Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Filsafat dikatakan sebagai ilmu karena filsafat mengandung empat pertanyaan


ilmiah yaitu bagaimana, mengapa, kemana dan apa Pertanyaan bagaimana
mengandung sifat ditangkap atau tampa oleh indra,jawaban yang diperoleh bersifat
deskriptif,pertanyaan mengapa mengandung sebab asal mulai suatu obyek,jawaban
yang diperoleh bersifat kausalitas. Pertanyaan kemana menanyakan tentang apa yang
terjadi dimasa lampau. Sekarang dan yang akan dtang,pengetahuan yang diperoleh
adalah pengetahuan yang timbul dari hal yang selalu berlang dapat dijadikan sebagai
pedoman,pengetahuan yang terkandung dalam aadat istiadat atau kebiasaan yang
berlaku dalam masyarakat dan pengetahuan yang timbul dari pedoman yang dipakai
hukum sebagai suatu hal yang dijadikan pegangan.

Pertanyaan apakah menanyakan tentang hakikat atau inti mutlak dari suatu hal,
jawaban yang diperoleh mengetahui hal-hal yang sifatnya sangat umum universal dan
abstrak.

1.2. RUMUSAN MASALAH

a. Apa pengertian filsafat?


b. ada berapa macam materi filsafat?
c. apa misi dan tujuan filsafat
d. apa pengaruh filsafat dalam pendidikan?

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Untuk memenuhi salah satu tugas diskusi mata kuliah Filsafat Pendidikan,adapun
untuk guna untuk menambah ilmu pengetahuan sehingga dapat membantu
menyelesaikan masalah dengan bijaksana,membuat manusia lebih hidup lebih
tanggap peka terhadap diri dan lingkungannya,membantu manusia untuk mengetahui
1
mana yang pantas ditolak dan mana yang pantas diterima. Mungkin tanpa kita sadari
kita pernah berfilsafat, namun kita sendiri tidak menyadarinya karena ketidaktahuan
kita tentang pengertian filsafat itu sendiri serta kita pun belum mengetahui tujuan
mempelajari ilmu tentang filsafat. Atas dasar tersebut pembuatan tugas ini dijadikan
acuan pembelajaran mandiri.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ESENSIALISME

a. Pengertian Filsafat Esensialisme

Esensialisme adalah pendidikan yang di dasarkan kepada nilai-nilai


kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia. Esensialisme adalah
suatu paham yang menyatakan bahwa suatu entitas memiliki karakteristik yang
inheren dan melekat sehingga tidak dapat dipisahkan dengan entitas tersebut dan
sekaligus mendefinisikannya. Ini mencakup keyakinan akan esensi, yaitu apa yang
membuat sesuatu adalah sesuatu tersebut, berlawanan dengan kontingensi, yaitu
sesuatu yang hanya kebetulan, yang ketiadaannya tidak akan meniadakan sesuatu
tersebut.

b. Pandangan Esensialisme Dalam Pendidikan

Pandangan Essensialisme Mengenaii Belajar Idealisme, sebagai filsafat hidup, memulai


tinjauannya mengenai pribadi individu dengan menitik beratkan pada aku. Menurut idealisme, bila
seorang itu belajar pada taraf permulaan adalah memahami akunya sendiri, terus bergerak keluar untuk
memahami dunia obyektif. Dari mikrokosmos menuju ke makrokosmos. Pandangan Immanuel Kant,
bahwa segala pengetahuan yang dicapai oleh manusia melalui indera merperlukan unsur apriori, yang
tidak didahului oleh pengalaman lebih dahulu.
Bila orang berhadapan dengan benda-benda, tidak berarti bahwa mereka itu sudah mempunyai bentuk,
ruang dan ikatan waktu. Bentuk, ruang dan waktu sudah ada pada budi manusia sebelum ada
pengalaman atau pengamatan. Jadi, apriori yang terarah bukanlah budi kepada benda, lelapi benda-benda
itu yang terarah kepada budi. Budi membentuk, mengatur dalam ruang dan waktu.
Dengan mengambil landasan pikir tersebut, belajar dapat didefinisikan sebagai jiwa yang berkembang
pada sendirinya sebagai substansi spiritual. Jiwa membina dan menciptakan diri sendiri.

c. Pri nsip-Prinsip Esensialisme Dalam pendidikan

1. pendidikan haruslah dilakukan melalui usaha keras tdak begitu saja tmbul dari dalam diri
siswa
2. Inisiat dalam pendidikan ditekankan pada guru bukan pada siswa.

3
3. Inisiat! proses pendidikan adalah asimilasi dari mata pelajaran yang telah ditentukan
4. Sekolah harus mempertahankan metode&metode tradisional yang bertautan dengan
disiplin mental
5. tujuan akhir pendidikan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan umummerupakan
tuntutan demokrasi yang nyata
6. Metode&metode tradisional yang bertautan dengan disiplin mental merupakan metode
yang diutamakan dalam pendidikan di sekolah.

d. Manfaat Esensialisme
1. Kepatuhan sekolah dalam tugas mengajarkan keterampilan penting dan mata
pelajaran dan menghindari pengalihan oleh hal tak terduga.
2. Keterampilan mengajar dan subjek secara sistematis dan berurutan secara tertib
dan kumulatif.
3. .Bersikeras pada standar prestasi akademis yang tinggi untuk promosi dan
kelulusan.
4. Menekankan pembelajaran yang membutuhkan disiplin, usaha, dan kerja keras.

e. TOKOH ESENSIALISME
Esensialisme didasri atas pandanga humanis yang merupakan reaksi tehadap hidup
yang mengarah pada keduniawian, serba ilmiah dan meterialistik. Selain itu juga
diwarnai oleh pandangan-pandangan dari paham penganut aliran idealisme dan
realisme. Beberapa tokoh utama dalam penyebaran aliran esensialisme adalah:
1.      Johan Frieddrich Herbart (1776-1841)
Ia berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah menyesuaikan jiwa
seseorang dengan kebijaksanaan Tuhan artinya adanya penyesuaian
dengan hukum kesusilaan. Proses untuk mencapai tujuan pendidikan itu
oleh Herbart disebut pengajaran.
2.      William T. Harris (1835-1909)
Tugas pendidikan adalah menjadikan terbukanya realitas
berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan bersendikan ke kesatuan
spiritual sekolah adalah lembaga yang memelihara nilai-nilai yang turun
menurut, dan menjadi penuntun penyesuaian orang pada masyarakat.
3.      Georg Wilhelm Friedrich Hegel (1770 – 1831)

4
Georg Wilhelm Friedrich HegelHegel mengemukakan adanya
sintesa antara ilmu pengetahuan dan agama menjadi suatu pemahaman
yang menggunakan landasan spiritual. Sebuah penerapan yang dapat
dijadikan contoh mengenai sintesa ini adalah pada teori sejarah. Hegel
mengatakan bahwa tiap tingkat kelanjutan, yang dikuasai oleh hukum-
hukum yang sejenis. Hegel mengemukakan pula bahwa sejarah adalah
manifestasi dari berpikirnya Tuhan.

2.2 PANCASILA 

a. Pengertian FILSAFAT PANCASILA


Filsafat pendidikan ialah nilai dan keyakinan-keyakinan filosofis yang menjiawai
dan mendasari dan memberikan identitas suatu sistem pendidikan nilai-nilai itu
bersumber pada pancasila yang dilaksanakan pada berbagai system kehidupan
nasional secara keseluruhan fungsi pendidikan ialah membangun
potensi negarakhususnya melestarikan kebudayaan dan kepribadian bangsa yang
menentukan eksistensi dan bermartabat bangsa.

b. Tujuan Pendidikan Pancasila ialah:


1. Merumuskan formal konstitusi baik dalam UUD negara Ri maupun dalah
GBHNdan UU kependidikan lainnya.
2. Menjabarkan konsepsional seperti : lukisan manusia indonesia
seutuhnya (MIS)dan pendidikan seumur hidup
3. Untuk membentuk kepribadian pesertadidik umumnya bangsa dan negara
secarapotensial aktif punya kesadaran tahu atas eksisitensi diri (subyek).
Menanamkan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari yang
didasarkankepada nilai-nilai pancasila.
4.  dalam kehidupansehari-hari serta membina dan menyadari hubungan antar
sesama anggota sekolahdna masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

c. Peran dan Fungsi Pendidikan

5
  Fungsi pendidikan dalam arti mikro (sempit) ialah membantu secara
sadar perkembangan jasmani dan rohani peserta didik. Fungsi pendidikan secara makr
o ialah sebagai alat:
1. Pengembangan pribadi
2. Pengembangan warga Negara
3. Pengembangan kebudayaan
 
d. Manfaat Pendidikan Pancasila:
1. memiliki kemampuan untuk memaknai peristi wa sejarah dan nilai-
nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia"
2. A g a r   m a h a s i s w a   m a m p u   m e n j a d i   w a r g a   n e g a r a   y a n g   m e m i l i k
i   p a n d a n g a n   d a n   k o m i t m e n terhadap nilai-nilai demokrasi.
3. Agar mahasiswa mampu menjadi warga negara yang memiliki
pandangan dan komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi.
4. Agar mahasiswa memiliki kepedulian dan mampu berpartisipas
dalam upaya menyelesaikan konflik di masyarakat dengan nilai-nilai
moral,agama,dan nilai nilai universal
5. Agar mahasiwa mampu berpikir kritis dan objektif terhadap
persoalan kenegaraan dan demokrasi
6. A g a r   m a h a s i s w a   m a m p u   m e m b e r i k a n   k o n t r i b u s i   d a n   s o l u s i   t e
r h a d a p   b e r b a g a i   p e r s o a l a n kebijakan publik"

2.3 IDEALISME

a. pengertian FILSAFAT IDEALISME

Idealisme adalah salah satu aliran filsafat pendidikan yang berpaham bahwa
pengetahuan dan kebenaran tertinggi adalah ide. Semua bentuk realita adalah
manifestasi dalam ide. Karena pandangannya yang idealis itulah idealisme sering
disebut sebagai lawan dari aliran realisme. Tetapi, aliran ini justru muncul atas feed
back realisme yang menganggap realitas sebagai kebenaran terting

Pandangan filosofis idealisme dapat dilihat pada cabang-cabang


6
 filsafat yaitu ontologi, epistemologi dari aksiologi.
1. Realitas Akal Pikiran (Kajian Ontologi)
George Knight mengemukakan bahwa realitas bagi idealisme
adalah dunia penampakan yang ditangkap dengan panca indera dan
dunia realitas yang ditangkap melalui kecerdasan akal pikiran (mind). Dunia
akal pikir terfokus pada ide gagasan yang lebih dulu ada dan lebih penting dari
pada dunia empiris indrawi.
2. Kebenaran sebagai Ide dan Gagasan (Kajian Epistemologi)
Kunci untuk mengetahui epistemologi idealisme terletak pada
metafisika mereka. Ketika idealisme menekankan realitas dunia ide dan akal
pikiran dan jiwa, maka dapat diketahui bahwa teori
mengetahui(epistemologi)nya pada dasarnya adalah suatu penjelajahan secara
mental mencerap ide-ide, gagasan dan konsep-konsep.
3. Nilai-nilai dari Dunia Ide (Kajian Aksiologi)
Aksiologi idealisme berakar kuat pada cara metafisisnya. Menurut
George Knight, jagat raya ini dapat dipikirkan dan direnungkan dalam
kerangka makrokosmos (jagat besar) dan mikrokosmos (jagat kecil). Dari
sudut pandang ini, makrokosmos dipandang sebagai dunia Akar Pikir Absolut,
sementara bumi dan pengalaman-pengalaman sensori dapat dipandang sebagai
bayangan dari apa yang sejatinya ada. Dalam konsepsi demikian, tentu akan
terbukti bahwa baik kriteria etik maupun estetik dari kebaikan dan kemudahan
itu berada di luar diri manusia, berada pada hakikat realitas kebenaran itu
sendiri dan berdasarkan pada prinsip-prinsip yang abadi dan baku.

b. Pandangan Idealisme Dalam Pendidikan


Aliran idealisme terbukti cukup banyak  berpengaruh dalam dunia pendidikan.
William T. Harris adalah salah satu tokoh aliran pendidikan idealisme yang sangat
berpengaruh di Amerika Serikat. Idealisme terpusat tentang keberadaan sekolah.
Aliran inilah satu-satunya yang melakukan oposisi secara fundamental terhadap
naturalisme. Pendidikan harus terus eksis sebagai lembaga untuk proses
pemasyarakatan manusia sebagai kebutuhan spiritual, dan tidak sekedar kebutuhan
alam semata.
       Pendidikan idealisme untuk individual antara lain bertujuan agar anak didik bisa
menjadi kaya dan memiliki kehidupan yang bermakna, memiliki kepribadian yang
7
harmonis, dan pada akhirnya diharapkan mampu membantu individu lainnya untuk
hidup lebih baik. Sedangkan tujuan pendidikan idealisme bagi kehidupan sosial
adalah perlunya persaudaraan antar manusia. Sedangkan tujuan secara sintesis
dimaksudkan sebagai gabungan antara tujuan individual dengan sosial sekaligus, yang
juga terekspresikan dalam kehidupan yang berkaitan denganTuhan.

c. Tujuan IDEALISME
1. Tujuan, untuk membentuk karakter, mengembangkan bakat atau kemampuan
dasar serta kebaikan sosial.
2. .Kurikulum, pendidikan liberal untuk pengembangan kemampuan dan
pendidikan praktis untuk memperoleh pekerjaan.
3. Metode, diutamakan metode dialektika (saling mengaitkan ilmu
yang satu dengan yang lain), tetapi metode lain yang efektif dapat
dimanfaatkan.
4. Peserta didik bebas untuk mengembangkan kepribadian, bakat dan kemampuan
dasarnya.
5. Pendidik bertanggungjawab dalam menciptakan lingkungan pendidikan melalui
kerja sama dengan alam.

d. Manfaat IDEALISME
1. Pendidikan bukan hanya mengembangkan dan menumbuhkan, tetapi juga harus
menuju pada tujuan yaitu dimana nilai telah direalisasikan ke dalam bentuk
yang kekal dan tak terbatas.
2. Pendidikan adalah proses melatih pikiran, ingatan, perasaan. Baik untuk
memahami realita, nilai-nilai, kebenaran, maupun sebagai warisan sosial.
3.Tujuan pendidikan adalah menjaga keunggulan kultural, sosial dan spiritual.
Memperkenalkan suatu spirit intelektual guna membangun masyarakat yang
ideal.
4. Pendidikan idealisme berusaha agar seseorang dapat mencapai nilai-nilai dan
ide-ide yang diperlukan oleh semua manusia secara bersama-sama.
5. Tujuan pendidikan idealisme adalah ketepatan mutlak. Untuk itu, kurikulum
seyogyanya bersifat tetap dan tidak menerima perkembangan.
6.Peranan pendidik menurut aliran ini adalah memenuhi akal peserta didik dengan
hakekat-hakekat dan pengetahuan yang tepat.
8
2.4 FRAGMATISME

a. Pengertian FILSAFAT FRAGMATISME


  Patokan pragmatisme adalah “manfaat bagi hidup praktis”. Aliran ini bersedia
menerima segala hal bila membawa akibat praktis. Pragmatisme adalah suatu aliran
yang mengajarkan bahwa yang benar adalah apa yang bermanfaat secara praktis.
Pragmatisme berasal dari kata pragma (bahasa Yunani) yang berarti tindakan,
perbuatan.

b. Prisnip Pragmatisme:
1. Dunia tidak hanya terlihat menjadi spontan , berhenti dan tak dapat di prediksi
tetapi dunia benar adanya
2. Kebenaran tidaklah melekat dalam ide-ide tetapi sesuatu yang terjadi pada ide-
ide dalam proses yang dipakai dalam situasi kehidupan nyata.
3. Manusia bebas untuk meyakini apa yang menjadi keinginannya tidak
berlawanan dengan pengalaman praktisnya maupun penguasaan ilmu
pengetahuannya.
4. Nilai akhir kebenaran tidak merupakan satu titik ketentuan yang absolut, tetapi
semata-mata terletak dalam kekuasaannya mengarahkan kita kepada kebenaran-
kebenaran yang lain tentang dunia tempat kita tinggal didalamnya.

c. Tujuan Pragmatisme Dalam Pendidikan


1. meningkatkan keterampilan kerja dan kejujuran dalam bekerja
2. minat dan hobi untuk kehidupan yang menyenangkan
3. persiapan untuk menjadi orang tua
4. kemampuan untuk bertransaksi secara efektif dengan masalah masalah sosial

d. Manfaat Filsafat Pragmatisme


1. menekan kan kepada kesederhanaan
2. hidup menjadi lebih praktis
9
3. ide ide selalu dikaitkan dengan kenyataan

2.5 REALISME

a. Pengertian Filsafat REALISME


Realisme merupakan ajaran filsafat menganggap suatu kebenaran adalah
gambaran nyata atau salinan sebenarnya dari dunia realitas dari sebuah gagasan yang
ada dipikiran seseorang. Dengan hal ini pengetahuan manusia merupakan penjelasan
dari gambaran di dunia yang terpengaruh proses berpikir oleh akal dalam
dirinya.seseorang yang memiliki angan-angan dalam mencari pengetahuan tidak dapat
terbukti secara maksilmal apabila tidak mengetahui bentuk gambaran angan-angan
atau ide tersebut di dunia

b. Prinsip-Prinsip Dan Peran REALISME Dalam Pendidikan


1. peran pendidik adalah menjadi pihak yang menguasai pengetahuan dan
memiliki ketrampilan serta mampu menyajikan dalam bentukyang menarik
kepada siswa.
2. Pendidik diasumsikan memiliki pengalaman lebih banyakkarena sudah
mempelajarinya terlebih dahulu
3. Pengetahuan baik dan buruk yangdisampaikan merupakan bentuk rangkuman
pengalaman pendidik di dalam kehidupannya.
4. Mengembangkan sikap disiplin, baik mental dan moral.
5. Membentuk komitmen terhadap pengetahuan yang hendak dipelajari dan pada
akhirnya akan membentuk komitmen mencapai tujuan yang positif

c. Tujuan REALISME Dalam Pendidikan


Tujuan pendidikan realisme adalah untuk penyesuaian diri dalam hidup dan
mampu melaksanakan tanggung jawab sosial. Pendidikan bertujuan agar peserta
didik dapat bertahan hidup di dunia yang bersifat alamiah, memperoleh keamanan dan
hidup bahagia, dengan jalan memberikan pengetahuan esensial kepadapeserta didik.

2.6 EKSISTENSIALISME

10
a. Pengertian EKSISTENSIALISME
Eksistensi adalah kata yang berasal dari bahasa latin yaitu existere yang memiliki
arti muncul, ada, timbul dan berada. Jadi, EKSKSTENSIALISME merupakan filsafat
yang memandang segala gejala dengan berpangkal pada eksistensi, yang secara
umum diartikan sebagai keberadaan

Pandangannya terhadap pendidikan Sikun Pribadi (1971) eksistensialisme sangat


berhubungan dengan pendidikan. Karena pusat pembicaraan eksistensialisme adalah
keberadaan manusia sedangkan pendidikan hanya dilakukan oleh manusia

a. Tujuan EKSISTENSIALISME
1. Penerapan terhadap lingkungan sekitar diterapkan dalam penjagaan lingkungan
sekitar.
2. Penerapan terhadap diri sendiri saat seseorang mengambil keputusan.
3. Mendorong setiap individu agar mampu mengembangkan potensinya untuk
pemenuhan diri

2.7 PERENIALISME

a. Pengertian PERENIALISME
Filsafat perenial (Latin: philosophia perennis), yang juga disebut Perenialisme,
adalah sebuah sudut pandang dalam filsafat agama yang meyakini bahwa setiap
agama di dunia memiliki suatu kebenaran yang tunggal dan universal yang
merupakan dasar bagi semua pengetahuan dan doktrin religius.

Filsafasat pendidikan Perenialisme adalah mengemukakan bahwa situasi dunia


saat ini penuh dengan kekacauan dan ketidak pastian,dan ketidak teraturan terutama
dalam tatanan kehidupan moral,intelektual,dan sosio kultural,untuk memperbaiki
keadaan ini dengan kembali kepada nilai nilai atau prinsip umum yang telah menjadi
pandangan hidup yang kuat pada zaman dulu abad pertengahan (Perealisme
membicarakan tentang nilai kebenaran,nilai ini sudah ada pada setiap budaya yang
ada pada masyarakat).

b. Tujuan PEREIALISME
11
1. Latihan intelektual secara cermat untuk melatih pikiran.
2. Latihan karakter sebagai cara mengembangkan manusia secara sepiritual.
Pendidikan menurut tokoh-tokoh aliran perenialisme berikut ini:
a. Menurut plato pendidikan adalah membina atau memimpin yang sadar akan
asas normative dan melaksanakanya dalam aspek kehidupan.
b. Menurut Arithoteles pendidikan adalah membentuk kebiasaan pada tingkat
pendidikan usia muda dalam menanamkan kesadaran menurut aturan moral.
c. Menurut thomas Aquinas pendidikan adalah menuntun kemampauan-
kemampuan yang masih tidur menjadi aktif.

c. Prinsip PERELIALISME
1. Kebenaran yang bersifat universaldan tidak tergantung pada tempat, waktu ,dan
oramg.
2. Pendidikan yang baik melibatkan pencarian pemahaman atas kebenaran.
3. Kebenaran dapat ditemukan dalam karya-karya agung.
4. Pendidikan adalah kegiatan liberal utuk mengembangkan nalar beberapa
pandangan tokoh perenialisme terhadap pendidikan

d. Pandangan PERELIAISME Dalam Pendidikan


Perenialisme memandang kebenaran sebagai hal yang konstan, abadi atau
perennial. Tujuan dari pendidikan menurut perenialis adalah memastikan bahwa para
siswa memperoleh pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau gagasan-gagasan besar
yang tidak berubah.

2.8 REKONTRUKVISME

a. Pengertian REKONTRUKVISME
Kata Rekontruktivisme dalam bahasa Inggris adalah ‘reconstruct’ yang berarti
menyusun kembali. Dalam konteks filsafat pendidikan aliran rekontruktivisme
berusaha merombak tata susunan lama dengan yang baru yaitu yang bercorak
modern.

12
b. REKONTUKVISME Dalam Bidang Pendidikan
George counts sebagai pelopor rekonstruksionisme dalam publikasinya “Dare
the school build a new sosial order” mengemukakan bahwa sekolah merupakan
peran pusat bangunan masyarakat baru secara keseluruhan, dan kesukuan
(rasialisme). sekolah harus bersatu dengan kekuatan buruh progresif, wanita, para
petani, dan kelompok minoritas untuk mengadakan perubahan-perubahan yang
diperlukan. Counts mengkritik pendidikan progresif telah gagal menghasilkan teori
kesejahteraan sosial dan mengatakan sekolah dengan pendekatan child centered
tidak cocok untuk menentukan pengetahuan dan skill sesuai dalam abad dua puluh.

c. Tujuan Pendidikan REKONTRUKVISME

1. Siswa memiliki kesadaran akan problem sosial,politik,ekonomi umat manusia.


2. Siswa memiliki keterampilan untuk memecahkan problem tersebut
3. Membangun tatanan masyarakat baru.

2.9 PROGRESIVISME

a. Pengertian PROGRESIVISME
Progresivisme sebagai salah satu aliran filsafat pendidikan, muncul sebagai
reaksi terhadap pola-pola pendidikan yang bersifat tradisional yang menekankan
metode-metode formal pengajaran, belajar mental (kejiwaan), dan sastra klasik
peradaban Barat. Aliran filsafat progresivisme mendukung pemikiran baru yang
dipandang lebih baik bagi perkembangan pendidikan dimasa yang akan datang.
Progresivisme bukan merupakan suatau aliran filsafat pendidikan yang berdiri
sendiri, melainkan suatu gerakan atau perkumpulan yang didirikan pada tahun
1918

b. PROGRESIVISME Dalam Pendidikan

13
progresivisme bermaksud menjadikan anak didik memiliki kualitas dan terus
maju (progress) sebagai generasi yang akan menjawab tantangan zaman peradaban
baru.

c. Tujuan Pendidikan PROGRESIVISME

1. Memberi kesempatan murid untuk belajar perorangan


2. Memberikan kesempatan murid untuk belajar melalui pengalaman
3. Memberi motivasi, dan bukan perintah. Ini berarti akan memberikan tujuan yang
dapat menjelaskan ke arah kegiatan belajar yang merupakan kebutuhan pokok anak
didik
4. Mengikutsertakan murid di dalam setiap aspek kegiatan yang merupakan
kebutuhan pokok anak
5. Menyadarkan murid bahwa hidup itu dinamis, murid harus dihadapkan dengan
dunia yang selalu berubah dengan kemerdekaan berkreativitas, dengan orientasi
kehidupan masa kini.
3.0 MATERIALISME

a. Pengertian MATERIALISME
Filsafat materialisme memandang bahwa materi lebih dahulu ada sedangkan ide
atau pikiran timbul setelah melihat materi. Dengan kata lain materialisme
mengakui bahwa materimenentukan ide, bukan ide menentukan materi. Contoh:
karena meja atau kursi secaraobjektif ada, maka orang berpikir tentang meja dan
kursi. Bisakah seseorang memikirkanmeja atau kursi sebelum benda yang berbentuk
meja dan kursi belum atau tidak ada.

b. MATERIALISME Dalam Bidang Pendidikan


1. Materialisme tidak punya pandangan spesisifik tentang pendidikan yg dapat
dijadikan teori pendidikan.
2. Pendidikan, dlm hal ini proses belajar, merupakan proses kondisionisasi
lingkungan.
3. Perilaku manusia merupakan hasil pembentukan melalui pengkondisian
lingkungan

14
c. Tujuan MATERIALISME
1. Temanya yaitu manusia yang baik dan efisien dihasilkan dengan proses
pendidikanterkontrol secara ilmiah dan seksama.
2.  Tujuan pendidikan merupakan perubahan perilaku, mempersiapkan manusia
sesuaidengan kapasitasnya, untuk tanggung jawab hidup sosial dan pribadi yang
kompleks.3.
3. Isi kurikulum pendidikan yang mencakup pengetahuan yang dapat dipercaya
(handal),dan diorganisasi, selalu berhubungan dengan sasaran perilaku.4.
4. Metode, semua pelajaran dihasilkan dengan kondisionisasi (
5. SR conditioning ,
6. operantcondisioning, reinforcement 
7. pelajaran berprogram dan kompetisi.
8.  Kedudukan siswa tidak ada kebebasan, perilaku ditentukan oleh kekuatan dari
luar, pelajaran sudah dirancang, siswa dipersiapkan untuk hidup, mereka dituntut u
ntuk belajar.
9. Guru memiliki kekuasaan untuk merancang dan mengontrol proses pendidikan,
gurudapat mengukur kualitas dan karakter hasil belajar siswa

15
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Filsafat dikatakan sebagai ilmu karena filsafat mengandung empat pertanyaan
ilmiah yaitu bagaimana, mengapa, kemana dan apa Pertanyaan bagaimana
mengandung sifat ditangkap atau tampa oleh indra,jawaban yang diperoleh bersifat
deskriptif,pertanyaan mengapa mengandung sebab asal mulai suatu obyek,jawaban
yang diperoleh bersifat kausalitas.

esensialisme merupakan sebuah aliran pendidikan yang tidak pendidikan yang tidak
setuju terhadap praktek-praktek pendidikan progressivisme, yang mengklaim bahwa
pergerakan progressive telah merusak standar-standar intelektual dan moral diantara
kaum muda. Metode yang digunakan adalah metode tradisional yang menekankan
pada inisiatif guru, guru haruslah orang terdidik dan dapat menguasai pengetahuan
dan kelas semua itu harus berada di bawah penguasaan guru.

B. SARAN
 Di dalam makalah ini, mungkin banyak sekali terdapat kesilapan ataupun kesalahan,
baik dari segi penulisan ataupun pengertian. Jadi oleh sebab itu, saya selaku penulis
memohon maaf dan meminta saran dan kritikan yang sifatnya membangun, agar dapat
menjadi perbaikan bagi saya untuk makalah-makalah selanjutnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/presentation/395136304/FILSAFAT-PENDIDIKAN-
ESENSIALISME

http://www.academia.edu/36603475/
FILSAFAT_DALAM_PANCASILA_DAN_HUBUNGANNYA_DENGAN_PENDI
DIKAN_DAN_PEMBANGUNAN

http://www.academia.edu/36506936/
makalah_filsafat_Pragmatisme_idealisme_postivisme_post_positivisme_dan_empiris
me

http://sangit26.blogspot.com/2011/07/filsafat-pragmatisme.html

http://www.academia.edu/11382855/Pengantar_Filsafat_Pengertian_Ciri-
ciri_Misi_Lapangan_dan_Urgensi_Filsafat

http://www.academia.edu/5549231/Filsafat_Pendidikan_Materialisme

https://www.academia.edu/6717961/
KAJIAN_FILSAFAT_TERHADAP_HAKIKAT_MANUSIA_DAN_PENDIDIKAN

http://www.academia.edu/12097647/Filsafat_Umum_Realisme_Aristoteles

http://fitriadisyahril.blogspot.com/2016/06/aliran-essensialisme-dalam-filsafat.html

17
18
Daftar Isi

Anda mungkin juga menyukai