PENDAHULUAN
Pertanyaan apakah menanyakan tentang hakikat atau inti mutlak dari suatu hal,
jawaban yang diperoleh mengetahui hal-hal yang sifatnya sangat umum universal dan
abstrak.
Untuk memenuhi salah satu tugas diskusi mata kuliah Filsafat Pendidikan,adapun
untuk guna untuk menambah ilmu pengetahuan sehingga dapat membantu
menyelesaikan masalah dengan bijaksana,membuat manusia lebih hidup lebih
tanggap peka terhadap diri dan lingkungannya,membantu manusia untuk mengetahui
1
mana yang pantas ditolak dan mana yang pantas diterima. Mungkin tanpa kita sadari
kita pernah berfilsafat, namun kita sendiri tidak menyadarinya karena ketidaktahuan
kita tentang pengertian filsafat itu sendiri serta kita pun belum mengetahui tujuan
mempelajari ilmu tentang filsafat. Atas dasar tersebut pembuatan tugas ini dijadikan
acuan pembelajaran mandiri.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ESENSIALISME
1. pendidikan haruslah dilakukan melalui usaha keras tdak begitu saja tmbul dari dalam diri
siswa
2. Inisiat dalam pendidikan ditekankan pada guru bukan pada siswa.
3
3. Inisiat! proses pendidikan adalah asimilasi dari mata pelajaran yang telah ditentukan
4. Sekolah harus mempertahankan metode&metode tradisional yang bertautan dengan
disiplin mental
5. tujuan akhir pendidikan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan umummerupakan
tuntutan demokrasi yang nyata
6. Metode&metode tradisional yang bertautan dengan disiplin mental merupakan metode
yang diutamakan dalam pendidikan di sekolah.
d. Manfaat Esensialisme
1. Kepatuhan sekolah dalam tugas mengajarkan keterampilan penting dan mata
pelajaran dan menghindari pengalihan oleh hal tak terduga.
2. Keterampilan mengajar dan subjek secara sistematis dan berurutan secara tertib
dan kumulatif.
3. .Bersikeras pada standar prestasi akademis yang tinggi untuk promosi dan
kelulusan.
4. Menekankan pembelajaran yang membutuhkan disiplin, usaha, dan kerja keras.
e. TOKOH ESENSIALISME
Esensialisme didasri atas pandanga humanis yang merupakan reaksi tehadap hidup
yang mengarah pada keduniawian, serba ilmiah dan meterialistik. Selain itu juga
diwarnai oleh pandangan-pandangan dari paham penganut aliran idealisme dan
realisme. Beberapa tokoh utama dalam penyebaran aliran esensialisme adalah:
1. Johan Frieddrich Herbart (1776-1841)
Ia berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah menyesuaikan jiwa
seseorang dengan kebijaksanaan Tuhan artinya adanya penyesuaian
dengan hukum kesusilaan. Proses untuk mencapai tujuan pendidikan itu
oleh Herbart disebut pengajaran.
2. William T. Harris (1835-1909)
Tugas pendidikan adalah menjadikan terbukanya realitas
berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan bersendikan ke kesatuan
spiritual sekolah adalah lembaga yang memelihara nilai-nilai yang turun
menurut, dan menjadi penuntun penyesuaian orang pada masyarakat.
3. Georg Wilhelm Friedrich Hegel (1770 – 1831)
4
Georg Wilhelm Friedrich HegelHegel mengemukakan adanya
sintesa antara ilmu pengetahuan dan agama menjadi suatu pemahaman
yang menggunakan landasan spiritual. Sebuah penerapan yang dapat
dijadikan contoh mengenai sintesa ini adalah pada teori sejarah. Hegel
mengatakan bahwa tiap tingkat kelanjutan, yang dikuasai oleh hukum-
hukum yang sejenis. Hegel mengemukakan pula bahwa sejarah adalah
manifestasi dari berpikirnya Tuhan.
2.2 PANCASILA
5
Fungsi pendidikan dalam arti mikro (sempit) ialah membantu secara
sadar perkembangan jasmani dan rohani peserta didik. Fungsi pendidikan secara makr
o ialah sebagai alat:
1. Pengembangan pribadi
2. Pengembangan warga Negara
3. Pengembangan kebudayaan
d. Manfaat Pendidikan Pancasila:
1. memiliki kemampuan untuk memaknai peristi wa sejarah dan nilai-
nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia"
2. A g a r m a h a s i s w a m a m p u m e n j a d i w a r g a n e g a r a y a n g m e m i l i k
i p a n d a n g a n d a n k o m i t m e n terhadap nilai-nilai demokrasi.
3. Agar mahasiswa mampu menjadi warga negara yang memiliki
pandangan dan komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi.
4. Agar mahasiswa memiliki kepedulian dan mampu berpartisipas
dalam upaya menyelesaikan konflik di masyarakat dengan nilai-nilai
moral,agama,dan nilai nilai universal
5. Agar mahasiwa mampu berpikir kritis dan objektif terhadap
persoalan kenegaraan dan demokrasi
6. A g a r m a h a s i s w a m a m p u m e m b e r i k a n k o n t r i b u s i d a n s o l u s i t e
r h a d a p b e r b a g a i p e r s o a l a n kebijakan publik"
2.3 IDEALISME
Idealisme adalah salah satu aliran filsafat pendidikan yang berpaham bahwa
pengetahuan dan kebenaran tertinggi adalah ide. Semua bentuk realita adalah
manifestasi dalam ide. Karena pandangannya yang idealis itulah idealisme sering
disebut sebagai lawan dari aliran realisme. Tetapi, aliran ini justru muncul atas feed
back realisme yang menganggap realitas sebagai kebenaran terting
c. Tujuan IDEALISME
1. Tujuan, untuk membentuk karakter, mengembangkan bakat atau kemampuan
dasar serta kebaikan sosial.
2. .Kurikulum, pendidikan liberal untuk pengembangan kemampuan dan
pendidikan praktis untuk memperoleh pekerjaan.
3. Metode, diutamakan metode dialektika (saling mengaitkan ilmu
yang satu dengan yang lain), tetapi metode lain yang efektif dapat
dimanfaatkan.
4. Peserta didik bebas untuk mengembangkan kepribadian, bakat dan kemampuan
dasarnya.
5. Pendidik bertanggungjawab dalam menciptakan lingkungan pendidikan melalui
kerja sama dengan alam.
d. Manfaat IDEALISME
1. Pendidikan bukan hanya mengembangkan dan menumbuhkan, tetapi juga harus
menuju pada tujuan yaitu dimana nilai telah direalisasikan ke dalam bentuk
yang kekal dan tak terbatas.
2. Pendidikan adalah proses melatih pikiran, ingatan, perasaan. Baik untuk
memahami realita, nilai-nilai, kebenaran, maupun sebagai warisan sosial.
3.Tujuan pendidikan adalah menjaga keunggulan kultural, sosial dan spiritual.
Memperkenalkan suatu spirit intelektual guna membangun masyarakat yang
ideal.
4. Pendidikan idealisme berusaha agar seseorang dapat mencapai nilai-nilai dan
ide-ide yang diperlukan oleh semua manusia secara bersama-sama.
5. Tujuan pendidikan idealisme adalah ketepatan mutlak. Untuk itu, kurikulum
seyogyanya bersifat tetap dan tidak menerima perkembangan.
6.Peranan pendidik menurut aliran ini adalah memenuhi akal peserta didik dengan
hakekat-hakekat dan pengetahuan yang tepat.
8
2.4 FRAGMATISME
b. Prisnip Pragmatisme:
1. Dunia tidak hanya terlihat menjadi spontan , berhenti dan tak dapat di prediksi
tetapi dunia benar adanya
2. Kebenaran tidaklah melekat dalam ide-ide tetapi sesuatu yang terjadi pada ide-
ide dalam proses yang dipakai dalam situasi kehidupan nyata.
3. Manusia bebas untuk meyakini apa yang menjadi keinginannya tidak
berlawanan dengan pengalaman praktisnya maupun penguasaan ilmu
pengetahuannya.
4. Nilai akhir kebenaran tidak merupakan satu titik ketentuan yang absolut, tetapi
semata-mata terletak dalam kekuasaannya mengarahkan kita kepada kebenaran-
kebenaran yang lain tentang dunia tempat kita tinggal didalamnya.
2.5 REALISME
2.6 EKSISTENSIALISME
10
a. Pengertian EKSISTENSIALISME
Eksistensi adalah kata yang berasal dari bahasa latin yaitu existere yang memiliki
arti muncul, ada, timbul dan berada. Jadi, EKSKSTENSIALISME merupakan filsafat
yang memandang segala gejala dengan berpangkal pada eksistensi, yang secara
umum diartikan sebagai keberadaan
a. Tujuan EKSISTENSIALISME
1. Penerapan terhadap lingkungan sekitar diterapkan dalam penjagaan lingkungan
sekitar.
2. Penerapan terhadap diri sendiri saat seseorang mengambil keputusan.
3. Mendorong setiap individu agar mampu mengembangkan potensinya untuk
pemenuhan diri
2.7 PERENIALISME
a. Pengertian PERENIALISME
Filsafat perenial (Latin: philosophia perennis), yang juga disebut Perenialisme,
adalah sebuah sudut pandang dalam filsafat agama yang meyakini bahwa setiap
agama di dunia memiliki suatu kebenaran yang tunggal dan universal yang
merupakan dasar bagi semua pengetahuan dan doktrin religius.
b. Tujuan PEREIALISME
11
1. Latihan intelektual secara cermat untuk melatih pikiran.
2. Latihan karakter sebagai cara mengembangkan manusia secara sepiritual.
Pendidikan menurut tokoh-tokoh aliran perenialisme berikut ini:
a. Menurut plato pendidikan adalah membina atau memimpin yang sadar akan
asas normative dan melaksanakanya dalam aspek kehidupan.
b. Menurut Arithoteles pendidikan adalah membentuk kebiasaan pada tingkat
pendidikan usia muda dalam menanamkan kesadaran menurut aturan moral.
c. Menurut thomas Aquinas pendidikan adalah menuntun kemampauan-
kemampuan yang masih tidur menjadi aktif.
c. Prinsip PERELIALISME
1. Kebenaran yang bersifat universaldan tidak tergantung pada tempat, waktu ,dan
oramg.
2. Pendidikan yang baik melibatkan pencarian pemahaman atas kebenaran.
3. Kebenaran dapat ditemukan dalam karya-karya agung.
4. Pendidikan adalah kegiatan liberal utuk mengembangkan nalar beberapa
pandangan tokoh perenialisme terhadap pendidikan
2.8 REKONTRUKVISME
a. Pengertian REKONTRUKVISME
Kata Rekontruktivisme dalam bahasa Inggris adalah ‘reconstruct’ yang berarti
menyusun kembali. Dalam konteks filsafat pendidikan aliran rekontruktivisme
berusaha merombak tata susunan lama dengan yang baru yaitu yang bercorak
modern.
12
b. REKONTUKVISME Dalam Bidang Pendidikan
George counts sebagai pelopor rekonstruksionisme dalam publikasinya “Dare
the school build a new sosial order” mengemukakan bahwa sekolah merupakan
peran pusat bangunan masyarakat baru secara keseluruhan, dan kesukuan
(rasialisme). sekolah harus bersatu dengan kekuatan buruh progresif, wanita, para
petani, dan kelompok minoritas untuk mengadakan perubahan-perubahan yang
diperlukan. Counts mengkritik pendidikan progresif telah gagal menghasilkan teori
kesejahteraan sosial dan mengatakan sekolah dengan pendekatan child centered
tidak cocok untuk menentukan pengetahuan dan skill sesuai dalam abad dua puluh.
2.9 PROGRESIVISME
a. Pengertian PROGRESIVISME
Progresivisme sebagai salah satu aliran filsafat pendidikan, muncul sebagai
reaksi terhadap pola-pola pendidikan yang bersifat tradisional yang menekankan
metode-metode formal pengajaran, belajar mental (kejiwaan), dan sastra klasik
peradaban Barat. Aliran filsafat progresivisme mendukung pemikiran baru yang
dipandang lebih baik bagi perkembangan pendidikan dimasa yang akan datang.
Progresivisme bukan merupakan suatau aliran filsafat pendidikan yang berdiri
sendiri, melainkan suatu gerakan atau perkumpulan yang didirikan pada tahun
1918
13
progresivisme bermaksud menjadikan anak didik memiliki kualitas dan terus
maju (progress) sebagai generasi yang akan menjawab tantangan zaman peradaban
baru.
a. Pengertian MATERIALISME
Filsafat materialisme memandang bahwa materi lebih dahulu ada sedangkan ide
atau pikiran timbul setelah melihat materi. Dengan kata lain materialisme
mengakui bahwa materimenentukan ide, bukan ide menentukan materi. Contoh:
karena meja atau kursi secaraobjektif ada, maka orang berpikir tentang meja dan
kursi. Bisakah seseorang memikirkanmeja atau kursi sebelum benda yang berbentuk
meja dan kursi belum atau tidak ada.
14
c. Tujuan MATERIALISME
1. Temanya yaitu manusia yang baik dan efisien dihasilkan dengan proses
pendidikanterkontrol secara ilmiah dan seksama.
2. Tujuan pendidikan merupakan perubahan perilaku, mempersiapkan manusia
sesuaidengan kapasitasnya, untuk tanggung jawab hidup sosial dan pribadi yang
kompleks.3.
3. Isi kurikulum pendidikan yang mencakup pengetahuan yang dapat dipercaya
(handal),dan diorganisasi, selalu berhubungan dengan sasaran perilaku.4.
4. Metode, semua pelajaran dihasilkan dengan kondisionisasi (
5. SR conditioning ,
6. operantcondisioning, reinforcement
7. pelajaran berprogram dan kompetisi.
8. Kedudukan siswa tidak ada kebebasan, perilaku ditentukan oleh kekuatan dari
luar, pelajaran sudah dirancang, siswa dipersiapkan untuk hidup, mereka dituntut u
ntuk belajar.
9. Guru memiliki kekuasaan untuk merancang dan mengontrol proses pendidikan,
gurudapat mengukur kualitas dan karakter hasil belajar siswa
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Filsafat dikatakan sebagai ilmu karena filsafat mengandung empat pertanyaan
ilmiah yaitu bagaimana, mengapa, kemana dan apa Pertanyaan bagaimana
mengandung sifat ditangkap atau tampa oleh indra,jawaban yang diperoleh bersifat
deskriptif,pertanyaan mengapa mengandung sebab asal mulai suatu obyek,jawaban
yang diperoleh bersifat kausalitas.
esensialisme merupakan sebuah aliran pendidikan yang tidak pendidikan yang tidak
setuju terhadap praktek-praktek pendidikan progressivisme, yang mengklaim bahwa
pergerakan progressive telah merusak standar-standar intelektual dan moral diantara
kaum muda. Metode yang digunakan adalah metode tradisional yang menekankan
pada inisiatif guru, guru haruslah orang terdidik dan dapat menguasai pengetahuan
dan kelas semua itu harus berada di bawah penguasaan guru.
B. SARAN
Di dalam makalah ini, mungkin banyak sekali terdapat kesilapan ataupun kesalahan,
baik dari segi penulisan ataupun pengertian. Jadi oleh sebab itu, saya selaku penulis
memohon maaf dan meminta saran dan kritikan yang sifatnya membangun, agar dapat
menjadi perbaikan bagi saya untuk makalah-makalah selanjutnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/presentation/395136304/FILSAFAT-PENDIDIKAN-
ESENSIALISME
http://www.academia.edu/36603475/
FILSAFAT_DALAM_PANCASILA_DAN_HUBUNGANNYA_DENGAN_PENDI
DIKAN_DAN_PEMBANGUNAN
http://www.academia.edu/36506936/
makalah_filsafat_Pragmatisme_idealisme_postivisme_post_positivisme_dan_empiris
me
http://sangit26.blogspot.com/2011/07/filsafat-pragmatisme.html
http://www.academia.edu/11382855/Pengantar_Filsafat_Pengertian_Ciri-
ciri_Misi_Lapangan_dan_Urgensi_Filsafat
http://www.academia.edu/5549231/Filsafat_Pendidikan_Materialisme
https://www.academia.edu/6717961/
KAJIAN_FILSAFAT_TERHADAP_HAKIKAT_MANUSIA_DAN_PENDIDIKAN
http://www.academia.edu/12097647/Filsafat_Umum_Realisme_Aristoteles
http://fitriadisyahril.blogspot.com/2016/06/aliran-essensialisme-dalam-filsafat.html
17
18
Daftar Isi