KELOMPOK 2 PTE-A
Hansa Rafilah 1807130
Husni Nurfaizi 1807241
Marhab Musaid 1807482
Nada Sadidah 1800081
Rifki Zaelani 1804386
Materi :
01 02 03 04 05
Add Contents Title
“
• Landasan filsafat, dijadikan sumber yang utama oleh para pendidik sebagai penentu tujuan,
isi, dan stategi dalam kurikulum, untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
• L. Thomas Hopkins menulis sebagai berikut : Filsafat telah memasuki
setiap keputusan penting yang pernah dibuat tentang kurikulum dan pengajaran
di masa lalu dan akan terus menjadi dasar dari setiap keputusan penting di masa
depan.
•
•
Menurut Socrates filsafat adalah cara berpikir secara radikal menyeluruh, dan mendalam.
kurikulum adalah asumsi-asumsi atau rumusan yang didapatkan dari hasil berfikir
secara mendalam, analitis, logis dan sistematis dalam merencanakan,
“
melaksanakan, membina dan mengembangkan kurikulum.
Fungsi Filsafat dalam Kurikulum
.
Aliran Realisme. Tokoh Aliran Realisme adalah Aristoteles
• Istilah realisme berasal dari Bahasa Latin ”realis” yang berarti ”sungguh-sungguh, nyata benar”.
• Realisme adalah filsafat yang menganggap bahwa terdapat satu dunia eksternal nyata yang
dapat dikenali.
• Aliran realisme berpandangan bahwa hakikat realitas adalah fisik dan ruh, bersifat dualistis.
D
A
Aliran Utama Filsafat
B
Aliran Pragmatisme, Tokoh Aliran Pragmatisme adalah Dewey
• Esensi ajarannya, hidup bukan untuk mencari kebenaran melainkan untuk menemukan
arti atau kegunaan.
• Tujuan pendidikannya menggunakan pengalaman sebagai alat untuk menyelesaikan
hal-hal baru dalam kehidupan pribadi dan masyarakat.
• Pokok bahasannya adalah interdisipliner.
• menekankanpemecahan masalah dan metode ilmiah
• Hirch juga berpendapat bahwa kaum siswa yang memiliki keluarga yang berpe-
nghasilan rendah, etnis minoritas, dan pembelajar yang kurang beruntung
adalah orang yang paling dirugikan dengan adanya teori belajar yang berpusat
pada siswa dan anak yang berpikir (yaitu proses). Karena dapat memperluas
ketidaksetaraan dan penurunan literasi nasional
Esensialisme: Pendidikan Unggul (Exellence/Akselerasi)
Esensialisme: Pendidikan Unggul (Exellence/Akselerasi)
Adapun permasalahannya:
Aliran Filsafat Progresivisme
Aliran Filsafat Progresivisme
Kelemahan:
• Kelemahan dengan pendekatan humanistik adalah
kurangnya perhatian terhadap perkembangan
intelektual.
Metode Afektif untuk Meningkatkan Belajar
1. Menunjukkan minat 5. Berhubungan konten
dan kepedulian untuk untuk siswa tujuan
setiap siswa pribadi, kebutuhan, dan
kepentingan
2. Menantang siswa
untuk secara aktif terlibat 6. Sesuai dengan
dalam pembelajaran mereka kebutuhan tugas untuk
sendiri; mendorong siswa
pengarahan diri sendiri dan usia, pengembangan,
kontrol diri dan kemampuan
3. Bantuan siswa menentukan
tujuan pribadi; mengakui upaya 7. Menawarkan umpan
mereka dalam mengejar tujuan balik yang konstruktif
yang dipilih
4. Kegiatan belajar struktur
sehingga siswa dapat 8. Siswa tes jika perlu,
mencapai tujuan pribadi tapi delay kadar kinerja
mereka mereka (katakanlah, sampai
kelas empat atau lima)
Metode Afektif untuk Meningkatkan Belajar
9. Menggunakan sumber
daya lokal untuk
12. Kenali perbaikan dan
memperoleh informasi
prestasi siswa
dan memecahkan
masalah.
10. Menyediakan cara-cara 13. Mendorong siswa
alternatif untuk belajar; untuk berbagi bahan dan
meminimalkan memori, sumber daya dan bekerja
hafalan, dan kegiatan bor dalam kelompok
01
utopis dari akhir abad 19 dan awal abad 20; belum Depresi
Besar memberikannya kehidupan baru. Gerakan pendidikan
progresif berada di puncak popularitasnya saat itu, tapi
sekelompok kecil pendidik progresif menjadi kecewa dengan
02
masyarakat AS dan tidak sabar untuk reformasi. Anggota dari
kelompok ini berpendapat bahwa progresivisme ditekankan
pendidikan yang berpusat pada anak dan terutama melayani
kelas menengah dan atas dengan teori-teori bermain dan
sekolah swasta. Mereka menganjurkan penekanan lebih besar
pada pendidikan masyarakat yang berpusat yang ditujukan
04
kebutuhan semua kelas sosial.
RECONCEPTUALISTS
Reconceptualists melihat pendekatan teknis atau
Tylerian untuk pengembangan kurikulum sebagai terlalu
sempit. Mereka telah mengkritik paling curricularists
untuk menggunakan teknokratis, pendekatan birokrasi
yang tidak sensitif terhadap perasaan dan pengalaman
orang-orang. Reconceptualists termasuk intuitif,
personal, mistis, linguistik, politik, sosial, dan spiritual
dalam pendekatan mereka untuk kurikulum. Mereka
percaya bahwa masyarakat saat ini ditandai oleh
keterasingan, kegagalan untuk mengakomodasi
keragaman,
dan ketidakpedulian terhadap kebutuhan masyarakat.
Dalam pandangan mereka, pendekatan yang lebih
tradisional dan keragaman, dan ketidakpedulian
terhadap kebutuhan masyarakat.
Filosofi Pendidikan
Filsafat Basis Tujuan Pengetahua Peran Guru Fokus
pendidikan Filosofis pendidikan n Kurikulum
Konsiderasi Progresivisme,
Pernialisme, Esensialisme
Filsafat Rekonstruksionisme
Bidang studi dipelajari untuk kepentingan Bidang studi sebagai medium untuk
bidang studi itu sendiri; bidang studi yang satu mengajarkan keterampilan, sikap dan proses
Peran bidang studi
lebih baik dari bidang studi yang lain untuk intelektual; semua bidang studi bernilai sama
melatih jiwa untuk pemecahan masalah