Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum : Pengukuran dan Pemeriksaan Arus, Tegangan,


Resistor, Kapasitor, dan Transistor Dengan
Menggunakan Multimeter
1.2 Pelaksana Praktikum : Marhab Musaid (1807482)
1.3 Tujuan Praktikum : Untuk mengetahui cara mengukur arus,
tegangan, tahanan, dan transistor (npn dan pnp)
serta memeriksa fungsi kapasitor (elco dan
keramik) dengan menggunakan multimeter

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Diskursus Resistor, Kapasitor, dan Transistor


2.1.1 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk memperkecil arus
listrik atau untuk membagi tegangan listrik. Satuan yang dipakai resistor adalah Ohm (Ω).
Nama ini diambil untuk menghormati penemunya yaitu Georg Simon Ohm (1787 –
1854), seorang bangsa Jerman.1
Nilai tahanan sebuah resistor dapat dilihat dari kode warna/cincin warna yang
terdapat pada resistor. Cicin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4 ring 5 dan 6
ring warna. Dari cicin warna yang terdapat dari suatu resistor tersebut memiliki arti dan
nilai dimana nilai resistansi resistor dengan kode warna yaitu:

Gambar 1.1 (sumber: zonaelektro.net)

1
Mahardhana, Pendidikan Keterampilan Teknik Elektronika. Sanggar Guru. Bandung.

2
 Resistor Dengan 4 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna
ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4 menunjukan nilai
toleransi resistor.
 Resistor Dengan 5 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin kode
warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5
menunjukan nilai toleransi resistor.
 Resistor Dengan 6 Cincin Warna
Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor
dengan 5 cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6
menentukan coefisien temperatur yaitu temperatur maksimum yang diijinkan
untuk resistor tersebut.
2.1.2 Kapasitor
Kapasitor adalah Komponen Elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik
dalam waktu sementara. Untuk mengukur nilai dari sebuah Kapasitor (Kondensator), kita
memerlukan sebuah alat ukur yang dinamakan dengan Capacitance Meter (Kapasitansi
Meter). Capacitance Meter adalah alat ukur yang khusus hanya mengukur nilai
Kapasitansi sebuah Kapasitor. Selain Capacitance Meter, terdapat juga alat ukur
gabungan yang dapat mengukur beberapa macam komponen elektronika, diantaranya
adalah LCR Meter dan Multimeter.2
2.1.2.1 Kapasitor Electrolyte Condensator (Elco)
Kapasitor Elektrolit adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari
Elektrolit (Electrolyte) dan berbentuk Tabung / Silinder. Kapasitor Elektrolit atau
disingkat dengan ELCO ini sering dipakai pada Rangkaian Elektronika yang memerlukan
Kapasintasi (Capacitance) yang tinggi. Kapasitor Elektrolit yang memiliki Polaritas arah
Positif (-) dan Negatif (-) ini menggunakan bahan Aluminium sebagai pembungkus dan
sekaligus sebagai terminal Negatif-nya. Pada umumnya nilai Kapasitor Elektrolit berkisar
dari 0.47µF hingga ribuan microfarad (µF). Biasanya di badan Kapasitor Elektrolit

2
Jenis-Jenis dan Fungsi Kapasitor. [Internet]. Tersedia di: <https://teknikelektronika.com/simbol-fungsi-
kapasitor-beserta-jenis-jenis-kapasitor/>

3
(ELCO) akan tertera Nilai Kapasitansi, Tegangan (Voltage), dan Terminal Negatif-nya.
Hal yang perlu diperhatikan, Kapasitor Elektrolit dapat meledak jika polaritas (arah)
pemasangannya terbalik dan melampui batas kamampuan tegangannya.
2.1.2.2 Kapasitor Keramik
Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari Keramik dan
berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak memiliki arah atau
polaritas, jadi dapat dipasang bolak-balik dalam rangkaian Elektronika. Pada umumnya,
Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara 1pf sampai 0.01µF.
Kapasitor yang berbentuk Chip (Chip Capasitor) umumnya terbuat dari bahan
Keramik yang dikemas sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan peralatan Elektronik
yang dirancang makin kecil dan dapat dipasang oleh Mesin Produksi SMT (Surface
Mount Technology) yang berkecepatan tinggi.
2.1.3 Transistor
Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam
fungsi seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain
sebagainya. Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor yang paling
banyak ditemukan dalam rangkaian-rangkaian elektronika. Boleh dikatakan bahwa
hampir semua perangkat elektronik menggunakan Transistor untuk berbagai kebutuhan
dalam rangkaiannya. Perangkat-perangkat elektronik yang dimaksud tersebut seperti
Televisi, Komputer, Ponsel, Audio Amplifier, Audio Player, Video Player, konsol Game,
Power Supply dan lain-lainnya.3
Pada dasarnya, Transistor adalah Komponen Elektronika yang terdiri dari 3
Lapisan Semikonduktor dan memiliki 3 Terminal (kaki) yaitu Terminal Emitor yang
disingkat dengan huruf “E”, Terminal Base (Basis) yang disingkat dengan huruf “B” serta
Terminal Collector/Kolektor yang disingkat dengan huruf “C”. Berdasarkan strukturnya,
Transistor sebenarnya merupakan gabungan dari sambungan 2 dioda. Dari gabungan
tersebut , Transistor kemudian dibagi menjadi 2 tipe yaitu Transistor tipe NPN dan

3
Pengertian Transistor. [Internet]. Tersedia di: <https://teknikelektronika.com/pengertian-transistor-
jenis-jenis-transistor/>

4
Transistor tipe PNP yang disebut juga dengan Transistor Bipolar. Dikatakan Bipolar
karena memiliki 2 polaritas dalam membawa arus listrik.

2.1.3.1 Transistor PNP


Transistor PNP adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan
tegangan negatif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang
lebih besar dari Emitor ke Kolektor. PNP merupakan singkatan dari Positif-Negatif-
Positif.
Berikut ini adalah gambar tipe Transistor berdasarkan Lapisan Semikonduktor
yang membentuknya beserta simbol Transistor PNP.

Gambar 2.1 (sumber: teknikelektronika.com)

2.1.3.2 Transistor NPN


Transistor NPN adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan
tegangan positif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang
lebih besar dari Kolektor ke Emitor. NPN merupakan singkatan dari Negatif-Positif-
Negatif.
Berikut ini adalah gambar tipe Transistor berdasarkan Lapisan Semikonduktor
yang membentuknya beserta simbol Transistor NPN.

Gambar 2.2 (sumber: teknikelektronika.com)

5
2.2 Diskursus Multimeter
Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus
listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum,
sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa
fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga
orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A
(ampere), V(volt), dan O(ohm).4

Gambar 3.1

Gambar 3.2

4
Pengertian Multimeter. [Internet]. Tersedia: <ghofarudin.wordpress.com/2012/08/18/pengertian-
dan-fungsi-multimeter/amp/>

6
Dari gambar multimeter dapat dijelaskan bagian-bagian dan fungsinya:

 Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (Zero Adjust Screw),


berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum penunjuk dengan cara memutar
sekrupnya kekanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng pipih kecil.
 Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero Ohm Adjust Knob),
berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk pada posisi nol. Caranya: saklar (Ohm),
test lead + (merah Wpemilih diputar pada posisi dihubungkan ke test lead –
(hitam), kemudian tombol diputar ke kiri atau ke kanan Wpengatur kedudukan 0.
Wsehingga menunjuk pada kedudukan 0.
 Saklar pemilih (Range Selector Switch), berfungsi untuk memilih posisi
pengukuran dan batas ukurannya. Multimeter biasanya terdiri dari empat posisi
pengukuran, yaitu: (Ohm) berarti multimeter berfungsi sebagai W.
 Posisi ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur: x 1; x 10; W dan K
 Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter AC yang
terdiri dari lima batas ukur: 10; 50; 250; 500; dan 1000.
 Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter DC yang
terdiri dari lima batas ukur: 10; 50; 250; 500; dan 1000.
 Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeter berfungsi sebagai mili
amperemeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur: 0,25; 25; dan 500.
 Lubang kutub + (V A tempat masuknya test lead kutub + yang berwarna merah.
 Lubang kutub – (Common Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test
lead kutub – yang berwarna hitam.
 Saklar pemilih polaritas (Polarity Selector Switch), berfungsi untuk memilih
polaritas DC atau AC.
 Kotak meter (Meter Cover), berfungsi sebagai tempat komponen-komponen
multimeter.
 Jarum penunjuk meter (Knife – edge Pointer), berfungsi sebagai penunjuk besaran
yang diukur.
 Skala (Scale), berfungsi sebagai skala pembacaan meter.

7
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat-Alat
 Multimeter analog
3.1.2 Bahan-Bahan
 3 buah baterai 1.5 V
 3 resistor dengan nilai tahanan berbeda
 Kapasitor Elco dan Kapasitor Keramik
 Transistor PNP dan NPN
 Kabel

3.2 Prosedur Kerja


3.2.1 Prosedur Pengukuran Arus
Adapun prosedur kerja yang harus dilakukan untuk mengukur arus adalah:
1. Tiga buah baterai tersebut disusun secara pararel
2. Untuk mengukur arus arahkan probe multimeter kepada rangkaian yang sudah
diputus jalurnya (seri), sehingga akan diketahui besar arus dari
rangkaian/susunan elektronika tersebut

Gambar 4.1
3. Dari gambar dapat diketahui bahwa cara mengukur arus ialah dengan cara
sambungan diputus terlebih dahulu.
Lebih jelasnya lihat prosedur berikut:
Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)
1. Posisikan Saklar Selektor ke DCA.

8
2. Cari skala yang sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus yang
akan diukur adalah 200mA maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika
Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam
Multimeter akan putus. Kita harus menggantinya sebelum kita dapat memakainya
lagi.
3. Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban.
4. Hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe
Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan Probe Hitam ke Input Tegangan (+)
Beban ataupun Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat
gambar berikut ini.
5. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

3.2.2 Prosedur Pengukuran Tegangan


Adapun prosedur kerja yang harus dilakukan untuk mengukur arus adalah:
1. Tiga buah baterai tersebut disusun secara pararel
2. Hal yang harus diperhatikan ialah kita harus mengetahui tegangan yang akan
diukur AC atau DC. Jika yang ingin diukur tegangan AC maka putar selektor
multimeter kearah AC, begitu pula jika ingin mengukur tegangan DC.
3. Untuk mengukur tegangan arahkan probe multimeter ke titik rangkaian yang
dialiri listrik pararel.

9
Gambar 4.2
Untuk lebih jelasnya lihat prosedur berikut:
Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)

1. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV.


2. Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin
mengukur 8 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog Multimeter).
**Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk
memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan
pada multimeter.
3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada
terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-hati agar jangan
sampai terbalik.
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)

1. Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV.

10
2. Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin
mengukur 220 Volt, putar saklar selector ke 300 Volt (khusus Analog
Multimeter). **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka
disarankan untuk memilih skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari
terjadi kerusakan pada multimeter.
3. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC,
tidak ada polaritas Negatif (-) dan Positif (+).
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

3.2.3 Prosedur Pengukuran Resistor


1. Langkah pertama, kalibrasikan multimeter terlebih dahulu agar mendapatkan
pengukuran yang presisi.
2. Sambungkan probe multimeter secara seri kepada resistor
3. Jarum multimeter akan bergerak, perlu diketahui bahwa untuk membaca nilai
tahanan dari resistor dengan cara membaca indikator multimeter dari arah
kanan.

11
3.2.4 Prosedur Pemeriksaan Fungsi Kapasitor Elco
1. Atur posisi skala Selektor ke Ohm (Ω) dengan skala x1K
2. Hubungkan Probe Merah (Positif ) ke kaki Kapasitor Positif
3. Hubungkan Probe Hitam (Negatif) ke kaki Kapasitor Negatif
4. Periksa Jarum yang ada pada Display Multimeter Analog,
Kapasitor yang baik : Jarum bergerak naik dan kemudian kembali lagi.
Kapasitor yang rusak : Jarum bergerak naik tetapi tidak kembali lagi.
Kapasitor yang rusak : Jarum tidak naik sama sekali.

(Memilih selektor)

(Jarum naik)

12
(Jarum kemudian turun, mendandakan kapasitor dalam fungsi baik)
3.2.5 Prosedur Pemeriksaan Fungsi Kapasitor Keramik
Untuk mengetahui nilai kapasitor maka diperlukan multimeter digital untuk
mengukut nilai kapasitasnya, sedangkan untuk mengecek terjadinya kebocoran/tidak bisa
menggunakan multimeter analog. Cara kerjanya sama seperti mengecek kapasitor Elco.
1. Atur posisi skala Selektor ke Ohm (Ω) dengan skala x1K
2. Hubungkan Probe Merah (Positif ) ke kaki Kapasitor Positif
3. Hubungkan Probe Hitam (Negatif) ke kaki Kapasitor Negatif
4. Periksa Jarum yang ada pada Display Multimeter Analog,
Kapasitor yang baik : Jarum bergerak naik dan kemudian kembali lagi.
Kapasitor yang rusak : Jarum bergerak naik tetapi tidak kembali lagi.
Kapasitor yang rusak : Jarum tidak naik sama sekali.

13
3.2.6 Prosedur Pengukuran Fungsi Transistor NPN
1. Atur Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x10k
2. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Basis (B) dan Probe Hitam pada
Terminal Emitor (E), Jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu,
berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik
3. Pindahkan Probe Hitam pada Terminal Kolektor (C), jika jarum bergerak ke
kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.

Gambar 5.1 (sumber: teknikelektronika.com)


3.2.7 Prosedur Pengukuran Fungsi Transistor PNP
1. Atur Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x10k
2. Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Basis (B) dan Probe Merah pada
Terminal Emitor (E), Jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu,
berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik
3. Pindahkan Probe Merah pada Terminal Kolektor (C), jika jarum bergerak ke
kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.

14
Gambar 5.2 (sumber: teknikelektronika.com)

15
BAB IV
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Bahwa multimeter mempunyai banyak kegunaan untuk pengukuran elektronika,
dengan cara pengukuran yang berbeda-beda untuk setiap jenis benda yang akan diukur.
Seperti misalnya pada pengukuran arus dalam sebuah rangkaian, maka rangkaian tersebut
haruslah diputus terlebih dahulu sambungannya kemudian barulah dipasangkan probe
multimeter. Sedangkan pengukuran tegangan menggunakan multimeter yaitu dengan cara
menempelkan probe pada rangkaian pararel yang sudah dialiri listrik. Berbeda juga
dengan pengukuran resistor yang pembacaannya dari kanan, serta pengukuran transistor
dan kapasitor yang jenisnya berbeda maka cara pengukurannya berbeda pula.
Untuk itu perlulah kita mengetahui cara-cara pengukuran di atas agar kedepannya
tidak menjadikan suatu insiden bilamana salah memilih selektor atau apapun. Disamping
membuat multimeter rusak, ada kemungkinan besar multimeter bisa meledak yang bisa
melukai seseorang yang didekatnya.
5.2 Saran
Penulisan laporan ini hanya merupakan praktikum konseptual secara mandiri,
yang tidak menutup kemungkinan terdapat suatu pemaksaan terhadap konteks. Maka
kiranya ada sebuah kajian ulang yang lebih komprehensif untuk ke depannya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Mahardhana dan Heri Herdiana, Pendidikan Keterampilan Teknik Elektronika.


(Bandung: Sanggar Guru 1988).
___________.Jenis-Jenis dan Fungsi Kapasitor. [Internet]. Tersedia di:
<https://teknikelektronika.com/simbol-fungsi-kapasitor-beserta-jenis-jenis-
kapasitor/>

___________.Pengertian Transistor. [Internet]. Tersedia di:


<https://teknikelektronika.com/pengertian-transistor-jenis-jenis-transistor/>

___________.Pengertian Multimeter. [Internet]. Tersedia:


<ghofarudin.wordpress.com/2012/08/18/pengertian-dan-fungsi-
multimeter/amp/>

17

Anda mungkin juga menyukai