Push Button
Oleh
KELOMPOK 6
Sasmita 1729042113
Dosen Pengampu
3. IDE Arduino
IDE (Integrated Development Environment) adalah sebuah perangkat lunak
yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi mikrokontroler mulai dari
menuliskan source program, kompilasi, upload hasil kompilasi dan uji coba secara
terminal serial.
a. Icon menu verify yang bergambar ceklis berfungsi untuk mengecek program
yang ditulis apakah ada yang salah atau error.
b. Icon menu upload yang bergambar panah ke arah kanan berfungsi untuk memuat
atau transfer program yang dibuat di software arduino ke hardware arduino.
c. Icon menu New yang bergambar sehelai kertas berfungsi untuk membuat
halaman baru dalam pemrograman.
d. Icon menu Open yang bergambar panah ke arah atas berfungsi untuk membuka
program yang disimpan atau membuka program yang sudah dibuat dari pabrikan
software arduino.
4. LED
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen
elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan
tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada
jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan
sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada
Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat
dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda
dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak
menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED
(Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu
penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.
5. Push Button
Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar sederhana
yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan
sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar
akan bekerja sebagai device penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol
ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada
kondisi normal.
Sebagai device penghubung atau pemutus, push button switch hanya memiliki
2 kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi sangat penting
karena semua perangkat listrik yang memerlukan sumber energi listrik pasti
membutuhkan kondisi On dan Off. Karena sistem kerjanya yang unlock dan langsung
berhubungan dengan operator, push button switch menjadi device paling utama yang
biasa digunakan untuk memulai dan mengakhiri kerja mesin di industri. Secanggih
apapun sebuah mesin bisa dipastikan sistem kerjanya tidak terlepas dari keberadaan
sebuah saklar seperti push button switch atau perangkat lain yang sejenis yang
bekerja mengatur pengkondisian On dan Off.
b. Katoda
Kebalikan dari anoda, katoda adalah elektroda dalam sel elaktrokimia yang
terpolarisasi jika arus listrik mengalir keluar darinya. Pada baterai biasa (Baterai
Karbon-Seng), yang menjadi katoda adalah seng, yang juga menjadi pembungkus
baterai. Sedangkan, pada baterai alkalin, yang menjadi katoda adalah mangan
dioksida (MnO2).
Definisi katoda. Katoda berasal dari bahasa Yunani yaitu hodos yang brearti
jalan. Katoda merupakan elektroda negatif. Kutub negatif. Dalam elektrolis, katoda
merupakan elektroda dengan potensial negatif terhadap anoda. Dalamm berbagai
sistem elektrik, misalnya tabung lucutan dan piranti elektrik padat, katoda adalah
ujung akhir electron masuk dalam sistem.
Katoda merupakan kutub negatif dari sel elektroli. Pada baterai biasa (Baterai
Karbon-Seng), yang menjadi kutub katoda biasanya adalah logamseng, yang juga
sering menjadi pembungkus dari kotak baterai tersebut. Sedangkan, pada
bateraialkalin, yang menjadi katoda adalah logam mangan dioksida (MnO2).
C. Skematik
1. Rangkaian 1 LED yang Menyala dengan memakai push button
D. Sintaks
1. 1 LED Menyala dengan memakai Push Button
int ledPin = 9;
int buttonPin = 4;
void setup() {
pinMode (ledPin, OUTPUT);
pinMode (ledPin, INPUT);
}
void loop() {
if (digitalRead (buttonPin) == HIGH) {
digitalWrite (ledPin, HIGH);
}
else{
digitalWrite (ledPin, LOW);
}
}
void loop() {
buttonStatusSaya = digitalRead(PIN_BUTTON);
if (buttonStatusSaya == LOW)
{
digitalWrite(PIN_LED1, HIGH);
delay(durasiTransisi);
digitalWrite(PIN_LED2, HIGH);
delay(durasiTransisi);
digitalWrite(PIN_LED3, HIGH);
delay(durasiTransisi);
}
else
{
digitalWrite(PIN_LED1, LOW);
delay(durasiTransisi);
digitalWrite(PIN_LED2, LOW);
delay(durasiTransisi);
digitalWrite(PIN_LED3, LOW);
delay(durasiTransisi);
}
}
void setup() {
pinMode( PIN_LED1, OUTPUT );
pinMode( PIN_LED2, OUTPUT );
pinMode( PIN_LED3, OUTPUT );
pinMode( PIN_BUTTON, INPUT_PULLUP );
}
void loop() {
if( digitalRead(PIN_BUTTON) == LOW && button_ready ) {
if( led_on ) {
digitalWrite( PIN_LED1, LOW );
delay(2000);
digitalWrite( PIN_LED2, LOW );
delay(2000);
digitalWrite( PIN_LED3, LOW );
led_on = false;
} else {
digitalWrite( PIN_LED1, HIGH );
delay(2000);
digitalWrite( PIN_LED2, HIGH );
delay(2000);
digitalWrite( PIN_LED3, HIGH );
led_on = true;
}
button_ready = false;
} else if( digitalRead(PIN_BUTTON) == HIGH && !button_ready ) {
button_ready = true;
}
delay( 10 );
}
void setup() {
pinMode( PIN_LED1, OUTPUT );
pinMode( PIN_LED2, OUTPUT );
pinMode( PIN_LED3, OUTPUT );
pinMode( PIN_LED4, OUTPUT );
pinMode( PIN_LED5, OUTPUT );
pinMode( PIN_BUTTON, INPUT_PULLUP );
}
void loop() {
digitalWrite(PIN_LED3, HIGH);
digitalWrite(PIN_LED4, HIGH);
if( digitalRead(PIN_BUTTON) == LOW && button_ready ) {
if( led_on ) {
digitalWrite(PIN_LED3, LOW);
digitalWrite(PIN_LED4, LOW);
digitalWrite( PIN_LED2, HIGH);
delay(2000);
digitalWrite(PIN_LED2, LOW );
digitalWrite(PIN_LED1, HIGH);
digitalWrite(PIN_LED5, HIGH );
delay(10000);
digitalWrite( PIN_LED2, HIGH );
digitalWrite(PIN_LED1, LOW);
digitalWrite(PIN_LED5, LOW );
delay(2000);
digitalWrite(PIN_LED3, HIGH);
digitalWrite(PIN_LED4, HIGH);
digitalWrite(PIN_LED2, LOW);
digitalWrite(PIN_LED1, LOW );
digitalWrite(PIN_LED5, LOW );
led_on = false;
} else {
digitalWrite( PIN_LED1, LOW );
digitalWrite( PIN_LED2, LOW );
digitalWrite( PIN_LED3, LOW );
digitalWrite( PIN_LED4, LOW );
digitalWrite( PIN_LED5, LOW );
led_on = true;
}
button_ready = false;
} else if( digitalRead(PIN_BUTTON) == HIGH && !button_ready ) {
button_ready = true;
}
delay( 10 );
}
E. Output
1. Tampilan 1 LED Menyala dengan memakai Push Button
LED Merah Menyala ketika Push LED Kuning Menyala ketika Push
Button ditekan Button masih ditekan
LED Hijau Menyala ketika Push LED Merah Mati ketika Push Button
Button masih ditekan tidak ditekan
LED Kuning Mati ketika Push LED Hijau Mati ketika Push Button
Button tidak ditekan tidak ditekan
LED Merah dan Kuning Menyala LED Merah dan Kuning Menyala
LED Merah dan Kuning Menyala LED Merah, Kuning, dan Hijau
Menyala
LED Merah (Atas) dan Hijau (Bawah) Mati, sedangkan LED Kuning Menyala
ketika Push Button ditekan
F. Analisis
Pada praktikum kedua ini kami melakukan percobaan untuk menyalakan LED
dengan menggunkan push button. Pada latihan pertama menyalakan satu LED
sedangkan pada latihan kedua dan latihan ketiga menyalakan 3 LED tetapi pada
latihan ketiga ini menggunakan push button dengan prinsip kerja seperti saklar. Pada
latihan keempat menyalakan 5 LED dengan prinsip kerja seperti lampu lalu lintas.
Pertama yang dilakukan adalah menyambungkan Arduino dengan breadboard yang
sudah terpasang resistor dan LED ke laptop yang sudah terinstal IDE, setelah itu
mengatur tools IDE dengan board Arduino/Genuino Uno dan port COM3.
Prinsip kerja latihan pertama dalam mendeklarasikan satu LED sesuai dengan
penempatan digital input/output pins. Kemudian pada void setup digunakan untuk
mendeklarasikan LEDpin sebagai output agar dapat dinyalakan ketika program
berjalan dan button sebagai input ketika menekan push button maka LED akan
menyala. Pada void loop kita memakai program if else yang dimana ketika menekan
button maka LED berstatus HIGH (menyala) dan jika button tidak ditekan maka LED
berstatus LOW (mati).
Prinsip kerja latihan kedua yaitu mendeklarasikan tiga LED dan satu button
serta pin button dan juga delaynya. Pada void setup mengatur pin LED sebagai output
dan pinButton sebagai input. Pada void loop menggunakan program if else yang
dimana jika pin button ditekan maka LED akan menyala tetapi secara bergantian
dengan delay dua detik dan jika button tidak ditekan maka matinya akan secara
bergantian dengan delay dua detik juga.
Prinsip kerja latihan ketiga hampir sama dengan prinsip kerja latihan kedua.
Perbedaannya terletak pada void loopnya yang dimana memakai program if else
namun ketika button ditekan satu kali maka LED akan menyala bergantian dengan
delay dua detik dan jika button ditekan satukali lagi maka LED akan mati secara
bergantian dengan delay dua detik, hal ini menyerupai prinsip kerja saklar.
Prinsip kerja latihan keempat hampir sama dengan prinsip kerja latihan ketiga.
Perbedaannya terletak pada jumlah LED yang digunakan yang dimana kita harus
mendeklarasikan satu pin button dan lima LED sesuai dengan penempatan digital
input/output pins. Pada void setup mangatur kode 5 LED sebagai output dan pin
button sebagai input. Pada void loop menggunakan program if else. Sebelum
menekan button maka pin LED hijau (yang berada di bawah) dan LED merah (yang
berada di atas) menyala, ketika push button ditekan LED hijau (yang berada di
bawah) dan LED merah (yang berada di atas) mati maka LED kuning menyala
dengan durasi dua detik. Setelah LED kuning mati maka LED merah (yang berada di
bawah) dan LED hijau (yang berada di atas) menyala dengan durasi sepuluh detik
setelah LED merah (yang berada di bawah) dan hijau (yang berada di atas) mati maka
LED kuning menyala dengan durasi dua detik, setelah itu LED hijau (yang berada di
bawah) dan LED merah (yang berada di atas) menyala kembali.
Setelah menuliskan script terlebih dahulu verifikasi sebelum menguploadnya.
Setelah mengupload script yang sudah dimasukkan pada IDE akan bekerja pada
Arduino. Jika ingin menjalankan ulang script pada IDE bisa menekan tombol reset
pada Arduino.
G. Kesimpulan