Kelompok 3
Anggota :
Gambar 4. Relay
Optocoupler
Optocoupler adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai
penghubung berdasarkan cahaya optik. Optocoupler dengan kombinasi
LED-Phototransistor terdiri dari sebuah komponen LED (Light Emitting
Diode) yang memancarkan cahaya infra merah (IR LED) dan sebuah
komponen semikonduktor yang peka terhadap cahaya (Phototransistor)
sebagai bagian yang digunakan untuk mendeteksi cahaya infra merah yang
dipancarkan oleh IR LED.
Gambar 6. Dioda
Resistor
Komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk
mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai
resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di
antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut
berbanding lurus dengan arus yang mengalir.
Gambar 7. Resistor
Power supply
Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya
adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk
perangkat listrik ataupun elektronika lainnya. Pada dasarnya Power
Supply atau Catu daya ini memerlukan sumber energi listrik yang
kemudian mengubahnya menjadi energi listrik yang dibutuhkan oleh
perangkat elektronika lainnya. Oleh karena itu, Power Supply kadang-
kadang disebut juga dengan istilah Electric Power Converter.
BAB 2
ALAT DAN BAHAN
A. Alat
- Gunting
- Cutter
- Solder
- Penggaris
- Tang potong
- Bolpoin
- Kuas
B. Bahan
- Sensor suhu DS18B20
- LCD (Liquid Crystal Display)
- Ardiuno UNO
- Relay
- Diode
- Resistor
- Power Suplay
- Timah
- Kabel Jumper
- Steker + stopkontak
- Optocoupler
- Cat
C. Proses Pembuatan
Pembuatan alat sistem kontrol dapat di lihat pada diagram flowchart
dibawah ini
Mulai
Selesai
Alur pemrograman pada Ardiuno
#include <OneWire.h>
#include <DallasTemperature.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
#include <Wire.h>
// menghubungkan output sensor ke pin 6
#define ONE_WIRE_BUS 3
#define RELAY 8
// Referensi
DallasTemperature sensors(&oneWire);
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16, 2);
//deklarasi variabel
float Set_Point, suhu, error, P;
float Kp = 3.1;
void setup()
{
// start serial port
Serial.begin(9600);
pinMode(RELAY, OUTPUT);
delay(2000);
lcd.clear();
float IN_Temp () {
// mengirim perintah untuk mendapatkan suhu
sensors.requestTemperatures();
void loop()
{
//menetapkan set point suhu
Set_Point = 45;
//membaca suhu
IN_Temp();
//main program
if (P > 0) {
digitalWrite(RELAY, HIGH); // Turns OFF Relays
lcd.setCursor(3, 1);
lcd.print("HEATER ON ");
}
if (P <= 0) {
digitalWrite(RELAY, LOW); // Turns Relay ON
lcd.setCursor(3, 1);
lcd.print("HEATER OFF");
}
Serial.print(suhu);
Serial.print(",");
Serial.println(Set_Point);
}
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil percobaan, maka diperoleh hasil sebagai berikut
50
40
Suhu (°C)
30
20
10
0
18:49.320:25.622:02.123:38.625:15.026:51.428:27.730:04.231:40.633:16.9
Waktu (sekon)
Gambar percobaan 1
LAMPIRAN