinyal analog menjadi
bentuk digital. Sinyal analog adalah sinyal berkelanjutan yang dapat memiliki nilai di
berbagai kisaran tertentu. Di sisi lain, sinyal digital adalah sinyal yang terdiri dari dua
nilai diskrit, yaitu 0 dan 1 (atau OFF dan ON).

Fungsi dari ADC:

 Proses Konversi Sinyal adalah ketika ADC mengubah sinyal analog, seperti suara
atau cahaya, menjadi format yang dapat dimengerti oleh komputer atau
mikrokontroler.

 Ketepatan pada ADC menunjukkan sejauh mana tingkat akurasi dalam


menggambarkan nilai analog dalam format digital.

 Hasil konversi ADC dalam bentuk sinyal digital dapat diproses dan dianalisis oleh
mikrokontroler atau perangkat elektronik lainnya.

b. PWM (Pulse Width Modulation) merupakan teknik yang digunakan untuk mengatur
besaran daya yang diberikan kepada perangkat elektronik seperti motor, lampu, atau
speaker. Dalam metode PWM, sinyal digital dipancarkan dalam bentuk pulsa ON-OFF
dengan lebar pulsa yang dapat diatur. Dengan mengatur lebar pulsa, daya rata-rata yang
diberikan kepada perangkat dapat diubah tanpa mempengaruhi nilai tegangan atau
arusnya.

Fungsi dari PWM:

 Mengendalikan Kecepatan Motor: PWM digunakan untuk mengatur kecepatan


motor DC melalui pengaturan daya yang diberikan ke motor.
 Mengendalikan Kecerahan Layar (Backlighting): Dalam layar LCD, PWM dipakai
untuk menyesuaikan intensitas cahaya dari lampu latar (backlight).

 Mengendalikan Suara (Audio): PWM dapat dimanfaatkan untuk menciptakan suara


dengan mengatur frekuensi pulsa, menghasilkan berbagai efek suara.

2. Jelaskan yang dimaksud dengan blending light!


Jawab:
Blending light adalah metode menggabungkan dua atau lebih sumber cahaya atau gambar
dengan tingkat transparansi tertentu, sehingga menghasilkan efek visual yang bersatu dan
terlihat alami. Teknik ini sering digunakan dalam industri grafika komputer, animasi, dan
desain grafis untuk menciptakan efek transparansi, perubahan warna, atau efek visual
lainnya dengan mengombinasikan gambar atau objek yang berbeda.

3. Buat koding pada percobaan ini menggunakan arduino!


Jawab:
const int ledPin1 = 9; // Pin LED pertama
const int ledPin2 = 10; // Pin LED kedua

void setup() {
pinMode(ledPin1, OUTPUT);
pinMode(ledPin2, OUTPUT);
}

void loop() {
// Variabel untuk menyimpan nilai PWM (0 - 255)
int brightness;
// Efek Blending Light dari LED 1 ke LED 2
for (brightness = 0; brightness <= 255; brightness++) {
analogWrite(ledPin1, brightness); // LED 1 menyala dengan tingkat kecerahan
Brightness

analogWrite(ledPin2, 255 - brightness); // LED 2 menyala dengan tingkat kecerahan


yang berlawanan
delay(10); // Delay untuk efek blending yang halus
}
// Efek Blending Light dari LED 2 ke LED 1
for (brightness = 255; brightness >= 0; brightness--) {
analogWrite(ledPin1, brightness); // LED 1 menyala dengan tingkat kecerahan
brightness
analogWrite(ledPin2, 255 - brightness); // LED 2 menyala dengan tingkat kecerahan
yang berlawanan
delay(10); // Delay untuk efek blending yang halus
}
}
Lembar Tugas Pendahuluan Praktikum Sistem Tenaga Listik 1
Nama : Andi Asri Abdillah
NIM : 04211008

Percobaan 2
1. Jelaskan menggunakan bahasa pribadi tentang fungsi ADC!
Jawab:
a. Proses Konversi Sinyal: ADC berfungsi mirip dengan seorang penerjemah. ADC dapat
dibayangkan sebagai penerjemah yang menerjemahkan bahasa analog (seperti suara
atau cahaya) ke dalam bahasa digital yang dapat dimengerti oleh komputer atau
mikrokontroler. Bahasa analog adalah bentuk bahasa yang berkelanjutan dan kompleks,
sementara bahasa digital terdiri dari kode sederhana seperti 0 dan 1. ADC membantu
perangkat elektronik untuk "mengartikan" pesan dari dunia analog ke dalam bahasa
digital yang dapat mereka proses.

b. Ketepatan; Bayangkan jika Anda ingin menimbang berat suatu objek. Presisi dalam
konteks ini mengacu pada akurasi dari timbangan Anda. ADC dengan tingkat presisi
yang tinggi dapat dibandingkan dengan timbangan yang sangat akurat. Semakin tinggi
tingkat presisinya, semakin tepat pula konversi sinyal analog ke bentuk digital. Hal ini
krusial karena kita membutuhkan informasi yang akurat ketika mengukur faktor-faktor
seperti suhu, tekanan, atau tingkat cahaya.

c. Pemrosesan Sinyal: Setelah penerjemahan selesai, mikrokontroler atau komputer dapat


memproses pesan digital ini dengan lebih mudah. Ini seperti menerjemahkan pesan
yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer. Setelah
informasi dalam bentuk digital, perangkat dapat melakukan berbagai tugas dan analisis,
seperti menyesuaikan suhu, mengatur kecerahan lampu, atau mengolah suara.

2. Bagaimana cara kerja dari digitalWrite


Jawab:
a. Menetapkan Pin dan Kondisi: Langkah awal adalah menentukan pin yang hendak Anda
kendalikan. Sebagai contoh, apabila Anda berencana untuk mengontrol pin 13, Anda
akan menggunakan perintah digitalWrite(13, HIGH); untuk mengatur pin 13 ke status
HIGH (1), atau digitalWrite(13, LOW); untuk mengaturnya ke status LOW (0).

b. Transformasi Status Digital ke Tegangan: Saat Anda menggunakan digitalWrite(pin,


HIGH);, Arduino mengubah status logika tersebut (HIGH) menjadi tegangan yang
sesuai, umumnya sekitar 5V. Sebaliknya, apabila Anda memakai digitalWrite(pin,
LOW);, ini berarti Arduino mengubah status logika menjadi 0V atau ground.

c. Mengirimkan Sinyal ke Pin: Arduino mengirimkan sinyal tegangan ke pin yang telah
Anda tentukan. Apabila statusnya adalah HIGH, maka pin akan memiliki tegangan
sekitar 5V. Jika statusnya adalah LOW, pin akan terhubung dengan ground (0V).

d. Mengatur Perangkat Eksternal: Pin yang dikendalikan melalui digitalWrite() dapat


digunakan untuk mengontrol berbagai jenis perangkat eksternal, seperti LED, relay,
motor, atau komponen lain yang bereaksi terhadap perubahan tegangan.

3. Buatlah kodingan Blending LED dengan menggunakan digitalWrite pengaturan potensio


seperti pada flowchart percobaan

Jawab:
int nilai = 0
void setup() {
pinMode (A5, INPUT);
pinMode (6, OUTPUT);
pinMode(9, OUTPUT);
pinMode(10, OUTPUT);
pinMode(11, OUTPUT);
Serial.begin(9600);
}
void loop () {
nilai = analogRead(AS);
Serial.printIn(nilai);
if (nilai>=200) {
DigitalWrite(6, HIGH);
}else{
digitalWrite(6, LOW);
}
if (nilai>=400) {
digitalWrite(9, HIGH);
}else{
digitalWrite(9, LOW);
}
if (nilai>=600) {
digitalWrite(10, HIGH);
}else{
digitalWrite(10, LOW);
}
if (nilai>=800) {
digitalWrite(11, HIGH);
}else{
digitalWrite(11, LOW);
}
delay(100);
}
Lembar Tugas Pendahuluan Praktikum Sistem Tenaga Listik 1
Nama : Andi Asri Abdillah
NIM : 04211008

Percobaan 3

1. Jelaskan menurut pendapat pribadi mengenai Pulse Width Modulation (PWM) dan
analogWrite()!

Jawab:
Saya berpendapat bahwa Pulse Width Modulation (PWM) dan fungsi analogWrite() pada
Arduino merupakan instrumen yang amat bermanfaat dalam ranah elektronika dan
pengkodean mikrokontroler. Di bawah ini adalah beberapa pandangan subjektif saya tentang
keduanya:

a. Pulse Width Modulation (PWM):

 Kemampuan Pengendalian yang Fleksibel: PWM memberikan kapasitas untuk


mengatur kecepatan motor, kecerahan cahaya, atau sinyal lainnya dengan tingkat
akurasi yang tinggi. Fasilitas ini memungkinkan kita untuk menciptakan efek
visual, suara, atau gerakan dengan tingkat keakuratan yang luar biasa.

 Efisiensi Energi: PWM memungkinkan pengaturan daya yang sangat efisien.


Dengan mengatur periode di mana sinyal ON (HIGH) dan OFF (LOW) terjadi, kita
dapat mengendalikan jumlah energi yang digunakan oleh perangkat. Ini
berkontribusi pada penghematan daya, terutama dalam aplikasi yang menggunakan
baterai.

 Aplikasi yang Beragam: PWM memiliki berbagai aplikasi, termasuk kontrol motor
DC, kontrol kecerahan LED, dan pembuatan suara dalam speaker. Dengan
kemampuan untuk mengatur tingkat pulsa, PWM dapat digunakan dalam banyak
konteks yang berbeda.

b. analogWrite()` dalam Arduino:

 Kemudahan Penggunaan: Fungsi analogWrite() menyajikan antarmuka yang


simpel dan mudah dipahami untuk menerapkan PWM pada Arduino. Hal ini
membuatnya sangat sesuai bagi pemula dan memungkinkan eksplorasi kreatif
dalam proyek-proyek elektronika.

 Integrasi dengan Sensor: Fungsi analogWrite() dapat dengan mudah disesuaikan


dengan sensor-sensor analog. Output nilai dari sensor analog bisa dimanfaatkan
untuk mengatur nilai PWM, yang memungkinkan respons yang dinamis terhadap
perubahan lingkungan atau masukan sensor.

 Kemudahan dalam Proyek DIY: Fungsi ini mempermudah pembuatan proyek-


proyek DIY yang melibatkan pengendalian kecepatan motor, penyesuaian
kecerahan lampu LED, atau kontrol suara. Ini memberikan kesempatan untuk
bereksperimen dan berinovasi tanpa membutuhkan pemahaman yang mendalam
tentang elektronika.

2. Membuat source code fungsi analogWrite() pada arduino mengenai blending 3 LED berbeda
warna menggunakan 1 Push Button, dengan kondisi: 1. Redup; 2. Terang!

Jawab:

const int redPin = 9; // Pin untuk LED merah


const int greenPin = 10; // Pin untuk LED hijau
const int bluePin = 11; // Pin untuk LED biru
const int buttonPin = 2; // Pin untuk tombol

int buttonState = 0; // Variabel untuk menyimpan status tombol


int brightness = 0; // Variabel untuk tingkat kecerahan LED

void setup() {
pinMode(redPin, OUTPUT);
pinMode(greenPin, OUTPUT);
pinMode(bluePin, OUTPUT);
pinMode(buttonPin, INPUT);
}

void loop() {
buttonState = digitalRead(buttonPin); // Baca status tombol

if (buttonState == HIGH) { // Tombol ditekan


// Kondisi Terang (kecerahan maksimum)
analogWrite(redPin, 255); // LED merah terang
analogWrite(greenPin, 255); // LED hijau terang
analogWrite(bluePin, 255); // LED biru terang
} else {
// Kondisi Redup (kecerahan minimum)
analogWrite(redPin, 50); // LED merah redup
analogWrite(greenPin, 50); // LED hijau redup
analogWrite(bluePin, 50); // LED biru redup
}
}

Anda mungkin juga menyukai