Disusun Oleh:
Subjek utama yang akan dibahas pada makalah ini adalah multimeter analog
dan digital. Multimeter adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk menguji atau
mengukur parameter nilai tegangan, arus, maupun resistansi. Multimeter bisa juga
disebut voltmeter, amperemeter, atau ohm meter.
Ampere meter, volt meter, dan ohm meter adalah alat ukur yang tersusun
dalam multimeter , semuanya menggunakan gerak d’Arsonval yaitu gerakan dasar
kumparan putar magnet permanen PMMC(Permanent Magnet Moving Coil).
Perbedaan antara masing-masing alat ukur tersebut adalah rangkaian di dalamya
dimana tiap alat ukur memiliki pengaplikasian gerak d’Arsonval yang berbeda-beda.
Dengan dasar gerak d’Arsonval ini, dapat disimpulkan bahaw alat ukur tunggal dapat
direncanakan untuk melakukan ketiga fungsi pengukuran , yaitu terhadap keriga
besaran (arus, tegangan dan tahanan)seperti halnya multimeter analog. Multimeter
analog ini dilengkapi dengan sebuah saklar posisi untuk menghubungkan rangkaian-
rangkaian yang sesuai dengan gerak d’Arsonval.
2.2 Jenis-jenis Multimeter
2. Multimeter Digital
Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih
banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-
tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak,
tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai
pada penelitian atau kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi,
tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang
memakai multimeter digital.
Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil.
Jadi bila melakukan pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya
menggunakan multimeter analog.
Multimeter merupakan salah satu alat ukur kumparan putar yang bekerja atas
dasar prinsip dari adanya suatu kumparan listrik, yang ditempatkan pada medan
magnet, yang berasal dari suatu magnet pemanen. Arus yang dialirkan melalui
kumparan akan menyebabkan kumparan tersebut berputar. Alat ukur kumparan putar
tidak hanya dapat digunakan untuk mengukur arus searah, akan tetapi juga dapat
digunakan untuk arus bolak-balik. Magnet permanan yang memiliki kutub utara dan
selatan dan diantara kutub-kutub tersebut ditempatkan suatu silinder inti besi. Hal
tersebut akan menyebabkan terbentuknya medan magnet yang rata pada celah
diantara kutub magnet dan silinder inti besi besi, yang masuk melalui kutub-kutub ke
dalam silinder, secara radial sesuai dengan arah-arah panah. Dalam celah udara ini
ditempatkan kumparan yang dapat melalui sumbu. Bila arus searah yang tidak
diketahui besarnya mengalir melalui kumparan tersebut, suatu gaya
elektromagnetik/yang mempunyaiarah tertentu akan dikenakan pada kumparan putar,
sebagai hasil antara arus dan medan magnet. Arah dari gaya dapat ditentukan
menurut ketentuan dari tori fleming. Besarnya dari gaya ini dapat diturunkan dengan
mudah. Pada setiap ujung dari sumbu, ditempatkan pegas yang salah satu ujungnya
melakt padanya sedangkan ujung yang lain pada dasar tetap. Setiap pegas akan
memberikan gaya reaksinya yang berbanding lurus dengan besar sudut rotasi dari
sumbu dan berusaha untuk menahan perputaran. Jadi, dengan kata lain pegas
membaerikan pada sumbu yang berlawanan arahnya.
Sensitivitas (S) adalah kebalikan dari defleksi skala penuh alat ukur
yaitu : S = 1 / IdpSensitivitas S dapat digunakan pada metode sensitivitas untuk
menentukan tahanan pengali voltmeter arus searah . R = (S x V) - Rm
Dimana :
S = Sensitivitas voltmeter,ohm/volt
V = Tegangan rangkuman yang ditentukan oleh posisi sakelar
Rs = Tahanan pengali
Rm = Tahanan-dalam alat ukur (ditambah tahanan seri)
4. Efek pembebanan
- Melakukann cek probenya (test lead) apakah masih normal atau tidak.
Gunakan ohmmeter, jika ada yang putus maka harus disambung atau ganti
dengan yang baru.
- Melakukann cek apakah meter menggunakan fuse atau tidak. Jika
menggunakan fuse cek apakah fuse masih normal atau tidak.
- Melakukann cek pada resistansi seri sesuai batas ukur apakah masih
normal atau tidak. Jika tidak maka harus diganti dengan harga yang sama
dengan yang aslinya. Jika normal maka cek resistansi shunt.
- Melakukann cek resistansi shunt apakah masih normal atau tidak. Jika
tidak normal maka ganti dengan harga resistansi yang sama.
- Melakukann cek diode proteksi apakah masih normal atau tidak. Jika tidak
normal ganti dengan spesifikasi yang sama dengan yang aslinya.
8. Perawatan multimeter
Perawatan-perawatan terhadap multimeter analog:
- Meletakkan multimeter analog pada lingkungan yang tidak keras atau
terkondisikan
- Menggunakan multimeter analog sesuai dengan prosedur
- Jangan menggunakan power supply lebih dari batas kemampuan
- Meakukan pengecekan berkala pada komponen-komponen yang ada pada
rangkaian multimeter analog (Pengecekan berkala ditujukan agar identifikasi
kegagalan dapat diketahui lebih awal sebelum kegagalan yang lebih parah
dan total).
- Jangan menempatkan multimeter dalam medan magnet yang kuat.
- Jika mengukur besaran listrik yang tidak diketahui nilainya, maka
memulailah dengan jangkauan atau range yang terbesar
- Jangan menempatkan multimeter di tengah terik matahari
- Jangan dicuci dengan cairan pelarut.